Lompat ke isi

Kabupaten Magelang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Magelang
Transkripsi bahasa daerah
 • Hanacarakaꦩꦒꦼꦭꦁ
 • Pegonماڬلاڠ
 • Alfabet JawaMagêlang
Air Terjun Grenjengan Kembar
Lambang resmi Kabupaten Magelang
Julukan: 
De Tuin van Java
Peta
Peta
Kabupaten Magelang di Jawa
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang
Peta
Kabupaten Magelang di Indonesia
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang
Kabupaten Magelang (Indonesia)
Koordinat: 7°39′27″S 110°16′23″E / 7.6575°S 110.2731°E / -7.6575; 110.2731
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaMungkid
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 367
Pemerintahan
 • BupatiGrengseng Pamuji
 • Wakil BupatiSahid
 • Sekretaris DaerahAdi Waryanto
 • Ketua DPRDSakir
Luas
 • Total1.085,73 km2 (419,20 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[1]
 • Total1.337.411
 • Kepadatan1,200/km2 (3,200/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 97,51% Islam
  • 0,04% Kejawen
  • 0,02% Buddha
  • 0,01% Hindu[1][2]
 • BahasaIndonesia (resmi), Jawa (utama)
 • IPMKenaikan 71,56 (2023)
 tinggi [3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3308 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 293
Pelat kendaraanAA xxxx (*B/*G/*K/*O/*T)
Kode Kemendagri33.08 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 1.109.430.605.000.- (2020)[4]
Semboyan daerahMagelang Gemilang
(Gemah Ripah Iman Cemerlang)
Flora resmiSalak nglumut
Fauna resmiItik Magelang
Situs webwww.magelangkab.go.id


Kabupaten Magelang (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦩꦒꦼꦭꦁ, Pegon: ماڬلاڠ, translit. Magêlang) adalah sebuah wilayah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Mungkid. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Kabupaten Magelang sebanyak 1.337.411 jiwa.[1]

Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang di utara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di timur, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta), serta Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Temanggung di barat, serta mengelilingi wilayah Kota Magelang.[5]

Kabupaten Magelang memiliki banyak peninggalan sejarah, salah satunya adalah Candi Borobudur, sebuah peninggalan Dinasti Syailendra serta dikelilingi oleh lima gunung (Panca Arga), yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Telomoyo, dan Pegunungan Menoreh.

Pawai kehormatan regent Magelang (1866)

Terdapat beberapa versi yang menjelaskan asal nama Magelang. Versi awalnya berasal dari kata 'Mage' yang berarti sapient/orang budiman dan 'lang' yang berarti kependekan dari kata bahasa sehingga artinya menjadi bahasa orang budiman atau kota para budiman. Versi terpopuler mengatakan bahwa Magelang berasal dari kata tepung gelang, yang berarti "mengepung rapat seperti gelang". Nama tersebut diberikan untuk mengenang Raja Jin Sonta yang dikepung di daerah ini oleh pasukan Mataram sebelum akhirnya mati di tangan Pangeran Purbaya.

Sejarah Kabupaten Magelang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan Kota Magelang. Pada tahun 1812, Wakil Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles mengangkat Raden Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama Magelang dengan gelar R. A. A. Danuningrat I. Penunjukan ini terjadi sebagai konsekuensi perjanjian antara Inggris dan Kesultanan Yogyakarta pada tanggal 1 Agustus 1812 yang menyerahkan wilayah Kedu kepada pemerintah Inggris. Sejak itu, Danuningrat I menjadi bupati pertama di Kabupaten Magelang dengan gelar Adipati Danuningrat I.

Atas petunjuk dari gurunya, dia memilih daerah antara desa Mantiasih dan desa Gelangan sebagai pusat pemerintahan. Pada tahun 1930, jabatan bupati diserahkan dari dinasti Danuningrat kepada pejabat baru yang bernama Ngabei Danukusumo. Sementara itu sebagai tindak lanjut dari Keputusan Desentralisasi (Decentralisatie Besluit) tahun 1905, Kota Magelang menjadi gemeente bersama dengan Kota Semarang, Salatiga, dan Pekalongan. Jabatan wali kota baru diangkat pada tahun 1924. Meskipun demikian, kedudukan bupati masih tetap berada di kota Magelang. Akibatnya ada sejumlah pimpinan daerah di kota Magelang yaitu bupati Magelang, residen Kedu, asisten residen Magelang dan wali kota Magelang.

