Lompat ke isi

Stasiun Malang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 7°58′40.09″S 112°38′14.19″E / 7.9778028°S 112.6372750°E / -7.9778028; 112.6372750
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22: Baris 22:
| ticketting = Sistem tiket ''online''; melayani pemesanan langsung dan pengubahan/pembatalan keberangkatan di loket.
| ticketting = Sistem tiket ''online''; melayani pemesanan langsung dan pengubahan/pembatalan keberangkatan di loket.
Terdapat fasilitas ala [[Bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass'' khusus keberangkatan KA jarak jauh-menengah.
Terdapat fasilitas ala [[Bandar udara|bandara]] berupa ''check-in'' mandiri untuk pencetakan ''boarding pass'' khusus keberangkatan KA jarak jauh-menengah.
| arsitek = J. van der Eb
| parking = Ya
| parking = Ya
| boardingpass = Ya, kecuali KA lokal menggunakan tiket ''thermal''
| boardingpass = Ya, kecuali KA lokal menggunakan tiket ''thermal''
Baris 32: Baris 33:
| cs = Ya
| cs = Ya
| peta = Kota Malang
| peta = Kota Malang
| persinyalan = Mekanik tipe [[Siemens]] & Halske semiotomatis
| kios = Ya
| kios = Ya
| vip = Ya
| vip = Ya
Baris 41: Baris 43:
| track = 9 (jalur 3: sepur lurus)
| track = 9 (jalur 3: sepur lurus)
| platform = 3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing peron terhubung dengan lorong/terowongan bawah tanah, namun tidak ada peron di antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4)
| platform = 3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing peron terhubung dengan lorong/terowongan bawah tanah, namun tidak ada peron di antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4)
| arsitektur = [[Art deco]]
| othername = Stasiun Malang Kotabaru{{efn|Bedakan dengan [[Stasiun Kotabaru]] di [[Lubai, Muara Enim]]}}
| othername = Stasiun Malang Kotabaru{{efn|Bedakan dengan [[Stasiun Kotabaru]] di [[Lubai, Muara Enim]]}}
| renovated = 1941
| renovated = 1941
Baris 49: Baris 52:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Plein voor het stationsgebouw te Malang. TMnr 60005907.jpg|jmpl|kiri|Stasiun Malang, bangunan lama]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Plein voor het stationsgebouw te Malang. TMnr 60005907.jpg|jmpl|kiri|Bangunan lama Stasiun Malang yang masih asli, kini dirobohkan dan diganti dengan arsitektur yang lebih modern.]]
Stasiun Malang dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun [[1870]]. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya [[Kota Malang|Malang]], ke [[Pelabuhan Tanjung Perak]] yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Setelah konsesi jalur dikeluarkan pada tahun 1875, jalur ini segera dibangun dan untuk segmen Bangil–Malang selesai pada tanggal 20 Juli 1879<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
Stasiun Malang dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun [[1870]]. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya [[Kota Malang|Malang]], ke [[Pelabuhan Tanjung Perak]] yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Setelah konsesi jalur dikeluarkan pada tahun 1875, jalur ini segera dibangun dan untuk segmen Bangil–Malang selesai pada tanggal 20 Juli 1879<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>


Bentuk bangunan stasiun ini pada awalnya adalah khas dari [[Staatsspoorwegen]] (SS), yaitu perpaduan antara Neoklasik dan Indische Empire, yang juga diterapkan di [[Stasiun Surabaya Kota]], [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]], [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], dan [[Stasiun Madiun|Madiun]].
Bentuk bangunan stasiun ini pada awalnya adalah khas dari [[Staatsspoorwegen]] (SS), yaitu perpaduan antara Neoklasik dan Indische Empire, yang juga diterapkan di [[Stasiun Surabaya Kota]], [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]], [[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]], [[Stasiun Mojokerto|Mojokerto]], dan [[Stasiun Madiun|Madiun]].


Bangunan ini kemudian direnovasi dan diperbesar pada tahun 1941 berdasarkan karya van der Eb. Bangunan stasiun ini kemudian disebut '''Stasiun Malang Kotabaru''' untuk membedakannya dengan bangunan Stasiun Malang lama (bukan [[Stasiun Malang Kotalama]] yang dibangun pada tahun 1896).<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstations op Java|last=de Jong|first=Michiel van Ballegoijen|publisher=de Bataafse Leeuw|year=1993|isbn=|location=|pages=}}</ref>
Bangunan ini kemudian direnovasi dan diperbesar pada tahun 1941 berdasarkan karya J. van der Eb. Bangunan stasiun ini kemudian disebut '''Stasiun Malang Kotabaru''' untuk membedakannya dengan bangunan Stasiun Malang lama (bukan [[Stasiun Malang Kotalama]] yang dibangun pada tahun 1896).<ref>{{Cite book|title=Spoorwegstations op Java|last=de Jong|first=Michiel van Ballegoijen|publisher=de Bataafse Leeuw|year=1993|isbn=|location=|pages=}}</ref>


=== Rencana pengembangan stasiun ===
=== Rencana pengembangan stasiun ===
Pada tanggal 12 April 2018, Pemerintah [[Kota Malang]] merencanakan menata ulang Stasiun Malang. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pantauan dari tahun ke tahun, lalu lintas yang berada di depan stasiun ini hampir selalu mengalami kemacetan parah dan halaman parkirnya kini tidak cukup untuk memuat banyak kendaraan yang parkir. Sebenarnya, ''detail engineering design'' (DED) yang sudah dibuat oleh Pemkot Malang sudah dibuat, tetapi banyak sekali revisi. Dengan selesainya DED tersebut, [[Edi Sukmoro]] selaku Dirut KAI sempat meminta sebuah maket kepada Aset KAI. Sukmoro mengatakan bahwa dengan adanya maket tersebut, rencana pengembangan stasiun ini tidak hilang begitu saja kala Dirut berganti.<ref>{{Cite web|url=https://suryamalang.tribunnews.com/2018/04/12/desain-anyar-stasiun-malang-bakal-dipajang|title=Desain Anyar Stasiun Malang Bakal Dipajang|website=Surya Malang|language=id-ID|access-date=2019-10-11}}</ref> Sebagai langkah awal, Pemkot Malang dan PT KAI sepakat untuk menata kembali halaman parkir stasiun.<ref>{{Cite web|url=https://www.malangtimes.com/baca/26656/20180414/102353/rencana-diperbesar-stasiun-kotabaru-malang-bakal-punya-dua-wajah|title=Rencana Diperbesar, Stasiun Kotabaru Malang Bakal Punya Dua Wajah|website=Malang TIMES|language=id|access-date=2019-10-11}}</ref>
Mengingat semakin banyaknya jumlah masyarakat Malang dan sekitarnya yang bepergian dengan kereta api dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan pariwisata di kawasan [[Keresidenan Malang|Malang Raya]], KAI berencana untuk mengembangkan Stasiun Malang sehingga memiliki dua bangunan stasiun yang mirip dengan [[Stasiun Surabaya Gubeng]] dan [[Stasiun Bandung]]. Bangunan stasiun yang baru terletak di sisi timur emplasmen, tepatnya di dekat bangunan stasiun lama yang sudah lama tidak digunakan. Bangunan baru tersebut nantinya juga akan terhubung dengan bangunan eksisting melalui ''skybridge'' dan akan tetap mempertahankan bangunan lama tersebut''.'' Jumlah jalur di stasiun ini juga akan ditambah sehingga memungkinkan pelayanan kereta api yang singgah maupun mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini juga bertambah. Pembangunan bangunan baru stasiun ini sudah mulai dilaksanakan sejak September 2019. Sebagai akibatnya, dipo kereta di stasiun ini secara bertahap akan dipindahkan ke [[Stasiun Malang Kotalama]].<ref>[https://bisnis.tempo.co/read/1251796/pengembangan-stasiun-kota-malang-diharapkan-dorong-pariwisata Pengembangan Stasiun Kota Malang Diharapkan Dorong Pariwisata]</ref><ref>[https://malangkota.go.id/2019/09/25/pt-kai-bangun-stasiun-baru-di-kota-malang/ PT KAI Bangun Stasiun Baru di Kota Malang]</ref>

