Stasiun Lawang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: clean up using AWB
Sunting tata bahasa dan ubah nama Tumapel, mohon diperiksa
Baris 31: Baris 31:
| platform = 2 (satu peron sisi yang rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi,)
| platform = 2 (satu peron sisi yang rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi,)
}}
}}
[[Berkas:Halte Lawang (titel op object) Staatsspoorwegen op Java (serietitel), NG-1988-26-27.jpg|jmpl|kiri|Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar tahun 1880-an (foto oleh [[H. Salzwedel]]).]]
[[Berkas:Halte Lawang (titel op object) Staatsspoorwegen op Java (serietitel), NG-1988-26-27.jpg|jmpl|kiri|Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh [[H. Salzwedel]]).]]
'''Stasiun Lawang (LW)''' merupakan [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Lawang, Lawang, Malang]] serta merupakan stasiun yang letaknya paling utara dan timur sekaligus terbesar di [[Kabupaten Malang]].
'''Stasiun Lawang (LW)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas I yang terletak di [[Lawang, Lawang, Malang]]; pada ketinggian +491 m; termasuk dalam [[Daerah Operasi VIII Surabaya]]; dan merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di [[Kabupaten Malang]]. Stasiun Lawang terletak tepat di tepi jalan raya [[Kota Malang|Malang]]–[[Kota Surabaya|Surabaya]] dan di seberang [[pasar]]. Seperti [[Stasiun Cipeundeuy]], semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.


Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak pada ketinggian tertinggi di [[Daerah Operasi VIII Surabaya]], yakni +491 m. Akibatnya, jalur antara [[Stasiun Bangil|Bangil]]–Lawang—yang berjarak 31 km—tergolong terjal. [[Stasiun Bangil]]—yang notabene merupakan stasiun percabangan antara jalur Surabaya, Malang, dan Probolinggo—terletak pada ketinggian +9 m, sehingga rata-rata kemiringan jalur adalah sekitar 25‰ (permil). Sementara itu, walaupun sempat menanjak lagi setelah lepas stasiun ini, jalur ke arah selatan relatif menurun.
Dengan letak ketinggian +491 m menjadikan stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi VIII Surabaya. Dari [[Stasiun Bangil]] ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah [[Stasiun Singosari]] relatif menurun.


Stasiun ini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan jalur lintas Bangil–Malang pada 20 Juli 1879, menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di [[Lawang, Malang|Lawang]].<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
Stasiun Lawang terletak tepat di pinggir jalan raya [[Kota Malang|Malang]]-[[Kota Surabaya|Surabaya]] dan di seberang [[pasar]]. Ke arah utara, jalur kereta api melintas di bawah [[Jalan layang|jembatan layang]] jalan raya tersebut.


Bangunan stasiun ini kini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.
Stasiun ini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan segmen Bangil–Malang pada 20 Juli 1879; menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di [[Lawang, Malang|Lawang]].<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921-1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref> Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus. Mirip dengan [[Stasiun Cipeundeuy]], semua kereta api yang melintasi jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan.

Bangunan eksisting stasiun ini kini sudah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.


== Layanan kereta api ==
== Layanan kereta api ==
Baris 59: Baris 57:
==== Lokal ekonomi ====
==== Lokal ekonomi ====
* [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]], tujuan Surabaya ([[Stasiun Surabaya Gubeng|Gubeng]] atau [[Stasiun Surabaya Kota|Kota]]) dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]]
* [[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]], tujuan Surabaya ([[Stasiun Surabaya Gubeng|Gubeng]] atau [[Stasiun Surabaya Kota|Kota]]) dan tujuan [[Stasiun Blitar|Blitar]]
* [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]] (lebih sering disebut [[Kereta api Dhoho dan Penataran|KA Penataran]] )
* [[Kereta api Tumapel|Tumapel]], tujuan [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya]] dan tujuan [[Stasiun Malang|Malang]]


=== Barang ===
=== Barang ===
Baris 70: Baris 68:
! No. KA !! KA !! Tujuan !! Kelas !! Tiba !! Berangkat
! No. KA !! KA !! Tujuan !! Kelas !! Tiba !! Berangkat
|-
|-
| 448 ||[[Kereta api Tumapel|Tumapel]]/[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]]||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]]||Lokal Ekonomi ||05.01||05.04
| 448 ||[[Kereta api Tumapel|Tumapel]]||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]]||Lokal Ekonomi ||05.01||05.04
|-
|-
| 114/115 ||[[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]||[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
| 114/115 ||[[Kereta api Jayabaya|Jayabaya]]||[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]]
Baris 128: Baris 126:
| 456 ||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]] ||20.57||21.00
| 456 ||[[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota (SB)]] ||20.57||21.00
|-
|-
| 455 ||[[Kereta api Tumapel|Tumapel]]/[[Kereta api Dhoho dan Penataran|Penataran]] || [[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]] ||22.52||22.55
| 455 ||[[Kereta api Tumapel|Tumapel]]||[[Stasiun Malang|Malang Kotabaru (ML)]] ||22.52||22.55
|}
|}
== Insiden ==
== Insiden ==

Revisi per 16 Agustus 2020 23.35

Stasiun Lawang

Tampak depan Stasiun Lawang, 2019
Lokasi
Koordinat7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694Koordinat: 7°50′12.397″S 112°41′51.997″E / 7.83677694°S 112.69777694°E / -7.83677694; 112.69777694
Ketinggian+491 m
Operator
Letak
km 31+114 lintas Bangil-Blitar-Kertosono[1]
Jumlah peron2 (satu peron sisi yang rendah dan satu peron pulau yang agak tinggi,)
Jumlah jalur3 (jalur 1: sepur lurus)
LayananBima, Mutiara Selatan, Jayabaya, Songgoriti, Tawang Alun, Penataran, Tumapel, dan KA ketel/angkutan BBM
Semua kereta api yang ditarik lokomotif dari dan ke Stasiun Malang wajib melakukan pengecekan blok rem.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka20 Juli 1879
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "Penataran".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Musala Toilet Ruang menyusui 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Bangunan asli Stasiun Lawang, terbuat dari kayu, sekitar 1880-an (foto oleh H. Salzwedel).

Stasiun Lawang (LW) adalah stasiun kereta api kelas I yang terletak di Lawang, Lawang, Malang; pada ketinggian +491 m; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya; dan merupakan stasiun paling utara sekaligus terbesar di Kabupaten Malang. Stasiun Lawang terletak tepat di tepi jalan raya MalangSurabaya dan di seberang pasar. Seperti Stasiun Cipeundeuy, semua kereta api yang melintas di jalur Bangil–Malang wajib berhenti untuk melakukan pemeriksaan rem sebelum melanjutkan perjalanan. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus.

Dengan letak ketinggian +491 m menjadikan stasiun ini terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi VIII Surabaya. Dari Stasiun Bangil ke arah selatan, karakteristik jalur tergolong terjal—memiliki rata-rata kemiringan jalur sekitar 25‰ (permil)—sementara karakteristik jalur ke arah Stasiun Singosari relatif menurun.

Stasiun ini mulai beroperasi bersama dengan pembukaan jalur lintas Bangil–Malang pada 20 Juli 1879, menjadikan stasiun ini merupakan bangunan tertua di Lawang.[3]

Bangunan stasiun ini kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.

Layanan kereta api

Penumpang

Kelas eksekutif

Bima, tujuan Surabaya bersambung Jakarta via Madiun-Yogyakarta-Purwokerto dan tujuan Malang

Kelas campuran

Kelas ekonomi premium

Songgoriti, tujuan Malang dan tujuan Surabaya

Kelas ekonomi

Tawang Alun, tujuan Bangil bersambung Banyuwangi dan tujuan Malang

Lokal ekonomi

Barang

KA ketel/angkutan BBM, tujuan Malang dan tujuan Bangil-Surabaya

Jadwal kereta api

Berikut ini adalah jadwal kereta api penumpang yang berhenti di Stasiun Lawang per 1 Desember 2019 (sesuai Gapeka 2019).

No. KA KA Tujuan Kelas Tiba Berangkat
448 Tumapel Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi 05.01 05.04
114/115 Jayabaya Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Plus 06.16 06.19
447 Penataran Blitar (BL) Lokal Ekonomi 06.47 06.50
450 Surabaya Kota (SB) 07.14 07.23
283 Songgoriti Malang Kotabaru (ML) Ekonomi Premium 07.21 07.25
72/73 Bima Eksekutif 08.00 08.03
449 Penataran Blitar (BL) Lokal Ekonomi 09.50 09.53
284 Songgoriti Surabaya Gubeng (SGU) Ekonomi Premium 11.33 11.36
334/335 Tawang Alun Malang Kotalama (MLK) Ekonomi 12.14 12.20
116/113 Jayabaya Surabaya Pasarturi (SBI) bersambung Jakarta Pasar Senen (PSE)

via Bojonegoro (BJ)-Cepu (CU)-Semarang Poncol (SMC)

Eksekutif & Ekonomi Plus 12.18 12.22
104/105 Mutiara Selatan Malang Kotabaru (ML) Eksekutif & Ekonomi Premium 13.01 13.05
452 Penataran Surabaya Kota (SB) Lokal Ekonomi 13.29 13.32
451 Blitar (BL) 14.00 14.04
74/71 Bima Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jakarta Gambir (GMR)

via Madiun (MN)-Yogyakarta Tugu (YK)-Purwokerto (PWT)

Eksekutif 14.48 14.52
336/333 Tawang Alun Bangil (BG) bersambung Banyuwangi Ketapang (KTG) Ekonomi 16.33 16.36
106/103 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng (SGU) bersambung Jakarta Gambir (GMR)

via Madiun (MN)-Yogyakarta Tugu (YK)-Bandung Hall (BD)

Eksekutif & Ekonomi Premium 17.24 17.27
454 Penataran Surabaya Gubeng (SGU) Lokal Ekonomi 18.05 18.08
453 Blitar (BL) 20.07 20.10
456 Surabaya Kota (SB) 20.57 21.00
455 Tumapel Malang Kotabaru (ML) 22.52 22.55

Insiden

Pada tanggal 23 September 2009 pukul 13.05, rangkaian kereta api pengangkut BBM dalam keadaan kosong menabrak toko cat yang berada 200 meter di utara Stasiun Lawang karena rem blong. Akibat kejadian ini, satu orang tewas dan tujuh orang mengalami luka-luka.[4][5][6]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ "Kereta Bahan Bakar Minyak Keluar Jalur, Satu Tewas". Tempo. 2009-09-23. Diakses tanggal 2018-02-21. 
  5. ^ "Satu tewas terjepit gerbong KA BBM". Solopos.com. 2009-09-23. Diakses tanggal 2020-03-14. 
  6. ^ "Dugaan Awal Disebabkan Gangguan Rem". detiknews. Diakses tanggal 2020-03-14. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api tahun 2019

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Singosari
ke arah Kertosono
Kertosono–Bangil Sengon
ke arah Bangil