Kabupaten Majene

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Majene
Banggae, ibu kota Majene
Banggae, ibu kota Majene
Lambang resmi Kabupaten Majene
Julukan: 
Lita' Assamalewuang (Tanah Mufakat)
Motto: 
Takkali nisobalang dotai lele ruppu' dadzi nalele tuali dilolangang
Peta
Peta
Kabupaten Majene di Sulawesi
Kabupaten Majene
Kabupaten Majene
Peta
Kabupaten Majene di Indonesia
Kabupaten Majene
Kabupaten Majene
Kabupaten Majene (Indonesia)
Koordinat: 1°19′05″S 119°22′30″E / 1.3181°S 119.3751°E / -1.3181; 119.3751
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Barat
Tanggal berdiri4 Juli 1959[1]
Dasar hukumUU No. 29 Tahun 1959[1]
Hari jadi15 Agustus 1545 (umur 478)
Ibu kotaBanggae
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 8
  • Kelurahan: 20
  • Desa: 63
Pemerintahan
 • BupatiH. Andi Achmad Syukri Tammalele
 • Wakil BupatiArismunandar Kalma
Luas
 • Total947,84 km2 (365,96 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2023)[2]
 • Total184.664
 • Kepadatan190/km2 (500/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,83 Islam
  • 0,01% Buddha[3]
 • IPMKenaikan 72,44 (2023)
 tinggi [4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7601
Kode area telepon0422
Pelat kendaraanDC
Kode Kemendagri76.05
DAURp 548.239.217.000,- (2020)
Situs webwww.majenekab.go.id

Kabupaten Majene adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Banggae. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 947,84 km², tahun 2020 berpenduduk sebanyak 173.844 jiwa, dan pada pertengahan tahun 2023 berpenduduk 184.664 jiwa.[2][3]

Pada masa kolonial Belanda, Majene pernah menjadi ibukota Afdeling Mandar yang mencakup seluruh wilayah Sulawesi Barat.

Majene dicanangkan sebagai kota pendidikan dengan banyaknya perguruan tinggi termasuk perguruan tinggi negeri seperti Universitas Sulawesi Barat, Universitas Terbuka dan STAIN Majene, ditambah Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Barat.[5]

Geografi[sunting | sunting sumber]

Secara geografis, Kabupaten Majene terletak pada 2°38' - 3°38' Lintang Selatan dan 118°45' - 119°4' Bujur Timur. Kabupaten Majene berada di pesisir barat Pulau Sulawesi yang berjarak sekitar 143 km dari ibu kota provinsi Sulawesi Barat, kota Mamuju dan sejauh 378 km berkendara dari Kota Makassar, provinsi Sulawesi Selatan.

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Mamuju
Timur Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa
Selatan Teluk Mandar
Barat Selat Makassar

Topografi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Majene memiliki topografi bervariasi yaitu dataran rendah, perbukitan dan dataran tinggi. Wilayah dataran rendah di Kabupaten Majene mencapai persentase sebesar 25%. Persentase dataran tinggi di Kabupaten Majene sebesar 60%. Sementara perbukitan memiliki persentase sebesar 15%.[6] Ketinggian wilayah Kabupaten Majene antara 0-1.600 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Namun sebagian besar wilayah Kabupaten Majene berupa perbukitan hingga pegunungan yang membentang dari utara ke selatan. Pesisir yang terletak di sepanjang batas barat wilayah ini cenderung datar dan sempit.

Pemerintahan[sunting | sunting sumber]

Bupati[sunting | sunting sumber]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Wakil Bupati
15 Andi Achmad Syukri Tammalele 27 Juni 2021 Petahana 16 Arismunandar Kalma

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah[sunting | sunting sumber]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB Kenaikan 2 Steady 2
Gerindra Steady 2 Kenaikan 3
PDI-P Kenaikan 2 Steady 2
Golkar Steady 2 Kenaikan 3
PKS Kenaikan 2 Steady 2
PPP Penurunan 0 Kenaikan 5
PSI (baru) 1
PAN Kenaikan 4 Penurunan 2
Hanura Kenaikan 2 Penurunan 1
Demokrat Steady 3 Kenaikan 4
NasDem (baru) 2 Penurunan 0
PBB Kenaikan 2 Penurunan 0
PKPI (termasuk PKP) Kenaikan 2 Penurunan 0
Jumlah Anggota Steady 25 Steady 25
Jumlah Partai Penurunan 11 Penurunan 10

Kecamatan[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Majene terdiri dari 8 kecamatan, 20 kelurahan, dan 62 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 166.505 jiwa dengan luas wilayah 947,84 km² dan sebaran penduduk 175 jiwa/km².[7][8]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Majene, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
76.05.01 Banggae 6 2 Desa
Kelurahan
76.05.08 Banggae Timur 8 1 Desa
Kelurahan
76.05.04 Malunda 2 10 Desa
Kelurahan
76.05.02 Pamboang 2 13 Desa
Kelurahan
76.05.03 Sendana 2 14 Desa
Kelurahan
76.05.06 Tammerodo Sendana 7 Desa
76.05.06 Tubo Sendana 7 Desa
76.05.05 Ulumanda 8 Desa
TOTAL 20 62

Demografi[sunting | sunting sumber]

Jumlah penduduk[sunting | sunting sumber]

Kota Majene pada tahun 1930-an

Penduduk Kabupaten Majene pada tahun 2017 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat 169.072 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 34.939 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 82.618 jiwa dan perempuan sebanyak 86.454 jiwa, sehingga sex-ratio-nya sebesar 100. Kepadatan penduduk Kabupaten Majene sebesar 178 jiwa/km², dengan Kecamatan Banggae merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 1.675 jiwa/km² dan Kecamatan Ulumanda merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 20 jiwa/km².

Suku dan bahasa[sunting | sunting sumber]

Penduduk Kabupaten Majene sebagian besar berasal dari Suku Mandar yang merupakan suku asli di Sulawesi Barat. Umumnya mereka berbahasa dengan menggunakan Bahasa Mandar. Bahasa ini bagian dari kelompok Utara dalam rumpun bahasa Sulawesi Selatan dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Mandar yang digunakan oleh mereka memiliki dialek bahasa bervariasi, tetapi sebagian besar menggunakan Dialek Majene atau Banggae dan sisanya menggunakan dialek Pamboang yang umum digunakan di wilayah pesisir Pamboang sedangkan dialek Awo diucapkan di Desa Awo, Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana, Ulumanda dan rata-rata penduduk yang tinggal di daerah perbukitan, khususnya untuk kecamatan Tammero'do Sendana dan Kecamatan Sendana.[9]

Peristiwa[sunting | sunting sumber]

Gempa 15 Januari 2021[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 15 Januari 2021, terjadi gempa bumi dini hari sekitar pukul 1.30 Waktu Indonesia Tengah di kabupaten Majene. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini berpusat sekitar 6 kilometer arah Timur Laut kota Majene. Gempa ini tergolong sangat dangkal dengan hiposenter di kedalaman 10 kilometer. Dan gempa berpusat sekitar 6 kilometer timur laut kota Majene. Gempa ini tergolong sangat dangkal dengan hiposenter di kedalaman 10 kilometer.[10]

Dampak gempa, menurut analisis BMKG, menunjukkan guncangan dengan skala IV-V MMI (Modified Mercalli Intensity) di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah, dan II MMI di Makassar, Sulawesi Selatan. Skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, banyak warga terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti.[10]

Berdasarkan peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Rahma Hanifa, berdasarkan laporan sejumlah sejawat di lokasi kejadian, gempa ini menimbulkan banyak kerusakan bangunan, termasuk di antaranya Kantor Gubernur Sulawesi Barat, rumah sakit, dan hotel. Beberapa video warga juga menunjukkan sejumlah tembok berbagai bangunan, termasuk perumahan warga atau perkampungan, mengalami roboh total.[10] Akibat gempa ini, banyak warga yang mengungsi dan menjauh dari kawasan pantai sekitar pemukiman warga, dan beberapa korban meninggal dunia juga telah dilaporkan menimpa warga kabupaten Majene.

Transportasi[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Majene mempunyai posisi wilayah yang strategis, terletak sekitar 302 km sebelah utara Kota Makassar. Kabupaten ini dilengkapi dengan terminal induk dan terminal pembantu, sarana pelabuhan seperti pelabuhan Majene di kecamatan Banggae, Pelabuhan Palipi di kecamatan Sendana serta Pelabuhan Laut yang ada di kecamatan Pamboang dan kecamatan Malunda.

Perekonomian[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Majene juga didukung dengan keberadaan sarana perdagangan berupa pasar permanen dan pasar darurat. Sebagian perekonomian majene berasal dari sektor perikanan dikarenakan letaknya berada di pesisir selat makassar.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Di Kabupaten Majene, terdapat beberapa sekolah, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, sampai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Beberapa perguruan tinggi yang ada di Majene, yakni :

Pariwisata[sunting | sunting sumber]

Pantai Dato di Kabupaten Majene
  1. Mangrove dan Pantai Rewataa, Pamboang
  2. Pantai Dato
  3. Pantai Baluno
  4. Pantai Barane
  5. Air terjun Baruga
  6. Air terjun Salutakaang
  7. Pemandian Air Panas Makula
  8. Museum Mandar
  9. Permandian Puncak Raja Bunga Baruga
  10. Pantai Munu
  11. Vila Andatama
  12. Buttu Pattumea
  13. Bukit Teletubbies Tubo
  14. Pantai Taraujung, Pamboang
  15. Makam Raja-Raja dan Hadat Banggae
  16. Masjid Purbakala Syech Abdul Mannan Salabose
  17. Pantai Banaburebe

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. hlm. 27. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 31 Oktober 2021. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 9 Januari 2024. 
  3. ^ a b "Kabupaten Majene Dalam Angka 2020". 2020-04-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-11. Diakses tanggal 2021-01-15. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) - Metode Baru 2021-2023". www.sulbar.bps.go.id. Diakses tanggal 9 Januari 2024. 
  5. ^ Wahid, Abd. (2023-09-26). "Dewan Pendidikan Majene Gelar Discussioon,Membangun Komitmen Kemajuan Pendidikan". kabarbarunusantara.com. 
  6. ^ Masgaba (2018). Nasyaruddin, Anwar, ed. Nelayan Mandar di Kabupaten Majene (PDF). Makassar: Pustaka Refleksi. hlm. 10. ISBN 978-602-5887-00-0. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2023-05-30. Diakses tanggal 2023-05-30. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  9. ^ "Uniknya Suku Mandar Mamuju dan Majene di Sulawesi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-24. Diakses tanggal 2018-07-24. 
  10. ^ a b c Arif, Ahmad. "Gempa M 6,2 Merusak di Majene". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-21. Diakses tanggal 15 Januari 2021. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]