Mengingat semakin banyaknya jumlah masyarakat Malang dan sekitarnya yang bepergian dengan kereta api dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan pariwisata di kawasan [[Keresidenan Malang|Malang Raya]], KAI berencana untuk mengembangkan Stasiun Malang sehingga memiliki dua bangunan stasiun, dengan konsep yang mirip dengan [[Stasiun Surabaya Gubeng]] dan [[Stasiun Bandung]]. Bangunan stasiun yang baru terletak di sisi timur emplasemen, tepatnya di dekat bangunan stasiun lama yang sudah lama tidak digunakan. Bangunan baru tersebut nantinya juga akan terhubung dengan bangunan eksisting melalui ''skybridge'' dan akan tetap mempertahankan bangunan lama tersebut''.'' Jumlah jalur di stasiun ini juga akan ditambah sehingga memungkinkan pelayanan kereta api yang singgah maupun mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini juga bertambah. Pembangunan bangunan baru stasiun ini sudah mulai dilaksanakan sejak September 2019. Sebagai akibatnya, dipo kereta di stasiun ini secara bertahap akan dipindahkan ke [[Stasiun Malang Kotalama]].<ref>{{Cite web|url=https://malangkota.go.id/2019/09/25/pt-kai-bangun-stasiun-baru-di-kota-malang/|title=PT KAI Bangun Stasiun Baru di Kota Malang|date=2019-09-25|website=Pemerintah Kota Malang|language=id-ID|access-date=2019-10-11}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://bisnis.tempo.co/read/1251796/pengembangan-stasiun-kota-malang-diharapkan-dorong-pariwisata|title=Pengembangan Stasiun Kota Malang Diharapkan Dorong Pariwisata|last=Setiawan|first=Kodrat|date=2019-09-24|website=Tempo|language=en|access-date=2019-10-11}}</ref> Pembangunan Stasiun Malang yang baru ini dimulai dengan acara peletakan batu pertama (''groundbreaking'') yang diresmikan oleh [[Daftar Wali Kota Malang|Wali Kota Malang]], [[Sutiaji]] pada tanggal 24 September 2019.<ref>{{Cite web|url=https://beritajatim.com/gaya-hidup/ini-penampakan-bentuk-stasiun-malang-yang-baru/|title=Ini Penampakan Bentuk Stasiun Malang yang Baru|date=2019-09-24|website=beritajatim.com|language=en-US|access-date=2019-10-11}}</ref>


Rencananya setelah bangunan yang baru selesai dibangun, bangunan eksisting hanya akan melayani kereta api lokal saja, sedangkan pelayanan kereta api jarak jauh dan menengah dipindahkan sepenuhnya ke bangunan baru.
Rencananya setelah bangunan yang baru selesai dibangun, bangunan eksisting hanya akan melayani kereta api lokal saja, sedangkan pelayanan kereta api jarak jauh dan menengah dipindahkan sepenuhnya ke bangunan baru.

Revisi per 11 Oktober 2019 01.44

Stasiun Malang

Tampak depan Stasiun Malang
Nama lainStasiun Malang Kotabaru[a]
Lokasi
Koordinat7°58′40.09″S 112°38′14.19″E / 7.9778028°S 112.6372750°E / -7.9778028; 112.6372750
Ketinggian+444 m
Operator
Letak
km 49+234 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing peron terhubung dengan lorong/terowongan bawah tanah, namun tidak ada peron di antara jalur 1 dan 2 maupun jalur 3 dan 4)
Jumlah jalur9 (jalur 3: sepur lurus)
LayananBima, Gajayana (reguler dan tambahan), Malabar, Malioboro Ekspres, Mutiara Selatan, Majapahit, Jayabaya, KA Tambahan SGU-ML pp, Matarmaja (reguler dan tambahan), Tawang Alun, Penataran, dan Tumapel
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Fasilitas sepeda?
Akses difabelYa
ArsitekJ. van der Eb
Gaya arsitekturArt deco
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka1879
Dibangun kembali1941
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya   Layanan lokal/komuter   Stasiun berikutnya
Templat:Layanan lokal KAI lines
Surabaya Kota–Malang–Blitar, p.p.
Templat:Layanan lokal KAI lines
Surabaya Kota–Malang, p.p.
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Jalur difabel Layanan pelanggan Musala Toilet Area merokok Ruang menyusui Pos kesehatan VIP Galeri ATM Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalanMekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Malang (ML) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Kiduldalem, Klojen, Malang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +444 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya dan merupakan stasiun kereta api terbesar di Kota Malang. Stasiun ini memiliki sembilan jalur kereta api dengan jalur 3 sebagai sepur lurus, namun hanya jalur 1-5 yang digunakan untuk pelayanan naik turun penumpang. Stasiun ini terkadang disebut sebagai Stasiun Malang Kotabaru.

