Lompat ke isi

Bahasa Melayu Belitung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bahasa Melayu Belitung
base Melayu Belitong
Dituturkan diIndonesia
WilayahPulau Belitung
EtnisMelayu Belitung
Penutur
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-3
GlottologTidak ada
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Bahasa Melayu Belitung belum diklasifikasikan dalam tingkatan manapun pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [1][2]

Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Melayu Belitung
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 2°50′S 107°55′E / 2.833°S 107.917°E / -2.833; 107.917 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Melayu Belitung adalah sebuah varietas bahasa Melayu yang dituturkan oleh orang Melayu Belitung di Pulau Belitung. Bahasa ini memiliki tingkat kemiripan yang tinggi dengan bahasa Melayu Bangka yang dituturkan di pulau Bangka.[3]

Tradisi sastra

[sunting | sunting sumber]

Ungkapan dan pepatah

[sunting | sunting sumber]

Diantara ungkapan dan pepatah dalam bahasa Melayu dialek Belitung ialah:[4]

  • Decucon ndaq ngimut yang artinya "ditusuk hendak menurut" (dikiaskan kepada seseorang yang pasrah).
  • Ngenggarameq aiq laut yang artinya "menggarami air laut" (dikiaskan kepada orang yang suka menyanjung diri sendiri).
  • Jangan nyukor kepala orang tua yang artinya "jangan mencukur kepala orang tua" (jangan membuat orang tua malu).

Cerita rakyat

[sunting | sunting sumber]

Diantara cerita rakyat dalam bahasa Melayu dialek Belitung ialah:[4]

  • Kisah Pulau Pandan
  • Riwayat Raja Berekor
  • Telaga Moyang Manis
  • Hantu Berasuk
  • Keramat Menangan
Glosa Bahasa Melayu Belitung
aku aku, saye
engkau kau
dia die
kita kite
kami kameq
kamu sidaq
kemarin kemariq
dahulu duluq
sekarang kitute
besok isoq
lusa lusaq

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  2. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  3. ^ Napsin, Syahrul (1986). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Melayu Belitung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  4. ^ a b Aliana, Zainal Arifin (1992). Sastra Lisan Bahasa Melayu Belitung. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]