Bahasa Tae’
Bahasa Tae' adalah sebuah bahasa Toraja-Sa'dan yang digunakan di Luwu Raya, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bahasa Tae' ini digunakan empat kabupaten dan kota, masing-masing kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan kota Palopo. Bahasa Tae’ paling banyak digunakan di Kabupaten Luwu meliputi Kecamatan Larompong, Suli, Belopa (Ibukota Kabupaten Luwu), Bajo, Bupon (Bua Ponrang), Bua, Bastem (Basse Sangtempe’), Walenrang, dan Kota Palopo.
Penamaan
[sunting | sunting sumber]Nama-nama lain untuk bahasa Tae’ adalah Toala’, Luwu, Toraja Timur, Sada, Toware, Sangngalla’, Tae’-Tae’, dialek Rongkong, atau Rongkong Kanandede. Orang-orang di Tanah Luwu sendiri menyebut bahasa ini berbeda-beda berdasarkan wilayahnya. Di bagian selatan luwu (Tepatnya Kabupaten Luwu), istilah yang dominan adalah Bahasa Luwu'. Istilah bahasa Tae' juga digunakan, meskipun tidak seluas di utara, orang-orang di daerah selatan tampaknya suka menggandakan istilah tersebut menjadi Tae'-Tae '.[4]
Perbedaan penamaan antara Tae' dan Luwu' ini lebih jauh membingungkan, karena kadang istilah Luwu' direferensikan untuk Bugis di Tana-Luwu, khususnya yang berasal dari Utara, sedangkan istilah yang digunakan di selatan adalah Bugis atau Bugis. Menurut Vail dalam jurnalnya, untuk menyebut Tae' sebagai istilah keseluruhan kelompok dialek bahasa ini dirasa tepat.[4]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Kekerabatan
[sunting | sunting sumber]Bahasa Tae' merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, dari subrumpun Melayu-Polinesia cabang Sulawesi Selatan, khususnya dari kelompok utara, yang juga mencakup bahasa Toraja-Sa'dan, Mamasa serta Kalumpang[butuh rujukan]. Bahasa Tae sendiri merupakan salah satu bahasa yang ada di Sulawesi Selatan dan memiliki kemiripan dengan bahasa Toraja-Sa'dan, terutama pada aspek leksikal. Kesamaan dapat dilihat pada 92% di antara dialek (Rongkong, Luwu Timur Laut, Luwu Selatan, Bua, Toala ', Palili') dan 80% dengan Toraja Sa'dan.[5]
Dialek
[sunting | sunting sumber]Bahasa Tae' memiliki beberapa dialek, antara lain:
- Bua (dituturkan di Bua, Ponrang, Bupon, beberapa tempat di Palopo)
- Luwu Timur Laut (dituturkan di Bone-Bone)
- Luwu Selatan (dituturkan di Belopa, Bajo, Suli, dan sekitarnya)
- Rongkong (dituturkan di Rongkong, Baebunta, Sabbang, Masamba dan sekitarnya)
Berikut adalah perbedaan kosakata antar dialek bahasa Tae':
Bahasa | Dialek | Pergi | Kaki | Mandi | Pagi | Pisang | Sayur | Atas | Bawah | Pasir | Usus | Merah |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tae' | Bua | ingka | aje | minjio | makale | loka | bukkaju | jao | jiong | bone | parru | maeja |
Luwu Selatan | manjo | aje | minjio | makale | punti | utang | jao | jiong | kassi | parru | mararang | |
Luwu Timur Laut | lao | * | * | * | * | * | * | * | * | * | ||
Rongkong | vale/wale | lettek | mindio | melambi | putti | * | yao | * | * | isi tambuk | mararang | |
Bahasa Duri | male | aje | menjio | makale | punti | utan | jao | jiong | kassiq | tambuk | malea | |
Bahasa Toraja-Sa'dan | male | lentek | mendioq | melambiq | punti | utan | dao | diong | kassiq | tambuk | mararang |
Demografi dan persebaran
[sunting | sunting sumber]Masyarakat Luwu sekarang ini masih aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Tae’.[6] Penggunaan Bahasa Tae’ terbanyak terdapat di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Sementara itu, bahasa Tae’ di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, sudah jarang menggunakan bahasa ini disebabkan oleh adanya pendatang dari bahasa daerah lain yang digunakan, seperti bahasa Bugis, bahasa Wotu, bahasa Bali, bahasa Bawa, bahasa Sunda, dan lainnya. Selain bahasa-bahasa daerah tersebut, mereka juga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi,[7] terutama banyaknya kawasan pemukiman imigran yang penduduknya datang dari luar pulau Sulawesi. Terdapat sekitar 250.000 jiwa penutur bahasa ini 250.000 (1992 SIL). Ethnologue menggolongkan bahasa Tae' sebagai bahasa dengan tingkat 5 (Berkembang) dalam skala EGIDS, yang menunjukkan bahwa walaupun bahasa ini masih lazim digunakan dalam percakapan tatap muka oleh semua generasi dan situasinya berkelanjutan.[8]
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Vokal
[sunting | sunting sumber]Bahasa Tae' mempunyai lima jenis fonem vokal, yakni /a e i u o/.[9]
Depan | Tengah | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Sedang | e | o | |
Terbuka | a |
Konsonan
[sunting | sunting sumber]Bahasa Tae' mempunyai delapan belas jenis fonem konsonan.[9]
Labial | Dental/ alveolar |
Palatal | Velar | Glotal | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sengau | m | n | ɲ ⟨ny⟩ | ŋ ⟨ng⟩ | ||
Hambat | nirsuara | p | t | c | k | ʔ ⟨ʼ⟩ |
bersuara | b | d | ɟ ⟨j⟩ | ɡ | ||
Desis | s | |||||
Lateral | l | |||||
Getar | r | |||||
Semivokal | j ⟨y⟩ | w |
Tata bahasa
[sunting | sunting sumber]Pronomina
[sunting | sunting sumber]Bahasa Tae’ memiliki empat tipe penataan pronomina, yaitu proklitik, enklitik, enklitik posesif, dan pronomina bebas. Bahasa Tae’ memiliki sifat ergatif morfologis.[10]
Glos | Pronomina bebas
(PRO) |
Proklitik
(ERG) |
Enklitik
(ABS) |
Pemarkah kepunyaan
(POSS) |
---|---|---|---|---|
1SG | aku | ku= | =naʼ | ≡ku |
1PL EXCL | kami | ki= | =kan | ≡ta |
1PL INCL/2POL | kita | ta= | =ki | ≡ta |
2FAM | iko | mu= | =ko/=kun | ≡mu |
3 | ia | na= | =i | ≡na |
- (1)Sulei ambe'ku
sule
pulang
=i
=3
ambe'
bapak
≡ku
≡1.POSS
Dia (ayah saya) pulang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Bahasa Tae’ di Ethnologue (edisi ke-25, 2022)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Tae'". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Tae'". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ a b Vail, Ian W. 1991. Sociolinguistic survey report, Kabupaten Luwu: Report on the Rongkong-Luwu languages. In UMBAS-SIL South Sulawesi Sociolinguistic Surveys 1987-1991, 55-120. SIL Indonesia.
- ^ Tolla, Ahmad (2016). "Morphosyntax of Tae' Language (Morfosintaksis Bahasa Tae')". Journal of Language Teaching and Research. 7 (3): 492. doi:10.17507/jltr.0703.08.
- ^ Garing, Jusmianti (2015). "Bentuk, Fungsi, dan Makna Eufemisme dalam Bahasa Tae'". Sawerigading Jurnal Bahasa dan Sastra. 21 (1): 1–9.
- ^ Nur Hidayah, Asri M. (2017). "Frasa dalam Bahasa Tae'". Sawerigading Jurnal Bahasa dan Sastra. 23 (2): 195–204.
- ^ Eberhad, David M. (2020). "Tae'". Ethnologue: Languages of the World. Dallas, Texas: SIL International.
- ^ a b Garim, Idawati; Garing, Jusmiati (2019). Struktur fonologi, morfologi dan sintaksis Bahasa Tae'. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.
- ^ a b Ibrahim, Gufran Ali (2013). "Tiga tataran ergativitas dalam Bahssa Tae'". Linguistik Indonesia. Masyarakat Linguistik Indonesia. 31 (1): 15–41.