Kabupaten Manggarai Barat
![]() Lambang Kabupaten Manggarai Barat
| |
![]() Peta lokasi Kabupaten Manggarai Barat di Nusa Tenggara Timur Koordinat: - | |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal peresmian | - |
Ibu kota | Labuan Bajo |
Pemerintahan | |
-Bupati | Agustinus C.Dulla/Maria Geong |
APBD | |
-DAU | Rp. 382.403.558.000.-(2013)[1] |
Luas | 9.450 km2 (daratan=2.947,50 km²) |
Populasi | |
-Total | 257,582 jiwa (2016)[2] |
-Kepadatan | 0,03 jiwa/km2 |
Demografi | |
-Agama | Katolik (77.83%) Islam (21.31%) Kristen Protestan (0.76%) Hindu 0.09% Buddha 0.01%[3] |
-Kode area telepon | 0385 |
Pembagian administratif | |
-Kecamatan | Komodo, Sano Nggoang, Mbeliling, Lembor, Lembor Selatan, Kuwus, Macang Pacar, Welak, Boleng, Ndoso |
-Kelurahan | Labuan Bajo, Wae Kelambu, Tangge, Nantal dan Golo Ru'u |
Simbol khas daerah | |
Situs web | http://www.manggaraibaratkab.go.id/ |
Kabupaten Manggarai Barat adalah suatu kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten Mangarai Barat merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai berdasarkan Undang Undang No. 8 Tahun 2003. Wilayahnya meliputi daratan Pulau Flores bagian Barat dan beberapa pulau kecil di sekitarnya, diantaranya adalah Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Seraya Besar, Pulau Seraya Kecil, Pulau Bidadari dan Pulau Longos. Luas wilayah Kabupaten Manggarai Barat adalah 9.450 km² yang terdiri dari wilayah daratan seluas 2.947,50 km² dan wilayah lautan 7.052,97 km².
Daftar isi
Demografi[sunting | sunting sumber]
Agama[sunting | sunting sumber]
Sebagian besar penduduk Kabupaten Manggarai beragama Kristen sebesar 78.59% dimana mayoritas adalah Katolik 77.83% dan Kristen Protestan 0.76%. Terdapat juga sebagian besar penduduk menganut agama Islam yakni 21.31%, dan selebihnya adalah Hindu 0.09% dan Buddha 0.01%.
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
No. | Foto | Bupati | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Wakil Bupati | Keterangan |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Drs. Fidelis Pranda | 2003 | 2005 | Pjs Bupati | ||
2 | Drs Fidelis Pranda | 2005 | 2010 | Drs. Agustinus C.Dula | ||
3 | Drs. Agustinus C. Dula | 2010 | 2015 | Drs. Maximus Gusa | ||
3 | Tini Thadeus | 2015 | 2016 | Pjs Bupati | ||
4 | Drs. Agustinus C.Dula | 2016 | 2021 | Drh, Maria Geong, Ph.D |
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Pembagian wilayah berdasarkan Kecamatan di Manggarai Barat, yaitu:
- Kecamatan Komodo
- Kecamatan Sano Nggoang
- Kecamatan Mbeliling
- Kecamatan Boleng
- Kecamatan Kuwus
- Kecamatan Lembor
- Kecamatan Lembor Selatan
- Kecamatan Welak
- Kecamatan Ndoso
- Kecamatan Macang Pacar
- kecamatan pacar
- kecamatan kuwus barat
Pemekaran Daerah[sunting | sunting sumber]
Ide pemekaran wilayah Kabupaten Manggarai Barat sudah ada sejak tahun 1950-an. Ide ini dimunculkan pertama kali oleh Bapak Lambertus Kape, tokoh Manggarai asal Kempo Kecamatan Sano Nggoang yang pernah duduk sebagai anggota Konstituante di Jakarta. Pada tahun 1963 aspirasi untuk memekarkan Kabupaten Manggarai dengan membentuk Kabupaten Manggarai Barat mulai diperjuangkan secara formal melalui lembaga politik partai Katolik Subkomisariat Manggarai. Pada tahun 1982 Manggarai Barat diberikan status Wilayah Kerja Pembantu Bupati Manggarai Bagian Barat dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 821.26-1355 tanggal 11 november 1982.
Melalui proses pengkajian yang matang dengan memperhatikan potensi dan luas wilayah serta kebutuhan untuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat maka melalui Sidang Paripurna DPR RI tanggal 27 Januari 2003 aspirasi dan keinginan masyarakat Manggarai Barat mencapai puncaknya dengan disahkannya Undang-undang Nomor 8 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Manggarai Barat maka Kabupaten Manggarai Barat resmi terbentuk.
Pada tanggal 1 September 2003, Drs. Fidelis Pranda dilantik menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Manggarai Barat yang bertugas menjalankan pemerintahan serta mempersiapkan pemilihan kepala daerah definitif . Dan selanjutnya melalui proses demokrasi dengan pemilihan kepala daerah secara langsung Drs. Fidelis Pranda dan Drs. Agustinus C. Dula kemudian diangkat menjadi Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat yang pertama.
Dan pada tahun 2010, dilangsungkan proses pilkada yang kedua. Dari proses ini Drs. C. H. Dula dan Drs. Maximus Gasa menjadi Bupati dan wakil Bupati yang kedua. Pada awal berdirinya terbagi atas 7 kecamatan yaitu Kecamatan Komodo, Kecamatan Sano Nggoang, Kecamatan Boleng, Kecamatan Lembor, Kecamatan Welak, Kecamatan Kuwus, Kecamatan Macang Pacar dan pada tahun 2011 dimekarkan menjadi 10 kecamatan dengan tambahan wilayah pemekaran yakni Kecamatan Lembor Selatan, Kecamatan Mbeliling dan Kecamatan Ndoso.[5]
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diakses tanggal 2 Desember 2017.
- ^ http://tentangflobamorata.blogspot.com/2013/04/sejarah-perjalanan-kabupaten-manggarai.html