Lompat ke isi

KAI Commuter

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari KAIC)
PT Kereta Commuter Indonesia
Stasiun Juanda, stasiun yang juga menjadi kantor pusat KAI Commuter
Ikhtisar
Wilayah utamaLintas pelayanan komuter KAI di:
Perusahaan indukKereta Api Indonesia (99,78%)
Kantor pusatStasiun Juanda, Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat
Tokoh pentingAsdo Artriviyanto[1]
(Plt. Direktur Utama)
Edy Widyaya[2]
(Komisaris Utama)
Tanggal beroperasi15 September 2008; 16 tahun lalu (2008-09-15)–sekarang
PendahuluKereta Api Indonesia – Divisi Angkutan Perkotaan Jabodetabek
Teknis
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Elektrifikasi1.500 V DC listrik aliran atas (KRL Commuter Line)
Panjang jalur418 km (260 mi)[3]
Kelajuan operasi40–95 km/h (25–59 mph)
Lain-lain
Perusahaan
KAI Commuter
Sebelumnya
PT KAI Commuter Jabodetabek (2008 - 2017)
Perseroan terbatas
IndustriPerkeretaapian
ProdukKereta api komuter, Kereta api bandara dan kereta api lokal
Merek
PendapatanKenaikan Rp 2,399 triliun (2021)[4]
Kenaikan Rp 379,563 milyar (2021)[4]
Kenaikan Rp 285,192 milyar (2021)[4]
Total asetKenaikan Rp 2,305 triliun (2021)[4]
Total ekuitasKenaikan Rp 1,298 triliun (2021)[4]
Karyawan
Kenaikan 2.580 (2021)[4]
Situs webcommuterline.id

PT Kereta Commuter Indonesia (berbisnis dengan nama KAI Commuter)[5] adalah anak usaha dari Kereta Api Indonesia yang bergerak di bidang pengoperasian kereta api komuter, kereta api bandara dan kereta api lokal. Sepanjang tahun 2023, perusahaan ini berhasil mengangkut sebanyak 331,895 juta penumpang di seluruh wilayah operasionalnya.[6]

Logo yang digunakan sampai September 2020

Perusahaan ini memulai sejarahnya sebagai Divisi Angkutan Perkotaan Jabotabek dari Kereta Api Indonesia yang bertugas untuk mengoperasikan KRL di Jabodetabek, sementara kereta api jarak jauh dan kereta api Lokal di Jabodetabek tetap dioperasikan oleh Daerah Operasi (Daop) I Jakarta. Pada bulan September 2008, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT KAI Commuter Jabodetabek.[7] Pada bulan Maret 2009, perusahaan ini mendatangkan 8 unit KRL seri 8500 Tokyu dan kemudian mengoperasikannya dengan nama Jalita (Jalan-Jalan Lintas Jakarta). Pada bulan Mei 2009, Menteri BUMN Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal meresmikan perusahaan ini. Pada bulan Agustus 2010, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Anak Linda Amalia Sari meresmikan kereta khusus wanita di kereta pertama dan terakhir pada tiap rangkaian KRL.

Pada bulan Juli 2011, perusahaan ini menyederhanakan jumlah rute utamanya menjadi hanya lima rute, menghapus KRL Ekspres, dan mengubah nama KRL Ekonomi AC menjadi Commuter Line. Pada bulan Februari 2012, perusahaan ini mengganti Kartu Trayek Bulanan (KTB) dan Kartu Langganan Sekolah (KLS) dengan kartu elektronik Commet yang memiliki masa aktif satu bulan dalam satu kali pembayaran. Pada bulan Desember 2012, perusahaan ini menghapus kartu elektronik Commet, sehingga hanya tersedia tiket harian untuk satu kali perjalanan. Pada bulan Juli 2013, perusahaan ini mulai menerapkan sistem tiket elektronik (Tiket Harian Berjaminan dan Kartu Multi-Trip) dan sistem tarif progresif per stasiun, serta menghapus Commuter Line Ekonomi, sehingga hanya tersedia satu kelas Commuter Line. Pada bulan Desember 2013, perusahaan ini mulai memberlakukan Tiket Harian Berjaminan (THB) untuk satu kali perjalanan dengan jaminan kartu sebesar Rp5.000.

Pada bulan Januari 2014, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan pegawainya yang berhubungan langsung dengan operasional KRL ke perusahaan ini. Pada bulan Maret 2014, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Linedengan stamformasi 10 kereta (SF10) di lintas Bogor. Pada bulan Juni 2014, perusahaan ini meluncurkan integrasi kartu uang elektronik terbitan BRI, BNI, dan Mandiri sebagai alat pembayaran tiket Commuter Line. Pada bulan April 2015, perusahaan ini mulai menerapkan tarif progresif per kilometer jarak tempuh. Kereta Api Indonesia juga mengalihkan pengelolaan sebagian Balai Yasa Manggarai yang digunakan untuk perawatan tahunan Commuter Line ke perusahaan ini. Pada bulan September 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line dengan stamformasi 12 kereta (SF12) di lintas Bogor. Pada bulan Desember 2015, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Tanjung Priok–Jakarta Kota pp. dan mesin tiket Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Sudirman.

Pada bulan Januari 2016, perusahaan ini meluncurkan integrasi antara Commuter Line dengan Transjakarta di Stasiun Tebet, Manggarai, dan Palmerah. Pada bulan Juli 2016, perusahaan ini meluncurkan aplikasi KRL Access. Pada bulan April 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Rangkasbitung, membuka Stasiun Citeras, dan membuka kembali Stasiun Angke. Pada bulan September 2017, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang,[8] seiring dengan rencana perluasan wilayah kerja yang akan dilakukannya.[9] Pada bulan Oktober 2017, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line hingga Stasiun Cikarang. Pada bulan Februari 2018, perusahaan ini mulai mengoperasikan bangunan baru Stasiun Cisauk. Pada bulan November 2018, perusahaan ini mendapat izin dari Bank Indonesia untuk mengelola uang elektronik.

Pada bulan Juni 2020, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Stasiun Tanah Abang, Sudirman, Juanda, dan Pasar Senen sebagai stasiun integrasi. Pada bulan Oktober 2020, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan kereta api Lokal Merak di Daop I Jakarta dan Kereta api Prambanan Ekspres di Daop VI Yogyakarta ke perusahaan ini.[10][11] Pada tahun 2021, perusahaan ini mulai mengoperasikan Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp dan Prambanan Ekspres relasi Yogyakarta–Kutoarjo pp. Pada bulan Maret 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Commuter Line relasi Yogyakarta–Solo Balapan pp.

Pada bulan Desember 2021, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya meresmikan Alun-Alun Bogor yang terintegrasi dengan pintu timur Stasiun Bogor.[4][12] Pada bulan April 2022, Kereta Api Indonesia mengalihkan pengelolaan kereta api lokal dan kereta api komuter di Daop II Bandung dan VIII Surabaya ke perusahaan ini.[13] Pada bulan Mei 2022, seiring dengan perubahan sistem persinyalan di Stasiun Manggarai, Lin Lingkar pun dinonaktifkan, sementara Lin Cikarang dan Lin Sentral diubah menjadi sistem balon, yakni melalui Cikarang–Tanah Abang–Kampung Bandan–Cikarang dan percabangan ke Stasiun Nambo. Walaupun begitu, lin lainnya, seperti Lin Sentral antara Bogor dan Jakarta Kota di jalur utama, Tangerang, Tanjung Priuk dan Rangkasbitung tidak mengalami perubahan.[14]

Per 1 Januari 2023, KAI Commuter resmi mengakuisisi layanan KRL Bandara Soekarno-Hatta dari KAI Bandara dengan ditekennya dokumen peralihan operator pelayanan operasional dan akta jual beli pada 30 Desember 2022.[15]

Sejak pemberlakuan Gapeka 2023, seluruh layanan kereta api komuter, lokal dan bandara (hanya untuk tujuan Bandara Soekarno-Hatta) yang dikelola KAI Commuter menggunakan nama Commuter Line.[16]

KAI Commuter Wilayah I Jabodetabek dan Banten[17]

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan
Kereta api bandara
Commuter Line Basoetta Manggarai Bandara Soekarno-Hatta
Kereta api lokal
LM Commuter Line Merak Rangkasbitung Merak
Kereta api komuter
Commuter Line Bogor Jakarta Kota Bogor
Nambo
Commuter Line Cikarang Cikarang Angke
Kampung Bandan
Commuter Line Rangkasbitung Tanah Abang Rangkasbitung
Commuter Line Tangerang Duri Tangerang
Commuter Line Tanjung Priuk Jakarta Kota Tanjung Priuk

KAI Commuter Wilayah II Bandung[17]

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan
Kereta api lokal
LJ Commuter Line Jatiluhur Cikarang Cikampek
LW Commuter Line Walahar Purwakarta
B Commuter Line Bandung Raya Purwakarta/Padalarang Cicalengka
C Commuter Line Garut Garut
Cibatu

KAI Commuter Wilayah VI Yogyakarta[17]

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan
Kereta api komuter
Y Commuter Line Yogyakarta Yogyakarta Palur
P Commuter Line Prameks Kutoarjo Yogyakarta

KAI Commuter Wilayah VIII Surabaya[17]

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan
Kereta api lokal
D Commuter Line Dhoho Surabaya Kota Blitar Via Kertosono
P Commuter Line Penataran Blitar Via Malang
T Commuter Line Tumapel Malang
SP Commuter Line Supas Pasuruan
ACommuter Line Arjonegoro Surabaya Pasarturi Babat
Sidoarjo
Sidoarjo Bojonegoro
B Commuter Line Blorasura Surabaya Pasarturi Cepu
Kereta api komuter
SI Commuter Line Sindro Sidoarjo Indro
Surabaya Pasarturi
J Commuter Line Jenggala Mojokerto
Surabaya Kota Mojokerto

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  3. ^ "New Cikarang Line Will Start Operating on Sunday". Jakarta Globe. Diakses tanggal 7 October 2017. 
  4. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  5. ^ Tri, Rahma (2020-10-01). "PT KAI Limpahkan Pengelolaan Kereta Api Lokal di Yogya dan Jakarta ke KCI". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-02. 
  6. ^ antaranews.com (2024-01-11). "KAI Commuter layani 331 juta penumpang selama 2023". Antara News. Diakses tanggal 2024-10-10. 
  7. ^ "Sekilas KRL". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-02. Diakses tanggal 2010-06-21. 
  8. ^ State Run Commuter Line Operator PT KCJ Transform Into PT KCI The Jakarta Post, 20 September 2017
  9. ^ Tugas Lebih Luas, PT KCJ Berubah Nama Menjadi PT KCI
  10. ^ "KCI Dapatkan Izin Operasi KA Lokal Merak dan Prameks". Berita Satu. 2020-07-10. 
  11. ^ "Oktober, KCI Jalankan KA Prameks Solo-Yogyakarta". Bisnis.com. 2020-09-30. 
  12. ^ "Sekilas Perusahaan". PT Kereta Commuter Indonesia. Diakses tanggal 5 Agustus 2023. 
  13. ^ Abraham, Willy (2022-04-01). "Mulai 1 April 2022, Operator Kereta Api Lokal di Stasiun Indro Kabupaten Gresik Berganti". Harian Surya. Surabaya: KG Media. 
  14. ^ Ema Fitriyani. "Mulai 28 Mei KRL Bogor hanya ke Jakarta Kota, Rute Bekasi ke Tanah Abang". Kumparan. Diakses tanggal 2022-05-21. 
  15. ^ "KAI Commuter Kelola Kereta Bandara Soekarno-Hatta". Commuterline. 1 Januari 2023. Diakses tanggal 10 Oktober 2024. 
  16. ^ "Lampiran Keputusan Direktur Jenderal Perkeretaapian No. KP-DJKA/67/2023 tentang Gapeka 2023" (PDF): I-1B. Diakses tanggal 2023-06-01. 
  17. ^ a b c d KAI Commuter [@CommuterLine] (15 September 2022). "Hooraay!
    14 tahun KAI Commuter telah melayani #RekanCommuters di Jabodetabek, Wilayah 1 Banten, Wilayah 2 Bandung, Wilayah 6 Yogyakarta - Solo, dan juga Wilayah 8 Surabaya kepada #RekanCommuters semua dengan penuh dedikasi dan rasa bangga dalam melayani perjalanan |1"
    (Tweet). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2022. Diakses tanggal 15 September 2022 – via Twitter.
     

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]