Kabupaten Lampung Tengah
![]() Lambang Kabupaten Lampung Tengah Moto: Beguwai Jejamo Wawai |
|
Tugu Di Gunung Sugih, Kabupaten Lampung Tengah | |
250px Peta lokasi Kabupaten Lampung Tengah di Lampung Koordinat: 104°35’ - 105°50’ BT 4°30” - 4°15’ LS |
|
Provinsi | Lampung |
Dasar hukum | UU No. 6 Tahun 1945 |
Tanggal peresmian | 21 Juni 1945. |
Ibu kota | Metro (1957-1999) Gunung Sugih (1999-Sekarang). |
Pemerintahan | |
- Bupati | Mustafa |
- Wakil Bupati | Loekman Djojosoemarto |
- DAU | Rp 1.053.232.762.000,-(2017)[1] |
Luas | 4.789,82 km2 |
Populasi | |
- Total | 1.483.935 jiwa (2015)[2] |
- Kepadatan | 309,81 jiwa/km2 |
Demografi | |
- Agama | Islam 74.41% Hindu 20.74% Kristen Protestan 2.33% Katolik 1.65% Buddha 0.87%[3] |
- Kode area telepon | 0725 |
Pembagian administratif | |
- Kecamatan | 28 |
- Kelurahan | 10 |
- Desa | 297 |
Simbol khas daerah | |
Situs web | http://www.lampungtengahkab.go.id |
Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu kabupaten di Provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Gunung Sugih. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.789,82 km² dan berpenduduk sebanyak 1.239.096 jiwa (tahun 2015). Merupakan salah satu kabupaten yang terkurung daratan (land lock) di provinsi Lampung. Kabupaten ini terletak sekitar 57,85 kilo meter dari ibukota provinsi Lampung yaitu Kota Bandar Lampung dan dapat ditempuh dari ibukota selama sekitar 1,5 jam dengan memakai Bus atau Mobil.
Kabupaten ini dulunya merupakan kabupaten terluas kedua di Lampung sampai dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 12 tahun 1999 yang memecah kabupaten ini menjadi beberapa daerah lain sehingga luasnya menjadi lebih kecil [4]. Kabupaten Lampung Tengah dulunya meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Metro [4]
Sebelum tahun 1999 ibukota Lampung Tengah terletak di Metro, yang kemudian dimekarkan menjadi kota otonom sendiri, maka setelah tahun 1999 pusat pemerintahan Lampung Tengah dipindahkan ke Gunung Sugih.
Daftar isi
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Penduduk Lampung Tengah terdiri dari 2 (dua) unsur yaitu masyarakat pribumi dan masyarakat pendatang. Masyarakat pribumi; warga penduduk asli yang sudah lama menetap bahkan turun temurun mendiami tempat ini. Sedangkan masyarakat pendatang adalah penduduk pendatang yang tinggal dan menetap di sini. Bila melihat perkembangannya, pembauran masyarakat yang ada di Lampung Tengah secara garis besar dikarenakan dulu adanya transmigrasi sejumlah kelompok masyarakat terutama dari Pulau Jawa dan Bali.
Selama dalam tahun 1952 sampai dengan 1970 pada objek-objek transmigrasi daerah Lampung telah ditempatkan sebanyak 53.607 KK, dengan jumlah sebanyak 222.181 jiwa, tersebar pada 24 (dua puluh empat) objek dan terdiri dari 13 jenis/kategori transmigrasi. Untuk Kabupaten Lampung Tengah saja antara tahun itu terdiri dari 4 (empat) objek, dengan jatah penempatan sebanyak 6.189 KK atau sebanyak 26.538 jiwa.
Kampung paling dominan di Kabupaten Lampung Tengah dihuni oleh masyarakat suku Jawa. Agama yang dianut mayoritas Islam dan sebagian lagi agama Kristen Katolik, Kristen Protestan, Budha dan Hindu. Selain suku Jawa, di Kabupaten Lampung Tengah terdapat masyarakat suku Sunda namun jumlahnya tak sebanyak suku Jawa. Mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Mereka juga awalnya adalah transmigran yang ditempatkan di beberapa kecamatan dalam wilayah Kabupaten Lampung Tengah.
Masyarakat dominan lain yang bermukim di Lampung Tengah adalah penduduk suku Bali. Sebagian besar mendiami di beberapa kecamatan di wilayah timur dan sisanya berada di kecamatan lain di Lampung Tengah. Agama yang di anut mayoritas memeluk agama Hindu-Bali. Kampung-kampung Bali akan terasa bila saat berada di lingkungan setempat. Sama halnya dengan masyarakat suku Jawa dan Sunda, masyarakat suku Bali bermula dari transmigran yang ditempatkan di daerah ini. Penempatan itu terdiri dari beberapa tahapan. Sehari-harinya, penduduk setempat mempergunakan bahasa Bali sebagai penutur.
Dinamika Pembagian Administratif Lampung Tengah[sunting | sunting sumber]
Pada masa Orde Baru, pada mulanya daerah asli Kabupaten Lampung Tengah meliputi 1 (satu) kota administratif, 2 (dua) lembaga pembantu bupati, 24 kecamatan, dan 504 desa/kelurahan. Lalu berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 1999 dibentuklah kecamatan Terusan Nunyai yang sebelumnya merupakan wilayah kecamatan Terbanggi Besar.
Sebulan kemudian, berdasarkan UU RI Nomor 12 Tahun 1999, pada wilayah kabupaten Lampung Tengah diadakan pemekaran, sehingga wilayah yang semula memiliki luas 9.189,50 km² dan sekarang luasnya tinggal sekitar 4.789,82 km².
Pemekaran pertama adalah Kabupaten Lampung Timur, sehingga kabupaten ini berkurang 10 kecamatan yakni, Sukadana, Metro Kibang, Pekalongan, Way Jepara, Labuhan Meringgai, Batanghari, Sekampung, Jabung, Purbolinggo, dan Raman Utara.
Pemekaran kedua dengan terbentuknya Kota Madya Metro yang dulunya dikenal sebaga ibukota Kabupaten Lampung Tengah yang memiliki status sebagai Kota Administratif dan pada tahun 1999 statusnya ditingkatkan sebagai Kota Madya. Sehingga wilayah Lampung Tengah kembali mengalami pengurangan 2 Kecamatan yaitu Metro Raya dan Bantul.
Setelah dikurangi 12 kecamatan yang telah disebutkan diatas, Lampung Tengah dalam kurun waktu 1999-2001 hanya memiliki 13 (tiga belas) kecamatan [5] yaitu;
- Gunung Sugih (sebagai ibukota baru kabupaten)
- Terbanggi Besar
- Seputih Mataram
- Punggur
- Seputih Raman
- Seputih Banyak
- Rumbia
- Seputih Surabaya
- Trimurjo
- Padang Ratu
- Bangun Rejo
- Kali Rejo
- Terusan Nunyai
Adapun pada tahun 2001 berdasarkan Perda Kabupaten Lampung Tengah No. 10 Tahun 2001[6], diadakan pemekaran kecamatan sehingga bertambah 13 (tiga belas) kecamatan baru sebagai berikut;
- Bumi Ratu Nuban
- Bekri
- Seputih Agung
- Way Pengubuan
- Bandar Mataram
- Pubian
- Selagai Lingga
- Anak Tuha
- Sendang Agung
- Kota Gajah
- Bumi Nabung
- Way Seputih
- Bandar Surabaya
Selanjutnya berturut-turut berdasarkan Perda Kabupaten Lampung Tengah No. 6 Tahun 2005 dibentuk kecamatan Anak Ratu Aji[7] dan pemekaran kecamatan terakhir yaitu kecamatan Putra Rumbia[8] berdasarkan Perda Kabupaten Lampung Tengah No. 15 Tahun 2006. Sehingga total kecamatan di Lampung Tengah adalah sebanyak 28 kecamatan hingga masa kini.
Transportasi[sunting | sunting sumber]
Letak Kabupaten Lampung Tengah cukup strategis dalam konteks pengembangan wilayah. Sebab selain dilintasi jalur lintas regional, baik yang menghubungkan antar provinsi maupun antar kabupaten/kota di Provinsi Lampung, juga persimpangan antara jalur Sumatera Selatan via Menggala dan jalur Sumatera Selatan serta Bengkulu via Kotabumi. Bagian selatan jalur menuju ke Kota Bandar Lampung, bagian timur menuju jalan ASEAN, Kabupaten Lampung Timur dan Kotamadya Metro. Sementara bagian barat jalur menuju Kabupaten Lampung Utara dan Kabupaten Tanggamus serta jalur lintas kereta api jurusan Bandar Lampung-Kertapati, Palembang.
