Kabupaten Nganjuk
Kabupaten Nganjuk
Bumi Anjuk Ladang | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Jawa | Nganjuk (Gêdrig) ڠانجوك (Pégon) ꦔꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀ (Hånåcåråkå) |
Julukan:
| |
Motto: Baswara Yudhia Karana (Jawa Kuno) Cemerlang Karena Perjuangan | |
Koordinat: 7°36′00″S 111°56′00″E / 7.6°S 111.9333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Tanggal berdiri | 10 April 937 |
Dasar hukum | UU No. 12/1950 |
Hari jadi | 9 April 937 |
Ibu kota | Nganjuk |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Sri Handoko Taruna (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Nur Solekan |
• Ketua DPRD | Tatit Heru Tjahjono |
Luas | |
• Total | 1.224,33 km2 (472,72 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.148.611 |
• Kepadatan | 940/km2 (2,400/sq mi) |
Demonim | - Wong Nganjuk - Cah Nganjuk |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Jawa (dominan), Jawa Mataraman |
• IPM | 74,70 (2023) tinggi [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 358 |
Kode ISO 3166 | ID-JI |
Pelat kendaraan | AG |
Kode Kemendagri | 35.18 |
DAU | Rp 1.120.545.177.000,- (2020)[4] |
Semboyan daerah | Nganjuk Nyawiji |
Flora resmi | Nangka genjah |
Fauna resmi | Ayam hutan hijau |
Situs web | www |
Kabupaten Nganjuk (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦔꦚ꧀ꦗꦸꦏ꧀, Pegon: ڠانجوك; pengucapan bahasa Jawa: [ŋand͡ʒʊk̚]) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di kecamatan Nganjuk. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Jombang dan Kabupaten Kediri di timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Ponorogo di selatan, serta Kabupaten Madiun di barat. Jumlah penduduk Kabupaten Nganjuk pada semester 1 tahun 2024 sebanyak 1.148.611 jiwa.[1][2]
Pada zaman Kerajaan Medang, Nganjuk dikenal dengan nama Bhumi Anjuk Ladang yaitu Tanah Kemenangan. Nganjuk juga dikenal dengan julukan Kabupaten Angin.
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Nganjuk terletak antara 111o5' sampai dengan 112o13' BT dan 7o20' sampai dengan 7o59' LS. Luas Kabupaten Nganjuk adalah sekitar 122.433 km2 atau setara dengan 122.433 Ha terdiri dari atas:
- Tanah sawah 43.052 Ha
- Tanah kering 32.373 Ha
- Tanah hutan 47.007 Ha
Topografi
[sunting | sunting sumber]Secara topografi wilayah kabupaten ini terletak di dataran rendah dan pegunungan, Kabupaten Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi di bidang pertanian. Kondisi dan struktur tanah yang produktif ini sekaligus ditunjang adanya sungai Widas yang mengalir sepanjang 69,332 km dan mengairi daerah seluas 3.236 Ha, dan sungai Brantas yang mampu mengairi sawah seluas 12.705 Ha.
Kabupaten Nganjuk identik dengan keberadaan Gunung Wilis sebab 2 puncak tertinggi pegunungan Wilis berada di Nganjuk tepatnya Puncak Liman di Desa Ngliman, Sawahan dan Puncak Limas di Desa Bajulan, Loceret. Terdapat 3 Kecamatan yang berada di lereng gunung wilis yakni Loceret, Ngetos dan Sawahan.
Menurut Kementerian Pertanian (Kementan), Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu daerah fokus pemerintah untuk menyerap bawang merah dan menjadi stok pemerintah tiap tahunnya. Daerah-daerah di Indonesia yang menjadi fokus penyerapan bawang merah adalah, Nganjuk, Brebes, Bima dan Solok.
Sebagai sentra penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur dan salah satu fokus penyerapan bawang merah oleh pemerintah, bukan hal yang mengherankan bila di sebagian besar wilayah Nganjuk terutama Kecamatan Sukomoro ke Barat meliputi Kecamatan Gondang, Kecamatan Rejoso, Kecamatan Bagor, dan Kecamatan Wilangan banyak dijumpai orang menanam, memanen, menjemur, atau memperjualbelikan bawang merah.
Bila mengunjungi Nganjuk atau bermaksud membeli bawang merah, pasar Sukomoro dapat menjadi pilihan utama, selain tentunya dengan berinteraksi langsung dengan petani lokal. Pasar Sukomoro yang terletak di Jalan Surabaya–Madiun, Kecamatan Sukomoro ini dikenal sebagai pasar yang fokus pada transaksi jual-beli bawang merah. Beberapa kecamatan yang menjadi penyuplai stok bawang merah di Pasar Sukomoro diantaranya adalah Kecamatan Rejoso, Kecamatan Gondang, Kecamatan Bagor, dan Kecamatan Wilangan.
Iklim
[sunting | sunting sumber]Wilayah Kabupaten Nganjuk beriklim tropis basah dan kering (Aw) yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson. Oleh karena iklimnya yang dipengaruhi angin muson, wilayah kabupaten ini mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan yang dipengaruhi oleh angin muson barat–barat laut dan musim kemarau yang dipengaruhi angin muson timur–tenggara. Periode musim kemarau di wilayah Nganjuk biasanya berlangsung pada bulan-bulan Juni–September yang ditandai dengan rata-rata curah hujan di bawah 100 mm per bulannya. Sementara itu, periode musim penghujan di daerah Nganjuk biasanya berlangsung pada bulan-bulan Desember–Maret dengan rata-rata curah hujan lebih dari 200 mm per bulan. Jumlah curah hujan di wilayah Kabupaten Nganjuk berada pada angka 1400–1900 mm per tahun dengan hari hujan ≥90 hari hujan per tahun. Suhu udara rata-rata di wilayah Nganjuk berada pada angka 21 °C–32 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun cukup tinggi yakni berkisar antara 67–84% per tahunnya.
Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Nganjuk di lalui 4 sungai besar yakni Kali Ulo, Kali Kedungsuko, Kali Kuncir yang berhulu di Gunung Wilis bagian Utara dan Kali Widas yang berhulu di Gugus Pegunungan Kendeng yakni Gunung Pandan, dan kemudian mengalir dari sisi barat menuju ke sisi timur di utara Kabupaten Nganjuk
Gabungan aliran kali tersebut mengarah ke timur dan bermuara di Sungai Brantas, tepatnya di Desa Begendeng, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk
Kab.Nganjuk memiliki 320 Mata Air yang tersebar di 11 Kecamatan dari 20 Kecamatan yang ada di Nganjuk. Titik mata air terbanyak di wilayah kecamatan Sawahan, Ngetos dan Loceret yang berada di lereng gunung wilis masuk dalam kecamatan di Selingkar Wilis.
Berdasarkan data Ekspedisi Mata Air [5] Keberadaan Mata Air paling banyak terdapat di Kec.Sawahan, Kec.Ngetos dan Kec. Loceret yang berada di lereng Gunung Wilis
Kendati memiliki banyak mata air, namun faktanya, Nganjuk berada dalam ancaman krisis kekeringan [6]
Data iklim Nganjuk, Jawa Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.5 (85.1) |
29.9 (85.8) |
30.2 (86.4) |
30.7 (87.3) |
31 (88) |
31.1 (88) |
31.2 (88.2) |
31.8 (89.2) |
32.8 (91) |
32.8 (91) |
32 (90) |
30.2 (86.4) |
31.1 (88.03) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.6 (78.1) |
25.7 (78.3) |
26.4 (79.5) |
27 (81) |
26.3 (79.3) |
25.9 (78.6) |
25.6 (78.1) |
25.9 (78.6) |
26.8 (80.2) |
27.1 (80.8) |
27 (81) |
26.5 (79.7) |
26.32 (79.43) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.7 (71.1) |
21.8 (71.2) |
22.8 (73) |
23 (73) |
21.9 (71.4) |
20.8 (69.4) |
20.1 (68.2) |
21.1 (70) |
21.9 (71.4) |
22.7 (72.9) |
23 (73) |
21.9 (71.4) |
21.89 (71.33) |
Presipitasi mm (inci) | 306 (12.05) |
270 (10.63) |
243 (9.57) |
154 (6.06) |
112 (4.41) |
43 (1.69) |
36 (1.42) |
31 (1.22) |
35 (1.38) |
106 (4.17) |
142 (5.59) |
264 (10.39) |
1.742 (68,58) |
Rata-rata hari hujan | 18 | 16 | 14 | 12 | 7 | 4 | 3 | 3 | 3 | 7 | 12 | 15 | 114 |
% kelembapan | 84 | 83 | 82 | 80 | 79 | 73 | 69 | 67 | 68 | 71 | 75 | 81 | 76 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 173 | 149 | 185 | 223 | 236 | 243 | 279 | 284 | 268 | 265 | 221 | 186 | 2.712 |
Sumber #1: Climate-Data.org [7] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase [8] |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Nganjuk berdasarkan Prasasti Anjuk Ladang dahulunya bernama Anjuk Ladang yang dalam bahasa Jawa Kuno berarti Tanah Kemenangan. Dibangun pada tahun 859 Caka atau 937 Masehi.[9]
Berdasarkan peta Jawa Tengah dan Jawa Timur pada permulaan tahun 1811 yang terdapat dalam buku tulisan Peter Carey yang berjudul: ”Orang Jawa dan masyarakat Cina (1755-1825)”, penerbit Pustaka Azet, Jakarta, 1986; diperoleh gambaran yang agak jelas tentang daerah Nganjuk. Apabila dicermati peta tersebut ternyata daerah Nganjuk terbagi dalam 4 daerah yaitu Berbek, Godean, Nganjuk dan Kertosono merupakan daerah yang dikuasai Belanda dan kasultanan Yogyakarta kecuali Nganjuk yang merupakan mancanegara kasunanan Surakarta.
Sejak adanya Perjanjian Sepreh 1830, atau tepatnya tanggal 4 Juli 1830, maka semua kabupaten di Nganjuk (Berbek, Kertosono dan Nganjuk ) tunduk di bawah kekuasaan dan pengawasan Nederlandsch Gouverment.Alur sejarah Kabupaten Nganjuk adalah berangkat dari keberadaan kabupaten Berbek di bawah kepemimpinan Raden Toemenggoeng Sosrokoesoemo 1. Di mana tahun 1880 adalah tahun suatu kejadian yang diperingati yaitu mulainya kedudukan ibu kota Kabupaten Berbek pindah ke Kabupaten Nganjuk.[butuh rujukan]
Dalam Statsblad van Nederlansch Indie No.107, dikeluarkan tanggal 4 Juni 1885, memuat SK Gubernur Jendral dari Nederlandsch Indie tanggal 30 Mei 1885 No 4/C tentang batas-batas Ibu kota Toeloeng Ahoeng, Trenggalek, Ngandjoek dan Kertosono, antara lain disebutkan: III tot hoafdplaats Ngandjoek, afdeling Berbek, de navalgende Wijken en kampongs: de Chineeshe Wijk de kampong Mangoendikaran de kampong Pajaman de kampong Kaoeman. Dengan ditetapkannya Kota Nganjuk yang meliputi kampung dan desa tersebut di atas menjadi ibu kota Kabupaten Nganjuk, maka secara resmi pusat pemerintahan Kabupaten Berbek berkedudukan di Nganjuk.
Peninggalan Bersejarah
[sunting | sunting sumber]- Prasasti Kinawe
- Prasasti anjuk ladang
- Prasasti Hering
- Candi Lor
- Candi Ngetos
- Monumen Dr. Sutomo
- Makam Kanjeng Jimat
- Masjid Yoni Al-Mubarok
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Bupati
[sunting | sunting sumber]No. | Bupati | Awal menjabat | Akhir menjabat | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|---|
* | Sri Handoko Taruna (Penjabat) |
24 September 2023[10] | Petahana | Lowong |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Nganjuk dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[11] | 2019–2024[12] | 2024–2029[13] | ||
PKB | 6 | 9 | 9 | |
Gerindra | 7 | 6 | 6 | |
PDI-P | 11 | 13 | 11 | |
Golkar | 6 | 5 | 4 | |
NasDem | (baru) 4 | 3 | 5 | |
PKS | 1 | 2 | 2 | |
Hanura | 3 | 6 | 6 | |
PAN | 1 | 0 | 0 | |
Demokrat | 4 | 3 | 6 | |
Perindo | (baru) 1 | 0 | ||
PPP | 2 | 2 | 1 | |
Jumlah Anggota | 45 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 10 | 9 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Nganjuk terdiri dari 20 kecamatan, 20 kelurahan, dan 264 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.096.944 jiwa dengan luas wilayah 1.224,25 km² dan sebaran penduduk 896 jiwa/km².[14][15]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Nganjuk, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Jenis | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.18.14 | Bagor | 2 | 19 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.18.10 | Baron | 11 | Desa | ||
35.18.03 | Berbek | 19 | Desa | ||
35.18.17 | Gondang | 17 | Desa | ||
35.18.20 | Jatikalen | 11 | Desa | ||
35.18.08 | Kertosono | 1 | 13 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.18.19 | Lengkong | 16 | Desa | ||
35.18.04 | Loceret | 22 | Desa | ||
35.18.13 | Nganjuk | 13 | 2 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.18.02 | Ngetos | 9 | Desa | ||
35.18.18 | Ngluyu | 6 | Desa | ||
35.18.07 | Ngronggot | 13 | Desa | ||
35.18.05 | Pace | 18 | Desa | ||
35.18.09 | Patianrowo | 11 | Desa | ||
35.18.06 | Prambon | 14 | Desa | ||
35.18.16 | Rejoso | 24 | Desa | ||
35.18.01 | Sawahan | 9 | Desa | ||
35.18.12 | Sukomoro | 2 | 10 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.18.11 | Tanjunganom | 2 | 14 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.18.15 | Wilangan | 6 | Desa | ||
TOTAL | 20 | 264 |
Kependudukan
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk di Kabupaten Nganjuk sebanyak 1.017.030 dengan kurang lebih 36% penduduk tinggal di perkotaan dan sisanya 64% tinggal di pedesaan.[16]
Agama
[sunting | sunting sumber]Mayoritas penduduk di Kabupaten Nganjuk memeluk agama Islam dan sisanya menganut agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu.[16] Tokoh agama Islam dari Nganjuk yang terkenal yaitu Kiai Muzajjad atau dipanggil Mbah Jad. Ia adalah pengasuh Pesantren Tirakat. Kabupaten Nganjuk seperti tak pernah absen melahirkan orang-orang alim di setiap zaman.[17]
Etnis dan Bahasa
[sunting | sunting sumber]Penduduk Nganjuk pada umumnya adalah etnis Jawa. Namun, terdapat minoritas etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan, Khususnya di kecamatan Nganjuk dan kecamatan Kertosono. Etnis Tionghoa, dan Arab umumnya tinggal di kawasan perkotaan, dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari oleh masyarakat Nganjuk. Pada sebagian besar wilayah Nganjuk, masyarakatnya merupakan penutur Dialek Mataraman dan dapat dikatakan bahwa Nganjuk adalah salah satu daerah paling timur yang masyarakatnya adalah penutur dialek Mataraman, namun ada sedikit perbedaan untuk beberapa wilayah yang dekat perbatasan Kabupaten Jombang, seperti Kecamatan Ngronggot, Kecamatan Kertosono, Kecamatan Baron, Kecamatan Lengkong, Kecamatan Patianrowo, dan Kecamatan Jatikalen. Beberapa masyarakat di sana biasa menggunakan campuran antara Dialek Mataraman dan Jombang. Dialek ini merupakan dialek Bahasa Jawa yang mendapat pengaruh campuran antara Dialek Mataraman dan Arekan Jombang
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]Terdapat beberapa perguruan tinggi di Nganjuk,[18] antara lain:
Negeri
[sunting | sunting sumber]- Politeknik Negeri Jember Kampus 3 Nganjuk
Swasta
[sunting | sunting sumber]- Universitas Pangeran Diponegoro Nganjuk (UPDN)
- Institut Teknologi Mojosari (ITM) dan Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Zainuddin Mojosari (STAIZ) di kompleks pondok pesantren Mojosari, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) dan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nganjuk yang dikelola Yayasan PGRI Nganjuk
- Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Pomosda
- Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul 'Ula Kertosono (STAIM)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Darussalam Krempyang (STAIDA)
- STIKES Satria Bhakti Nganjuk
- Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada (AKBID Wimisada)
- Sekolah Tinggi Teologi Abdi Gusti - sekolah kekristenan di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret
Transportasi
[sunting | sunting sumber]Nganjuk dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta dengan kode Jalan Nasional 15, serta menjadi persimpangan dengan jalur menuju Kediri.
Kereta Api
[sunting | sunting sumber]Terdapat dua stasiun kereta api utama di Kabupaten Nganjuk, yakni Stasiun Kertosono dan Nganjuk yang terletak di jalur kereta api utama seperti lintas selatan dan tengah Pulau Jawa serta beberapa stasiun kecil seperti Stasiun Baron, Stasiun Sukomoro, Stasiun Bagor dan Stasiun Wilangan yang keseluruhan berada di bawah naungan Kereta Api Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun Kertosono merupakan satu-satunya stasiun di kabupaten Nganjuk yang memiliki kereta api lokal Commuter Line Dhoho dan Penataran yang melintas setiap hari menuju Kota Surabaya maupun sebaliknya.
Bus Antar Kota
[sunting | sunting sumber]Terminal Anjuk Ladang. Akses transportasi bus, terdapat Terminal Bus Utama yakni Terminal Bus Anjuk Ladang yang terletak di Kecamatan Nganjuk yang dapat diakses sekitar 1 Km dari Alun-Alun Nganjuk, Terminal Anjuk Ladang biasa melayani jalur bus jurusan Surabaya–Ngawi–Solo–Yogyakarta, Ponorogo, maupun tujuan Kediri / Blitar, dan Bojonegoro.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]- Air terjun Sedudo
- Air terjun Singokromo
- Air Merambat Roro kuning
- Goa Margo Tresno
- Candi Ngetos
- Candi Lor
- Taman Wisata Anjuk Ladang
- Masjid Yoni Al-Mubarok, Berbek
- Kompleks Makam Kanjeng Jimat, Berbek
- Masjid Kagungan Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Pakuncen, Patianrowo
Tokoh Penting
[sunting | sunting sumber]Tokoh-tokoh yang lahir di Nganjuk adalah:
- Dr. Soetomo, Pahlawan perintis kemerdekaan Indonesia, pendiri Boedi Oetomo yang merupakan organisasi modern pertama di Indonesia.
- Harmoko, Menteri Penerangan orde baru
- Eko Patrio, Politikus, Pelawak, Aktor, Presenter
- Eva Kusuma Sundari, Anggota DPR Periode 2009-2014
- Sri Rahayu, Anggota DPR Periode 2009-2014
- Shendy Puspa Irawati, Pemain bulu tangkis wanita dari Indonesia berpasangan dengan Fran Kurniawan
- Eny Sagita, dinobatkan sebagai Duta Anti Narkoba oleh BNN Nganjuk pada 2014
- Marsinah Pahlawan Buruh yang di makamkan di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro
- Asrorun Ni’am Sholeh, ia adalah ulama dan akademisi Indonesia. Ia menjabat Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
- Amir Murtono adalah Jenderal Indonesia selama rezim Orde Baru Suharto yang menjadi terkenal setelah menjabat sebagai Ketua Golkar dari tahun 1973 hingga tahun 1983
- Widayat Djiang adalah salah satu dalang wayang kulit Peranakan Tionghoa-Jawa.
- Komjen.Pol. Purn. Dr. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si Mantan Perwira Tinggi Polri yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Dan Keamanan Polri.
Kesenian Tradisional
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ a b "Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2021" (pdf). www.nganjukkab.bps.go.id. hlm. 9, 50. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-24. Diakses tanggal 16 Juni 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Hasil Long Form SP2020) Menurut Kabupaten/Kota, 2022-2023". www.jatim.bps.go.id. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 16 Juni 2021.
- ^ room, news (2022-10-20). "Peta Mata Air Kabupaten Nganjuk". Ekspedisi Mata Air.
- ^ Harianto, Sugeng (2023-9-9). "6 Desa di Nganjuk Kekeringan, Dropping Air Bersih Gencar Dilakukan". Detik.
- ^ "Nganjuk, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 5 September 2020.
- ^ "Nganjuk, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 5 September 2020.
- ^ Pemkab Nganjuk Diarsipkan 2009-04-30 di Wayback Machine., Profil Nganjuk
- ^ Basalamah, Anwar Bahar (2 Oktober 2023). "Mengenal Lebih Dekat Pj Bupati Nganjuk Sri Handoko Taruna". radarkediri.jawapos.com. Diakses tanggal 16 September 2024.
- ^ "REKAPITULASI PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014" (PDF). KPU KABUPATEN NGANJUK. Diakses tanggal 07-08-2023.
- ^ "REKAPITULASI PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2019" (PDF). KPU KABUPATEN NGANJUK. 22-07-2019. Diakses tanggal 07-08-2023.
- ^ "Hasil Final Pemilu 2024, Inilah 50 Calon Anggota DPR Nganjuk Terpilih Periode 2024-2029 - KABAR NGANJUK". kabarnganjuk.com. 2024-05-02. Diakses tanggal 2024-07-11.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ a b Badan Pusat Statistik Diarsipkan 2012-02-04 di Wayback Machine. Hasil sensus penduduk BPS Tahun 2010
- ^ Abdurrahman, Syarif (2021-07-11). "Mbah Jad Pemilik Pesantren Khas NU". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-18. Diakses tanggal 2023-02-02.
- ^ "Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". pddikti.kemdikbud.go.id/. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 2022-12-20.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Situs web resmi Kabupaten Nganjuk