Kota Banjar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koordinat: 7°21′32″S 108°32′11″E / 7.35889°S 108.53639°E / -7.35889; 108.53639

Kota Banjar
  • Banjar Pataruman
  • Banjar Patroman
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Sundaᮘᮔ᮪ᮏᮁ
Dari Atas, Kiri ke kanan: Tugu di tengah alun-alun Banjar, Gerbang Selamat Datang di Kota Banjar, Stasiun Banjar
Bendera Kota Banjar
Lambang resmi Kota Banjar
Julukan: 
Gerbangnya Jawa Barat
Motto: 
Somahna bagja di buana
(Sunda) Masyarakatnya bahagia lahir-batin di wilayahnya
Peta
Peta
Kota Banjar di Jawa Barat
Kota Banjar
Kota Banjar
Peta
Kota Banjar di Jawa
Kota Banjar
Kota Banjar
Kota Banjar (Jawa)
Kota Banjar di Indonesia
Kota Banjar
Kota Banjar
Kota Banjar (Indonesia)
Koordinat: 7°22′S 108°32′E / 7.37°S 108.53°E / -7.37; 108.53
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri1 Desember 2002 (2002-12-01)
Dasar hukumUndang-Undang Nomor 27 tahun 2002
Hari jadi20 Februari 2003 (umur 21)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 4
  • Kelurahan: 9
  • Desa: 16
Pemerintahan
 • Wali KotaIda Wahida Hidayati (Pj.)
Luas
 • Total113,49 km2 (43,82 sq mi)
Populasi
 • Total205.579
 • Kepadatan1.811/km2 (4,690/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,04%
Kristen 0,88%
- Protestan 0,74%
- Katolik 0,14%
Konghucu 0,05%
Buddha 0,01%
Hindu 0,01%
Kepercayaan 0,01%[1]
 • BahasaSunda
Indonesia
 • IPMPenurunan 71,70 (2020)
Kenaikan 71,75 (2019)
( Tinggi )[2]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3279
Kode area telepon0265
Pelat kendaraanZ
Kode Kemendagri32.79
DAURp 393.681.442.000,00- (2020)[3]
Situs webwww.banjarkota.go.id


Kota Banjar (nama julukannya bernama Banjar Patroman atau Banjar Pataruman, aksara Sunda: ᮘᮔ᮪ᮏᮁ) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota Banjar berlokasi di perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, yakni dengan Kabupaten Cilacap sehingga kota ini sering disebut sebagai "gerbangnya Jawa Barat".[4] Pada tahun 2021, jumlah penduduk kota Banjar sebanyak 205.579 jiwa, dengan kepadatan 1.811 jiwa/km2.[1]

Kota ini masih tergolong muda dan merupakan daerah otonom baru pemekaran dari Kabupaten Ciamis. Kota Banjar diresmikan pada 21 Februari 2003 berdsararkan UU nomor 27 tahun 2002. Kota Banjar terbagi dalam 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Banjar, Kecamatan Langensari, kecamatan Pataruman, dan Kecamatan Purwaharja.

Kota Banjar merupakan pintu gerbang utama lintas selatan Pulau Jawa, menghubungkan Bandung dengan Surabaya. Oleh karena itu, Banjar menjadi daerah yang cukup penting dalam arus perpindahan barang dan manusia di bagian selatan Pulau Jawa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Alun-Alun Kota Banjar pada tahun 1920-an

Disebutkan dalam buku Asal-Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe yang ditulis oleh Zaenuddin HM (2013) disebutkan sejarah Kota Banjar berawal dari berdirinya Kerajaan Kertabumi. Kerajaan Kertabumi diperkirakan berdiri tahun 1625 dengan raja pertamanya Singaperbaya dan dilanjutkan oleh anaknya Singaperbaya II atau dikenal dengan Dalem Tambakbaya.

Diperkirakan lokasi pusat pemerintahan Kerajaan Kertabumi ini berada di daerah Banjar Kolot, Kecamatan Banjar. Sebelum berdirinya Kerajaan Kertabumi, wilayah Banjar merupakan hutan tarum atau nila yang banyak digunakan untuk pewarna kain.

Hutan tarum tersebut berada di pinggir Sungai Citanduy, yang hingga saat ini masih eksis di Kota Banjar. Sedangkan nama Banjar berarti tempat dan Patroman atau Pataruman merupakan hutan tarum. Pada tahun 1641, pusat pemerintahan kerajaan Kertabumi dipindahkan dari Banjar ke Bojonglopang, Cisaga Kabupaten Ciamis saat kerajaan dipimpin oleh Dalem Pager Gunung.

Di era kolonial Hindia Belanda, wilayah Banjar bersama dengan Kawasen, Pamotan, Pangandaran, dan Cijulang masuk ke wilayah Galuh Imbadanegara dengan Bupati Galuh Imbadanegara Raden Aria Panji Jayanagara dengan pusat pemerintahan di Imbadanegara Ciamis.

Kemudian di tahun 1815, saat Jawa dikuasai Inggris yang dipegang oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Stamford Bingley Raffles, Banjar dimasukkan ke dalam wilayah Sukapura atau Tasikmalaya bersama wilayah di Ciamis bagian Selatan.[5]

Kemudian pada tahun 1936, Banjar masuk kembali ke wilayah Ciamis pada masa BupatiRaden Tumenggung Sunarya. Pada masa penjajahan, Banjar tumbuh menjadi pusat kegiatan masyarakat. Letaknya yang strategis menjadikan kota ini sebagai daerah transit antara wilayah Jawa Tengah dengan Ciamis bagian selatan.

Hingga pada tahun 1941 pemerintah Hindia Belanda menjadikan Banjar sebagai wilayah kewedanaan yang meliputi Kecamatan Banjar, Kecamatan Cisaga, Kecamatan Rancah, dan Kecamatan Cimaragas. Setelah lama menjadi wilayah kewedanaan, pemerintah melalui PP 54 tahun 1991 mengubah status Banjar menjadi kota administratif yang diperkuat juga dengan SK Mendagri Nomor 813.221.23-137 tanggal 18 Januari 1992.

Statusnya kemudian meningkat lagi menjadi kota ketika RUU Pemerintahan Kota Banjar disetujui menjadi UU di DPR pada tanggal 12 November 2002. Barulah pada tanggal 21 Februari 2003 Banjar memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis dan menjadi daerah otonom baru.

Banjar dalam sejarah perkembangannya[sunting | sunting sumber]

Banjar sejak didirikan sampai sekarang mengalami beberapa kali perubahan status, untuk lebih jelas perkembangannya sebagai berikut :

  • Banjar sebagai Ibukota Kecamatan, dari tahun 1937 sampai tahun 1940.
  • Banjar sebagai Ibukota Kawedanaan, dari tahun 1941 sampai dengan 1 Maret 1992.
  • Banjar sebagai Kota Administratif dari tahun 1992 sampai dengan tanggal 20 Februari 2003.
  • Sebagai Kotamadya sejak tanggal 21 Februari 2003.

Terbentuknya Banjar Kota Administratif[sunting | sunting sumber]

Perkembangan dan kemajuan wilayah Provinsi Jawa Barat pada umumnya dan Kabupaten Ciamis khususnya wilayah Kecamatan Banjar, memerlukan pengaturan penyelenggaraan pemerintahan secara khusus guna menjamin terpenuhinya tuntutan perkembangan dan kemajuan sesuai dengan aspirasi masyarakat di Wilayah Kecamatan Banjar.

Wilayah Kecamatan Banjar menunjukan perkembangan dan kemajuan dengan ciri dan sifat kehidupan perkotaan, atas hal tersebut wilayah Banjar perlu ditingkatkan menjadi Kota Administratif yang memerlukan pembinaan serta pengaturan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan secara khusus.

Akhirnya tahun 1992 Pemerintah membentuk Banjar Kota Administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1991 tentang Pembentukan Banjar Kota Administratif yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 2 Maret 1992.

Beberapa alasan mengapa Banjar menjadi Kota administratif antara lain : Keadaan Geografis, Demografis dan Sosiologis kehidupan masyarakat yang perkembangannya sangat pesat sehingga memerlukan peningkatan pelayanan dan pengaturan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Terbentuknya Kota Banjar[sunting | sunting sumber]

Semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Banjar Kota Administratif segera ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota dimana hal ini pun sejalan dengan tuntutan dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan disisi lain Pemerintah Kabupaten Ciamis bersama-sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkan kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Momentum peresmian Kota Banjar yang diikuti pelantikan Penjabat Wali kota Banjar dapat dijadikan suatu landasan yang bersejarah dan tepat untuk dijadikan Hari jadi Kota Banjar.[6]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Kota Banjar memiliki lanskap yang beragam. Bagian utara, selatan dan barat kota merupakan wilayah berbukit-bukit. Kota ini dibelah oleh Sungai Citanduy di bagian tengah. Terdapat pula kawasan pertanian, terutama di bagian pinggiran kota.

Zona pertanian di Kota Banjar terdiri dari persawahan, perkebunan jati yang dikelola oleh Perhutani dan hutan hujan tropis biasa. Pada tahun 2006, pembangunan Balai Kota baru dan markas Kepolisian Resort baru di Kecamatan Purwaharja mengharuskan pemotongan sejumlah bukit dan penggundulan hutan jati.