Daftar bupati Lampung Tengah[sunting | sunting sumber]
No. | Bupati | Periode |
---|---|---|
|
Burhanuddin Amin |
|
|
Zainabun Djajanegara |
|
|
R Syahri Djajoyoabdinegoro |
|
|
Syamsudin V Djajamarga |
|
|
Mohfian Hasanuddin Carepeboka |
|
|
Hasan Basri Darmawijaya |
|
|
R. A. Oemar Kadir |
|
|
Zainal Arifin Waluyo |
|
|
S Prawinegara |
|
|
R Soekirno |
|
|
Subekti Jayanegara |
|
|
Suwardi Ramli |
|
|
Herman Sanusi |
|
|
Andy Achmad Sampurna Jaya |
|
|
A. Pairin |
|
|
Mustafa | 2015– |
Pembagian administratif[sunting | sunting sumber]
Daftar kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah beserta data lainnya.
Nama kecamatan | Jumlah penduduk ( Jiwa, Tahun 2015 ) |
Luas wilayah (km2) |
Jumlah kelurahan | Jumlah desa | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|
Selagai Lingga | 33.035 | 308,52 | 13 | Sebelumnya Padang Ratu | |
Pubian | 41.710 | 173,88 | 20 | Sebelumnya Padang Ratu | |
Anak Ratu Aji | 15.936 | 68,39 | 6 | Sebelumnya Padang Ratu | |
Padang Ratu | 49.214 | 204,44 | 15 | - | |
Anak Tuha | 37.244 | 161,64 | 12 | Sebelumnya Padang Ratu | |
Kali Rejo | 66.342 | 101,31 | 16 | - | |
Sendang Agung | 37.392 | 108,89 | 9 | Sebelumnya Kali Rejo | |
Bangun Rejo | 57.046 | 132,63 | 16 | - | |
Gunung Sugih | 66.661 | 103,12 | 4 | 11 | - |
Bekri | 26.639 | 93,51 | 8 | Sebelumnya Gunung Sugih | |
Bumi Ratu Nuban | 30.653 | 65,14 | 10 | Sebelumnya Gunung Sugih | |
Trimurjo | 51.068 | 68,43 | 3 | 11 | - |
Punggur | 38.510 | 118,45 | 9 | - | |
Kota Gajah | 33.352 | 68,05 | 7 | Sebelumnya Punggur | |
Seputih Raman | 48.336 | 146,65 | 14 | - | |
Terbanggi Besar | 117.317 | 208,65 | 3 | 7 | - |
Seputih Agung | 49.208 | 122,27 | 9 | Sebelumnya Terbanggi Besar | |
Way Pengubuan | 41.835 | 210,72 | 7 | Sebelumnya Terbanggi Besar | |
Terusan Nunyai | 44.429 | 302,05 | 7 | Sebelumnya Terbanggi Besar | |
Seputih Mataram | 47.711 | 120,01 | 12 | - | |
Bandar Mataram | 76.793 | 1055,28 | 12 | Sebelumnya Seputih Mataram | |
Seputih Banyak | 44.552 | 145,92 | 13 | - | |
Way Seputih | 18.168 | 77,84 | 6 | Sebelumnya Seputih Banyak | |
Rumbia | 35.341 | 106,09 | 8 | - | |
Bumi Nabung | 31.929 | 108,94 | 6 | Sebelumnya Rumbia | |
Putra Rumbia | 18.131 | 95,02 | 10 | Sebelumnya Rumbia | |
Seputih Surabaya | 46.397 | 144,6 | 13 | - | |
Bandar Surabaya | 33.930 | 142,39 | 10 | Sebelumnya Seputih Surabaya |
![]() |
Lampung Utara | Tulang Bawang Tulang Bawang Barat |
Tulang Bawang | ![]() |
Lampung Barat | ![]() |
Lampung Timur | ||
|
||||
![]() |
||||
Pringsewu Tanggamus |
Pesawaran | Kota Metro |
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Rincian Alokasi DAU Murni T.A. 2017" (PDF).
- ^ Kabupaten Lampung Tengah Dalam Angka 2016 (BPS)
- ^ "Provinsi Lampung Dalam Angka 2016"
- ^ a b http://www.lampungtengahkab.go.id/gambaran-umum/geografi.html
- ^ http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2001/lampungtengah5-2001.pdf
- ^ http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2001/lampungtengah10-2001.pdf
- ^ http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2005/lampungtengah6-2005.pdf
- ^ http://www.kemendagri.go.id/media/filemanager/2015/08/18/1/8/18._lampung.pdf
|
|