Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij: Perbedaan antara revisi
Perbaikan kesalahan ketik Tag: Suntingan aplikasi seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
Bengkel pemeliharaan untuk [[kereta api]] pertama kali ada di Semarang dan sekitar tahun [[1915]] dipindahkan ke Yogyakarta (sekarang menjadi Balai Yasa Pengok). Terdapat pula sebuah bengkel kecil di [[Cepu, Blora|Cepu]]. |
Bengkel pemeliharaan untuk [[kereta api]] pertama kali ada di Semarang dan sekitar tahun [[1915]] dipindahkan ke Yogyakarta (sekarang menjadi Balai Yasa Pengok). Terdapat pula sebuah bengkel kecil di [[Cepu, Blora|Cepu]]. |
||
==Lihat juga== |
|||
* [[Bataviasche Oosterspoorweg Maatschapij]] |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 1 Desember 2016 02.05
Ikhtisar | |
---|---|
Kantor pusat | Lawang Sewu, Semarang, Hindia Belanda > |
Lokal | Jawa Tengah, Batavia, Buitenzorg, dan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Penerus | Djawatan Kereta Api Djawatan Kereta Api Republik Indonesia Perusahaan Jawatan Kereta Api Perusahaan Umum Kereta Api PT. Kereta Api (Persero) PT. Kereta Api Indonesia |
Teknis | |
Lebar sepur | 1435, 1067 |
Nederlands(ch)-Indische Spoorweg Maatschappij adalah salah satu perusahaan kereta api di Hindia Belanda. Perusahaan ini biasa disingkat NIS atau NISM. Awalnya, perusahaan ini melayani kereta api di daerah Jawa Tengah dan Ngayogyakarta Hadiningrat (kini DIY); namun juga tercatat melayani Batavia, Buitenzorg, dsk. Pesaingnya adalah Staatsspoorwegen yang dibentuk oleh Departemen Urusan Koloni Hindia Belanda.
Kantor pusat NIS ada di Kota Semarang, sekarang menjadi Lawang Sewu. Pada tahun 2009, gedung ini direnovasi. Di Belanda, NIS juga memiliki kantor di Den Haag (sekarang menjadi Kedutaan Besar Afrika Selatan).
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1863, karena telah mendapatkan konsesi dari Gubjend Hindia Belanda pada tanggal 28 Agustus 1862 untuk jurusan Semarang-Yogyakarta.
Jalur utamanya dibuka pada tahun 1867 antara Semarang-Tanggung. Pada tahun 1873, jalur KA sesungguhnya mulai digunakan. Saat itu, jalur ini menghubungkan Semarang dengan Yogyakarta lewat Surakarta menempuh jarak 205 kilometer. Jalur cabang dari Kedungjati ke Stasiun Willem I (sekarang Museum KA Ambarawa) pada tahun yang sama juga mulai dibuka. Selain itu, NIS juga membuka jalur sepanjang 56 km menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dan Buitenzorg (sekarang Bogor). Seiring berlalunya waktu, sejumlah trayek di jalur lain telah dibuka (seperti di Bandung dan Surabaya).
Pada tahun 1928, NIS telah mengangkut 13,8 juta penumpang.
Bengkel pemeliharaan untuk kereta api pertama kali ada di Semarang dan sekitar tahun 1915 dipindahkan ke Yogyakarta (sekarang menjadi Balai Yasa Pengok). Terdapat pula sebuah bengkel kecil di Cepu.