Kereta api Argo Wilis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 61: Baris 61:
Kereta ini mendapatkan rangkaian terbaru dari INKA sejak peluncurannya tahun 1998. Namun, karena tidak semua kereta eksekutif Argo buatan tahun 1998 dialokasikan untuk Argo Wilis (sebagian dialokasikan untuk Argo Dwipangga), maka beberapa kereta eksekutif buatan tahun 1995 milik Argo Gede pun seringkali dipakai khususnya jika kereta ini sedang membawa rangkaian panjang.
Kereta ini mendapatkan rangkaian terbaru dari INKA sejak peluncurannya tahun 1998. Namun, karena tidak semua kereta eksekutif Argo buatan tahun 1998 dialokasikan untuk Argo Wilis (sebagian dialokasikan untuk Argo Dwipangga), maka beberapa kereta eksekutif buatan tahun 1995 milik Argo Gede pun seringkali dipakai khususnya jika kereta ini sedang membawa rangkaian panjang.


Namun belakangan ini sampai dengan bulan Juni 2018, Argo Wilis menggunakan kereta yang bervariasi antara kereta eksekutif Argo buatan tahun 1995, 1996, 1998, dan 2002, maupun kereta lainnya, dan seringkali bertukar kereta dengan kereta api Argo Parahyangan, Lodaya Tambahan, Harina, Mutiara Selatan dan Malabar. Sejak 8 Juni 2018, KA Argo Wilis resmi menggunakan kereta eksekutif terbaru yang berbodi ''stainless steel'' keluaran tahun 2018 buatan PT INKA Madiun, lengkap dengan kereta makan dan kereta pembangkitnya yang juga baru.
Namun belakangan ini sampai dengan bulan Juni 2018, Argo Wilis menggunakan kereta yang bervariasi antara kereta eksekutif Argo buatan tahun 1995, 1996, 1998, dan 2002, maupun kereta lainnya, dan seringkali bertukar kereta dengan kereta api Argo Parahyangan (OAAMIFD), Lodaya Tambahan (NCCMIFD), Harina (MBEMIFA), Mutiara Selatan (ODHMIFD) dan Malabar (OCAMIFA). Sejak 8 Juni 2018, KA Argo Wilis resmi menggunakan kereta eksekutif terbaru yang berbodi ''stainless steel'' keluaran tahun 2018 buatan PT INKA Madiun, lengkap dengan kereta makan dan kereta pembangkitnya yang juga baru.


== Lokomotif penarik ==
== Lokomotif penarik ==

Revisi per 26 Juli 2018 08.18

Kereta api Argo Wilis
Berkas:Plat nama KA Argo Wilis.png
Kereta api Argo Wilis stainless steel.
Informasi umum
Jenis layananKereta api ekspres
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
Pendahulu-
Mulai beroperasi8 November 1998
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian700-900 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Gubeng
Jarak tempuh699 km
Waktu tempuh rerata12 jam 6 menit (Surabaya Gubeng-Bandung)
11 jam 49 menit (Bandung-Surabaya Gubeng)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif Plus New Image
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda, (Bukan Gerbong Bagasi)
Fasilitas lainLampu baca, Lubang Audio Jack 3.5 mm, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal5-6
Kereta api Argo Wilis melintasi stasiun Geneng.

Kereta api Argo Wilis adalah kereta api kelas Eksekutif Argo yang dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Pulau Jawa dengan jurusan Bandung (BD) - Surabaya Gubeng (SGU) dan sebaliknya. Kereta api ini diresmikan pada tanggal 8 November 1998.

Dalam satu rangkaian, KA Argo Wilis terdiri dari 7-9 kereta penumpang eksekutif (K1), 1 kereta makan kelas 1 (M1), dan 1 kereta pembangkit listrik (P). Dengan jumlah kereta yang dibawa, dalam satu kali perjalanan Argo Wilis mengangkut sekitar 350 sampai 450 penumpang.[1]

Asal-usul nama

Kata Argo digunakan sebagai brand image layanan kereta api eksekutif unggulan, sedangkan kata Wilis diambil dari nama Gunung Wilis yang memiliki ketinggian 2.169 m dari permukaan laut dan merupakan tataran pegunungan yang panjang dengan puncak tertingginya berada di kawasan Bajulan, Nganjuk, Jawa Timur.

Sejarah

Kereta api Argo Wilis dioperasikan pertama kalinya pada tanggal 8 November 1998. Perjalanan sejauh 699 km ditempuh dalam waktu kurang lebih 12 jam dan selama dalam perjalanan hanya berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, dan Jombang.[2]

Kereta api Argo Wilis merupakan satu-satunya kereta api kelas eksekutif Argo yang melayani di jalur di luar Jakarta (Bandung-Surabaya Gubeng dan sebaliknya). Kereta api ini beroperasi di Pagi hari dari Bandung menuju Surabaya Gubeng, untuk perjalanan saat malam hari dari Bandung menuju Surabaya Gubeng dilayani kereta api Turangga, salah satu kereta api kelas Eksekutif Satwa.

