Stasiun Kediri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Kediri
Kereta Api Indonesia
PD35

LiveryPapanStasiun 2020.svg

PapanNamaStasiun KD.png
Stasiun Kediri.jpg
Tampak muka Stasiun Kediri beserta pintu masuk, 2021
LokasiJalan Stasiun Kediri
Balowerti, Kediri, Kediri, Jawa Timur 64121
Indonesia
Ketinggian+68 m
OperatorKereta Api Indonesia
Daerah Operasi VII Madiun
KAI Commuter
Letak dari pangkal
Jumlah peron3 (satu peron sisi yang agak tinggi dan dua peron pulau yang cukup tinggi)
Jumlah jalur6 (jalur 1: sepur lurus)
Konstruksi
Gaya arsitektur
  • Indische Empire
  • Neoklasik
Informasi lain
Kode stasiun
  • KD
  • 5010
[2]
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka13 Agustus 1882
Nama sebelumnyaStation Kedirie
Operasi layanan
Gajayana (reguler & tambahan), Brawijaya, Singasari, Brantas (reguler & tambahan), Malabar, Kertanegara, Malioboro Ekspres, Majapahit, Matarmaja, Kahuripan, Dhoho, dan Parcel ONS Tengah
Stasiun sebelumnya Logo KAI Commuter.svg Stasiun berikutnya
Papar Dhoho
Surabaya Kota–Kertosono–Blitar, p.p.
Ngadiluwih
ke arah Blitar
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Parkir sepeda Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta

Stasiun Kediri (KD) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Balowerti, Kediri, Kediri dan termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini terletak di Jalan Stasiun, berada sekitar 300 meter ke arah timur dari Jalan Dhoho.

Sebagai stasiun besar, seluruh perjalanan kereta api yang melalui jalur Kertosono–Blitar berhenti di stasiun ini.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Stasiun Kediri sekitar dekade 1880-an.

Stasiun Kediri merupakan stasiun besar, dibuka oleh Staatsspoorwegen (SS) bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api ruas Kertosono–Kediri pada 13 Agustus 1882. Setahun kemudian, jalur kereta api menuju Stasiun Tulungagung dioperasikan pada 2 Juni 1883.[3][4]

Status bangunan stasiun yang masih asli dan tidak mengalami perubahan sedang dikaji sebagai cagar budaya oleh BPCB Jawa Timur.[5] Meskipun berstatus cagar budaya, sebagian dari bangunan ini telah dilakukan renovasi dan ditingkatkan untuk menampung fasilitas lain. Namun, ornamen bangunan stasiun pada bagian atap yang menjadi ciri khas sudah tidak tampak. Ornamen yang serupa juga terdapat di bagian depan Stasiun Mojokerto.

Bangunan dan tata letak[sunting | sunting sumber]

Emplasemen Stasiun Kediri dilihat dari arah utara. Terdapat corong air di sebelah kanan yang dahulu digunakan untuk keperluan lokomotif uap

Stasiun Kediri memiliki enam jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan menggunakan sistem persinyalan mekanik. Di sebelah tenggara stasiun terdapat sub depo lokomotif yang pernah digunakan sebagai tempat penyimpanan dan perawatan lokomotif KA Krakatau (sekarang bernama KA Singasari), Brantas, dan Kahuripan. Namun, sejak rute ketiga kereta api tersebut diperpanjang hingga Blitar per 1 April 2017,[6] sub depo beserta ketiga jalur parkir tersebut sudah jarang digunakan.

Arsitektur stasiun ini bergaya Indische Empire, sama seperti stasiun SS lainnya, yaitu memiliki dinding tinggi serta memiliki ornamen besi tempa serta jalusi besi.[7] Pola-pola ruangan disusun secara linier dari utara ke selatan menghadap ke arah barat memberikan karakter horizontal yang kuat. Dinding pada bagian luar dan dalam terbuat dari batu bata setebal 30 sentimeter dan dicat putih. Pintu-pintu stasiun terbuat dari kayu, kaca, dan sebagian berupa pintu dan jendela krepyak.[8]

Ke arah selatan, terdapat rel menuju Jombang melalui Pare yang terletak di ujung selatan stasiun dan masih dapat terlihat, tetapi kini sudah tidak aktif dan wesel sudah lama dicabut. Selain itu, terdapat pula percabangan jalur di sebelah selatan stasiun menuju Depo Pertamina Kediri yang kini juga sudah tidak aktif.

Di sebelah barat daya emplasemen stasiun ini terdapat sebuah bangunan yang diyakini merupakan bekas gudang garam yang dihubungkan dengan emplasemen, tetapi kini sudah menjadi gudang elektronik. Emplasemen beserta gudang tersebut menjadi sumber inspirasi bagi logo perusahaan rokok nasional asal Kediri dengan nama yang sama.[9][10][11]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pada 7 April 2003 pukul 17.20, pendukung Arema Malang (Aremania) melemparkan batu ke peron Stasiun Kediri saat menaiki kereta api Matarmaja menuju Surakarta. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang luka pada bagian kepala, tiga ruangan dan satu toko di dalam stasiun, serta beberapa rumah penduduk mengalami kerusakan parah. Stasiun Kediri diperkirakan mengalami kerugian sebesar lima juta rupiah.[12]

Pada 16 Januari 2008 pukul 21.45, ratusan Aremania mengamuk di Stasiun Kediri karena kekalahannya melawan Persiwa Wamena dalam Babak 8 Besar Liga Indonesia. Kejadian ini mengakibatkan kursi pada ruang tunggu mengalami kerusakan parah dan jendela stasiun pecah.[13]

Layanan kereta api[sunting | sunting sumber]

Penumpang[sunting | sunting sumber]

Antarkota[sunting | sunting sumber]

Jalur Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Lintas tengah Jawa Brawijaya Eksekutif Malang Via MadiunSemarang Tawang
Jakarta Gambir
Brantas Eksekutif dan ekonomi Blitar
Jakarta Pasar Senen
Brantas Tambahan Ekonomi Blitar Via MadiunSemarang Tawang

Dijalankan pada hari tertentu


Jakarta Pasar Senen
Majapahit Malang
Jakarta Pasar Senen
Matarmaja Malang Via MadiunSemarang Tawang
Jakarta Pasar Senen
Lintas selatan Jawa Gajayana (reguler & tambahan) Eksekutif dan luxury Malang Kelas luxury hanya terdapat pada perjalanan reguler
Jakarta Gambir
Malabar Eksekutif, bisnis, dan ekonomi Malang
Bandung
Singasari Eksekutif dan ekonomi Blitar
Jakarta Pasar Senen
Kertanegara Malang
Purwokerto
Malioboro Ekspres Ekonomi premium Malang

Dijalankan pada hari tertentu


Yogyakarta
Kahuripan Ekonomi Blitar
Kiaracondong
Lokal[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Dhoho Surabaya Kota Via Kertosono
Blitar

Barang[sunting | sunting sumber]

Jalur lintas selatan Jawa[sunting | sunting sumber]

Angkutan logistik Overnight Services Parcel Tengah, tujuan Jakarta Gudang dan Malang

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen Ned. Indië (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Pincoffs, L. dkk. (1873). Spoorwegen op Java. Rotterdam: Commissie voor de Spoorwegen op Java. 
  5. ^ Dwi, Andhika. "Mako dan Rumdin Kapolres Kediri Kota Didatangi BPCB, Ada Apa?". detikcom (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-27. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  6. ^ Negara, Fadjrin Kurnia@Kementerian Badan Usaha Milik. "Kementerian BUMN". Kementerian BUMN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-27. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  7. ^ "Website Resmi Pemerintah Kota Kediri". www.kedirikota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-27. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  8. ^ Oktarisa, Y.M.; Antariksa; Ridjal, A.M. (2017). "Pelestarian Bangunan Stasiun Kereta Api Kediri" (PDF). Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur. 5 (1). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2018-11-01. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  9. ^ by. "Hoki dan Rezeki Logo Gudang Garam (4) | Jatimplus.id" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-27. Diakses tanggal 2019-12-27. 
  10. ^ Riyanto, B. (2019). SIASAT MENGEMAS NIKMAT: Ambiguitas Gaya Hidup dalam Iklan Rokok Di Masa Hindia Belanda sampai Pasca Orde Baru 1925-2000. Yogyakarta: Lembaga Studi Realino. ISBN 9786025607615. 
  11. ^ Sri Margana,. Kretek Indonesia : dari nasionalisme hingga warisan budaya. Universitas Gadjah Mada. Jurusan Sejarah,, Pusat Studi Kretek Indonesia,. [Yogyakarta]. ISBN 978-602-1217-03-0. OCLC 893974635. 
  12. ^ Liputan6.com. "Suporter Arema Merusak Stasiun Kediri". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-18. Diakses tanggal 2017-10-18. 
  13. ^ "Stasiun Kediri Diobrak-abrik Aremania". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-18. Diakses tanggal 2017-10-18. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Susuhan
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil Ngadiluwih
ke arah Bangil
Pasarpaing
ke arah Jombang
Jombang–Kediri Terminus