Bahasa Tengger

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pengalihan nama bahasa.svg
Tengger
  • Cārabasa Tengger
  • Piwākyan Tengger
  • ꦕꦫꦧꦱꦠꦼꦁ​ꦒꦼꦂ
  • ꦥꦶꦮꦏꦾꦤ꧀ꦠꦼꦁ​ꦒꦼꦂ
Pengucapan/təŋgəɾ/
Dituturkan diIndonesia
WilayahPegunungan Tengger dan sekitarnya
EtnisTengger
Penutur bahasa
478.000  (2010)[1]
~500.100[a]
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehLogo of Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia.svg Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
  • Balai Bahasa Jawa Timur
Kode bahasa
ISO 639-3tes
Glottologteng1272[2]
Globe of letters.svg Portal Bahasa
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA

Bahasa Tengger (dikenali sebagai Cārabasa Tengger oleh masyarakat lokal) adalah suatu bahasa dalam rumpun Jawanik yang dituturkan oleh masyarakat suku Tengger, berasal dari wilayah Pegunungan Tengger dan sekitarnya di Jawa Timur.

Nomenklatur[sunting | sunting sumber]

Dalam pengistilahan lokal, bahasa Tengger dikenali sebagai Cārabasa Tengger ataupun Piwākyan Tengger. Kata cārabasa mungkin merupakan sebuah kata lakuran dari pengistilahan Jawa Kuno uccāraṇa + bhāṣa (berasal dari pengistilahan Sanskerta), yang berarti "pengungkapan kata", dan istilah piwākyan yang berakar dari wākya (dalam bahasa Jawa Kuno) memiliki arti "pengungkapan suara". Sedangkan, istilah Tengger itu sendiri merujuk kepada etnonim penghuni asli atau pribumi Pegunungan Tengger dan sekitarnya.

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Secara linguistik, Bahasa Tengger digolongkan sebagai dialek bahasa Jawa yang merupakan bahasa Melayu-Polinesia yang sendirinya merupakan turunan dari rumpun Austronesia. Beberapa ahli bahasa juga menganggap bahwa bahasa Tengger merupakan turunan dari bahasa Kawi, karena memiliki beberapa kosakata kuno.[3]

Secara genealogi, bahasa Tengger merupakan sebuah rumpun bahasa Jawa  ragam Jawa Timur dan mempunyai keterkaitan dengan rumpun bahasa Jawa Timuran lainya utamanya Dialek Arekan (Malang - Surabaya - Gresik) dan Osing .[4]

Penulisan[sunting | sunting sumber]

Sistem Penulisan[sunting | sunting sumber]

Sebagai bahasa yang dituturkan di pulau Jawa (terutama di wilayah timur), bahasa Tengger secara historis juga kerap didokumentasikan menggunakan aksara Jawa (dalam bentuk Kawi) sama seperti rumpun bahasa Jawa lainnya.

Latin[sunting | sunting sumber]

Bahasa Tengger (yang digunakan sehari-hari) kini umumnya ditulis dalam aksara Latin yang berjumlah 26 huruf.

Huruf besar Huruf kecil IPA Huruf besar Huruf kecil IPA
A a /aː/[b] N n /ɛn/
B b /beː/ O o /oː/
C c /t͡ʃeː/ P p /peː/
D d /deː/ Q q /kɪ/
E e /eː/ R r /ɛr/
F f /ɛf/ S s /ɛs/
G g /geː/ T t /teː/
H h /haː/ U u /uː/
I i /iː/ V v /veː/
J j /d͡ʒeː/ W w /weː/
K k /kaː/ X x /eːks/
L l /ɛl/ Y y /jeː/
M m /ɛm/ Z z /sɛt/

Penutur dan distribusi[sunting | sunting sumber]

Para pemuka etnis Tengger, ca. tahun 1890-an

Penutur utama dari bahasa Tengger ialah masyarakat etnis Tengger yang secara mayoritas dapat ditemukan di kawasan Pegunungan Tengger dan sekitarnya di timur pulau Jawa, terutama di:

Status dan penggunaan[sunting | sunting sumber]

Ritual khas Tenggerisme di Pasuruan

Penggunaan[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan salah satu catatan kolonial oleh Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul The History of Java (terj. har. 'Sejarah Pulau Jawa'), bahasa Tengger digunakan dalam kitab Panglawu, yang merupakan sebuah kitab suci bagi masyarakat etnis Tengger dalam agama atau kepercayaan mereka yang disebut sebagai Tenggerisme (bahasa Inggris: Tenggerism).[6]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ estimasi berdasarkan total populasi etnis Tengger
  2. ^ Meskipun bahasa Jawa melafalkan huruf "A" is sebagai /ɔ/, dalam bahasa Tengger, "A" dilafalkan sebagai /a/.[5]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Kutipan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Tengger di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Tengger". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Dwi Astuti Wahyu Nurhayati 2016, hlm. 2
  4. ^ Peter Cole, Elizabeth Jonczyk, Jason Lilley (1999). "A note on extraction from object position in Javanese languages" [Catatan tentang ekstraksi dari posisi objek dalam bahasa Jawa lainnya]. Toronto Working Papers in Linguistics (dalam bahasa Inggris). Toronto. 16 (2). 
  5. ^ Dwi Astuti Wahyu Nurhayati 2016, hlm. 9
  6. ^ Raffles, Sir Thomas Stamford (1830). The History of Java [Sejarah Jawa] (dalam bahasa Inggris). 1. J. Murray. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

(Inggris) Bahasa Tengger di Ethnologue