Kabupaten Sarmi
Kabupaten Sarmi | |
---|---|
Koordinat: 2°25′00″S 139°05′00″E / 2.41667°S 139.08333°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 12 April 2003 |
Dasar hukum | UU No. 26 Tahun 2002 |
Ibu kota | Sarmi |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Iman Djuniawal (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Agus Festus Moar |
Luas | |
• Total | 17.742,00 km2 (6,850,22 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 42.321 |
• Kepadatan | 2,4/km2 (6,2/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | 64,86 (2022) ( sedang )[2] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0966 |
Pelat kendaraan | PA xxxx S* |
Kode Kemendagri | 91.10 |
DAU | Rp 730.337.563.000,00- (2020) |
Situs web | www |
Kabupaten Sarmi adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sarmi. Kabupaten Sarmi terletak di bagian Utara Pulau Papua, dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun 2023 sebanyak 42.321 jiwa, dan kepadatan penduduk sebanyak 3 jiwa/km².[1]
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama Sarmi adalah singkatan dari nama suku-suku besar yang terdapat di wilayah ini, yakni Sobei, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa. Keberadaan mereka telah lama menjadi perhatian antropolog Belanda, Van Kouwenhoven, yang kemudian memberikan nama Sarmi. Singkatan Sarmi sebenarnya belum mencerminkan suku-suku di sana mengingat di wilayah ini terdapat banyak kelompok lain. Dari bahasa yang ada, paling tidak bisa disimpulkan terdapat 87 suku, dan setiap suku mempunyai bahasa sendiri-sendiri.[3]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sarmi secara geografis terletak di 138°05’ Bujur Timur – 140°30’ Bujur Timur dan 1°35’ Lintang Selatan – 3°35’ Lintang Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah sebesar 17.740 km².
Batas wilayah
[sunting | sunting sumber]Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Samudra Pasifik |
Timur | Kabupaten Jayapura |
Selatan | Provinsi Papua Pegunungan |
Barat | Kabupaten Mamberamo Raya |
Topografi
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sarmi terdiri dari wilayah pesisir, dataran rendah, dataran tinggi hingga pegunungan. Wilayah pesisir terletak dibagian utara yang berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik negara federasi Mikronesia . Begitupun sebian besar topografi perbukitan dan dataran rendah. Selain dibagian utara, dataran rendah juga terdapat di bagian selatan yang merupakan dataran aluvial Sungai Mamberamo. Sedangkan di tengah merupakan rangkaian Pegunungan Foja Gauttier yang berbukit-bukit hingga bergunung-gunung dengan ketinggian mencapai lebih dari 2.100 meter di atas permukaan air laut.
Iklim dan Hidrologi
[sunting | sunting sumber]Iklim di Kabupaten Sarmi merupakan iklim hutan hujan tropis. Suhu udaranya berkisar 22-31 °C di siang hari. Suhu tertinggi dan terendah umumnya terjadi di bulan Oktober. Di wilayah ini hujan dapat turun setiap bulan sepanjang tahun dengan curah hujan tertinggi pada bulan Agustus dan terendah pada Oktober. Jumlah hari hujan di Kabupaten Sarmi antara 9-23 hari setiap bulannya. Sungai-sungai terbesar yang melintasi kabupaten ini antara lain Sungai Mamberamo, Sungai Tor, Sungai Biri, Sungai Sermo dan Sungai Toarim.
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Bupati
[sunting | sunting sumber]Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Wakil Bupati | |
---|---|---|---|---|
(Penjabat) |
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]DPRD Sarmi beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Sarmi yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang menjabat untuk periode 2020-2025 sejak 14 Februari 2020.[4] Komposisi anggota DPRD Sarmi periode 2020-2025 terdiri dari 12 partai politik dimana Partai Bulan Bintang dan Partai NasDem adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yang masing-masing berhasil meraih 3 kursi.[5]
Nomor | Ketua | Wakil Ketua | Periode | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1 | Albert Kiky Wenggi (Demokrat) | Rubyanto S. Pampang (Gerindra) Enos Dimomonmau (Golkar) |
2015 – 2020 |
Pembagian administratif
[sunting | sunting sumber]Pada awal pembentukannya, Kabupaten Sarmi terbagi menjadi 8 distrik/kecamatan dengan Distrik Sarmi sebagai ibu kota kabupaten. Namun setelah mengalami pemekaran sejumlah distrik, kini Kabupaten Sarmi memiliki 19 distrik[6], yaitu:
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Sarmi memiliki 16 objek wisata sejarah, 1 wisata religi, 2 wisata budaya, 16 wisata alam dan 8 merupakan wisata bahari, diantaranya adalah:
- Pulau Liki
- Pulau Wakde
- Pantai Kelapa Satu
- Pantai Amsira
- Air terjun Sewan
- Monumen Tugu Yamagata
- Kampung Wisata Sejarah Beneraf
- Wisata Adat Wau Wakde
Transportasi
[sunting | sunting sumber]- Bandar Udara Mararena
- Pelabuhan Sarmi
Perekonomian
[sunting | sunting sumber]Sebagian besar penduduk Sarmi menggantungkan kebutuhan hidup mereka pada kemurahan alam dari hutan dan laut. Sagu sebagai makanan pokok penduduk tumbuh subur di hampir semua wilayah kabupaten ini. Potensi lahan yang tersedia untuk tanaman bahan pangan dan hortikultura sedemikian luas. Pengembangan komoditas pertanian seperti padi, palawija, dan sayuran masih dalam skala kecil untuk kebutuhan sendiri. Lahan yang sudah diolah dan menghasilkan tanaman bahan pangan terdapat di Distrik Bonggo dan Bonggo Timur. Hanya di distrik ini padi sudah dapat dituai hasilnya.[butuh rujukan]
Demikian juga produksi palawija Kabupaten Sarmi sebagian besar dihasilkan di wilayah Bonggo. Komoditas wilayah ini sudah yang berhasil menembus ke pasar luar daerah adalah kakao dan kelapa yang sudah dikeringkan dalam bentuk kopra. Komoditas ini di kirim ke Surabaya dan Makassar. Kelapa tumbuh tidak tidak hanya di daratan Sarmi, tetapi juga di sejumlah pulau di sekitar wilayah utama Sarmi. Sarmi adalah salah satu kabupaten di Papua yang memiliki potensi kelapa rakyat yang sangat luas setelah Kabupaten Biak Numfor. Meskipun kelapa ini sebagian besar tumbuh secara alamiah di pesisir pantai dan sungai-sungai, tumbuhan ini terlihat sangat teratur dan terkesan seperti perkebunan luas.
Potensi hutan daerah ini juga sangat menjanjikan. Luas hutan produksi diperkirakan sebesar 54.000 hektar. Kabupaten ini sangat mengharapkan datangnya investor mengingat potensi lahan pertanian, perkebunan, pertambangan dan kelautan yang masih belum diolah. Diketahui bahwa di perut bumi Sarmi terdapat bijih besi yang jika dieksploitasi mampu menghasilkan 60.000 ton pasir besi setiap bulannya. Sementara itu, menurut survei dari Kanada di distrik Pantai Barat, Pantai Timur, dan Mamberamo Hilir terdapat kandungan minyak bumi.
Laut yang bersinggungan langsung debfab Sarmi juga menyimpan kekayaan tersendiri. Wilayah Sarmi terletak di pinggir pantai Samudera Pasifik dan memiliki sejumlah sungai dan danau yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan ikan dan udang. Sebuah gudang pelabuhan pendaratan ikan dan pelabuhan utama pendaratan ikan telah dibangun di Sarmi. Hal ini tentunya semakin membuka peluang investasi di sektor perikanan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2023". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 26 November 2023.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 26 November 2023.
- ^ Sejarah Kabupaten Sarmi
- ^ "Pelantikan DPRD Sarmi Periode 2020-2025". sarmikab.go.id. 14-02-2020. Diakses tanggal 15-06-2020.
- ^ "KPU SARMI TETAPKAN CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN SARMI". sarmikab.go.id. 13-08-2019. Diakses tanggal 29-12-2019.
- ^ "Kabupaten Sarmi | BPK Perwakilan Provinsi Papua" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-21. Diakses tanggal 2022-12-21.