Lokasi stasiun ini sangat strategis karena terletak tidak jauh dari Alun-alun Bundar, kompleks SMA Tugu (SMA Negeri 1, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 4 Malang), Gedung DPRD Kota Malang, Balai Kota Malang, Pasar Klojen, dan Komplek Markas Satuan di bawah Kodam V Brawijaya.

Sejarah

Bangunan lama Stasiun Malang yang masih asli, kini dirobohkan dan diganti dengan arsitektur yang lebih modern.

Stasiun Malang dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jawa Timur, khususnya Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Setelah konsesi jalur dikeluarkan pada tahun 1875, jalur ini segera dibangun dan untuk segmen Bangil–Malang selesai pada tanggal 20 Juli 1879[3]

Bentuk bangunan stasiun ini pada awalnya adalah khas dari Staatsspoorwegen (SS), yaitu perpaduan antara Neoklasik dan Indische Empire, yang juga diterapkan di Stasiun Surabaya Kota, Pasuruan, Sukabumi, Mojokerto, dan Madiun.

Bangunan ini kemudian direnovasi dan diperbesar pada tahun 1941 berdasarkan karya J. van der Eb. Bangunan stasiun ini kemudian disebut Stasiun Malang Kotabaru untuk membedakannya dengan bangunan Stasiun Malang lama (bukan Stasiun Malang Kotalama yang dibangun pada tahun 1896).[4]

Rencana pengembangan stasiun

Pada tanggal 12 April 2018, Pemerintah Kota Malang merencanakan menata ulang Stasiun Malang. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pantauan dari tahun ke tahun, lalu lintas yang berada di depan stasiun ini hampir selalu mengalami kemacetan parah dan halaman parkirnya kini tidak cukup untuk memuat banyak kendaraan yang parkir. Sebenarnya, detail engineering design (DED) yang sudah dibuat oleh Pemkot Malang sudah dibuat, tetapi banyak sekali revisi. Dengan selesainya DED tersebut, Edi Sukmoro selaku Dirut KAI sempat meminta sebuah maket kepada Aset KAI. Sukmoro mengatakan bahwa dengan adanya maket tersebut, rencana pengembangan stasiun ini tidak hilang begitu saja kala Dirut berganti.[5] Sebagai langkah awal, Pemkot Malang dan PT KAI sepakat untuk menata kembali halaman parkir stasiun.[6]

Mengingat semakin banyaknya jumlah masyarakat Malang dan sekitarnya yang bepergian dengan kereta api dari tahun ke tahun dan untuk meningkatkan pariwisata di kawasan Malang Raya, KAI berencana untuk mengembangkan Stasiun Malang sehingga memiliki dua bangunan stasiun, dengan konsep yang mirip dengan Stasiun Surabaya Gubeng dan Stasiun Bandung. Bangunan stasiun yang baru terletak di sisi timur emplasemen, tepatnya di dekat bangunan stasiun lama yang sudah lama tidak digunakan. Bangunan baru tersebut nantinya juga akan terhubung dengan bangunan eksisting melalui skybridge dan akan tetap mempertahankan bangunan lama tersebut. Jumlah jalur di stasiun ini juga akan ditambah sehingga memungkinkan pelayanan kereta api yang singgah maupun mengawali dan mengakhiri perjalanannya di stasiun ini juga bertambah. Pembangunan bangunan baru stasiun ini sudah mulai dilaksanakan sejak September 2019. Sebagai akibatnya, dipo kereta di stasiun ini secara bertahap akan dipindahkan ke Stasiun Malang Kotalama.[7][8] Pembangunan Stasiun Malang yang baru ini dimulai dengan acara peletakan batu pertama (groundbreaking) yang diresmikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji pada tanggal 24 September 2019.[9]

Rencananya setelah bangunan yang baru selesai dibangun, bangunan eksisting hanya akan melayani kereta api lokal saja, sedangkan pelayanan kereta api jarak jauh dan menengah dipindahkan sepenuhnya ke bangunan baru.

Layanan kereta api

Kelas eksekutif

Kelas campuran

Kelas ekonomi AC premium

KA Tambahan SGU-ML pp, dari dan tujuan Surabaya (menggunakan rangkaian KA Jayakarta Premium)

Kelas ekonomi AC plus

Kelas ekonomi AC

Lokal ekonomi AC

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Malang per 29 Mei 2019 (revisi Gapeka 2017).

