Kabupaten Sumba Barat
Kabupaten Sumba Barat | ||
---|---|---|
Nusa Tenggara ![]() | ||
| ||
Motto: Pada Eweta Manda Elu | ||
![]() | ||
Koordinat: 9°34′00″S 119°27′00″E / 9.56667°S 119.45°E | ||
Negara | ![]() | |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur | |
Tanggal peresmian | 9 Agustus 1958 | |
Dasar hukum | UU No. 69 Tahun 1958[1] | |
Ibu kota | Kota Waikabubak | |
Pemerintahan | ||
• Bupati | Drs. Agustinus Niga Dapawole | |
• Wakil Bupati | Marthen Ngailu Toni | |
Luas | ||
• Total | 2.183,18 km2 (842,93 sq mi) | |
Populasi | ||
• Total | 148.916 jiwa | |
Demografi | ||
• Agama | Kristen 90,81% - Protestan 63,01% - Katolik 27,80% Islam 8,94% Hindu 0,24% Buddha 0,01%[5] | |
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | |
Kode telepon | 0387 | |
Kode Kemendagri | 53.12 ![]() | |
Jumlah kecamatan | 6 | |
Jumlah kelurahan | 11 | |
Jumlah desa | 63 | |
DAU | Rp. 307.533.200.000.-(2013)[6] | |
Situs web | www Pariwisata www |
Kabupaten Sumba Barat adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Kota Waikabubak. Kabupaten Sumba Barat pernah mengalami pemekaran wilayah menjadi Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2007. Jumlah penduduk kabupaten Sumba Barat tahun 2019 sebanyak 148.916 jiwa.[3]
Geografi[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Sumba Barat terletak di Pulau Sumba bagian barat dan merupakan kabupaten dengan luas wilayah terkecil. Secara geografis, Kabupaten Sumba Barat terletak pada 119° 6’ 43,61” - 119° 32’ 5,87” Bujur Timur dan 9° 22’ 24,27” - 9° 47’ 50,14” Lintang Selatan. Jaraknya sekitar dari 128 Kilometer dari Kota Waingapu. Luas wilayahnya 737,42 km2.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Sawu |
Timur | Kabupaten Sumba Tengah |
Selatan | Samudera Hindia |
Barat | Kabupaten Sumba Barat Daya |
Topografi[sunting | sunting sumber]
Topografi Kabupaten Sumba Barat berupa pesisir, rangkaian pegunungan dan bukit-bukit kapur yang curam. Sebagian besar wilayah pesisirnya berada di bagian selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Ketinggian wilayahnya antara 0-800 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan karakteristik wilayah yang sama dengan wilayah lain di Pulau Sumba tergolong kering. Jenis tanah di Kabupaten Sumba Barat umumnya mediteran dengan jenis batuan batu gamping dengan kemiringan lahan 14°-40°. Sebanyak 94,34% wilayah Kabupaten Sumba Barat digunakan sebagai lahan kering.
Iklim dan hidrologi[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Sumba Barat memiliki iklim tropis basah dan kering (Aw) di pesisir dan iklim muson tropis (Am) di pedalaman dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Musim hujan di Kabupaten Sumba Barat berdurasi relatif singkat yakni pada bulan Desember–Maret dibandingkan musim kemarau yang berlangsung sangat panjang yakni sejak awal bulan April hingga pekan-pekan pertama di bulan November. Curah hujan tahunan cukup rendah yakni berkisar antara 800–1600 mm per tahun dengan hari hujan sekitar 70-130 hari hujan per tahun. Suhu udara berkisar 25 °C - 33 °C dengan suhu minimum 21,8 °C dan maksimum 33,9 °C di musim kemarau. Sungai-sungai yang melintasi wilayah ini yaitu Sungai Wanokaka (Sungai Labariri), Sungai Kadengar, Sungai Kalada, dan Sungai Watupanggata.
Data iklim Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.5 (86.9) |
29.9 (85.8) |
30.5 (86.9) |
31 (88) |
30.6 (87.1) |
29.9 (85.8) |
29.8 (85.6) |
30.2 (86.4) |
31 (88) |
31.6 (88.9) |
31.3 (88.3) |
30.9 (87.6) |
30.6 (87.1) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.4 (77.7) |
25 (77) |
25.5 (77.9) |
25.8 (78.4) |
24.8 (76.6) |
23.7 (74.7) |
23.3 (73.9) |
23.5 (74.3) |
24.5 (76.1) |
25.6 (78.1) |
26 (79) |
25.8 (78.4) |
24.9 (76.8) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 20.3 (68.5) |
20.2 (68.4) |
20.5 (68.9) |
19.8 (67.6) |
19 (66) |
17.8 (64) |
16.5 (61.7) |
16.7 (62.1) |
18 (64) |
19.6 (67.3) |
20.8 (69.4) |
20.7 (69.3) |
19.2 (66.6) |
Presipitasi mm (inci) | 260.2 (10.244) |
225.2 (8.866) |
216.8 (8.535) |
96.5 (3.799) |
37.2 (1.465) |
23.6 (0.929) |
5.7 (0.224) |
3.5 (0.138) |
14.1 (0.555) |
72.3 (2.846) |
137.6 (5.417) |
218.3 (8.594) |
1.311 (51,612) |
Rata-rata hari hujan | 18 | 16 | 14 | 7 | 3 | 2 | 0 | 0 | 1 | 4 | 9 | 14 | 88 |
% kelembapan | 84 | 83 | 80 | 74 | 72 | 68 | 65 | 64 | 67 | 77 | 79 | 81 | 74.5 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 178 | 184 | 210 | 224 | 260 | 275 | 304 | 306 | 300 | 292 | 231 | 196 | 2.960 |
Sumber: Climate-Data.org[7][8][9] |
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumba Barat dalam dua periode terakhir.[10][11]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |
---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | |
![]() |
3 | ▼ 2 |
![]() |
3 | ▲ 4 |
![]() |
4 | ▼ 3 |
![]() |
4 | ![]() |
![]() |
4 | ▼ 3 |
![]() |
(baru) 1 | |
![]() |
(baru) 2 | |
![]() |
(baru) 1 | |
![]() |
2 | ▼ 1 |
![]() |
2 | ▼ 1 |
![]() |
1 | ▲ 3 |
![]() |
2 | ▼ 0 |
Jumlah Anggota | 25 | ![]() |
Jumlah Partai | 9 | ▲ 11 |
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Sumba Barat terdiri dari 6 Kecamatan, 11 Kelurahan, dan 63 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 145.061 jiwa dengan luas wilayah 2.183,18 km² dan sebaran penduduk 66 jiwa/km².[12][2]
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]
Penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2019 tercatat 148.916 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,7% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga pada tahun 2015 sebanyak 22.929 rumah tangga[13]. Kepadatan penduduk Kabupaten Sumba Barat pada tahun 2015 sebesar 168 jiwa/km2, dengan Kecamatan Kota Waikabubak merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 712 jiwa/km² dan Kecamatan Lamboya Barat merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 50 jiwa/km².
Agama dan suku[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan data BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2019, mayoritas agama penduduk Kabupaten Sumba Barat adalah pemeluk Kristen Protestan 63,01%, kemudian Katolik 27,80%, Islam 8,95%, dan sebagian kecil memeluk agama Hindu 0,24%.[5] Namun masih banyak warga Sumba Barat yang meyakini ajaran tradisional Marapu sebagai keyakinan turun temurun warga sekitar. Kenyataan ini diakibatkan karena masih kuatnya pengaruh adat-istiadat. Selain itu di kabupaten ini masih terdapat masyarakat terasing, yaitu suku bangsa Balikeda di desa Dokakaka, Kecamatan Loli.
Nama kecamatan | Jumlah penduduk | Luas wilayah | Jumlah desa (2015) | Jumlah kelurahan (2015) |
---|---|---|---|---|
Kecamatan Kota Waikabubak | 32.278 Jiwa | 44,71 km2 | 7 | 6 |
Kecamatan Lamboya | 17.481 Jiwa | 125,65 km2 | 11 | - |
Kecamatan Lamboya Barat | 8.262 Jiwa | 161,23 km2 | 4 | - |
Kecamatan Loli | 30.519 Jiwa | 132,36 km2 | 9 | 5 |
Kecamatan Tana Righu (Laratama) | 19.666 Jiwa | 139,76 km2 | 18 | - |
Kecamatan Wanokaka | 15.707 Jiwa | 133,68 km2 | 14 | - |
Perekonomian[sunting | sunting sumber]
Secara tradisional (renca) sebagian besar penduduk di kabupaten ini bergantung hidup pada sektor pertanian. Karena keadaan tanahnya, tanaman cokelat dan tembakau dapat tumbuh di areal seluas 110 hektare dan 2.280 hektare. Sektor peternakan juga merupakan nafkah tambahan utama penduduk setempat. Kerbau banyak digunakan dalam pelaksanaan upacara adat. Selain itu kerbau juga digunakan untuk menggarap tanah pertanian.
Budaya[sunting | sunting sumber]
Di Kabupaten Sumba Barat masih bisa ditemukan daerah-daerah yang memiliki nilai historis, baik dari segi sejarah maupun sosial budayanya. Kampung Kadung Tana, Watu Karagata dan Bulu Peka Mila merupakan daerah yang terdapat makam-makam megalitik. Juga di desa Tarung yang berjarak setengah kilometer dari Kota Waikabubak, terdapat makam megalitik yang bercirikan tanduk kerbau dan taring-taring babi yang pada masa lalu merupakan hewan sakral.
Di Kecamatan Lamboya dan Kecamatan Wanokaka sering dilaksanakan acara perang tanding di atas kuda atau pasola pada bulan Februari dan Maret. Pasola adalah keterampilan menunggang kuda sambil melemparkan tombak kayu berujung tumpul yang di arahkan ke tubuh lawan. Sebelum upacara tersebut berlangsung, diadakan terlebih dahulu acara Nyale, yaitu mencari sejenis cacing yang terdapat di antara batu-batu di tepi pantai saat menjelang subuh kala purnama mulai muncul dan kemudian akan dimakan.
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
- Taman Nasional Manupeu Tanah Daru
- Air Terjun Lapopu
- Pantai Nihiwatu
- Pantai Nihioka
- Pantai Rua
- Pantai Lailiang
- Pantai Pahiwi
- Pantai Watuwawi
- Pantai Marangaba
- Pantai Dewa
- Kampung Adat Praijing
- Kampung Adat Tarung
Pustaka[sunting | sunting sumber]
- Ensiklopedia Nasional Indonesia.
- BPS Kab. Sumba Barat
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ UU No. 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II Dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Barat
- ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ a b "Kabupaten Sumba Barat Dalam Angka 2020". BPS Kabupaten Sumba Barat. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ "Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Sumba Barat". BPS Kabupaten Sumba Barat. Diakses tanggal 26 Februari 2019.
- ^ a b "Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di Nusa Tenggara Timur 2019" (PDF). www.ntt.kemenag.go.id. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ "Wanokaka, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ "Waikabubak, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ "Tana Righu, Sumba Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 12 Agustus 2020.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumba Barat 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ Jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Sumba Barat, 2015
![]() | Artikel bertopik geografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |