Kabupaten Mamasa
Kabupaten Mamasa | ||
---|---|---|
Sulawesi ![]() | ||
| ||
Motto: Mesa Kada Dipotuo Pantan Kada Dipomate | ||
![]() | ||
Koordinat: 3°06′S 119°24′E / 3.1°S 119.4°E | ||
Negara | ![]() | |
Provinsi | Sulawesi Barat | |
Ibu kota | Mamasa | |
Pemerintahan | ||
• Bupati | Drs. Ramlan Badawai, MH | |
Luas | ||
• Total | 3.005,88 km2 (1,160,58 sq mi) | |
Populasi | ||
• Total | 161.971 jiwa | |
• Kepadatan | 53,88/km2 (139,5/sq mi) | |
Demografi | ||
• Agama | Kristen 77,61% -Protestan 74,58% - Katolik 3,03% Islam 16,47% Kepercayaan 4,63% Hindu 1,22% Lainnya 0,07%[2] | |
Zona waktu | WITA (UTC+08:00) | |
Kode telepon | - | |
Kode Kemendagri | 76.03 ![]() | |
Jumlah kecamatan | 17 kecamatan | |
Jumlah kelurahan | 13 kelurahan | |
Jumlah desa | 181 desa | |
DAU | Rp. 410.741.106.000.-(2013)[3] | |
Situs web | mamasakab.go.id |

Kabupaten Mamasa adalah salah satu Daerah Tingkat II atau kabupaten yang berada di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Mamasa, sekitar 340 km dari Kota Makassar, dapat ditempuh sekitar 6 jam dengan menggunakan mobil dari kota Pare-Pare, pusat kawasan pengembangan ekonomi terpadu di provinsi Sulawesi Selatan sekitar 190 km.
Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]
Pemerintahan[sunting | sunting sumber]
Daftar Bupati[sunting | sunting sumber]
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
M. Said Saggaf | ||||||||
Obed Nego Depparinding | ||||||||
Ramlan Badawi | ||||||||
(2013—16) | ||||||||
(2016—18) | ||||||||
Dewan Perwakilan[sunting | sunting sumber]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |
---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | |
![]() |
4 | ▼ 3 |
![]() |
3 | ▼ 2 |
![]() |
3 | ▼ 2 |
![]() |
4 | ▼ 3 |
![]() |
3 | ▲ 4 |
![]() |
1 | ▲ 3 |
![]() |
(baru) 1 | |
![]() |
2 | ![]() |
![]() |
(baru) 1 | |
![]() |
1 | ▲ 2 |
![]() |
2 | ▲ 3 |
![]() |
3 | ![]() |
![]() |
1 | ▼ 0 |
![]() |
3 | ▼ 1 |
Jumlah Anggota | 30 | ![]() |
Jumlah Partai | 12 | ▲ 13 |
Kecamatan[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Mamasa awalnya terdiri dari 4 kecamatan, yakni kecamatan Mamasa, Mambi, Sumarorong dan Pana, kemudian berkembang menjadi 17 kecamatan dan 181 kelurahan/desa. [9]
Kesehatan[sunting | sunting sumber]
- Rumah Sakit Umum: 1 buah
- Rumah Sakit Khusus: 1 buah
- Puskesmas: 3 buah
- Puskesmas Pembantu: 22 buah
Demografi[sunting | sunting sumber]
Penduduk[sunting | sunting sumber]
Jumlah penduduk kabupaten ini tahun 2020 berjumlah 161.971 jiwa, dimana laki-laki sebanyak 81.898 jiwa dan perempuan sebanyak 80.075 jiwa. Kabupaten ini terbagi menjadi 17 kecamatan, 13 kelurahan dan 181 desa.[1] Penduduk asli kabupaten Mamasa ialah suku Mamasa, yang merupakan suku terdekat dari suku Toraja. Karena provinsi Sulawesi Barat merupakan pemekaran dari provinsi Sulawesi Selatan, maka suku asli Sulawesi Selatan juga banyak tinggal di Sulawesi Barat, dan suku paling banyak ialah suku Bugis dan Makassar.[10] Ada juga suku pendatang lainnya seperti suku Jawa, Bali dan suku lainnya.[10]
Agama[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Mamasa memiliki keberagaman Suku, Agama, Ras dan Adat Istiadat (SARA). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik kabupaten Mamasa mencatat data keberagaman keagamaan. Adapun persentasi keagamaan di kabupaten ini, yakni pemeluk agama Kristen 77,61%, dimana Protestan 74,58% dan Katolik 3,03%. Kemudian pemeluk agama Islam sebanyak 16,47%, Hindu sebanyak 1,22%, Kepercayaan 4,63% dan lainnya 0,07%.[2] Untuk rumah ibadah, terdapat 646 bagunan gereja Protestan, 49 bangunan gereja Katolik, 129 bangunan masjid, 19 bangunan musholah dan 26 bangunan Pura.[1]
Ekonomi[sunting | sunting sumber]
Pertanian[sunting | sunting sumber]
Hasil pertanian Kabupaten Mamasa di antaranya padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, sayur-sayuran dan buah-buahan.
Perkebunan[sunting | sunting sumber]
Hasil perkebunan Kabupaten Mamasa pada umumnya berupa kopi maupun kakao, yang dikelola petani secara tradisional. Tanaman kopi yang dihasilkan petani Kabupaten Mamasa, semasa masih menjadi bagian dari Kabupaten Polmas telah memberikan konstribusi dalam mengangkat nama Polmas sebagai penghasil kopi bahkan tidak sedikit kopi asal Mamasa yang di pasarkan di daerah tetangga seperti Kabupaten Tana Toraja.
Peternakan[sunting | sunting sumber]
Pembangunan sub sektor peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi dan produksi ternak untuk memenuhi konsumsi masyarakat akan makanan bergizi, disamping itu juga digunakan untuk meningkatkan pendapatan peternak. Di antara populasi ternak yang berkembang di Kabupaten Mamasa adalah ternak sapi, kerbau, kuda, kambing dan babi. Sedangkan untuk jenis unggas adalah ayam kampung, ayam ras dan itik lokal.
Pariwisata[sunting | sunting sumber]
Kabupaten Mamasa merupakan destinasi utama Pariwisata di Provinsi Sulawesi Barat. [11] Kabupaten Mamasa memiliki beberapa objek wisata, yaitu Wisata Budaya Kuburan Tedong-tedong di Kecamatan Balla, Minanga di Sesenapadang, Wisata Alam Air Terjun Sarambu, Permandian Air Panas di Desa Rambusaratu' Kecamatan Mamasa,wisata alam air terjun Sambabo dengan ketinggian +/- 100 meter di kecamatan Bambang Agro Wisata Perkebunan Markisa di Kecamatan Mamasa, Wisata Budaya Rumah Adat, Perkampungan Tradisional Desa Ballapeu, Tradisi Mebaba' dan Mangngaro di Nosu merupakan tradisi yang unik.
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ a b c "Kabupaten Mamasa Dalam Angka 2020" (pdf). www.mamasakab.bps.go.id. Diakses tanggal 17 Januari 2021.
- ^ a b "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Mamasa". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 17 Januari 2021.
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ "Mendagri Berhentikan Bupati Mamasa". kemendagri.go.id. 28 Juni 2011. Diakses tanggal 24 Desember 2016.
- ^ "Ramlan Badawi Dilantik Sebagai Bupati Mamasa". antaranews.com. 12 Agustus 2011. Diakses tanggal 24 Desember 2016.
- ^ "Ramlan Badawi Dilantik Bupati Mamasa". antarasulsel.com. 18 September 2013. Diakses tanggal 24 Desember 2016.
- ^ "Bonggalangi, Wakil Bupati Mamasa yang Baru". transtipo.com. 5 Desember 2016. Diakses tanggal 24 Desember 2016.
- ^ Nurhadi (19 September 2018). Latif, Hasriyani, ed. "ABM Lantik Bupati dan Wakil Bupati Mamasa Terpilih". Tribun Timur. Diakses tanggal 18 Januari 2019.
- ^ Mamasa Dalam Angka Tahun 2012
- ^ a b "16 Tahun Lalu, Sulawesi Barat Resmi Jadi Provinsi Ke-33". www.liputan6.com. Diakses tanggal 14 Oktober 2020.
- ^ http://makassar.antaranews.com/berita/24804/pemprov-sulbar-canangkan-mamasa-destinasi-wisata-2011