  • KA Reguler
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
144/145 Jayabaya Malang Kotabaru (ML) (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus 02.42 -
96 Malioboro Ekspres Eksekutif & Ekonomi AC Plus 03.49 -
430 Tumapel/Penataran Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC - 04.30
432 Penataran 06.44 07.08
429 Blitar (BL) 07.02 07.10
92 Malabar Malang Kotabaru (ML) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC 07.05 -
172 Matarmaja Ekonomi AC 07.51 -
44/45 Bima Eksekutif Satwa 08.15 -
93 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Plus - 08.20
42 Gajayana Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa & Luxury 09.06 -
112/113 Mutiara Selatan Eksekutif & Ekonomi AC Premium 09.38 -
142 Majapahit (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus 10.05 -
431 Penataran Blitar (BL) Lokal Ekonomi AC 10.15 10.20
146/143 Jayabaya Jakarta Pasar Senen (PSE) (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus - 11.45
434 Penataran Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC 12.31 12.37
206/207 Tawang Alun Malang Kotalama (MLK) Ekonomi AC 12.35 12.45
41 Gajayana Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa & Luxury - 13.30
433 Penataran Blitar (BL) Lokal Ekonomi AC 14.22 14.35
46/43 Bima Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa - 14.25
94 Malioboro Ekspres Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi AC Plus 15.43 -
208/205 Tawang Alun Bangil (BG) bersambung Banyuwangi Baru (BW) Ekonomi AC 15.55 16.05
91 Malabar Bandung Hall (BD) Eksekutif, Bisnis, & Ekonomi AC - 16.00
436 Penataran Surabaya Gubeng (SGU) Lokal Ekonomi AC 16.14 16.49
114/111 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Bandung Hall (BD) Eksekutif & Ekonomi AC Premium - 16.30
171 Matarmaja Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC - 17.30
141 Majapahit (Eksekutif & )Ekonomi AC Plus - 18.30
438 Penataran Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi AC 19.55 20.00
95 Malioboro Ekspres Yogyakarta Tugu (YK) Eksekutif & Ekonomi AC Plus - 20.10
435 Penataran Blitar (BL) Lokal Ekonomi AC 20.40 20.47
437 Tumapel/Penataran Malang Kotabaru (ML) 22.28 -
  • KA Tambahan (beroperasi pada masa lebaran dan natal-tahun baru; terkadang juga pada hari libur nasional atau akhir pekan tertentu)
No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
7071B KA Tambahan SGU-ML pp Malang Kotabaru (ML) Ekonomi AC Premium 07.45 -
7034A Matarmaja Tambahan Ekonomi AC 11.05 -
7072A KA Tambahan SGU-ML pp Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi AC Premium - 11.10
7008B Gajayana Tambahan Malang Kotabaru (ML) Eksekutif Satwa 15.22 -
7033A Matarmaja Tambahan Jakarta Pasar Senen (PSE) Ekonomi AC - 19.00
7007A Gajayana Tambahan Jakarta Gambir (GMR) Eksekutif Satwa - 19.45

Insiden

Pada tanggal 4 Januari 2011 sekitar pukul 13.15 WIB kereta penumpang KA Gajayana tanpa lokomotif yang sedang parkir di Stasiun Malang tiba-tiba mundur sendiri dan menabrak tiga rumah milik warga yang berada di sekitar Stasiun Malang Kotalama. Seorang balita tewas dalam kejadian ini karena tertimpa reruntuhan rumah akibat ditabrak oleh kereta api tersebut, sedangkan seorang lagi mengalami patah tulang kaki.[10]

Catatan kaki

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. de Bataafse Leeuw. 
  5. ^ "Desain Anyar Stasiun Malang Bakal Dipajang". Surya Malang. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  6. ^ "Rencana Diperbesar, Stasiun Kotabaru Malang Bakal Punya Dua Wajah". Malang TIMES. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  7. ^ "PT KAI Bangun Stasiun Baru di Kota Malang". Pemerintah Kota Malang. 2019-09-25. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  8. ^ Setiawan, Kodrat (2019-09-24). "Pengembangan Stasiun Kota Malang Diharapkan Dorong Pariwisata". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-11. 
  9. ^ "Ini Penampakan Bentuk Stasiun Malang yang Baru". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2019-09-24. Diakses tanggal 2019-10-11. 
  10. ^ KA Gajayana Tabrak Rumah, Satu Tewas

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2017

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines