Pa'piong
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Asal | |
---|---|
Negara asal | Indonesia ![]() |
Rincian | |
Jenis | hidangan ![]() |
Pa'piong adalah masakan khas Toraja yang terdiri atas daun miana (Coleus blumei) dicampur dengan daging babi, ayam kampung atau ikan mas. Kuliner ini menjadi salah satu ikon makanan tradisional suku Toraja karena menggunakan bambu sebagai wadah memasaknya. Pa'piong menjadi sajian utama dalam berbagai acara adat, seperti Rambu Solo', Rambu Tuka', acara pernikahan, hingga ibadah keluarga.
Cara mengolah
[sunting | sunting sumber]Daging yang digunakan baik daging babi, ayam, maupun ikan mas, dipotong kecil-kecil dan dimbumbui sebelum dimasukan ke dalam bambu. Bumbu yang digunakan antara lain rajangan bawang merah dan bawang putih, garam, potongan jahe, dan batang serai untuk menghilangkan bau amis. Setelah dibungkus daun miana, pa'piong dimasukkan ke dalam batang bambu dan dibakar.[1] Daun miana berwarna ungu dan rasanya agak pahit. Piong sendiri di Toraja berarti sejenis lemang.
Pa’piong dahulu disajikan pada acara-acara penting atau upacara-upacara adat.[2] Saat ini, pa'piong telah disajikan secara awam oleh masyarakat Toraja. Kuliner ini dapat ditemukan di berbagai warung lokal di area perkotaan, dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp30.000 - Rp150.000 tergantung ukuran bambu yang digunakan.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Mengenal Pa'piong, Makanan Khas Toraja yang Sakral. - Kolom Desa". kolomdesa.com. 2023-03-17. Diakses tanggal 2025-05-14.
- ^ Kompasiana.com (2024-03-24). "Pa'piong dan Nilai Historisnya". KOMPASIANA. Diakses tanggal 2025-05-14.