GTV (Indonesia)
GTV PT Global Informasi Bermutu | |
---|---|
![]() | |
Diluncurkan | 8 Oktober 2002 (sebagai Global TV) 11 Oktober 2017 (sebagai GTV) |
Pemilik | ICMI (1999-2001) IIFTIHAR (1999-2001) Bimantara Citra (2001-2003) Media Nusantara Citra (2003-sekarang) |
Format gambar | 1080i HDTV 16:9 (menggunakan safe area 4:3 576i untuk feed SDTV) |
Slogan | Sebagai Global TV Nongkrong Terus di MTV (2002-2005) Millions of Entertainment (2005-2006) Global TV Seru! (2005-2008, 2011-2017) Untuk Keluarga Indonesia (2008-2011) 100% Seru! (2011-2013) Sebagai GTV Pilihan Terbaik Keluarga Indonesia (2017-sekarang) |
Wilayah siar | Nasional |
Kantor pusat | Gedung GTV, Jl. Lapangan Bola, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Indonesia |
Nama sebelumnya | Global TV (2002-2017) |
Saluran seinduk | MTV Indonesia (2002-2011) MetroTV (2002-2003) RCTI (2002-sekarang) MNCTV (2003-sekarang) iNews (2004-sekarang) IDX Channel (2010-sekarang) |
Situs web | gtv |
Ketersediaan Nasional | |
Terestrial | |
Ambon | 51 UHF |
Balikpapan | 50 UHF |
Banda Aceh | 26 UHF |
Bandar Lampung | 38 UHF |
Bandung | 46 UHF |
Banjarmasin | 28 UHF |
Batam | 57 UHF (Analog) 44 UHF (Digital DVB-T2) |
Bengkulu | 55 UHF |
Cirebon | 21 UHF |
Denpasar | 47 UHF |
Garut | 46 UHF |
Gorontalo | 60 UHF |
Jakarta | 51 UHF (Analog) 44 UHF (Digital DVB-T2) |
Jambi | 31 UHF |
Jayapura | 36 UHF |
Kendari | 57 UHF |
Kupang | 46 UHF |
Lhokseumawe | 56 UHF |
Makassar | 43 UHF |
Mamuju | 52 UHF |
Satelit | |
MNC Vision |
|
TransVision | 810 |
K-Vision |
|
Nex Parabola | 135 |
Kabel | |
First Media | 53 |
MNC Play | 81 |
Televisi Internet | |
RCTI+ | Tonton langsung |
GTV (sebelumnya bernama Global TV) adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Berawal dari sebuah stasiun televisi lokal di Jakarta, GTV belakangan meluaskan siaran ke 5 kota besar lainnya. Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV berganti nama menjadi GTV dalam rangka acara ulang tahun GTV yang bernama "Amazing 15".
Sejarah
GTV yang mulanya bernama Global TV didirikan pada tanggal 22 Maret 1999, awalnya dimiliki oleh ICMI dan IIFTIHAR dengan nama perusahaan PT Global Informasi Bermutu. Global TV memperoleh izin siaran pada tanggal 25 Oktober 1999. Sebenarnya, Global TV ditujukan untuk televisi dengan syiar Islam, pendidikan, teknologi dan pengembangan sumber daya manusia.
Pada tahun 2001, Bimantara Citra mengakuisisi saham kepemilikan Global TV. Saat itu, operasional siarannya berada di Kawasan RCTI, Jl. Raya Pejuangan No.1 Kebon Jeruk.
Pada tanggal 1 Juni 2002, Global TV memulai siaran percobaan dengan merelai MTV Indonesia (yang sebelumnya direlai melalui ANTV) selama 15 jam sehari, yaitu pukul 09.00-24.00 WIB di wilayah Jakarta (51 UHF), Bandung (46 UHF), Semarang (37 UHF), Yogyakarta (36 UHF), Surabaya (50 UHF) dan Medan (31 UHF). Memulai acara pertamanya pada siaran percobaan yaitu MTV Land.
Pada tanggal 8 Oktober 2002, Global TV diresmikan sebagai stasiun televisi untuk anak muda, serta merelai MTV Indonesia selama 24 jam.
Pada tanggal 15 Januari 2005, Global TV mulai menayangkan acaranya sendiri yang dimulai pada pukul 15.00-23.00 WIB dan 03.00-07.00 WIB.
