Daerah operasi dan divisi regional Kereta Api Indonesia
Kereta Api Indonesia (KAI) dibagi menjadi satu wilayah usaha dan empat divisi regional (Divre). Satu wilayah usaha ini berlokasi di Jawa (Wilayah Usaha Jawa) dengan dibagi menjadi sembilan daerah operasi (Daop/Daops). Pada masa lalu, KAI juga memiliki satu divisi di Jawa yang kelak berpisah menjadi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), kini bernama KAI Commuter. Sebelumnya, PJKA memiliki satu tambahan dinas khusus yang bernama Dinas Pelayaran.
Sejarah pembagian wilayah administratif Kereta Api Indonesia diawali dari tradisi Staatsspoorwegen dan kerja sama operasi dengan perusahaan lain, termasuk dengan perusahaan kapal. Staatsspoorwegen dibagi menjadi dua wilayah kerja yaitu Lintas Barat (Westerlijnen) dan Lintas Timur (Oosterlijnen). Seiring perkembangan dan strukturisasi perusahaan serta lini bisnis kereta api yang berkembang, SS membagi wilayah kerjanya menjadi tiga eksploitasi dan tiga anak perusahaan, meski ada satu anak perusahaan untuk wilayah Tapanuli yang tidak terwujud. Pasca-kemerdekaan, semua wilayah kerja SS dibagi menjadi tiga eksploitasi di Jawa dan dua eksploitasi di Sumatra serta menambah satu eksploitasi di Sumatra Utara setelah pengambilalihan Deli Spoorweg Maatschappij.
Per awal Juli 1989, PJKA resmi menggabungkan tiga eksploitasi Jawa (Barat, Tengah, dan Timur) menjadi satu unit dengan nama Wilayah Usaha Jawa, dengan komposisi sembilan Daerah Operasi dan tiga eksploitasi Sumatra. Sejak perubahan nomenklatur perusahaan, eksploitasi di Sumatra akhirnya berubah menjadi Divisi Regional.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pembagian eksploitasi Jawa[sunting | sunting sumber]
Pada saat awal berdirinya, Staatsspoorwegen (SS) membagi wilayah kerjanya menjadi dua, yaitu Westerlijnen (lintas barat) dan Oosterlijnen (lintas timur). Divisi Oosterlijnen melayani jalur kereta api yang berlokasi di sebelah timur jalur kereta api Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) lintas Samarang–Vorstenlanden ke arah timur, sedangkan Westerlijnen di sebelah barat jalur NIS tersebut, kecuali lintas Batavia–Buitenzorg. Per 1884, panjang jalur kereta api SS telah mencapai 575,212 km, dengan perincian Westerlijnen 433,998 km dan Oosterlijnen 141,214 km.[1]
Pembagian eksploitasi Sumatra[sunting | sunting sumber]
Pembentukan Wilayah Usaha Jawa[sunting | sunting sumber]
Daftar[sunting | sunting sumber]
Daerah operasi[sunting | sunting sumber]
Meski saat ini KAI menggunakan angka arab untuk memberi nomor Daerah Operasi, Direktorat Jenderal Perkeretaapian mempertahankan penomoran Daerah Operasi menggunakan angka Romawi seperti pada tahun 1990-an hingga 2000-an awal.[2] Saat ini, terdapat sembilan Daerah Operasi yang mengoperasikan kereta api di Jawa. Kesembilan Daerah Operasi tersebut adalah:
Divisi regional[sunting | sunting sumber]
Di bawah ini daftar Divisi Regional (Divre) perkeretaapian di Indonesia. Saat ini ada empat Divisi Regional di Sumatra. Penulisan nomor Divisi Regional sama halnya dengan penulisan nomor Daerah Operasi di Jawa. Keempat Divisi Regional tersebut adalah:
No. divre | Kedudukan | Wilayah kerja | Dibina oleh | Gambar | |
---|---|---|---|---|---|
I | Medan |
|
Balai Teknik Perkeretaapian Medan
(BTP Medan) |
![]() |
|
II | Padang | Balai Teknik Perkeretaapian Padang
(BTP Padang) |
|||
III | Palembang |
|
Balai Teknik Perkeretaapian Palembang
(BTP Palembang) |
||
IV | Tanjungkarang | ||||
Keterangan:
|
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ Snethlage 1886, hlm. 83.
- ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2019, hlm. 42.
- ^ a b c d e f g Termasuk pengelolaan Kereta Cepat Indonesia China
- ^ Stasiun Gambir, Jakarta Kota dan Pasar Senen
- ^ Stasiun Bandung dan Kiaracondong
- ^ Stasiun Semarang Poncol dan Semarang Tawang
- ^ Stasiun Lempuyangan dan Yogyakarta
- ^ Stasiun Purwosari dan Solo Balapan
- ^ Stasiun Surabaya Gubeng dan Surabaya Pasarturi
Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]
- Buku Statistik Bidang Perkeretaapian Tahun 2019 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. 2019.
- Snethlage, R.A.I. (1886). Jaarboekje voor spoor- en tramwegen in Nederland en Indië. s'Gravenhage: de Gebroeders van Cleef.
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero)