Bahasa Maiwa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Maiwa
Dituturkan di
Wilayah
EtnisMaiwa, Massenrempulu
Penutur bahasa
tak diketahui (50.000; versi 1990)[1]
Kode bahasa
ISO 639-3wmm
Glottologmaiw1250[2]
L • B • PW
Info templat
Pemberitahuan
Templat ini mendeteksi bahwa artikel bahasa ini masih belum dinilai kualitasnya oleh ProyekWiki Bahasa dan ProyekWiki terkait dengan subjek.

Apa tujuan penilaian artikel?

Sistem penilaian memungkinkan ProyekWiki memantau kualitas artikel dalam bidang subjeknya, dan memprioritaskan pengerjaan artikel ini

Siapa yang dapat menilai artikel?

Secara umum, siapa pun dapat menambah atau mengubah peringkat artikel. Namun, menilai sebuah artikel sebagai "Kelas-A" umumnya membutuhkan persetujuan dari setidaknya dua penyunting, dan label "AB" dan "AP" hanya boleh digunakan pada artikel yang telah diulas dan saat ini ditetapkan sebagai artikel bagus atau artikel pilihan.

14.45, Sabtu, 3 Juni, 2023 (UTC) • hapus singgahan

Bahasa Maiwa adalah salah satu rumpun bahasa Austronesia di Sulawesi Selatan yang masuk ke dalam kelompok dialek Massenrempulu dan erat kaitannya dengan bahasa Bugis, bahasa Enrekang, bahasa Pattinjo dan bahasa Duri.[3]

Maka dalam kosakata Bahasa Maiwa, dapat dijumpai perpaduan kata-kata dalam bahasa Bugis maupun bahasa Enrekang. Penutur bahasa Maiwa tersebar dari penduduk di wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang yang berbatasan dengan Kabupaten Enrekang, penduduk di wilayah Kecamatan Maiwa dan Kecamatan Bungin di Kabupaten Enrekang, serta wilayah-wilayah di selatan kaki Pegunungan Latimojong.

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bahasa Maiwa di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Maiwa (Indonesia)". Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ Friberg, Timothy and Thomas V. Laskowske. 1989. South Sulawesi languages. In: J.N.Sneddon (ed.), Studies in Sulawesi linguistics part 1, 1–17. (NUSA: Linguistic Studies of Indonesian and Other Languages in Indonesia, 31). Jakarta: Badan Penyelenggara Seri Nusa, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]