Rangkaian

Kereta ini mendapatkan rangkaian terbaru dari INKA sejak peluncurannya tahun 1998. Namun, karena tidak semua kereta eksekutif Argo buatan tahun 1998 dialokasikan untuk Argo Wilis (sebagian dialokasikan untuk Argo Dwipangga), maka beberapa kereta eksekutif buatan tahun 1995 milik Argo Gede pun seringkali dipakai khususnya jika kereta ini sedang membawa rangkaian panjang.

Namun belakangan ini sampai dengan bulan Juni 2018, Argo Wilis menggunakan kereta yang bervariasi antara kereta eksekutif Argo buatan tahun 1995, 1996, 1998, dan 2002, maupun kereta lainnya, dan seringkali bertukar kereta dengan kereta api Argo Parahyangan (OAAMIFD), Lodaya Tambahan (NCCMIFD), Harina (MBEMIFA), Mutiara Selatan (ODHMIFD) dan Malabar (OCAMIFA). Sejak 8 Juni 2018, KA Argo Wilis resmi menggunakan kereta eksekutif terbaru yang berbodi stainless steel keluaran tahun 2018 buatan PT INKA Madiun, lengkap dengan kereta makan dan kereta pembangkitnya yang juga baru.

Lokomotif penarik

Lokomotif penarik kereta api ini awalnya adalah CC203, namun karena pada beberapa tahun setelah awal peluncurannya kereta api ini seringkali hanya membawa empat sampai lima kereta eksekutif, maka kereta ini menjadi lebih sering ditarik lokomotif CC201, dan hanya ditarik CC203 saat membawa rangkaian yang lebih panjang. Saat itu, lokomotif CC203 lebih sering dialokasikan untuk kereta api Lodaya. Saat munculnya lokomotif CC204, tidak membuat CC204 sering dialokasikan untuk kereta api ini. Seiring waktu berjalan, kereta ini sering membawa enam kereta eksekutif sehingga lokomotif CC203 pun kembali dialokasikan sebagai lokomotif penarik utama, menggantikan CC201. Saat CC206 mulai datang, CC206 terkadang menarik kereta api ini, dan sejak pertengahan tahun 2016, CC206 menjadi lokomotif penarik utama seiring dengan seringnya kereta api ini membawa delapan kereta eksekutif atau lebih dalam setiap perjalanannya.

Tarif

Tarif kereta api ini adalah antara Rp 210.000,00 - Rp 500.000,00, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal kereta api Argo Wilis per 1 April 2017 (berdasarkan Gapeka 2017).

KA 5 Argo Wilis (Surabaya Gubeng-Bandung) KA 6 Argo Wilis (Bandung-Surabaya Gubeng)
Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat
Surabaya Gubeng - 07.00 Bandung - 08.30
Jombang 07.55 07.57 Cipeundeuy 10.14 10.24
Madiun 09.04 09.09 Tasikmalaya 11.10 11.15
Solo Balapan 10.23 10.30 Banjar 12.02 12.11
Yogyakarta 11.18 11.25 Kroya 13.35 13.50
Kutoarjo 12.18 12.25 Kutoarjo 14.53 15.00
Kroya 13.30 13.45 Yogyakarta 15.52 16.00
Banjar 15.09 15.20 Solo Balapan 16.46 16.51
Tasikmalaya 16.07 16.21 Madiun 18.05 18.10
Cipeundeuy 17.07 17.19 Jombang 19.21 19.24
Bandung 19.06 - Surabaya Gubeng 20.19 -

Pada budaya populer

Kereta api Argo Wilis bersama kereta api kelas Argo lainnya diangkat menjadi lagu campur sari karya Cak Diqin, "Sepur Argo Lawu".[3] Pada lagu tersebut disebutkan nama Argo Lawu, Argo Dwipangga, Argo Wilis, Argo Muria, Argo Bromo Anggrek, dan Sri Tanjung.

Insiden

  • Pada tanggal 4 Februari 2013, kereta api Argo Wilis yang ditarik CC201 14 menabrak mobil Toyota Avanza, di daerah Manonjaya, Warung Sumedang, Tasikmalaya, Jawa Barat. Satu orang selamat, sedangkan lima orang luka parah.[4]
  • Pada tanggal 20 Desember 2013, terjadi kerusakan rel di km 393+8//9 antara Maos-Sikampuh. Seorang warga bernama Ahmad Suryadi berhasil menghentikan kereta api Argo Wilis yang melaju kencang sehingga dapat berhenti sebelum melewati rel yang rusak tersebut.[5]

Galeri

Referensi

Pranala luar