Kereta wisata komersial di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naufal Fadilah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Naufal Fadilah (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 60: Baris 60:
* Tanda '''°''' Berarti: Rangkaian Kereta api tersebut akan ditambahkan 1 hingga 2 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada tiap Jumat dan Minggu saja.
* Tanda '''°''' Berarti: Rangkaian Kereta api tersebut akan ditambahkan 1 hingga 2 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada tiap Jumat dan Minggu saja.
* Khusus Untuk Tanda '''●''' Berarti: KA Argo Parahyangan Priority (19-22-23-25-26-27-28-30) akan ditambahkan 1 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada setiap hari untuk KA 19-22-25-28, akan diberangkatan pada tiap senin dan rabu saja untuk KA 27-30, akan diberangkatan pada tiap jumat saja untuk KA 23-26.
* Khusus Untuk Tanda '''●''' Berarti: KA Argo Parahyangan Priority (19-22-23-25-26-27-28-30) akan ditambahkan 1 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada setiap hari untuk KA 19-22-25-28, akan diberangkatan pada tiap senin dan rabu saja untuk KA 27-30, akan diberangkatan pada tiap jumat saja untuk KA 23-26.

== Ragam Kereta Wisata ==
Awalnya PT KA Wisata diberikan kepercayaan oleh induk perusahaan untuk mengelola 3 Kereta kepresidenan yaitu Kereta Wisata Toraja, Kereta Wisata Nusantara, dan Kereta Wisata Bali. Lambat laun, bersamaan dengan reputasi perusahaan yang semakin baik, dilakukan penambahan kereta wisata untuk mendongkrak pendapatan seperti Kereta Wisata Jawa, Kereta Wisata Sumatera, Kereta Wisata Priority (Prioritas), dan Kereta Wisata Imperial. Tahun ini perusahaan direncanakan akan menambahkan 1 lagi armada yaitu Kereta Wisata Retro.

'''Berikut Ini Ragam Kereta Wisata:'''
* Kereta Wisata Nusantara
** Tersedia ada 1 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 19 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Bali
** Tersedia ada 1 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Toraja
** Tersedia ada 1 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Sumatera
** Tersedia ada 1 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Jawa
** Tersedia ada 1 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Priority
** Tersedia ada 7 Kereta (Rencanakan menambahkan 8 Kereta)
** Kapasitas tempat duduk ada 28 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke,AVOD, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Imperial
** Tersedia ada 3 Kereta
** Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
** Fasilitas ada Karaoke, Reclining Seat, Mini Bar, Restorasi, Toilet

* Kereta Wisata Retro
** Untuk Spesifikasi resmi maslh menunggu launching yang akan dilakukan pada tahun ini



== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 14 Juni 2019 08.18

Berkas:KAWIS JAWA2.jpg
Interior kereta wisata Jawa.

Di Indonesia, kereta wisata komersial (Kawis) adalah kereta api yang digunakan untuk keperluan khusus, yakni untuk pariwisata. Kereta api wisata komersial di Indonesia dioperasikan oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia, yakni PT KA Pariwisata yang dibentuk tahun 2009.[1]

Kereta wisata ini dapat disewa untuk reuni, gathering, launching produk, bahkan pernikahan. Dengan menggandeng sejumlah mitra, KA Pariwisata juga menyelenggarakan paket wisata menggunakan kereta api, juga paket angkutan wisata lanjutan, serta layanan penunjang. Kereta wisata ini dapat ditarik dengan kereta api reguler kelas eksekutif atau kelas ekonomi AC dengan pembangkit berdaya listrik minimal 300 kVA maupun dijalankan sebagai Kereta Luar Biasa (KLB).

Sejarah

Keberadaan kereta wisata di Indonesia sebenarnya tak lepas dari sejarah penamaan kereta api luar biasa (KLB). Istilah KLB pada awalnya merujuk kepada KLB Presiden Ir. Soekarno saat hijrah ke Yogyakarta tanggal 3 Januari 1946. Kereta yang ditarik dengan C2849 yang dahulunya milik Staatsspoorwegen (SS) ini tersusun atas 8 gerbong penumpang. Pemindahan dilakukan dengan sangat rahasia karena diawasi secara sangat ketat oleh pihak keamanan asing. Pelarian diri dengan kereta tersebut diabadikan sebagai KLB. KLB tiba pada tanggal 4 Januari 1946 dengan selamat.[1]

KLB di era Orde Baru (pembangunan) tumbuh lewat perjalanan yang dilakukan Presiden H.M. Soeharto saat pemerintah membuatkan kereta perjalanan presiden khusus dengan nama Nusantara, Bali, dan Toraja. Kereta tersebut dimodifikasi dari kereta FW (kereta makan) yang biasanya dipakai oleh kereta api Bima pada masa itu.[2] Selain itu, KLB sering dipakai oleh para menteri dan pejabat negara.[1]

Kereta Presiden tersebut dihias dengan menyediakan ruang rapat, balkon, ruang makan, mini bar, tempat tidur, hingga ruang santai dengan televisi ukuran besar. Akan tetapi, karena kereta tersebut hanya dioperasikan jika Presiden, Wakil Presiden, menteri kabinet, maupun pejabat negara mempergunakan kereta tersebut. Akibatnya, kereta tersebut lebih banyak idle alias "menganggur".[1]

Pada tahun 2009, PT Kereta Api Indonesia mendirikan PT KA Pariwisata dengan brand name Indorailtour. KA Pariwisata pertama kali menjual jasa layanan tiga kereta wisata tersebut sebagai modal awalnya. Kereta tersebut digandengkan dengan kereta-kereta api lain, utamanya kereta eksekutif.

PT KA Pariwisata kemudian menambah lagi armada kereta wisatanya. Sepanjang tahun 2013-2014, kereta api wisata baru berjumlah enam unit telah dikerjakan di Balai Yasa Manggarai[3] dan diberi nama Sumatra, Jawa, Imperial (4 unit), dan Priority (3 unit).

Kereta wisata yang saat ini dioperasikan

Saat ini PT KA Pariwisata mengoperasikan tujuh unit kereta. Kereta-kereta tersebut antara lain Nusantara, Bali, Toraja, Sumatra, Jawa, Imperial, dan Priority.

Kereta wisata Nusantara

Kereta ini sebenarnya merupakan kereta khusus Kepresidenan. Ditinjau dari desainnya ada keunikan. Di dalam kereta wisata tersebut terdapat sebuah ruang balkon sehingga bila tirai jendelanya dibuka dapat menyaksikan panorama sepanjang perjalanan. Dengan adanya aturan kereta aling-aling, maka kereta wisata ini tidak lagi dipasang paling belakang rangkaian, namun nomor dua dari belakang. Semua fasilitas seperti nonton film, atau berkaraoke, tetap dapat dinikmati. Kereta ini dilengkapi dengan sebuah kamar tidur, menambah kenyamanan penumpang selama beristirahat.[1]

Kereta wisata Bali

Berkas:KAWIS BALI.jpg
Interior kereta wisata Bali.

Kereta ini dihiasi dengan ornamen khas Bali, sesuai namanya. Kereta ini sering dipakai oleh Presiden untuk melakukan kunjungan kerja ke berbagai daerah di Jawa. Sebagai kereta presiden, kereta ini satu paket dengan kereta Nusantara dan kereta Toraja. Ruang utama kereta Bali sama dengan kereta Nusantara yaitu kursi yang membelakangi jendela, namun juga memiliki kesamaan dengan kereta Toraja, yaitu sama-sama memiliki kompartemen atau ruang VVIP dengan 6 kursi. Kereta ini dapat memuat 20 penumpang saja.

Pada saat SBY menjabat sebagai presiden, terakhir menaiki kereta ini dengan sistem perjalanan KLB untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud.[1]

Kereta wisata Toraja

Jika kereta Nusantara digunakan untuk Presiden, maka kereta Toraja digunakan untuk tamu VVIP pengiring rombongan presiden seperti menteri. Tempat duduk kereta Toraja searah perjalanan KA dengan formasi 2-2 seperti di kereta eksekutif dan berjumlah 16 tempat duduk; dan dapat memuat 22 penumpang, termasuk yang duduk di ruang VVIP untuk 6 orang. Dilengkapi mini bar, toilet, dan audio-video.

Kereta wisata Sumatra

Kereta ini terinspirasi dari pengembangan interior kereta Bali. Sama-sama memiliki ruang utama dengan sofa, kompartemen, ruang makan, meeting room, mini bar, toilet, audio/video. Kompartemen hanya untuk tiga orang dan dilengkapi home theater dengan tambahan TV LED di dalamnya. Akan tetapi kereta ini dapat memuat 22 orang.[1]

Kereta wisata Jawa

Berkas:KAWIS JAWA.jpg
Interior kereta wisata Jawa.

Kereta Jawa dibuat dengan nuansa khas Jawa. Kereta ini terinspirasi dari pengembangan interior kereta Nusantara. Kereta yang dapat memuat 20 penumpang dilengkapi fasilitas kamar tidur, ruang keluarga, serta ruang makan yang bersebelahan dengan mini bar. Ruang utama dengan sofa untuk 14 orang, dan enam kursi di ruang makan yang dapat difungsikan sebagai ruang meeting.[1]

Kereta wisata Imperial

Berkas:KAWIS IMPERIAL.jpg
Interior kereta wisata Imperial.

Kereta wisata terbaru milik PT KAI ini didesain hanya untuk 21 penumpang dengan formasi 2-1 sebanyak tujuh baris. Kursi dapat diputar 45 derajat menghadap jendela sehingga dapat melihat pemandangan selama perjalanan.[1]

Kereta wisata Priority

Kereta ini adalah kereta pertama di Indonesia yang memiliki audio/video on demand (AVOD) seperti pesawat terbang.[1]

Berikut ini Kereta Wisata Priority yang sudah dioperasikan KAJJ tersebut:

Keterangan:

  • Tanda ° Berarti: Rangkaian Kereta api tersebut akan ditambahkan 1 hingga 2 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada tiap Jumat dan Minggu saja.
  • Khusus Untuk Tanda Berarti: KA Argo Parahyangan Priority (19-22-23-25-26-27-28-30) akan ditambahkan 1 Gerbong Priority dan akan diberangkatan pada setiap hari untuk KA 19-22-25-28, akan diberangkatan pada tiap senin dan rabu saja untuk KA 27-30, akan diberangkatan pada tiap jumat saja untuk KA 23-26.

Ragam Kereta Wisata

Awalnya PT KA Wisata diberikan kepercayaan oleh induk perusahaan untuk mengelola 3 Kereta kepresidenan yaitu Kereta Wisata Toraja, Kereta Wisata Nusantara, dan Kereta Wisata Bali. Lambat laun, bersamaan dengan reputasi perusahaan yang semakin baik, dilakukan penambahan kereta wisata untuk mendongkrak pendapatan seperti Kereta Wisata Jawa, Kereta Wisata Sumatera, Kereta Wisata Priority (Prioritas), dan Kereta Wisata Imperial. Tahun ini perusahaan direncanakan akan menambahkan 1 lagi armada yaitu Kereta Wisata Retro.

Berikut Ini Ragam Kereta Wisata:

  • Kereta Wisata Nusantara
    • Tersedia ada 1 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 19 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Bali
    • Tersedia ada 1 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Toraja
    • Tersedia ada 1 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Sumatera
    • Tersedia ada 1 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 22 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Jawa
    • Tersedia ada 1 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Tempat Tidur, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Priority
    • Tersedia ada 7 Kereta (Rencanakan menambahkan 8 Kereta)
    • Kapasitas tempat duduk ada 28 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke,AVOD, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Imperial
    • Tersedia ada 3 Kereta
    • Kapasitas tempat duduk ada 20 Penumpang
    • Fasilitas ada Karaoke, Reclining Seat, Mini Bar, Restorasi, Toilet
  • Kereta Wisata Retro
    • Untuk Spesifikasi resmi maslh menunggu launching yang akan dilakukan pada tahun ini


Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j Majalah KA Edisi Oktober 2014
  2. ^ Kereta api Express Malam Bima
  3. ^ Majalah KA Edisi Juli 2014

Pranala luar