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Kota Banjar dibatasi oleh beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cilacap dan sekitarnya. Berikut merupakan batas wilayah Kota Banjar:

Utara Kecamatan Cisaga, dan Kecamatan Dayeuhluhur
Timur Jawa Tengah
Selatan Kecamatan Lakbok dan Kecamatan Pamarican
Barat Kecamatan Cimaragas dan Kecamatan Cijeungjing

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Daftar Walikota[sunting | sunting sumber]

No. Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
H.
M. Effendi Taufikurrahman
S.H., M.H.
(Penjabat)
21 Februari 2003 5 Januari 2004
1 dr.
Herman Sutrisno
M.M.
5 Januari 2004 31 Juli 2008 1 H.
Akhmad Dimyati
S.Ip.
Drs.
R. Sodikin
S.H., M.Si.
(Pelaksana tugas)
1 Agustus 2008 27 Agustus 2008
Drs. H.
M. Abdul Kohar
(Penjabat)
27 Agustus 2008 4 Desember 2008
(1) Dr. dr.
Herman Sutrisno
M.M.
4 Desember 2008 4 Desember 2013 2 H.
Akhmad Dimyati
S.Ip.
2 Hj.
Ade Uu Sukaesih
S.Ip., M.Si.
4 Desember 2013 4 Desember 2018 3 Darmadji Prawirasetia
4 Desember 2018 4 Desember 2023 4 Nana Suryana
Dr. Hj.
Ida Wahida Hidayati
S.E., S.H., M.Si.
(Penjabat)
4 Desember 2023 Petahana


Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Banjar dalam dua periode terakhir.[7][8]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 1 Kenaikan 3
Gerindra 3 Kenaikan 4
PDI-P 4 Kenaikan 5
Golkar 6 Kenaikan 7
NasDem 0 Kenaikan 1
PKS 2 Kenaikan 3
PPP 2 Penurunan 1
PAN 3 Steady 3
Hanura 2 Steady 2
Demokrat 2 Penurunan 1
Jumlah Anggota 25 Kenaikan 30
Jumlah Partai 9 Kenaikan 10


Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kota Banjar memiliki 4 kecamatan, 9 kelurahan, dan 16 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 201.191 jiwa dengan luas wilayah 113,49 km² dan sebaran penduduk 1.772 jiwa/km².[9][10]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Banjar, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
32.79.01 Banjar 3 4 Desa
Kelurahan
32.79.04 Langensari 2 4 Desa
Kelurahan
32.79.02 Pataruman 2 6 Desa
Kelurahan
32.79.03 Purwaharja 2 2 Desa
Kelurahan
TOTAL 9 16

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Salah satu indikator yang dapat dipakai untuk melihat pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kota Banjar cukup signifikan yaitu 7,20% pada tahun 2019 menjadi 9,40% pada tahun 2020.

Hal ini disebabkan oleh naiknya kembali perkembangan produksi yang menyumbang cukup besar bagi PDRB Kota Banjar. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Banjar dapat dilihat melalui indikator pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Kota Banjar memiliki sekitar 2.912 sekolah, 265.222 siswa dan 18.264 guru.[butuh pemastian] Adapun sekolah yang ada di Kota Banjar tertera sebagai berikut.

  1. SMA Negeri 1 Banjar
  2. SMA Negeri 2 Banjar
  3. SMA Negeri 3 Banjar
  4. SMAS Bina Putera
  5. SMK Negeri 1 Banjar
  6. SMK Negeri 2 Banjar
  7. SMK Negeri 3 Banjar
  8. SMK Negeri 4 Banjar
  9. SMKS Banjar Mandiri
  10. SMKS Bhakti Kencana Banjar
  11. SMKS Bina Putera Banjar
  12. SMKS Hikmah Banjar
  13. SMKS Maarif NU Banjar
  14. SMKS Miftahul Ihsan
  15. SMKS Pasundan 1 Banjar
  16. SMKS Pasundan 2 Banjar
  17. MAN 1 Kota Banjar
  18. MAS DARUL ULUM
  19. STISIP BINA PUTERA BANJAR

Kesehatan[sunting | sunting sumber]

Rumah Sakit[sunting | sunting sumber]

  • RSUD Kota Banjar
  • RS Asih Husada
  • RS Mitra Idaman
  • RS Banjar Patroman

Makanan Khas[sunting | sunting sumber]

  • Renginang Coklat (Rangincok)
  • Mi Lidi Khas Banjar
  • Galendo
  • Sale Pisang
  • Kacang Umpet
  • Sambal Khas Banjar
  • Pepes Lubang
  • Otok Owo
  • Pepes Ikan
  • Kupat Tahu
  • Bakso Gawier

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan". Jakarta: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  2. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". Jakarta: Badan Pusat Staitstik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  3. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 21 Agustus 2021. 
  4. ^ Purwanto, Antonius (2022-07-12). "Kota Banjar: Pintu Gerbang Utama Jalur Selatan Jawa Barat"Perlu langganan berbayar. Harian Kompas. Bandung: KG Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-15. Diakses tanggal 2022-08-28. 
  5. ^ Purwanto, Antonius (2022-07-12). "Kota Banjar: Pintu Gerbang Utama Jalur Selatan Jawa Barat". Kompaspedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-12. Diakses tanggal 2022-12-14. 
  6. ^ "SEJARAH". Website Resmi Pemerintah Kota Banjar - Jawa Barat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 2020-08-15. 
  7. ^ "Perolehan Kursi DPRD Kota Banjar 2014-2019" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-14. Diakses tanggal 2020-05-15. 
  8. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Banjar 2019-2024
  9. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Zaenuddin H.M. (2013). Asal Usul Kota-Kota di Indonesia Tempo Doeloe. Jakarta: Change. ISBN 978-602-1139-30-1. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]