Ketika Cinta Bertasbih 2
Ketika Cinta Bertasbih 2 | |
---|---|
![]() | |
Sutradara | Chaerul Umam |
Produser | Mitzy Christina Cindy Christina |
Pemeran | Kholidi Asadil Alam Meyda Sefira Oki Setiana Dewi Alice Norin Andi Arsyil Rahman Deddy Mizwar Niniek L. Karim Dude Herlino Asmirandah Aspar Paturusi Neno Warisman Nungki Kusumastuti Meidiana Hutomo |
Musik | Anto Hoed Melly Goeslaw |
Sinematografi | Rudy Kurwet |
Penyunting | Rizal Basri |
Distributor | Sinemart Pictures |
Tanggal rilis | Jumat, 18 September 2009 |
Durasi | 120 Menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia Arab |
Ketika Cinta Bertasbih 2 merupakan film Indonesia yang dirilis pada tanggal Jumat, 18 September 2009 yang disutradarai oleh Chaerul Umam. Film ini dibintangi antara lain oleh Meyda Sefira,Kholidi Asadil Alam, Oki Setiana Dewi, Alice Norin, Andi Arsyil Rahman, Deddy Mizwar, Niniek L. Karim, Dude Herlino, Asmirandah, Aspar Paturusi, Neno Warisman, Nungki Kusumastuti, dan Meidiana Hutomo.
Film ini diangkat dari novel best seller karangan Habiburrahman El Shirazy yang berjudul sama. Film yang merupakan sekuel dari Ketika Cinta Bertasbih ini telah ditonton oleh 1,5 Juta orang.[1]
Sinopsis[sunting | sunting sumber]
Lulus S-1 dari sebuah perguruan tinggi yang memiliki pengaruh wibawa “kealiman”, tidak menyebabkan Azzam mendapat kemudahan dalam segala urusan. Dia bahkan gamang untuk mendapatkan pekerjaan yang pas. Belum lagi cibiran tetangga yang mengira bahwa lulusan Al-Azhar University otomatis menjadi kiyai, atau ulama besar. Itu kenapa sang ibu menjadi gelisah, bahkan menyuruh adik Azzam, Husna untuk mencarikan pekerjaan, apa saja yang penting asal kesannya bekerja, keluar dari rumah.
Dengan latar belakang pengalaman berwirausaha selama di Mesir, Azzam pun tidak patah semangat untuk membangun usahanya sendiri. Tetapi bagaimana dengan menikah, hal yang selalu disinggung oleh ibunya. Wanita yang ia dambakan, Anna Althafunnisa telah dipinang sahabatnya sendiri. Sedangkan dengan Eliana yang jelas-jelas menaruh hati padanya belum bisa ia terima, karena ia masih mendambakan wanita muslimah. Azzam pun berusaha mencari tambatan hatinya, walaupun cukup banyak hambatan yang ia hadapi, apalagi ditambah ibunya yang meninggal dunia karena kecelakaan saat dibonceng naik motor yang kemudian membuatnya hampir putus asa. Namun Allah berkehendak lain pada suatu ketika di mana pernikahan Anna Althafunnisa akhirnya cerai dan Azzam ditawari ayahnya Anna Althafunnisa untuk menjadi suaminya. Sebaik dan sehebat apapun usaha manusia tentu semua kembali kepada takdir Tuhan kalau memang Tuhan mengizinkan semua bisa terjadi. Kalau kita selalu berlaku ikhlas segalanya karena Allah dan mengharap ridha-NYA pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita juga pasangan kita karena Allah maha tahu akan segala sesuatu di luar batas kemampuan manusia. Lebih baik ikuti saja filmnya mulai dari yang pertama. Film ini jadi indah sekali ditambah Soundtrack karya Melly Guslow berjudul "Haramkah". Boleh berbangga dengan karya bangsa sendiri yg sangat menginspirasi dan mendidik.[2].
Para Pemain[sunting | sunting sumber]
Pemain | Peran |
---|---|
Kholidi Asadil Alam | Khoirul Azzam |
Oki Setiana Dewi | Anna Althafunnisa |
Andi Arsyil Rahman |
Furqon Andi Hasan |
Alice Norin | Elliana Pramesti Alam |
Meyda Sefira | Ayatul Husna |
Deddy Mizwar | KH. Luthfi Hakim |
Niniek L. Karim | Ibu Malikatun |
Dude Herlino | Ustadz Muhammad Ilyas |
Asmirandah | dr. Vivi |
Aspar Paturusi | Ayah Furqon (pak Hasan) |
Neno Warisman | Bu Fadilah |
Nungki Kusumastuti | Bu Edi |
Meidiana Hutomo | Bu Nyai |
Referensi[sunting | sunting sumber]
- ^ http://indoshowbizinsiders.weebly.com/box-office.html
- ^ Laman Ketika Cinta Bertasbih 2, diakses pada 26 Agustus 2009