Lompat ke isi

Kereta api Parahyangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Parahyangan

Kereta api Parahyangan dengan rangkaian kereta api Pandalungan melaju di Tambun Selatan, Bekasi

Kereta api Parahyangan
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi II Bandung
PendahuluParahyangan (1971–2010)
Argo Gede (1995–2010)
Argo Parahyangan (2010– 31 Januari 2025)
Mulai beroperasi31 Juli 1971
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian4.600 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalBandung
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh169 km (105,01 mi)
Waktu tempuh rerata2 jam 59 menit[1]
Frekuensi perjalanan5 kali keberangkatan pulang pergi tiap hari
1 kali keberangkatan pulang pergi fakultatif
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif
Campuran[a]
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1–2 (luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 140°
  • 28 tempat duduk disusun 2-2 (priority)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 38 tempat duduk disusun 2-2 (panoramic)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 80 tempat duduk disusun 2-2. Sebanyak 40 kursi ke arah depan dan 40 ke arah belakang (ekonomi premium)
    kursi dapat direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda (bukan kereta bagasi)
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm (ft 6 in) Lebar sepur Cape
Kecepatan operasional60 s.d. 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal131–140 (Reguler)
141F–142F (Fakultatif)

Kereta api Parahyangan merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan campuran (lihatlah di bawah) yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi BandungGambir dan sebaliknya.

Kereta api Parahyangan menawarkan pilihan perjalanan pada pagi hingga malam hari untuk kedua arah serta menempuh jarak sekitar 169 km dalam waktu rata-rata 2 jam 59 menit.[1]

Asal usul nama

[sunting | sunting sumber]

Nama Parahyangan dalam bahasa Sunda dan Preanger dalam pengejaan bahasa Belanda merujuk pada suatu daerah pegunungan tempat kebudayaan Suku Sunda berkembang. Menurut buku berjudul Seabad Grand Hotel Preanger 1897–1997 (2000) yang disusun oleh Kunto, kata "Parahyangan" berasal dari kata rahyang yang mendapatkan awalan pa- dan akhiran -an yang berarti "tempat bersemayam para rahyang—roh nenek moyang atau dewa".[2]

Kereta api Parahyangan (1971–2010)

[sunting | sunting sumber]
KA Parahyangan tiba di Stasiun Gambir, 2009

Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) meluncurkan kereta api Parahyangan pada 31 Juli 1971 dengan layanan kelas eksekutif dan bisnis untuk menempuh perjalanan dari Bandung menuju Jakarta dalam waktu empat jam tiga menit.[3]

Saat awal pengoperasiannya, kereta api ini sering beroperasi dengan lokomotif BB301 sebagai penarik. Lokomotif BB304 sempat dioperasikan sebagai penarik sebelum tergantikan oleh lokomotif CC201.[4]

Pada tahun 1980-an, kereta api Parahyangan sempat menjadi pilihan masyarakat untuk bepergian menuju Jakarta maupun Bandung—hal ini dapat dibuktikan adanya pengoperasian kereta api Parahyangan dengan empat belas kereta dalam satu rangkaian.[4]

Pada tahun 2005, kereta api Parahyangan sempat beroperasi dengan membawa dua kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas bisnis dalam satu rangkaian sebagai dampak penurunan tingkat keterisian penumpang akibat pengoperasian jalan tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang (Cipularang)—perjalanan Jakarta–Bandung saat itu lebih cepat apabila ditempuh melalui jalan tol. Untuk meningkatkan keterisian penumpang, KAI sempat memberlakukan diskon tarif mulai 7 Maret 2008.[5][6]

Kereta api Argo Gede (1995–2010)

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Argo Gede saat melintas di Jembatan Cirangrang, Bandung Barat, 2009

Kereta api Argo Gede merupakan layanan kereta api Argo pertama yang beroperasi mulai 31 Juli 1995. Nama "Argo Gede" diambil dari Gunung Gede, salah satu gunung di Jawa Barat. Kereta api ini diluncurkan di Stasiun Gambir oleh Perumka bersamaan dengan peresmian kereta api JS-950 Argo Bromo dan peluncuran lokomotif CC203.[7] Selama pengoperasiannya, kereta api ini menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bandung selama 2,5 jam dan beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan INKA keluaran 1995.[8] Per Oktober 1999, kereta api ini melayani dua kali perjalanan dalam sehari dan tarif ditetapkan sebesar Rp40.000,00.[9]

PT KA kemudian meluncurkan layanan kereta api Argo Gede II pada 20 Mei 2001—bersama dengan peluncuran kereta api Argo Muria II dan Gumarang—untuk menambah jumlah perjalanan lintas Jakarta–Bandung.[10]

Beberapa layanan kereta api lintas Jakarta–Bandung mengalami penurunan tingkat keterisian akibat pengoperasian jalan tol Cipularang pada 2005. Walaupun demikian, tingkat keterisian kereta api Argo Gede lebih tinggi jika dibandingkan dengan kereta api Parahyangan.[11]

Kereta api Argo Parahyangan (2010–2025)

[sunting | sunting sumber]

2010–2016; Awal pengoperasian

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Argo Parahyangan saat melintas di Tikungan Padalarang, 2011
Kereta api Argo Parahyangan saat melintas di JPL 52, Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur

Kereta api Argo Parahyangan merupakan hasil rasionalisasi pasca beroperasinya Jalan Tol Cikampek–Purwakarta–Padalarang, yang berupa peleburan layanan kereta api Argo Gede dan Parahyangan sejak 26 April 2010.[12]

Kereta api Argo Parahyangan mulai beroperasi pada 27 April 2010. Pada awal peleburan, kereta api Argo Parahyangan beroperasi dengan rangkaian kereta yang terdiri dari tiga sampai empat kereta kelas eksekutif (bekas kereta api Argo Gede) dan dua sampai tiga kereta kelas bisnis (bekas kereta api Parahyangan).

Oleh karena permintaan pasar akan layanan kelas eksekutif meningkat, maka layanan kelas bisnis ditiadakan pada beberapa perjalanan. Hingga akhirnya pada 30 Desember 2011, Argo Parahyangan hanya melayani kelas eksekutif.

Sejak tidak diberlakukan kebijakan kereta aling-aling pada pertengahan tahun 2016, perjalanan kereta api Argo Parahyangan—yang sebelumnya mengalami perubahan layanan—kembali melayani kelas bisnis.

2016–2017; Penambahan kelas ekonomi

[sunting | sunting sumber]

Sejak 25 Oktober 2016, layanan kelas bisnis kereta api Argo Parahyangan diubah menjadi kelas ekonomi plus. Rangkaian kereta kelas ekonomi plus yang digunakan berupa rangkaian kereta buatan INKA keluaran 2016—pernah digunakan untuk pengoperasian kereta api Mutiara Selatan maupun kereta api lain. Namun, diketahui kereta ekonomi plus memiliki ruang antarkursi yang sempit, sehingga dikeluhkan oleh pengguna.[13][14][15] Pada masa ini, jumlah perjalanan dilakukan penambahan sebagai respons atas peningkatan permintaan.

2017–2023; Masa keemasan dan Argo Parahyangan Excellence

[sunting | sunting sumber]
Kereta api Argo Parahyangan melintas langsung Stasiun Manggarai, 2018
Tampak dalam kereta api Argo Parahyangan kelas eksekutif setelah dilakukan penggantian rangkaian kereta mulai 2019

Pada rentang tahun 2017 hingga 2019, kereta api ini mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta buatan INKA kelas ekonomi premium keluaran 2017 dan kelas eksekutif berbahan baja nirkarat keluaran 2018 pada layanan kereta api tambahan. Selain itu, kereta api ini mulai melayani layanan priority pada 9 Maret 2018.[16]

Kereta api Argo Parahyangan reguler dilakukan penggantian rangkaian kereta secara keseluruhan dengan rangkaian kereta buatan INKA berbahan baja nirkarat mulai tahun 2019. KAI meluncurkan layanan kereta api dengan waktu tempuh yang lebih singkat (2 jam 50 menit), yaitu Argo Parahyangan Excellence, mulai 1 Oktober 2019.[17]

Sesuai dengan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) tahun 2021, kereta api ini memiliki empat perjalanan pulang-pergi secara reguler dan enam kali perjalanan kereta api fakultatif.

Kereta api Argo Parahyangan mengarah Jakarta segera melintasi Stasiun Purwakarta. 2023

2023–Januari 2025; Kereta Panoramic dan akhir pengoperasian

[sunting | sunting sumber]

Per 3 Februari 2023, kereta api Argo Parahyangan mendapatkan tambahan layanan Kereta Panoramic yang dioperasikan sepanjang bulan Februari 2023 pada hari Jumat untuk nomor KA 44A dan Minggu untuk nomor KA 51A.[18]

Namun pada 1 Juni 2023—diikuti dengan pemberlakuan grafik perjalanan kereta api baru untuk tahun 2023, Stasiun Kiaracondong tidak akan dilayani oleh kereta api Argo Parahyangan dari grafik sebelumnya. Pada tanggal 3 Juni 2023, dua hari setelah pemberlakuan Gapeka 2023, rangkaian kereta Panoramic kini beroperasi setiap hari dengan nomor KA 33–34 dan 43–44 pada jadwal pagi beserta KA 35–36 pada jadwal petang, namun KA 33–34 dan 35–36 hanya beroperasi pada hari Senin–Jumat.[19][20] Pada Gapeka 2025, kereta api Argo Parahyangan berhenti beroperasi dan digantikan oleh pendahulunya yang lahir kembali, yaitu Parahyangan.

Pengoperasian kembali kereta api Parahyangan (2025–sekarang)

[sunting | sunting sumber]

Mulai 1 Februari 2025, bertepatan dengan pengoperasian Gapeka 2025, kereta api Argo Parahyangan tidak lagi berstatus sebagai kereta api unggulan. Sehingga kembali menggunakan nama kereta api Parahyangan dengan layanan kelas yang serupa tetapi memiliki perhentian yang lebih banyak.[21]

Pola rangkaian

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan Gapeka 2025, kereta api Parahyangan beroperasi dengan menggunakan rangkaian milik sendiri serta rangkaian milik kereta api lain. Berikut ini merupakan diagram pola rangkaian yang digunakan oleh kereta api Parahyangan.

Jenis Layanan Nomor KA Kelas Layanan Kepemilikan Rangkaian Depo Kereta Keterangan Formasi Rangkaian
Reguler 131 Panoramic, Eksekutif, dan Ekonomi Premium Rangkaian sendiri Bandung Saling bertukar dengan rangkaian kereta api Papandayan dan Pangandaran 1 kereta pembangkit, 4 kereta ekonomi premium, 1 kereta makan, 3 kereta eksekutif, dan 1 kereta Panoramic.
132 Eksekutif dan Luxury Gajayana Malang Parahyangan dengan kelas Luxury. 1 kereta pembangkit, 1 kereta luxury, 8 kereta eksekutif, dan 1 kereta makan.
133
134 Panoramic, Eksekutif, dan Premium Rangkaian sendiri Jakarta Kota Saling bertukar dengan rangkaian kereta api Papandayan dan Pangandaran 1 kereta Panoramic, 3 kereta eksekutif, 1 kereta makan, 4 kereta ekonomi premium, dan 1 kereta pembangkit
135 Eksekutif dan Premium Malabar Malam Bandung Setelah kereta api Malabar Malam tiba di Stasiun Bandung, ditambahkan 1 kereta eksekutif. 2 kereta ekonomi premium, 1 kereta makan, 5 kereta eksekutif, dan 1 kereta pembangkit.
136
137 Eksekutif dan Priority Pandalungan Jakarta Kota Hasil pertukaran jam keberangkatan kereta api Parahyangan rangkaian Mutiara Selatan; dikarenakan rangkaian kereta api Mutiara Selatan bertukar dengan kereta api Harina Pagi. 1 kereta pembangkit, 8 kereta eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta wisata priority.
138
139 Eksekutif dan Panoramic Argo Wilis Bandung Tiket kereta Panoramic tidak dijual 7 kereta eksekutif, 1 kereta makan, 1 kereta Panoramic, dan 1 kereta pembangkit.
140
Fakultatif 141F Turangga Beroperasi pada hari tertentu
142F

Stasiun pemberhentian

[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah stasiun pemberhentian Kereta api Parahyangan per 1 Februari 2025.[22]

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Keterangan Status
DKI Jakarta Gambir

Stasiun ujung, terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta

Jatinegara

Terintegrasi dengan layanan BRT Transjakarta dan Commuter Line Cikarang

Kecuali KA 132 dan 141F

Jawa Barat Kota Bekasi Bekasi

Terintegrasi dengan Commuter Line Cikarang

Karawang Karawang LJ LW

Terintegrasi dengan Commuter Line Jatiluhur dan Walahar

Hanya jadwal pagi

Cikampek
Purwakarta Purwakarta LW C B

Terintegrasi dengan Commuter Line Walahar, Bandung Raya dan Garut

Kecuali KA 141F

Kota Cimahi Cimahi B C

Terintegrasi dengan Commuter Line Bandung Raya dan Garut

Kota Bandung Bandung B C 2 3 4

Stasiun ujung, terintegrasi dengan Commuter Line Bandung Raya, Garut, dan layanan bus Teman Bus (Metro Jabar Trans)

Legenda

Stasiun ujung (terminus)
Berhenti untuk semua arah/sebagian besar jadwal
Berhenti untuk sebagian jadwal

Pada 30 Mei 2014 sekitar pukul 21.00 WIB, kereta api Argo Parahyangan dari arah Gambir menuju Bandung anjlok di KM128+400 petak jalan antara CisomangCikadongdong tepatnya di ujung Jembatan Cisomang sisi Darangdan, Purwakarta. Kejadian ini mengakibatkan sebuah lokomotif dan dua kereta paling depan keluar rel hingga miring ke arah kanan, dan menyebabkan perjalanan kereta api Serayu dialihkan. Ratusan penumpang kereta api Argo Parahyangan dievakuasi menuju Stasiun Cisomang. Beberapa penumpang mengalami luka di bagian kepala akibat benturan.[23][24][25][26]

Pada 26 Agustus 2019 pukul 13.00, KA 32 Argo Parahyangan menabrak bus Agra Mas yang merupakan angkutan karyawan di perlintasan kereta api Warungbambu, Karawang Timur, Karawang. Pada saat kejadian bus mengalami mogok saat melintas di perlintasan sebidang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena sopir dan penumpang bus telah keluar sebelum kecelakaan. Kejadian ini mengakibatkan kaca lampu semboyan pada lokomotif pecah, kereta pembangkit dan bus terlempar, serta beberapa perjalanan kereta api menjadi terganggu.[27]

