Stasiun Meester Cornelis NIS
Stasiun Meester Cornelis
| ||
---|---|---|
![]() Tampak depan Stasiun Meester Cornelis NIS | ||
Lokasi |
| |
Koordinat | 6°13′5″S 106°51′38″E / 6.21806°S 106.86056°E | |
Operator |
| |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Sejarah | ||
Dibuka | 16 Juni 1872 | |
Ditutup | 1918 | |
Lokasi pada peta | ||
![]() | ||
Stasiun Meester Cornelis (disebut juga sebagai Stasiun Meester Cornelis NIS untuk membedakannya dengan Stasiun Meester Cornelis milik SS) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Stasiun ini berada dalam pengelolaan Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS). Stasiun ini berlokasi di selatan Stasiun Manggarai dan dinonaktifkan pada 1918. Kini lokasi stasiun telah menjadi depo untuk pemeliharaan sarana KRL, yang diberi nama Depo KRL Bukit Duri.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Era NIS (1872–1918)
[sunting | sunting sumber]Stasiun ini dibuka oleh NIS bersamaan dengan pembukaan segmen kedua, Weltevreden–Meester Cornelis pada 16 Juni 1872 dan kemudian dilanjutkan ke Buitenzorg pada tanggal 31 Januari 1873.[1][2] Penempatan stasiun ini sangat khas, yaitu bercabang dari jalur utama, dan di sebelah timurnya sudah tidak ada kelanjutan lagi. Dengan demikian stasiun ini dapat dipandang sebagai stasiun terminus. Karena diposisikan bercabang dari jalur utama (melalui sebuah wesel pemisah), maka kereta api yang akan melanjutkan perjalanan dari stasiun ini menuju Stasiun Bogor (Buitenzorg) harus mundur sampai ke wesel pemisah, sehingga dianggap merepotkan. Baru pada 1908, dibangun Stasiun Bukit Duri baru yang ditempatkan di dekat wesel pemisah tersebut sehingga KA dapat langsung ke Bogor.[3]
Akhir riwayat dan pasca kemerdekaan (1918–sekarang)
[sunting | sunting sumber]
Sejak 1913, Staatsspoor en Tramwegen (SS) mengambil alih operasional jalur Batavia–Buitenzorg dari NIS dan melakukan reorganisasi jaringan kereta api di kedua wilayah tersebut. Puncak dari penataan ini adalah pembangunan Stasiun Manggarai yang dimulai dan diresmikan pada 1 Mei 1918, menjadikannya sebagai pusat pertemuan jalur kereta api pada masa itu. Bersamaan dengan peresmian Stasiun Manggarai, Stasiun Meester Cornelis milik NIS secara resmi mengakhiri fungsinya sebagai stasiun penumpang dan dialihfungsikan menjadi depo lokomotif dan sarana perkeretaapian. Depo ini kemudian dikenal dengan nama Depo Bukit Duri,[4] yang dalam perkembangannya telah menjadi rumah bagi berbagai jenis lokomotif, mulai dari lokomotif uap, lokomotif listrik,[5] serta lokomotif diesel, hingga kini menjadi depo utama untuk perawatan dan penyimpanan Kereta Rel Listrik (KRL) yang mendominasi transportasi perkotaan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Burgerlijke Openbare Werken (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Menggali jejak Stasiun Batavia Noord dan Batavia Zuid
- ^ Raap, O.J. (2017). Spoor Oeap di Djawa Tempo Doeloe. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 30–31. ISBN 9786024243692. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- ^ Pratiwi, R.; Soviana, N.; Sudarsih, A. (2014). "Manggarai: Stasiun Simpang Tujuh Dilengkapi Bancik Terpanjang". Majalah KA. 97: 19-21.
- ^ Sejarah perkeretaapian Indonesia. Tim Telaga Bakti Nusantara., Asosiasi Perkeretaapian Indonesia. (Edisi Cet. 1). Bandung: Angkasa. 1997-. ISBN 979-665-168-8. OCLC 38139980. Pemeliharaan CS1: Lain-lain (link)
- ^ Dekolonisasi buruh kota dan pembentukan bangsa. Erman, Erwiza, 1957-, Saptari, Ratna,, KITLV Office Jakarta,, Yayasan Obor Indonesia,, Nederlands Instituut voor Oorlogsdocumentatie, (Edisi Edisi pertama). Jakarta. ISBN 978-979-461-797-7. OCLC 863637560. Pemeliharaan CS1: Lain-lain (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
Stasiun sebelumnya | ![]() |
Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Manggarai Terminus
|
Jakarta–Bogor Percabangan menuju Bukit Duri Mulai dari wesel pemisah Bukit Duri
|
Terminus |