Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
![]() Kantor pusat NIS, Semarang (ca. 1902-13), sekarang populer dengan nama "Lawang Sewu (Seribu Pintu)". | |
Ikhtisar | |
---|---|
Kantor pusat | ![]() |
Lokal | Jawa Tengah, Jawa Timur, Batavia, Buitenzorg,Surakarta Hadiningrat dan Ngayogyakarta Hadiningrat |
Penerus | Kereta Api Indonesia (lintas Jawa) |
Teknis | |
Lebar sepur | 1.435 mm (4 ft 8 1⁄2 in) 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Naamlooze Vennootschap Nederlands(ch)-Indische Spoorweg Maatschappij (bahasa Indonesia: Maskapai Kereta Api Hindia Belanda) adalah salah satu perusahaan kereta api di Hindia Belanda.[1] Perusahaan ini biasa disingkat NIS, NISM, atau N.V. NISM. Awalnya, perusahaan ini melayani kereta api di daerah Jawa Tengah, Surakarta Hadiningrat (kini Karesidenan Surakarta) dan Jogja); namun juga tercatat melayani Batavia, Buitenzorg, dsk. Pesaingnya adalah Staatsspoorwegen yang dibentuk oleh Departemen Urusan Koloni Hindia Belanda.
Kantor pusat NIS ada di Kota Semarang, sekarang menjadi Lawang Sewu. Pada tahun 2009, gedung ini direnovasi. Di Belanda, NIS juga memiliki kantor di Den Haag (sekarang menjadi Kedutaan Besar Afrika Selatan).
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 Agustus 1863. Sebelumnya, pada tanggal 28 Agustus 1862 Pemerintah Hindia-Belanda telah memberikan konsesi kepada W. Poolman, Alex Frazer, dan E.H. Kol yang juga pendiri perusahaan ini untuk membangun jalur kereta api dari Semarang sampai Yogyakarta.[2]
Jalur utamanya dibuka pada tahun 1867 antara Semarang -Tanggung. Pada tahun 1873, jalur KA sesungguhnya mulai digunakan. Saat itu, jalur ini menghubungkan Semarang dengan Jogja lewat Kota Surakarta menempuh jarak 205 kilometer. Jalur cabang dari Kedungjati ke Stasiun Willem I (sekarang Museum KA Ambarawa) pada tahun yang sama juga mulai dibuka. Selain itu, NIS juga membuka jalur sepanjang 56 km menghubungkan Batavia (sekarang Jakarta) dan Buitenzorg (sekarang Bogor). Seiring berlalunya waktu, sejumlah trayek di jalur lain telah dibuka (seperti di Bandung dan Surabaya).
Pada tahun 1928, NIS telah mengangkut 13,8 juta penumpang.
Bengkel pemeliharaan untuk kereta api pertama kali ada di Semarang dan sekitar tahun 1915 dipindahkan ke Yogyakarta (sekarang menjadi Balai Yasa Pengok). Terdapat pula sebuah bengkel kecil di Cepu.
Galeri[sunting | sunting sumber]
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ (Indonesia) Nusantara, Tim Telaga Bakti; Asosiasi Pakar Perkeretaapian, (APKA) (1997). Sejarah Perkeretaapian Indonesia Jilid 1. Bandung: CV. Angkasa. hlm. 53–54.
- ^ (Indonesia) Wibisono, Kunto; Kurniawan, Hari (2014). Kereta Malam (edisi ke-Cet.1). Yogyakarta: Bentara Budaya Yogyakarta. hlm. 118. ISBN 978-602-14892-3-9.
Lihat pula[sunting | sunting sumber]