Pada 21 Desember 2019 pukul 22:15 WIB, kereta api Argo Parahyangan menabrak mobil di perlintasan kereta api di Cibitung, Wanasari, Cibitung, Bekasi yang mengakibatkan mobil mengalami kerusakan parah dan tujuh orang penumpang tewas di lokasi kecelakaan. Selain itu, lampu kabut sebelah kiri pada lokomotif pecah kemudian berhenti luar biasa di Stasiun Tambun untuk memeriksa lokomotif.[28]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Untuk informasi selengkapnya lihatlah di bawah.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2025 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diakses tanggal 1 Februari 2025. 
  2. ^ Kunto, H. (2000). Seabad Grand Hotel Preanger 1897 - 1997. Bandung: Grand Hotel Preanger. 
  3. ^ 30 Tahun Indonesia merdeka. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia. 1977. 
  4. ^ a b "Legenda Parahyangan". Roda Sayap. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  5. ^ "KA Jakarta-Bandung Diskon 50%, Penumpang Melonjak 100%". detikcom. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  6. ^ "Kereta Api Parahyangan Dihentikan". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  7. ^ "Argo Bromo dan Argo Gede". Kompas. 1995. 
  8. ^ Malik, Dusep (2018-03-20). "Nostalgia Mewahnya Kereta Api Argo Pertama di Indonesia". VIVA.co.id. Jakarta: Visi Media Asia. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  9. ^ "Jadual dan Tarif Kereta Api Argogede". Perusahaan Umum Kereta Api. Archived from the original on 2021-11-08. 
  10. ^ "KA Argo Muria Beroperasi". Kompas. 2001. 
  11. ^ "PT KA: Lebih Ramai Argo Gede Dibanding Parahyangan". detikcom. Diakses tanggal 2020-06-28. 
  12. ^ "Baltyra: KA Parahyangan, Sang Legendaris Pun Harus Berhenti". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2015-12-14. 
  13. ^ Okta, Maria (2018-04-17). "Dianggap Sempit dan Tak Nyaman, Kursi KA Ekonomi Premium Penumpang Akan Diganti". KabarPenumpang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-21. 
  14. ^ Sidik, Fajar. Newswire, ed. "KA Mutiara Selatan Kembali ke Kelas Bisnis". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-03-21. 
  15. ^ Harga Tiket Kereta Api Jarak Jauh Turun, Cek Daftarnya
  16. ^ "KAI Luncurkan KA Argo Parahyangan Priority". kai.id. Diakses tanggal 2020-02-25. 
  17. ^ Susanti, Reni. Belarminus, Robertus, ed. "KAI Luncurkan KA Argo Parahyangan Excellence, Jakarta-Bandung 2 Jam 50 Menit". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-01-11. 
  18. ^ Arnani, Mela (3 Februari 2023). "Kereta Panoramic Beroperasi Februari 2023, Ini Cara Beli Tiketnya". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 4 Februari 2023. 
  19. ^ Susanti, Reni (12 Mei 2023). "Jadwal KA Argo Parahyangan Bandung–Jakarta Terbaru, Berlaku 1 Juni 2023". Kompas.com. Bandung: KG Media. Diakses tanggal 18 Mei 2023. 
  20. ^ Nicha, Muslimawati (7 Juni 2023). "Makin Diminati, Kereta Panoramic Sudah Layani 7.470 Penumpang hingga Mei 2023". Kumparan. Jakarta. Diakses tanggal 10 Juni 2023. 
  21. ^ "KA Parahyangan Beroperasi Lagi, Pilihan Baru untuk Perjalanan Jakarta-Bandung". Tempo.co. 2025-02-01. Diakses tanggal 2025-02-01. 
  22. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api Pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional Di Jawa Tahun 2025 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. hlm. 335. Diakses tanggal 1 Februari 2025. 
  23. ^ Editor, News (2014-05-31). "KA ARGO PARAHYANGAN ANJLOK: Jalur Bandung-Purwakarta Terganggu". Bisnis.com. Diakses tanggal 2025-02-26. 
  24. ^ antaranews.com (2014-05-31). "KA Argo Parahyangan anjlok di Purwakarta". Antara News. Diakses tanggal 2025-02-26. 
  25. ^ "Kereta Argo Parahyangan Anjlok, Penumpang Shock dan Panik". detiknews. Diakses tanggal 2025-02-26. 
  26. ^ https://regional.kompas.com/read/2014/05/31/0108527/Sempat.Miring.Kereta.Api.Argo.Parahyangan.Anjlok.Tepat.di.Mulut.Jembatan.Cisomang?page=all
  27. ^ Farhan, Farida. Assifa, Farid, ed. "Bus Mogok di Tengah Rel, Karyawan Berhamburan dan Kereta Pun Datang lalu Menabrak". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-09-05. 
  28. ^ Fikri, Luthfi Khairul (22 Desember 2019). "BREAKING NEWS: Kereta Api Tabrak Mobil di Cibitung, 7 Orang Tewas, Ini Kronologinya". Tribunnews.com. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia