Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta Kota Pelajar, Kota Budaya, Kota Wisata, Kota Seni, dan Kota Gudeg ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ Kutha Ngayogyakarta | |||
---|---|---|---|
Jawa ![]() | |||
![]() | |||
| |||
Motto: Mangayu Hayuning Bawana ꦩꦔꦪꦸꦲꦪꦸꦤꦶꦁꦧꦮꦤ Cita-cita untuk menyempurnakan masyarakat Slogan: Berhati Nyaman "Bersih, Sehat, Indah, dan Nyaman" (umum) Istimewa (pariwisata) | |||
![]() | |||
Koordinat: 7°48′5″S 110°21′52″E / 7.80139°S 110.36444°E | |||
Negara | ![]() | ||
Provinsi | Daerah Istimewa Yogyakarta | ||
Tanggal peresmian | 7 Oktober 1756 (umur 264) | ||
Pemerintahan | |||
• Wali Kota | Drs. H. Haryadi Suyuti | ||
• Wakil Wali Kota | Heroe Poerwadi | ||
Luas | |||
• Total | 32,5 km2 (12,5 sq mi) | ||
Populasi | |||
• Total | 427.498 jiwa | ||
• Kepadatan | 13.007,13/km2 (33,688,3/sq mi) | ||
Demografi | |||
• Agama | Islam 82,32% Kristen 17,20% — Katolik 10,66% — Protestan 6,54% Buddha 0,34% Hindu 0,13% Konghucu 0,01%[2] | ||
Zona waktu | WIB (UTC+07:00) | ||
Kode telepon | +62 274 | ||
Plat kendaraan | AB | ||
Kode Kemendagri | 34.71 ![]() | ||
Kode SNI | YYK | ||
Jumlah kecamatan | 14 | ||
DAU | Rp 691.457.574.000,00- (2019)[3] | ||
IPM | ▲ 86,61 (2020) ( Tinggi )[4] | ||
Flora resmi | Kelapa gading | ||
Fauna resmi | Burung tekukur | ||
Situs web | www |
Kota Yogyakarta (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦔꦪꦺꦴꦒꦾꦏꦂꦠ, translit. Kutha Ngayogyakarta) adalah ibu kota dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kota Yogyakarta adalah kediaman bagi Sultan Hamengkubuwana dan Adipati Paku Alam. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar keempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan menurut jumlah penduduk. Kota Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota RI pada tahun 1946.
Salah satu kecamatan di Yogyakarta, yaitu Kotagede pernah menjadi pusat Kesultanan Mataram antara kurun tahun 1575–1640. Keraton (Istana) yang masih berfungsi dalam arti yang sesungguhnya adalah Keraton Ngayogyakarta dan Puro Paku Alaman, yang merupakan pecahan dari Kesultanan Mataram. Pada masa revolusi, Yogyakarta juga pernah menjadi ibu kota Indonesia antara tahun 1946 hingga 1950.
Etimologi[sunting | sunting sumber]
Nama Yogyakarta terambil dari dua kata, yaitu Ayogya atau Ayodhya yang berarti "kedamaian" (atau tanpa perang, a "tidak", yogya merujuk pada yodya atau yudha, yang berarti "perang"), dan Karta yang berarti "baik". Ayodhya merupakan kota yang bersejarah di India di mana wiracarita Ramayana terjadi. Tapak keraton Yogyakarta sendiri menurut babad (misalnya Babad Giyanti) dan leluri (riwayat oral) telah berupa sebuah dalem yang bernama Dalem Gerjiwati; lalu dinamakan ulang oleh Sunan Pakubuwana II sebagai Dalem Ayogya[5].
Pusaka dan Identitas Daerah[sunting | sunting sumber]
- Tombak Kyai Wijoyo Mukti
Merupakan Pusaka Pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Tombak ini dibuat pada tahun 1921 semasa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII. Senjata yang sering dipergunakan para prajurit ini mempunyai panjang 3 meter. Tombak dengan pamor wos wutah wengkon dengan dhapur kudhuping gambir ini, landeannya sepanjang 2,5 meter terbuat dari kayu walikun, yakni jenis kayu yang sudah lazim digunakan untuk gagang tombak dan sudah teruji kekerasan dan keliatannya.
Sebelumnya tombak ini disimpan di bangsal Pracimosono dan sebelum diserahkan terlebih dahulu dijamasi oleh KRT. Hastono Negoro, di dalem Yudonegaran. Pemberian nama Wijoyo Mukti baru dilakukan bebarapa hari menjelang upacara penyerahan ke Pemkot Yogyakarta, pada peringatan hari ulang tahun ke-53 Pemerintah kota Yogyakarta tanggal 7 Juni 2000. Upacara penyerahan dilakukan di halaman Balaikota dan pusaka ini dikawal khusus oleh prajurit Kraton ”Bregodo Prajurit Mantrijero”.
Tombak Kyai Wijoyo Mukti melambangkan kondisi Wijoyo Wijayanti. Artinya, kemenangan sejati pada masa depan, di mana seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kesenangan lahir bathin karena tercapainya tingkat kesejahteraan yang benar-benar merata.
Geografi[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta terletak di lembah tiga sungai, yaitu Sungai Winongo, Sungai Code (yang membelah kota dan kebudayaan menjadi dua), dan Sungai Gajahwong. Kota ini terletak pada jarak 600 KM dari Jakarta, 116 KM dari Semarang, dan 65 KM dari Surakarta, pada jalur persimpangan Bandung – Semarang – Surabaya – Pacitan. Kota ini memiliki ketinggian sekitar 112 m dpl.
Meski terletak di lembah, kota ini jarang mengalami banjir karena sistem drainase yang tertata rapi yang dibangun oleh pemerintah kolonial, ditambah dengan giatnya penambahan saluran air yang dikerjakan oleh Pemkot Yogyakarta.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta telah terintegrasi dengan sejumlah kawasan di sekitarnya, sehingga batas-batas administrasi sudah tidak terlalu menonjol. Untuk menjaga keberlangsungan pengembangan kawasan ini, dibentuklah sekretariat bersama Kartamantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) yang mengurusi semua hal yang berkaitan dengan kawasan aglomerasi Yogyakarta dan daerah-daerah penyangga (Depok, Mlati, Gamping, Kasihan, Sewon, dan Banguntapan).
Adapun batas-batas administratif Yogyakarta adalah:
Utara | Kabupaten Sleman |
Timur | Kabupaten Sleman |
Selatan | Kabupaten Bantul |
Barat | Kabupaten Sleman |
Iklim & Cuaca[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta memiliki iklim yang sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis, dengan tipe iklim muson tropis (Am). Angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin menyebabkan musim kemarau di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Sementara itu, angin muson barat–barat daya yang bersifat lembab dan membawa banyak uap air menyebabkan musim penghujan di wilayah kota Yogyakarta dan angin muson ini bertiup pada periode November hingga April. Rata-rata curah hujan di wilayah kota Yogyakarta adalah ±2012 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100–150 hari hujan per tahunnya. Tingkat kelembapan rata-rata per tahun di wilayah ini adalah ±77%.[6]
Data iklim Kota Yogyakarta, DIY, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 33.6 (92.5) |
34.2 (93.6) |
34.7 (94.5) |
35.3 (95.5) |
34.1 (93.4) |
34.3 (93.7) |
34.3 (93.7) |
35.4 (95.7) |
36.8 (98.2) |
37.9 (100.2) |
37.7 (99.9) |
34.6 (94.3) |
37.9 (100.2) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.8 (85.6) |
30.2 (86.4) |
30.4 (86.7) |
31.3 (88.3) |
31.1 (88) |
31 (88) |
30.3 (86.5) |
30.7 (87.3) |
31.2 (88.2) |
31.4 (88.5) |
30.7 (87.3) |
30.1 (86.2) |
30.68 (87.25) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.3 (79.3) |
26.5 (79.7) |
26.6 (79.9) |
27.1 (80.8) |
26.9 (80.4) |
26.2 (79.2) |
25.4 (77.7) |
25.6 (78.1) |
26.4 (79.5) |
27 (81) |
26.8 (80.2) |
26.5 (79.7) |
26.44 (79.63) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.8 (73) |
22.8 (73) |
22.9 (73.2) |
23 (73) |
22.7 (72.9) |
21.5 (70.7) |
20.5 (68.9) |
20.7 (69.3) |
21.7 (71.1) |
22.7 (72.9) |
23 (73) |
22.9 (73.2) |
22.27 (72.02) |
Rekor terendah °C (°F) | 20.4 (68.7) |
20.3 (68.5) |
18.3 (64.9) |
19.8 (67.6) |
18.1 (64.6) |
16.4 (61.5) |
16.3 (61.3) |
17.4 (63.3) |
17.9 (64.2) |
18.5 (65.3) |
19.9 (67.8) |
20.1 (68.2) |
16.3 (61.3) |
Presipitasi mm (inci) | 362 (14.25) |
324 (12.76) |
249 (9.8) |
210 (8.27) |
114 (4.49) |
67 (2.64) |
26 (1.02) |
21 (0.83) |
54 (2.13) |
108 (4.25) |
220 (8.66) |
257 (10.12) |
2.012 (79,22) |
Rata-rata hari hujan | 21 | 19 | 16 | 12 | 10 | 6 | 2 | 2 | 5 | 9 | 13 | 17 | 132 |
% kelembapan | 84 | 83 | 81 | 78 | 77 | 74 | 71 | 69 | 73 | 75 | 77 | 82 | 77 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 155 | 168 | 186 | 209 | 217 | 221 | 248 | 256 | 224 | 227 | 195 | 189 | 2.495 |
Sumber #1: Climate-Data.org[7] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase & WeatherAtlas[8][9] |
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Wali Kota[sunting | sunting sumber]
No. | Wali Kota | Bertugas | Wakil Wali Kota | Ref. | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Mulai Menjabat | Akhir Menjabat | ||||||
1 | ![]() |
M. Enoch | Mei 1947 | Juli 1947 | |||
2 | ![]() |
Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo | Juli 1947 | Januari 1966 | |||
3 | ![]() |
Soedjono A. Y. | Januari 1966 | November 1975 | |||
4 | ![]() |
H. Ahmad | November 1975 | Mei 1981 | |||
5 | ![]() |
Soegiarto | 1981 | 1986 | |||
6 | ![]() |
Djatmiko D | 1986 | 1991 | |||
7 | ![]() |
R. Widagdo | 1991 | 1996 | |||
1996 | 2001 | ||||||
8 | ![]() |
Herry Zudianto | 2001 | 2006 | Syukri Fadholi | ||
2006 | 2011 | Haryadi Suyuti | |||||
9 | ![]() |
Haryadi Suyuti | 20 Desember 2011 | 20 Desember 2016 | Imam Priyono | ||
Sulistyo (Pelaksana tugas) |
20 Desember 2016 | 22 Mei 2017 | |||||
(9) | ![]() |
Haryadi Suyuti | 22 Mei 2017 | Petahana | Heroe Poerwadi |
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Yogyakarta dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2009–2014 | 2014–2019 | 2019–2024 | |
![]() |
(baru) 2 | ▲ 5 | ![]() |
![]() |
11 | ▲ 15 | ▼ 13 |
![]() |
5 | ![]() |
▼ 4 |
![]() |
(baru) 1 | ▲ 4 | |
![]() |
5 | ▼ 4 | ▲ 5 |
![]() |
2 | ▲ 4 | ▼ 1 |
![]() |
5 | ![]() |
▲ 6 |
![]() |
10 | ▼ 1 | ▲ 2 |
Jumlah Anggota | 40 | ![]() |
![]() |
Jumlah Partai | 7 | ![]() |
![]() |
Kemantren[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta memiliki 14 Kemantren dan 45 Kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 410.262 jiwa yang tersebar di wilayah seluas 32,50 km² dengan tingkat kepadatan penduduk 12.623 jiwa/km².[10][11]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Yogyakarta, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kêmantrèn | Hanacaraka | Transliterasi | Jumlah Kelurahan |
Daftar Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
34.71.04 | Danurejan | ꦢꦤꦸꦸꦉꦗꦤ꧀ | Danurejan | 3 | |
34.71.05 | Gedongtengen | ꦒꦼꦝꦺꦴꦁꦠꦼꦔꦼꦤ꧀ | Gedhongtengen | 2 | |
34.71.03 | Gondokusuman | ꦒꦤ꧀ꦢꦏꦸꦱꦸꦩꦤ꧀ | Gandakusuman | 5 | |
34.71.10 | Gondomanan | ꦒꦤ꧀ꦢꦩꦤꦤ꧀ | Gandanaman | 2 | |
34.71.02 | Jetis | ꦗꦼꦛꦶꦱ꧀ | Jetis | 3 | |
34.71.14 | Kotagede | ꦏꦸꦛꦒꦼꦝꦺ | Kuthagede | 3 | |
34.71.09 | Kraton | ꦏꦫꦠꦺꦴꦤ꧀ | Karaton | 3 | |
34.71.08 | Mantrijeron | ꦩꦤ꧀ꦠꦿꦶꦗꦼꦫꦺꦴꦤ꧀ | Mantrijeron | 3 | |
34.71.12 | Mergangsan | ꦩꦼꦂꦒꦁꦱꦤ꧀ | Mergangsan | 3 | |
34.71.06 | Ngampilan | ꦔꦩ꧀ꦥꦶꦭ꧀ꦭꦤ꧀ | Ngampilan | 2 | |
34.71.11 | Pakualaman | ꦦꦏꦸꦄꦭꦩ꧀ꦩꦤ꧀ | Pakualaman | 2 | |
34.71.01 | Tegalrejo | ꦠꦼꦒꦭ꧀ꦉꦗ | Tegalreja | 4 | |
34.71.13 | Umbulharjo | ꦲꦸꦩ꧀ꦧꦸꦭ꧀ꦲꦂꦗ | Umbulharja | 7 | |
34.71.07 | Wirobrajan | ꦮꦶꦫꦧꦿꦗꦤ꧀ | Wirabajan | 3 | |
TOTAL | 45 |
Demografi[sunting | sunting sumber]
Jumlah penduduk kota Yogyakarta, berdasar Sensus Penduduk 2010[12]., berjumlah 388.088 jiwa, dengan proporsi laki-laki dan perempuan yang hampir setara. Sementara tahun 2017 jumlah penduduk kota ini bertambah menjadi 422.732 jiwa dengan kepadatan 13.007,13 jiwa/km².[1]
Islam merupakan agama mayoritas yang dianut masyarakat kota Yogyakarta 82,32%, dengan jumlah penganut Katolik dan Kristen Protestan yang relatif signifikan (Katolik 10,66% dan Protestan 6,54%). Sebagian kecil lagi adalah pemeluk agama Buddha 0,34%, Hindu 0,13% dan Konghucu 0,01%.[2] Seperti kebanyakan dari Islam kebanyakan di kota-kota pedalaman Jawa, mayoritas masih mempertahankan tradisi Kejawen yang cukup kuat.
Yogyakarta juga menjadi tempat lahirnya salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta. Hingga saat ini, Pengurus Pusat Muhammadiyah masih tetap berkantor pusat di Yogyakarta.
Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktifnya adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi. Kota ini diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Perguruan tinggi yang dimiliki oleh pemerintah adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.
Bahasa[sunting | sunting sumber]
Menurut Badan Bahasa, bahasa Jawa dialek Yogya-Solo merupakan bahasa daerah yang dituturkan mayoritas penduduk Kota Yogyakarta.[13] Menurut Statistik Kebahasaan 2019, bahasa ini menjadi satu-satunya bahasa daerah asli Kota Yogyakarta.[14] Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kota Yogyakarta adalah bahasa Indonesia.
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta sangat strategis, karena terletak di jalur-jalur utama, yaitu Jalan Lintas Selatan yang menghubungkan Yogyakarta, Bandung, Surakarta, Surabaya, dan kota-kota di selatan Jawa, serta jalur Yogyakarta – Semarang, yang menghubungkan Yogyakarta, Magelang, Semarang, dan kota-kota di lintas tengah Pulau Jawa. Karena itu, angkutan di Yogyakarta cukup memadai untuk memudahkan mobilitas antara kota-kota tersebut. Kota ini mudah dicapai oleh transportasi darat dan udara, sedangkan karena lokasinya yang cukup jauh dari laut (27 – 30 KM) menyebabkan tiadanya transportasi air di kota ini.
Transportasi Darat[sunting | sunting sumber]
Bus kota[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang tidak mengenal istilah angkutan kota (angkot dengan armada minibus). Transportasi darat di dalam Yogyakarta dilayani oleh sejumlah bus kota. Kota Yogyakarta punya sejumlah jalur bus yang dioperasikan oleh koperasi masing-masing (antara lain Aspada, Kobutri, Kopata, Koperasi Pemuda Sleman, dan Puskopkar) yang melayani rute-rute tertentu:[15]
Trans Jogja[sunting | sunting sumber]
Sejak Maret 2008, sistem transportasi bus yang baru, bernama Trans Jogja hadir melayani sebagai transportasi massal yang cepat, aman dan nyaman. Trans Jogja merupakan bus 3/4 yang melayani berbagai kawasan di Kota, Sleman dan sebagian Bantul. Hingga saat ini (Tahun 2017), telah ada 17 (tujuh belas) trayek yang melayani berbagai sarana vital di Yogyakarta, yaitu[16]:
- Trayek 1A dan Trayek 1B, melayani ruas protokol dan kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan, seperti Stasiun Yogyakarta, Malioboro, Istana Kepresidenan Yogyakarta.
- Trayek 2A dan Trayek 2B, melayani kawasan perkantoran Kotabaru dan Sukonandi.
- Trayek 3A dan Trayek 3B, melayani kawasan selatan, termasuk juga kawasan sejarah Kotagede.
- Trayek 4A dan Trayek 4B, melayani kawasan pendidikan, seperti UII, APMD, UIN Sunan Kalijaga, dan Stasiun Lempuyangan.
- Trayek 5A dan Trayek 5B, melayani kawasan Jalan Magelang dan kawasan Seturan
- Trayek 6A dan Trayek 6B, melayani kawasan barat daya, seperti kampus UMY dan Jalan Parangtritis.
- Trayek 7, melayani kawasan timur seperti Jalan Wonosari dan Babarsari
- Trayek 8, melayani kawasan barat seperti Gamping dan Ringroad Barat
- Trayek 9, melayani kawasan sejarah bagian barat seperti Ngabean pasthy dan Pojok Beteng
- Trayek 10, melayani kawasan Gamping dan Stasiun Lempuyangan
- Trayek 11, melayani kawasan Condong Catur dan Pasar telo
Trans Jogja sangat diminati selain karena aman dan nyaman, tarif yang saat ini diterapkan juga terjangkau, yaitu Rp 3.500,- untuk sekali jalan, dengan dua sistem tiket: sekali jalan dan berlangganan. Bagi tiket berlangganan, dikenakan potongan sebesar 50% untuk pelajar dan 15% untuk umum.
Taksi[sunting | sunting sumber]
Taksi mudah dijumpai di berbagai ruas jalan di Yogyakarta, terutama di ruas protokol dan kawasan pusat ekonomi dan wisata. Ada berbagai perusahaan taksi yang melayani angkutan ini, dari yang berupa sedan hingga minibus.
Kereta Api[sunting | sunting sumber]
Transportasi ke Yogyakarta dapat menggunakan kereta api, dengan berbagai tujuan seperti Jakarta, Bandung, Purwokerto, Kebumen, Semarang, Solo, Blitar, Surabaya, Malang, Jember, dan Banyuwangi. Terdapat sebanyak kurang lebih 33 kereta api yang melintasi Kota Yogyakarta (dengan total sebanyak 121-139 total jadwal perjalanan perharinya).
Terdapat 2 stasiun besar di Kota Yogyakarta, yaitu Stasiun Yogyakarta (dikenal sebagai Stasiun Tugu) dan Stasiun Lempuyangan. Tersedia kereta api komuter yang menghubungkan Kutoarjo dengan Surakarta melewati Kota Yogyakarta, kereta tersebut bernama Prameks dan segera beralih ke KAI Commuter (KRL Yogyakarta-Solo).
Selain itu juga tersedia KA Bandara (Bandara YIA) yang merupakan tujuan Stasiun Wojo atau Stasiun Kebumen.
Bus[sunting | sunting sumber]
Bus AKAP tersedia dari dan ke semua kota di Pulau Jawa, datang dan berangkat dari Terminal Penumpang Yogyakarta, yang berada di Jalan Imogiri Timur, Giwangan, berada di tepi Jalan Lingkar Luar Selatan Yogyakarta, di batas wilayah antara Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul.
Transportasi Udara[sunting | sunting sumber]
Transportasi udara dari dan ke Yogyakarta dilayani oleh Bandara Internasional Adisutjipto yang terletak di tepi Jalan Adisucipto KM 9, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Bandara ini melayani penerbang domestik ke kota-kota besar di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Surabaya), Sumatra (Batam), Bali, Kalimantan (Pontianak, Banjarmasin, dan Balikpapan), dan Sulawesi (Makassar).
Selain itu, bandara ini juga melayani penerbangan harian ke Singapura dan Kuala Lumpur dengan AirAsia dan SilkAir.
Pendidikan[sunting | sunting sumber]
Sekolah dasar[sunting | sunting sumber]
- SD Negeri Petinggen
- SD Negeri Serayu
- SD Negeri Jetis
- SD Negeri Demangan
- SD Negeri Lempuyangwangi
- SD Negeri Ungaran
- SD Negeri Gedongtengen
- SD Negeri Kyai Mojo
- SD Negeri Ngupasan
- SD Negeri Badran
- SD Negeri Sosrowijayan
- MI Negeri 1 Yogyakarta
- SD Muhammadiyah Pringgokusuman
- SD Muhammadiyah Kauman
- SD Muhammadiyah Purbayan
- SD Muhammadiyah Sagan
- SD Muhammadiyah Suryowijayan
- SD Muhammadiyah 1 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah 2 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah 3 Wirobrajan
- SD Muhammadiyah Suronatan
- SD Muhammadiyah Ngupasan
- SD Kristen Kalam Kudus
- SD Kanisius Notoyudan
- SD Netral "C" Yogyakarta
- SD Netral "D" Yogyakarta
- SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim Yogyakarta
- SD Islam Terpadu Luqman Al Hakim Internasional
- SD Islam Terpadu Al-Khairaat Yogyakarta
Sekolah menengah pertama[sunting | sunting sumber]
- SMP Negeri 1 Yogyakarta
- SMP Negeri 2 Yogyakarta
- SMP Negeri 3 Yogyakarta
- SMP Negeri 4 Yogyakarta
- SMP Negeri 5 Yogyakarta
- SMP Negeri 6 Yogyakarta
- SMP Negeri 7 Yogyakarta
- SMP Negeri 8 Yogyakarta
- SMP Negeri 9 Yogyakarta
- SMP Negeri 10 Yogyakarta
- SMP Negeri 11 Yogyakarta
- SMP Negeri 12 Yogyakarta
- SMP Negeri 13 Yogyakarta
- SMP Negeri 14 Yogyakarta
- SMP Negeri 15 Yogyakarta
- SMP Negeri 16 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 6 Yogyakarta
- SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 8 Yogyakarta
- SMP Bopkri 1 Yogyakarta
- SMP Bopkri 2 Yogyakarta
- MTs Negeri Yogyakarta I
- MTs Negeri Yogyakarta II
- SMP Stella Duce 1 Yogyakarta
- SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
- SMP Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
- SMP Islam Terpadu Luqman Al-Hakim Internasional
Sekolah menengah atas[sunting | sunting sumber]
- SMA Negeri 1 Yogyakarta
- SMA Negeri 2 Yogyakarta
- SMA Negeri 3 Yogyakarta
- SMA Negeri 4 Yogyakarta
- SMA Negeri 5 Yogyakarta
- SMA Negeri 6 Yogyakarta
- SMA Negeri 7 Yogyakarta
- SMA Negeri 8 Yogyakarta
- SMA Negeri 9 Yogyakarta
- SMA Negeri 10 Yogyakarta
- SMA Negeri 11 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta
- SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta
- SMA Kolese De Britto Yogyakarta
- SMA Bopkri 1 Yogyakarta
- SMA Bopkri 2 Yogyakarta
- MA Negeri Yogyakarta I
- MA Negeri Yogyakarta II
- SMA Piri Yogyakarta
- SMA Islam Terpadu Abu Bakar Yogyakarta
- SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
- SMA Stella Duce 2 Yogyakarta
- SMA Budi Mulia Dua Yogyakarta
Sekolah menengah kejuruan[sunting | sunting sumber]
- SMK Negeri 1 Yogyakarta
- SMK Negeri 2 Yogyakarta
- SMK Negeri 3 Yogyakarta
- SMK Negeri 4 Yogyakarta
- SMK Negeri 5 Yogyakarta
- SMK Negeri 6 Yogyakarta
- SMK Negeri 7 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 1 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta
- SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta
- SMK Piri Yogyakarta
- SMKN SMTI YOGYAKARTA
Pondok Pesantren Di Kota Yogyakarta[sunting | sunting sumber]
- Madrasah Muallimin Muhammadiyah
- Madrasah 'Aisyiah Yogyakarta Suronatan
- Pondok Pesantren Al Barokah
Media Massa[sunting | sunting sumber]
Televisi[sunting | sunting sumber]
Televisi terestrial[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta memiliki 20 buah stasiun televisi (15 siaran nasional & 5 siaran lokal) seperti:
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama Perusahaan | Pemilik | Status | Asal Daerah |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Analog | ||||||||
22 | 479.250 MHz | UHF | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | DIY |
TVRI Yogyakarta | Pemerintah Provinsi DIY | Lokal | ||||||
24 | 495.250 MHz | Trans TV | PT Trans TV Yogyakarta Bandung | Trans Media | Nasional | |||
26 | 511.250 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
28 | 527.250 MHz | Indosiar | PT Indosiar Lintas Yogya Televisi | Surya Citra Media | ||||
30 | 543.250 MHz | ANTV | PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon | Visi Media Asia | Nasional | DIY | ||
32 | 559.250 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
34 | 575.250 MHz | SCTV | PT Surya Citra Nugraha | Surya Citra Media | ||||
36 | 591.250 MHz | GTV | PT GTV Dua | Media Nusantara Citra | ||||
38 | 607.250 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung | Visi Media Asia | ||||
40 | 623.250 MHz | RBTV | Kompas TV | PT Reksa Birama Media | STMIK AMIKOM Yogyakarta KG Media |
Lokal | ||
42 | 639.250 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Yogyakarta | Media Group | Nasional | |||
44 | 655.250-MHz | ADiTV | City TV Network | PT Arah Dunia Televisi | Muhammadiyah | Lokal | ||
46 | 671.250 MHz | Trans7 | PT Trans7 Yogyakarta Bandung | Trans Media | Nasional | DIY | ||
48 | 687.250-MHz | Jogja TV | Indonesia Network | PT Yogyakarta Tugu Televisi | Kelompok Media Bali Post | Lokal | ||
50 | 703.250 MHz | TATV | PT Televisi Terang Abadi | TA Media Group | Jawa Tengah | |||
54 | 735.250 MHz | iNews | PT Mataram Gapura Televisi | Media Nusantara Citra | Nasional | |||
55 | 743.250 MHz | Rajawali Televisi | PT Yogya Citra Nuansa Nusantara | Rajawali Corpora | DIY | |||
56 | 751.250 MHz | O Channel | PT Omni Parahyangan | Surya Citra Media | Lokal | Jawa Tengah | ||
57 | 759.250 MHz | NET. | PT Mitra Televisi Yogyakarta | Net Visi Media | Nasional | DIY | ||
61 | 791.250 MHz | Kresna TV | PT Mega Adi Citra | Lokal | ||||
Digital | ||||||||
25 | 506 MHz | UHF | SCTV | PT Surya Citra Nugraha | Surya Citra Media | Nasional | DIY | |
Indosiar | PT Indosiar Lintas Yogya Televisi | |||||||
O Channel | PT Omni Parahyangan | |||||||
Mentari TV | ||||||||
27 | 522 MHz | Metro TV (SD/HD) | PT Media Televisi Yogyakarta | Media Group | ||||
Magna TV | ||||||||
BNTV | ||||||||
Jogja Istimewa TV | Pemerintah DIY | Lokal | ||||||
29 | 538 MHz | TVRI Nasional | TVRI | LPP TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | ||
TVRI Yogyakarta | Lokal | |||||||
TVRI Kanal 3 | Nasional | |||||||
TVRI Sport HD | ||||||||
Tegar TV Jogja | Tegar TV | PT Tegar TV Yogyakarta | Lokal | |||||
TATV | PT Terang Abadi Digital Satu Televisi | TA Media Group | ||||||
tvMu | Muhammadiyah | |||||||
ADiTV | PT Arah Dunia Televisi | |||||||
Nusantara TV | PT Nusantara Media Mandiri Yogya | NT Corp | Nasional | |||||
Inspira TV | PT Untukmu Indonesia Yogyakarta | Global Garda Media | Berjaringan | |||||
35 | 586 MHz | antv | PT Cakrawala Andalas Televisi Yogyakarta dan Ambon | Visi Media Asia | Nasional | |||
tvOne | PT Lativi Media Karya Yogyakarta dan Lampung | |||||||
41 | 634 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | Media Nusantara Citra | ||||
MNCTV | PT TPI Dua | |||||||
GTV | PT GTV Dua | |||||||
iNews | PT Global Telekomunikasi Terpadu | |||||||
47 | 682 MHz | Trans TV | PT Trans TV Yogyakarta Bandung | Trans Media | ||||
Trans 7 | PT Trans7 Yogyakarta Bandung | |||||||
CNN Indonesia | PT Detik Tivi Satu | |||||||
CNBC Indonesia | PT Trans Berita Bisnisenam DI Yogyakarta | |||||||
Kompas TV | PT Borneo Television | KG Media |
Koran[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta memiliki 11 koran yang terbit antara lain:
Nama | Jenis | Jaringan | Perusahaan | Bahasa |
---|---|---|---|---|
Koran SINDO Edisi Yogyakarta | Nasional | Koran SINDO | SINDOMedia (melalui MNC) |
Indonesia |
Suara Pembaruan Edisi Yogyakarta | Suara Pembaruan | BeritaSatu Media Holdings | ||
Republika Edisi Yogyakarta | Republika | Mahaka Media | ||
Kompas Edisi Yogyakarta | Kompas | Kompas Gramedia | ||
Bisnis Indonesia Edisi Yogyakarta | Bisnis Indonesia | Jurnalindo Aksara Grafika | ||
Media Indonesia Edisi Yogyakarta | Media Indonesia | Media Group | ||
Joglosemar | Lokal | Sritex | Intisari | |
Radar Jogja | Jawa Pos | Grup Jawa Pos | ||
Kedaulatan Rakyat Yogyakarta | Kedaulatan Rakyat | Kedaulatan Rakyat | ||
Tribun Jogja | Kompas | Kompas Gramedia | ||
Harian Jogja | Bisnis Indonesia | Jurnalindo Aksara Grafika |
Radio[sunting | sunting sumber]
Kota Yogyakarta juga memiliki 35 buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:
Frekuensi | Signal | Nama stasiun | Perusahaan pemilik |
---|---|---|---|
774-KHz | AM | Radio Suara Yogyakarta | |
1062-KHz | Radio Erbe | ||
1107-KHz | Radio Programma 4 | RRI | |
1152-KHz | Radio Suara Istana | ||
1188-KHz | Radio Anak Yogyakarta | Suara Edukasi | |
1251-KHz | Radio Pendidikan Yogyakarta | Suara Edukasi | |
87,7-MHz | FM | Radio Karbol | |
87,9-MHz | Radio Arma Sebelas | ||
88,3-MHz | Radio Q Yogyakarta | ||
88,7-MHz | I-Radio Yogyakarta | I-Radio | |
89,1-MHz | Bantul Radio | ||
89,5-MHz | JIZ FM | Gen FM Jakarta | |
90,3-MHz | Radio Sasando | ||
90,5-MHz | Elshinta News And Talk Yogyakarta | Elshinta News and Talk | |
90,7-MHz | Radio UTY Medari | Universitas Teknologi Yogyakarta | |
91,1-MHz | Radio Programma 1 | RRI | |
91,5-MHz | Best FM Jogja | CPP RadioNet | |
91,9-MHz | Radio Amega | ||
92,7-MHz | MBS FM | RB Media | |
93,2-MHz | Radio Argo Sosro | ||
93,5-MHz | Radio Elshinta Jogja News and Talk | Elshinta Radio | |
93,8-MHz | Megaswara FM | ||
94,6-MHz | Radio Kota Perak | ||
95,4-MHz | Yasika FM Jogja | CPP RadioNet | |
95,8-MHz | Prambors Yogyakarta | Prambors | |
96,2-MHz | Radio Istakalisa | Institut Sains & Teknologi AKPRIND | |
97,0-MHz | MNC Trijaya FM Yogyakarta | MNC Trijaya FM | |
97,4-MHz | Radio Sonora Yogyakarta | Radio Sonora | |
97,8-MHz | Radio EMC Thomson Radio | ||
98,2-MHz | POP FM Jogja | CPP RadioNet | |
98,6-MHz | Radio GCD FM | ||
99,4-MHz | Radio Retjo Buntung | RB Media | |
100,3-MHz | Radio Swadesi | ||
100,5-MHz | Radio Impact FM | GBI Keluarga Allah | |
100,9-MHz | Radio JogjaFamily | Swaragama Group | |
101,3-MHz | Radio Star Jogja | Solopos | |
101,7-MHz | Radio Swaragama | Swaragama Group | |
102,1-MHz | Radio Smart | Radio Sonora | |
102,5-MHz | Radio Programma 2 | RRI | |
102,9-MHz | Radio Programma 3 | RRI | |
103,7-MHz | Delta FM Jogja | Masima Media | |
104,5-MHz | Radio Unisi | Universitas Islam Indonesia | |
104,9-MHz | Radio Suara Merapi | ||
105,3-MHz | Radio Rakosa | RB Media | |
105,7-MHz | Radio Petra | Universitas Kristen Duta Wacana | |
106,1-MHz | Radio Geronimo | ||
106,3-MHz | Radio Ramasoman | ||
106,6-MHz | Radio Programma 4 | RRI | |
107,2-MHz | Radio KR | KR Media |
Kota kembar[sunting | sunting sumber]
- Gangbuk-gu, Seoul,
Korea Selatan
- Hong Kong,
Hong Kong
- Distrik Commewijne,
Suriname
- Baalbek,
Lebanon
- Hue,
Vietnam
- Hefei,
Tiongkok
- Kyoto,
Jepang
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b "Kota Yogyakarta Dalam Angka 2019". BPS Kota Yogyakarta. Diakses tanggal 3 Februari 2020.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di D.I Yogyakarta 2014". Pemprov D.I Yogyakarta. Diakses tanggal 25 Februari 2020.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. 2019. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020". www.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2021.
- ^ Surjomihardjo, Abdurracham. 2008. Kota Yogyakarta Tempoe Doeloe, Sejarah Sosial 1880–1930. Jakarta: Komunitas Bambu.
- ^ https://www.jogjakota.go.id/pages/geografis
- ^ "Yogyakarta, DIY, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 30 Agustus 2020.
- ^ "Yogyakarta, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 30 Agustus 2020.
- ^ "Yogyakarta, Indonesia". WeatherAtlas. Diakses tanggal 30 Agustus 2020.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ BPS, 2010.
- ^ "Bahasa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 4. ISBN 9786028449182.
- ^ (Indonesia)Situs Resmi Pemerintah kota Yogyakarta. "Jalur bus" (pdf). Diakses tanggal 21 Juni 2009.
- ^ "Trans Jogja". gudeg.net. Diakses tanggal 2020-06-13.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
![]() |
Wikivoyage memiliki panduan wisata Yogyakarta. |
![]() |
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Yogyakarta. |