Dalam perkembangannya juga menyiarkan acara-acara non-MTV dengan pembagian 8 jam untuk Global TV, 8 jam untuk MTV dan 8 jam untuk Nickelodeon yang juga pernah ditayangkan di Lativi (sekarang tvOne). Pada awalnya pula, kartun dari Nickelodeon adalah kartun yang banyak di Global TV, namun sekarang juga menyiarkan kartun non-Nickelodeon, termasuk animasi dari Jepang.
Direktur Utama GTV saat ini adalah David Fernando Audy yang menggantikan Daniel Tatang Hartono.
Mulai 1 Januari 2012, Global TV tidak menayangkan acara MTV Indonesia lagi digantikan dengan 100% Ampuh.
Sejak 20 November 2017, GTV selama sebulan setelah adanya restrukturisasi dan pergantian nama, GTV mulai menayangkan acara realitas yaitu Bedah Rumah dan Uang Kaget, serta acara permainan yaitu Family 100 Indonesia yang kemudian memunculkan program-program sejenis di layar GTV. Siaran langsung/tunda/ulang acara olahraga di GTV sempat vakum selama dua tahun setelah pergantian logo, dimana mulai tahun 2019 hingga sekarang, GTV mulai menayangkan kompetisi/turnamen eSports baik dari dalam maupun luar negeri, serta program gelar wicara khusus eSports yaitu Top Gamer, pencarian bakat eSports Star Indonesia, dan ajang penganugerahan Indonesian eSports Awards. GTV dan Nickelodeon juga tidak mengadakan Nickelodeon Indonesia Kids' Choice Awards lagi mulai 2018 hingga seterusnya.
Program acara
Olahraga
GTV memiliki hak siar atas liga balap paling bergengsi di dunia, Formula 1 setelah sebelumnya hak siar Formula 1 dimiliki TPI (sekarang MNCTV), dan kejuaraan dunia balap antar negara, A1. Kedua ajang ini disiarkan GTV sendirian. GTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Euro 2008, bersama RCTI dan MNCTV.
GTV juga pernah menayangkan Piala Dunia 2010 dan untuk tahun ini, GTV dan MNCTV menayangkan Liga Utama Inggris. Pada tahun 2011, GTV juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola Liga Prima Indonesia, bersama RCTI dan MNCTV.
Kepemilikan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Global TV pada awalnya didirikan oleh sejumlah organisasi Islam yang dimotori oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia dan The International Islamic Forum for Science, Technology and Human Resource (IIFTIHAR). Selain oleh organisasi tersebut, Global TV juga didukung oleh beberapa tokoh intelektual Muslim seperti Achmad Tirtosudiro dan Jimly Asshiddiqie dan beberapa pihak lainnya.[1] Sebagai pemimpin perusahaan PT Global Informasi Bermutu, diangkatlah Nasir Tamara dan sebagai perusahaan induknya didirikan PT Titian Paraputra Sejahtera yang juga dipimpin oleh Tamara. Kemungkinan pemilihan Tamara di sini adalah karena ia memang terlibat dalam industri media, yaitu sebagai Pemimpin Umum tabloid Kapital. Dalam perkembangannya, ide pendirian Global TV kemudian berusaha diwujudkan dengan mengikuti seleksi pendirian stasiun TV swasta yang diadakan oleh Departemen Penerangan pada 1999 dan Global TV lolos bersama 4 stasiun swasta lain. Banyak yang menduga bahwa peran besar Presiden Habibie, yang terkenal sebagai eksponen ICMI dalam memuluskan pemberian izin Global TV dalam bentuk menyetujui surat permohonan yang disampaikan oleh tokoh IIFTIHAR, Zuhal Abdulqadir yang berasal dari ICMI dan memberikan "katebelece" lewat Mensesneg Muladi untuk meloloskan Global TV sebagai pemenang seleksi.[2][3] Kedekatan Tamara dengan Habibie pun seperti memberikan pelicin baginya untuk mendapatkan izin stasiun TV ini.[4]