Seiring dengan berjalannya waktu, kedudukan Kabupaten Magelang diperkuat melalui UU No. 2 tahun 1948 dengan ibu kota di Kota Magelang. Pada tahun 1950 berdasarkan UU No. 13 tahun 1950 Kota Magelang berdiri sendiri dan diberi hak untuk mengatur rumah tangga sendiri sehingga ada kebijakan untuk memindah ibu kota kabupaten ke daerah lain. Ada dua alternatif ibu kota sebagai penganti Kota Magelang, yaitu Kawedanan Grabag atau Kawedanan Muntilan, tetapi kedua daerah ini ditolak. Pada 22 Maret 1984, kecamatan Mertoyudan bagian Selatan dan kecamatan Mungkid bagian Utara dipilih secara resmi sebagai ibu kota Kabupaten Magelang oleh gubernur Jawa Tengah dengan nama Kota Mungkid.

Kabupaten Magelang berada di cekungan sejumlah rangkaian pegunungan. Kabupaten Magelang adalah suatu wilayah pegunungan/dataran tinggi dari lima gunung (Panca Arga) yaitu Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, Gunung Telomoyo, dan Pegunungan Menoreh.

Di bagian timur (berbatasan dengan Kabupaten Boyolali) terdapat Gunung Merbabu (3.141 mdpl) dan Gunung Merapi (2.911 mdpl). Di bagian barat (berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo) terdapat Gunung Sumbing (3.371 mdpl). Di bagian utara (berbatasan dengan Kabupaten Semarang) terdapat Gunung Telomoyo (1.894 mdpl). Di bagian barat daya terdapat rangkaian Pegunungan Menoreh. Pada bagian tengah mengalir Kali Progo beserta anak-anak sungainya menuju selatan. Kabupaten Magelang juga terdapat Kali Elo yang membelah dua wilayah ini. Pertemuan kembali kedua kali tersebut terletak di desa Progowati yang konon dahulu di tempat itu lebih banyak penduduk berjenis kelamin wanita daripada pria.

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]
No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Wakil Bupati
* Grengseng Pamuji 20 Februari 2025 Petahana Sahid

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Magelang dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004–2009[6] 2009–2014[6] 2014–2019[7] 2019–2024[8] 2024–2029[9]
PKB 12 Penurunan 6 Kenaikan 9 Penurunan 8 Kenaikan 12
Gerindra (baru) 5 Kenaikan 9 Penurunan 7 Steady 7
PDI-P 10 Kenaikan 12 Penurunan 10 Kenaikan 13 Kenaikan 15
Golkar 5 Penurunan 4 Kenaikan 6 Steady 6 Penurunan 4
NasDem (baru) 0 Kenaikan 2 Penurunan 0
PKS 0 Kenaikan 3 Steady 3 Kenaikan 6 Steady 6
PAN 9 Penurunan 5 Steady 5 Penurunan 3 Penurunan 0
Demokrat (baru) 0 Kenaikan 6 Penurunan 3 Penurunan 1 Steady 1
PPP 9 Penurunan 5 Steady 5 Penurunan 4 Kenaikan 5
PKNU (baru) 4
Jumlah Anggota 45 Kenaikan 50 Steady 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 5 Kenaikan 9 Penurunan 8 Kenaikan 9 Penurunan 7

Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Magelang memiliki 21 kecamatan, 5 kelurahan, dan 367 desa. Pada tahun 2021, jumlah penduduknya mencapai 1.363.290 jiwa dengan luas wilayah 1.102,93 km² dan sebaran penduduk 1.255 jiwa/km².[10][11]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Magelang, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[12] Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.08.14 Bandongan 56565 14 Desa
33.08.02 Borobudur 56553 20 Desa
33.08.15 Candimulyo 56591 19 Desa
33.08.06 Dukun 56582 15 Desa
33.08.18 Grabag 56596 28 Desa
33.08.12 Kajoran 56563 29 Desa
33.08.13 Kaliangkrik 56564 20 Desa
33.08.10 Mertoyudan 56572 1 12 Desa
Kelurahan
33.08.09 Mungkid 56511-56519 2 14 Desa
Kelurahan
33.08.08 Muntilan 56586 1 13 Desa
Kelurahan
33.08.17 Ngablak 56594 16 Desa
33.08.03 Ngluwar 56585 8 Desa
33.08.16 Pakis 56593 20 Desa
33.08.04 Salam 56584 12 Desa
33.08.01 Salaman 56562 20 Desa
33.08.07 Sawangan 56581 15 Desa
33.08.20 Secang 56595 1 19 Desa
Kelurahan
33.08.05 Srumbung 56583 17 Desa
33.08.19 Tegalrejo 56592 21 Desa
33.08.11 Tempuran 56561 15 Desa
33.08.21 Windusari 56566 20 Desa
TOTAL 5 367


Kota Mungkid sebagai ibu kota kabupaten ini, berada sekitar lima belas kilometer di sebelah selatan Kota Magelang, dapat dijangkau mudah dengan kendaraan roda empat. Selain itu, Secang merupakan persimpangan antara jalan nasional Semarang–Magelang–Yogyakarta dan jalan provinsi menuju Temanggung.

Dahulu wilayah Kabupaten Magelang dilalui jalur kereta api yang menghubungkan Semarang–Yogyakarta, bahkan merupakan salah satu jalur kereta api tertua yang berada di Indonesia. Kereta api terhubung ke Semarang melalui Stasiun Gemawang, dan stasiun Ambarawa, sementara Stasiun Secang terhubung sampai ke Stasiun temanggung dan Stasiun parakan. Stasiun yang dimiliki Kabupaten Magelang antara lain adalah Stasiun Muntilan, Stasiun Blabak, Stasiun Mertoyudan, Stasiun Grabag Merbabu, Stasiun Candi Umbul, Stasiun Palbapang dan Stasiun Secang. Namun, meletusnya Gunung Merapi sekitar tahun 1970-an membuat jalur kereta api tersebut rusak akibat terjangan lahar sehingga menyebabkan jalur dan stasiun tersebut kini tidak difungsikan lagi.

Rencana reaktivasi Kereta api di Magelang sempat mencuat, tetapi hingga kini belum ada kejelasan.

Demografi dan Sosial

[sunting | sunting sumber]

Menurut data statistik yang dihimpun oleh Disdukcapil Kabupaten Magelang pada tahun 2024, warga Magelang mayoritas memeluk agama Islam (1.312.532), kemudian Katolik (21.805), Kristen (10.375), kepercayaan (488), Budha (309), dan Hindu (153).[13] Keberagaman kepercayaan ini tidak membuat masyarakat terpecah belah karena sikap toleransi masyarakat Kabupaten Magelang yang cukup tinggi. Kerukunan umat beragama terlihat jelas dari lancarnya proses ibadah setiap umat beragama dan aliran kepercayaan tanpa ada kericuhan.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Untuk pendidikan di Kabupaten Magelang sudah lengkap mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga Perguruan Tinggi. Namun, jika dilihat dari segi kualitas pendidikan Kabupaten Magelang memang tidak begitu merata antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain, tetapi di Kabupaten Magelang ini tetap memiliki beberapa sekolah negeri dan beberapa sekolah swasta unggulan. Meskipun jumlah sekolah negeri untuk tingkat SD lebih banyak dari sekolah swasta, tetapi SMA dan SMK swasta di Kabupaten Magelang lebih banyak daripada SMA dan SMK negeri.

Sementara itu, untuk perguruan tinggi kebanyakan dikelola oleh swasta. Beberapa Perguruan Tinggi swasta yang ada di Magelang yaitu Universitas Muhammadiyah Magelang, STAI Syubanul Wathon, Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Magelang, Sekolah Tinggi Teologi Magelang, Politeknik Muhammadiyah Magelang, dan Akademi Teknik Tirta Wiyata. Universitas negeri di Magelang hanya Universitas Tidar yang awalnya juga dikelola oleh pihak swasta. Selain itu, Kabupaten Magelang juga terkenal karena Akademi Militer (AKMIL) yang berada di bawah pengawasan Markas Besar TNI AD.[14]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Magelang tersedia fasilitas kesehatan yang memadai untuk masyarakat. Terdapat tujuh rumah sakit dan tiga puluh poliklinik selain Puskesmas dan Puskesmas Pembantu. Tingkat kesehatan masyarakatnya sudah bagus. Persentase tingkat kematian karena proses persalinan terhitung kecil.[15]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]
Wisatawan berkunjung ke Candi Borobudur.

Di Kabupaten Magelang terdapat Candi Borobudur yang merupakan objek wisata andalan Provinsi Jawa Tengah yang kini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO. Selain Candi Borobudur, terdapat sejumlah candi di antaranya Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Ngawen, Candi Canggal atau Candi Gunungwukir, Candi Selogriyo, Candi Gunungsari, Candi Lumbung, Candi Pendem, Candi Umbul, dan Candi Asu. Selain candi borobudur sebagai objek wisata budaya, terdapat destinasi Kampung Seni Borobudur hadir sebagai upaya untuk memperkuat identitas budaya dan memajukan ekonomi kreatif di kawasan Borobudur. Mengusung konsep ruang kreatif yang memadukan seni dan budaya lokal.

Untuk objek wisata alam, Kabupaten Magelang antara lain Silancur Highland, Kolam Renang Kalibening-Payaman, Gunung Telomoyo, Gunung Andong, Arum jeram kali Elo, Gardu Pandang Ketep Pass juga air terjun Kedung Kayang kira-kira lima kilometer dari Ketep Pass Gardu Pandang Babadan, Mangli Sky View, Bukit Grenden, Curug Silawe, Losari Coffee Plantation, Watu Putih, Enam Langit by Plataran, Svargabumi Borobudur, Hutan Pinus Kragilan, Bukit dagi, Tumpeng Menoreh, Punthuk Setumbu, Nepal Van Java, Negeri Sayur Sukomakmur, Candi Umbul ,Air Terjun Sekar Langit, ada juga Alun-Alun Magelang, Taman Kyai Langgeng , Borobudurland , Lintang Waterpark Education, pilihan tepat untuk wisata keluarga, didesa Kembanglimus, terdapat Rumah Doa Bukit Rhema, atau disebut juga sebagai Gereja Ayam, yang mendapat sorotan setelah muncul dalam bagian film Ada Apa dengan Cinta? 2.[16]

Beberapa objek wisata religi yang ada di Kabupaten Magelang antara lain Langgar Agung Pangeran Diponegoro, Makam Kyai Nur Muhammad salaman, Makam Kiai Condrogeni, Makam Sunan Geseng, dan Makam Raden Santri di Pemakaman Gunung Pring. Sementara itu, untuk seni budaya dan kriya terdapat beberapa objek dan daya tarik wisata (ODTW) antara lain kesenian tradisional, kerajinan cendera mata, kerajinan mebel dan interior.

Di Kota Magelang terdapat sedikitnya enam museum yang dapat dikunjungi.[17] Beberapa museum di Kota Magelang ialah Museum Oei Hong Djien,[18] Museum Diponegoro,[19] Museum Bumiputera,[20] dan Museum H. Widayat.[21]

Makanan khas Magelang diantaranya, Nasi Lesah, tape ketan Muntilan, Getuk Trio ,wajik ,Sego Megono, Lotek, Slondok, Pothil, Mangut Beong, Kupat Tahu, Nasi Goreng Magelangan, Sego Godog Magelang.

Transportasi Umum

[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Magelang kita dapat menemukan angkutan kota yang beroperasi di wilayah Kabupaten Magelang dan beberapa rute yang menghubungkan Kota Magelang dengan Kabupaten Sleman di D.I. Yogyakarta. Pada 20 Agustus 2024, Dinas Perhubungan Kota Magelang meluncurkan Pilot Project Sistem Pelayanan Angkutan Terintegrasi (SEPAKAT) untuk mewujudkan angkutan umum yang berkualitas di Kota Magelang. SEPAKAT adalah hasil pengembangan sistem informasi manajemen angkutan yang menggunakan teknologi tinggi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya angkutan umum di Magelang. Ruang kendali atau CC Room SEPAKAT berada di lantai 2 gedung Terminal Tipe C Magersari. Pada tahun 2025, pemerintah merencanakan Pilot Project Tahap II untuk SEPAKAT, yaitu peningkatan aksesibilitas angkutan perkotaan. Pada tahun 2026 pemerintah menargetkan penerapan angkutan yang terintegrasi dengan konsep angkutan perkotaan sebagai pendukung KSPN Borobudur.[22]

Perhelatan internasional

[sunting | sunting sumber]

Setiap tahun, Kabupaten Magelang menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan seni-budaya berskala internasional yakni:

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Kementerian Dalam Negeri Indonesia. Diakses tanggal 1 Desember 2024.
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupatem Magelang". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-03-06. Diakses tanggal 8 Juni 2020.
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 17 Oktober 2024.
  4. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). hlm. 8. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
  5. ^ "Kabupaten Magelang Dalam Angka 2021". www.magelangkab.bps.go.id. hlm. 73, . Diarsipkan dari asli (pdf) tanggal 2021-10-01. Diakses tanggal 1 Oktober 2021. Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  6. ^ a b BPS Kabupaten Magelang. "Perolehan Kursi Anggota DPRD Kabupaten Magelang Hasil Pemilu 1999, 2004, dan 2009". magelangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2023-04-13.
  7. ^ "50 Anggota DPRD Dilantik • Radar Jogja". Radar Jogja. 2014-08-27. Diakses tanggal 2023-04-13.
  8. ^ "DITETAPKAN, INI PEROLEHAN KURSI DPRD KABUPATEN MAGELANG". magelangkab.go.id. Diakses tanggal 2023-04-13.
  9. ^ "Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Magelang Nomor 1276 Tahun 2024 tentang Penetapan Perolehan Kursi Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Magelang Dalam Pemilihan Umum Tahun 2024" (PDF). jdih.kpu.go.id/jateng/magelang. Diakses tanggal 2024-07-13.
  10. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
  11. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
  12. ^ Kode Pos Kabupaten Magelang
  13. ^ Magelang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Jumlah Penduduk Menurut Agama dan Kecamatan di Kabupaten Magelang - Tabel Statistik". magelangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-06-14.
  14. ^ Faozan, Mindeka Aljabbar. "Daftar Perguruan Tinggi di Magelang, Ada Tempat Sekolahnya Calon Jendral - Suara Merdeka Kedu - Halaman 3". Daftar Perguruan Tinggi di Magelang, Ada Tempat Sekolahnya Calon Jendral - Suara Merdeka Kedu - Halaman 3. Diakses tanggal 2025-06-14.
  15. ^ Magelang, Badan Pusat Statistik Kabupaten. "Jumlah Desa<sup>1</sup>/Kelurahan Yang Memiliki Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Magelang, 2024 - Tabel Statistik". magelangkab.bps.go.id. Diakses tanggal 2025-06-14.
  16. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2019-10-16. Diakses tanggal 2020-09-17.
  17. ^ Amara, Selia Dwi (2 April 2024). "6 Museum di Kota Magelang, Diantaranya Gratis Sambil Lihat Rusa!". Magelang EKspres. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  18. ^ Jogja Super. "OHD Museum: Surganya Pecinta Seni di Magelang". Jogja Super. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  19. ^ Prasetyo, Budi (24 Juli 2022). "Museum Diponegoro, Saksi Bisu Penangkapan Pangeran Diponegoro Oleh Belanda di Magelang". BetaNews. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  20. ^ Agus AP (18 Juni 2021). "Museum Bumiputera Simpan Uang Kuno Zaman Penjajahan". Radar Semarang. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  21. ^ "Museum Haji Widayat di Magelang". Data Science Tempo. 2021. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  22. ^ "Pemkot Magelang Luncurkan SEPAKAT Untuk Wujudkan Layanan Transportasi Publik Berkualitas". Website Pemerintah Kota Magelang. Diakses tanggal 2025-06-14.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]