Serajoedal Stoomtram Maatschappij
Serajoedal Stoomtram Maatschappij N.V | |
---|---|
Wilayah | Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat |
Lebar sepur |
|
Kantor pusat |
Purwokerto, ![]() ![]() |
![]() Lokomotif SDS yang dipajang di Purwokerto | |||
Info | |||
---|---|---|---|
Kelas | Trem | ||
Sistem | Trem | ||
Status | Sudah tak beroperasi | ||
Lokal | Daop 5 Purwokerto | ||
Stasiun terminus |
Maos Purwokerto Timur Purbalingga Wonosobo | ||
Jumlah stasiun | 36 | ||
Rute pelayanan | 4 | ||
Nomor KA | SDS 115-200 | ||
Operasional | |||
Dibuka | 1896-1917 | ||
Ditutup | 1978 | ||
Operator | Daerah Operasi V Purwokerto | ||
Depot | Purwokerto Timur, Banjarnegara dan Klampok | ||
Sarana yang dijalankan | C14, D10, D13 | ||
Lebar sepur | 1067 mm | ||
Kecepatan operasi | 45-50 km/jam | ||
|
Serajoedal Stoomtram Maatschappij, disingkat sebagai SDS atau SDSM, yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai "Perusahaan Kereta Uap Lembah Serayu", adalah sebuah perusahaan kereta api yang melintasi lembah Serayu dan menghubungkan kota-kota Maos, Patikraja, Purwokerto, Sokaraja, Purbalingga, Klampok, Mandiraja, Banjarnegara, sampai Wonosobo. Pembangunan jalur ini tidak dibangun secara bersamaan tetapi dalam tiga tahap. Pembangunan jalur SDS menelan biaya sebesar 1.500.000 Gulden yang dibiayai oleh perusahaan pembiayaan Financiele Maaatscappij van Nijverheidsondernemingen in Ned. Indies dan proyek ini dipimpin oleh Ir. C. Groll. Jalur kereta ini dibangun atas dasar kepentingan ekonomi Belanda, dengan memberikan fasilitas transortasi yang cepat dan murah untuk perusahaan-perusahaan pemerintah Belanda, khususnya perusahaan perkebunan gula.
Sekarang, jalur eks-SDS ini sudah ditutup pada tahun 1978 dan 1980. Namun, aset yang dahulu dimiliki SDS dan sekarang dimiliki oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto sejak 2006 yang sebelumnya dimiliki oleh Departemen Perhubungan RI antara tahun 1980-an sampai otonomi daerah pada 2001 dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah antara tahun 2001 sampai 2006.
Daftar isi
Lokomotif yang pernah dipakai[sunting | sunting sumber]
- Produksi Beyer Peakock C1401-C1414 (14 lokomotif)
- Produksi Hartmann (Richard Hartmann) D1007-D1011 (5 lokomotif)
- Produksi Hohenzollern D1301-D1303 (3 lokomotif)
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan kereta ini[sunting | sunting sumber]
- Perkebunan tebu dan pabrik gula (suikerfabriek): Pabrik Gula Purwokerto (Suikerfabriek Poerwokerto), Perusahaan Gula Kalibagor (Suikeronderneming Kalibagor), Pabrik Gula Kalimanah (Suikerfabriek Kalimanah), Pabrik Gula Bojong (Suikerfabriek Bodjong), dan Perusahaan Gula Klampok (Suikeronderneming Klampok)
- Perkebunan tembakau di Patikraja, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo
- Perkebunan kayu manis di Wonosobo dan Banjarnegara
- Perkebunan teh di Wonosobo dan Banjarnegara
Tahapan pembangunan jalur[sunting | sunting sumber]
Tahap pertama[sunting | sunting sumber]
- Maos - Purwokerto Timur sepanjang 29 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 16 Juli 1896 (Maos - Rawalo - Panisinan - Tinggartugu - Glempong - Tinggarjengkol - Gringging - Sampang - Kebasen - Patikraja - Sidabowa - Tanjung - Purwokerto Timur)
- Purwokerto Timur - Sokaraja sepanjang 9 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 5 Desember 1896 (Purwokerto Timur - Pasar Wage - Sangkalputung - Sokaraja - Perusahaan Gula Kalibagor)
- Sokaraja - Purworeja Klampok sepanjang 16 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 2 Juli 1897 (Sokaraja - Banjarsari - Muntang - Karangkemiri - Kemangkon - Purworeja Klampok)
- Purworeja Klampok - Banjarnegara sepanjang 30 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 18 Mei 1898 (Purworeja Klampok - Gandulekor - Mandiraja - Purwonegoro - Gumiwang - Binorong - Mantrianom - Pucang - Wangon - Banjarnegara)
- Purworeja Klampok - Kandis sepanjang 7 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 16 Juli 1898 (Purworeja Klampok - Tangan Kidul - Tangan Lor - Kayutanam - Bronggong - Kandis)
Tahap kedua[sunting | sunting sumber]
- Banjarsari - Purbalingga sepanjang 7 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 1 Juli 1900 (Banjarsari - Jompo - Kalimanah - Purbalingga)
Tahap ketiga[sunting | sunting sumber]
- Banjarnegara - Selokromo sepanjang 19 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 1 Mei 1916 (Banjarnegara - Sokanandi - Singomerto - Sigaluh - Prigi - Bandingan - Bojonegoro - Tunggoro - Selokromo)
- Selokromo - Wonosobo sepanjang 14 km diresmikan pengoperasinya pada tanggal 7 Juni 1917 (Selokromo - Krasak - Selomerto - Penawangan - Wonosobo)
Lihat pula[sunting | sunting sumber]
Pranala luar[sunting | sunting sumber]
- (Belanda) Serajoedal Stoomtrammij, Genealogie van Cornelis Artzen van de KAMER (9 generaties).
- (Inggris) Indonesian Heritage Railway
- (Indonesia) Sisi Terang Kolonialisme Belanda di Banyumas Pengembangan Infrastruktur Transportasi - Era Transportasi Modern: Trem Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS)
- (Indonesia) www.banjoemas.com Weblog Banjoemas History Heritage Community |Jatmiko wicaksono
- Martens, C.L.J. Serajoedal Stoomtram Maatschappij. Batavia : ‘s-Gravenhage, 1897
- Reitsma, S.A. Eenige Bladzijden Indische: Spoorwegpolitiek. De Lijn in het Serajoedal. Tegal: J.D. Boer, 1915
- Inventaris van het archief van de Spoorwegen: Documentatie: Dienstregelingen, Verslagen Binnen- en Buitenlandse Spoorwegen, 1860-1951
- J.J.G. Oegema, Stoomtractie op Java en Sumatra, 1982
- Suatu sejarah dan Imaji-imaji dari Hindia Belanda: http://www.media-kitlv.nl/ -- khususnya, mengenai 'stoomtram': http://www.media-kitlv.nl/all-media/indeling/grid/form/advanced?q_searchfield=Stoomtram+ dan mengenai 'spoorbrug over de Serajoe': http://www.media-kitlv.nl/all-media/indeling/grid/form/advanced?q_searchfield=Serajoe
- teks-teks mengenai 'Serajoedal' dalam Leiden University Libraries (Digital Collections): https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/search/Serajoedal?type=dismax
- Suatu bab perihal 'New overseas empires of steamship and railway' dari 'A Short History of the World' (H.G. Wells): http://www.gutenberg.org/ebooks/35461
|