Bahasa Kamang
Bahasa Kamang
bahasa Woisika, bahasa Waisika, bahasa Kamana | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia | ||||
Wilayah | Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | ||||
Etnis | Kamang | ||||
Penutur | 6000 | ||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
![]() | |||||
Bahasa Kamang merupakan salah satu bahasa daerah dari Pulau Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur[1]. Dituturkan oleh sekitar 6000 penduduk di Pulau Alor[2], tepatnya di kawasan Alor Tengah dari Desa Limasatu Luba, Lembur Timur, Waisika dan Taramana di Utara Sampai Desa Langkuru, Kuneman dan Sidapui di Selatan.[1]
Dialek[sunting | sunting sumber]
Dalam bahasa Kamang ditemui beberapa dialek, yaitu:[1]
- Dialek Suboo
- Dialek Moo
- Dialek Tiee
- Dialek Manetee
Fonologi[sunting | sunting sumber]
Berikut pembahasan singkat fonologi bahasa Kamang:[1]
- tujuh belas huruf konsonan.
- sepuluh bunyi vokal, yaitu: lima vokal pendek (a,e,i,o dan u) serta lima vokal panjang (aa, ee, ii, oo, dan uu).
- tidak ada huruf c,j,q,v,x dan z dalam kata-kata asli bahasa Kamang.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c d Schapper, Antoinette, dkk (2011). Kamus Pengantar Bahasa Kamang-Indonesia-Inggris. Kupang: Unit Bahasa dan Budaya (UBB-GMIT). ISBN 978-1-86892-600-8.
- ^ "Did you know Kamang is threatened?". Endangered Languages (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-08-25.