Namun, ketika izin telah didapatkan, masalahnya adalah PT Global Informasi Bermutu tidak memiliki modal yang mencukupi, apalagi pada saat itu Indonesia sedang berada dalam ekonomi yang payah. Hal itu tetap terjadi walaupun Tamara telah menyampaikan bahwa ide Global TV telah dirintis sejak 1994 dengan bantuan pelatihan dari TV3 Malaysia dan sudah menyiapkan modal US$ 50 juta untuk mengembangkan stasiun TV ini.[5] Bahkan, pada awalnya dikatakan Global TV siap mengudara pada Agustus 2000[6][7] dan siarannya sedang digodok untuk menyiapkan acara yang mayoritas berasal dari berita ditambah hiburan dan olahraga. Dalam perjalanannya, PT Global Informasi Bermutu berusaha untuk menarik modal dari investor Muslim dan sektor ekonomi syariah, namun tidak berhasil. Ide untuk mendirikan Global TV pun makin sulit digapai ketika saat itu, salah satu tokoh ICMI yang menjadi Menristek Zuhal Abdulqadir justru tidak memberikan modal yang diharapkan akan muncul, padahal stasiun TV swasta sudah harus memulai siarannya setahun setelah izin didapatkan. Akibatnya, diambil jalan pintas untuk berkongsi dengan konglomerasi Bimantara Citra pada 2001. Pada saat itu, pihak Bimantara menjanjikan bahwa mereka akan menjaga niat awal Global TV yaitu untuk siaran dakwah, pendidikan, SDM dan teknologi. Beralihlah saham Global TV ke Bimantara sebanyak 70%, sedangkan sisanya masih dipegang pemilik lama lewat PT Titian Paraputra Sejahtera.[8] Transaksi dilakukan Bimantara dengan mengeluarkan kocek senilai US$ 9,53 juta lewat PT Panca Andhika Mandiri.[9] Walaupun sempat menimbulkan kontroversi karena dianggap telah melanggar hukum dengan menjual izin dan frekuensi siaran, namun baik pihak PT Titian dan Bimantara berkilah, bahwa hal itu wajar dalam bisnis dan yang dijual bukan izinnya, tapi saham perusahaannya.
Dikuasai oleh Bimantara membuat Global TV mampu bersiaran pada 2002. Permasalahannya adalah ketika bersiaran, justru Global TV tidak menyiarkan acara seperti yang diharapkan oleh pendiri awalnya, dengan fokus menyiarkan acara musik MTV. Menurut pemilik lama, hal ini dikarenakan kepemilikan di Bimantara sudah berubah, yaitu oleh Hary Tanoesoedibjo yang tidak memikirkan janji dan komitmen manajemen Bimantara sebelumnya.[10][11] Akibatnya, pihak IIFTIHAR dan ICMI kecewa, namun tidak bisa berbuat banyak karena sudah tidak memegang saham mayoritas. Mereka akhirnya memutuskan mengundurkan diri dari Global TV dengan menjual 30% sahamnya (dari PT Titian Paraputra Sejahtera) kepada Media Nusantara Citra (yang merupakan induk perusahaan penyiaran milik Bimantara/HT) senilai US$ 5 juta pada 2005 serta mundur dari berbagai jabatan penting di Global TV.[12][13] Perlu diingat, pada masa itu, Global TV/GTV sudah ditempatkan dalam Media Nusantara Citra sejak 2003, sehingga kepemilikan MNC atas Global TV mencapai 100%. Kondisi itu terus berlangsung hingga kini.
Jangkauan siaran
Berikut ini adalah transmisi GTV dan stasiun afiliasinya (sejak berlakunya UU Penyiaran, stasiun TV harus membangun stasiun TV afiliasi di daerah-daerah/bersiaran secara berjaringan). Data dikutip dari data Izin Penyelenggaraan Penyiaran Kominfo[14] dan data dari laporan keuangan MNC Media[15].
Nama Jaringan | Daerah | Frekuensi Analog (PAL) | Frekuensi Digital (DVB-T2) |
---|---|---|---|
PT Global Informasi Bermutu | DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi | 51 UHF | 44 UHF |
PT GTV Satu | Bandar Lampung, Kota Metro | 38 UHF | |
Bandung, Cimahi, Padalarang, Cianjur | 46 UHF | ||
PT GTV Dua | Semarang, Ungaran, Kendal, Demak, Jepara, Kudus | 37 UHF | |
Yogyakarta, Wonosari, Solo, Sleman, Wates | 36 UHF | 41 UHF | |
PT GTV Tiga | Surabaya, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Pasuruan, Bangkalan | 50 UHF | |
PT GTV Empat | Padang, Pariaman, Bukittinggi, Padang Panjang | 37 UHF | |
Medan | 31 UHF | ||
PT GTV Lima | Pekanbaru | 36 UHF | |
Palembang | 36 UHF | ||
PT GTV Enam | Manado | 28 UHF | |
Makassar | 43 UHF | ||
PT GTV Tujuh | Banjarmasin, Martapura dan Marabahan | 28 UHF | |
Samarinda | 41 UHF | ||
PT GTV Delapan | Jambi | 31 UHF | |
Pontianak | 33 UHF | ||
PT GTV Sembilan | Jayapura | 36 UHF | |
Manokwari | 36 UHF | ||
PT GTV Sepuluh | Denpasar, Singaraja | 47 UHF | |
PT GTV Bengkulu | Bengkulu | 55 UHF | |
PT GTV Balikpapan | Balikpapan | 50 UHF | |
Tanjung Selor | 27 UHF | ||
PT GTV Palu | Gorontalo | 60 UHF | |
Palu | 41 UHF | ||
PT GTV Tegal | Tegal, Brebes, Pemalang, Pekalongan | 48 UHF | |
PT GTV Palangkaraya | Palangkaraya | 39 UHF | |
PT GTV Babel | Pangkal Pinang | 56 UHF | |
PT GTV Ambon Ternate | Ambon | 51 UHF | |
Ternate | 46 UHF | ||
PT GTV Aceh | Banda Aceh | 26 UHF | |
PT GTV Mataram | Mataram | 26 UHF | |
PT GTV Kupang | Kupang | 46 UHF | |
PT GTV Kendari Mamuju | Kendari | 57 UHF | |
Mamuju | 52 UHF | ||
PT GTV Batam | Batam, Tanjung Balai Karimun | off air sejak 2019 | 44 UHF |
PT GTV Garut | Garut, Tasikmalaya, Ciamis | 46 UHF | |
PT GTV Sukabumi | Sukabumi | 46 UHF | |
PT GTV Sumedang | Sumedang | 49 UHF | |
PT GTV Cirebon | Cirebon, Indramayu | 21 UHF | |
PT GTV Purwokerto | Purwokerto, Banyumas, Purbalingga, Kebumen dan Cilacap | off air | |
PT GTV Madiun | Madiun, Ngawi, Magetan dan Ponorogo | off air sejak 2019 | |
PT GTV Jember | Jember | off air sejak 2019 | |
PT GTV Malang | Malang | off air sejak 2019 | |
PT GTV Kediri | Kediri, Pare, Kertosono, Blitar, Jombang, Tulungagung | off air sejak 2019 |
Penyiar
Direksi
Daftar direktur utama
No. | Nama | Awal jabatan | Akhir jabatan |
---|---|---|---|
1 | Nasir Tamara | 1999 | 2001 |
2 | Adjie Gunawan | 2001 | 2003 |
3 | Agus Sjafruddin | 2003 | 2004 |
4 | Stephen K. Sulistyo | 2004 | 2008 |
5 | Daniel Tatang Hartono | 2008 | 2010 |
6 | David Fernando Audy [16] | 2010 | sekarang |
Direksi saat ini
Struktur dewan direksi GTV saat ini adalah sebagai berikut:
No. | Nama | Jabatan |
---|---|---|
1 | David Fernando Audy[16] | Direktur Utama |
2 | Valencia Herliani Tanoesoedibjo | Direktur Pelaksana |
3 | Tantan Sumartana | Wakil Direktur Pelaksana bidang Penjualan & Pemasaran |
4 | Noersing | Direktur Produksi |
5 | Faisal Dharma Setiawan | Direktur Keuangan, Teknologi, & Legal |
6 | Harry Martono | Direktur Program & Akuisisi |
7 | Firdauzi Cece | Direktur Pemasaran |
Logo
GTV awalnya menggunakan logo "tvG" dengan tulisan "tv" warna hijau dan huruf "G" besar warna biru, diadaptasi dari logo RCTI. Digunakan pada tanggal 1 Juni 2002 hingga 13 Oktober 2006, ketika masih merelai acara-acara MTV Indonesia.
Seiring makin banyaknya acara non-MTV yang tayang di GTV, termasuk acara Nickelodeon, logo "tvG" dipensiunkan dan diganti dengan logo yang terdiri dari huruf "G" yang memiliki perpaduan warna jingga dengan Nickelodeon, hijau, dan biru dari "tvG" di atasnya dengan tulisan "GlobalTV" di bawahnya pada tanggal 13 Oktober 2006, bertepatan dengan acara "Fant4stik", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-4.
Agar lebih segar, Global TV mengganti logonya dengan bola tiga dimensi biru dengan huruf "G" dengan tulisan "globaltv" pada tanggal 1 Juli 2008, setelah Euro 2008 berakhir.
Pada tanggal 28 Maret 2012, Global TV meluncurkan logo barunya saat penayangan langsung acara "Lampion 100% Ekspresif". Logo ini mirip dengan logo MNCTV dan SINDOtv dengan tulisan GlobalTV. David Fernando Audy, selaku Direktur Utama Global TV mengatakan, “Logo baru ini merupakan bentuk penyempurnaan dari logo sebelumnya dan mempresentasikan perkembangan Global TV dari tahun ke tahun yang semakin kuat dengan program-programnya, baik on-air maupun off-air. Juga dari berbagai hal lain yang membuat Global TV semakin menjadi pilihan pemirsa Indonesia”.[17]
Pada tanggal 11 Oktober 2017, Global TV mengganti nama dan logonya menjadi GTV, bertepatan dengan acara "Amazing 15", yaitu perayaan Ulang Tahun Global TV ke-15. Huruf "G" pada logo GTV ini hampir mirip dengan logo yang sebelumnya (2006-2008), begitu juga hampir mirip dengan logo Google, hanya saja warna yang berbeda di mana warna tersebut berdasarkan warna lambang dari logo MNC, yakni hijau, biru, merah dan kuning (berurutan searah jarum jam).
Penghargaan
Tahun | Award | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2015 | Panasonic Gobel Awards 2015 | Acara khusus/Special Events (Gemilang 12 HUT GTV) | Nominasi |
2017 | Panasonic Gobel Awards 2017 | Acara khusus/Special Events (Amazing 14) | Nominasi |
2018 | Panasonic Gobel Awards 2018 | Acara khusus/Special Events (Amazing 15) | Nominasi |
2019 | Panasonic Gobel Awards 2019 | Acara khusus/Special Events (Amazing 16) | Nominasi |
Lihat pula
- Daftar stasiun televisi di Indonesia
- Daftar acara GTV
- Media Nusantara Citra
- RCTI
- MNCTV
- iNews
- Global Radio
- MTV Indonesia
- Nickelodeon
Referensi
- ^ Demokrasi dan globalisasi: meretas jalan menuju kejatidirian
- ^ Bukan Cuma Global TV yang Cacat
- ^ Gatra, Volume 12,Masalah 16-19
- ^ Televisi Jakarta di atas Indonesia: Kisah Kegagalan Sistem Televisi Berjaringan di Indonesia
- ^ Membuka Kejadian Menonjol Media Massa Indonesia Sejak Era Reformasi Sampai 2000
- ^ AsiaCom: Asia-Pacific TV, Cable, Satellite, and Telecommunications, Volume 5
- ^ Eksekutif, Masalah 263-268
- ^ Sebaran Kerajaan Cendana di Bisnis Pertelevisian
- ^ Ekonomi Politik Media Penyiaran
- ^ Nasir Tamara Akui Misi Global TV Berubah Setelah Harry Tanoe Masuk
- ^ IIFTIHAR Sesalkan Perubahan Visi dan Misi Siaran Global TV
- ^ Televisi Berita di Indonesia, Model Baru Pertelevisian Nasional
- ^ Masyarakat dan Teks Media: Membangun Nalar Kritis atas Hegemoni Media
- ^ DAFTAR IZIN PENYELENGGARAAN PENYIARAN LEMBAGA PENYIARAN TELEVISI YANG SUDAH DITERBITKAN OLEH MENTERI KOMINFO SAMPAI DENGAN NOVEMBER 2017
- ^ Laporan Keuangan Q2 MNC 2020
- ^ a b http://gtv.id/about#structur
- ^ "Konser Lampion 100% Ekspresif, Global TV Ganti Logo". KapanLagi.com. 30 Maret 2012. Diakses tanggal 14 Maret 2016.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Inggris) (Indonesia) Situs web resmi Media Nusantara Citra
- GTV di Facebook
- GTV di Twitter
- GTV di Instagram
![]() | Artikel bertopik stasiun televisi di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |