Stasiun Jatinegara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Jatinegara
Kereta Api Indonesia KAI Commuter
C15

Fasad depan perspektif dari Stasiun Jatinegara (Maret 2022) setelah menambahkan bangunan baru. Bangunan asli stasiun tetap dipertahankan.
Lokasi
Koordinat6°12′54.00″S 106°52′12.00″E / 6.2150000°S 106.8700000°E / -6.2150000; 106.8700000Koordinat: 6°12′54.00″S 106°52′12.00″E / 6.2150000°S 106.8700000°E / -6.2150000; 106.8700000
Ketinggian+16 m
Operator
Letak
km 11+750 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peronEmpat peron pulau yang sama-sama tinggi
Jumlah jalur8
LayananHanya untuk kedatangan beberapa kereta api antarkota, (kecuali KA Argo Parahyangan (KA 33–46), Argo Sindoro arah hulu, Argo Dwipangga arah hulu, Argo Bromo Anggrek, Papandayan, Pangandaran, Gumarang, Kertajaya, Jayakarta, Tegal Bahari) dan layanan komuter Commuter Line Cikarang[2]
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekIr. S. Snuyf
Gaya arsitekturPerpaduan antara Indische Empire dan kolonial modern
Informasi lain
Kode stasiun
  • JNG
  • 0450[3]
  • JATI
KlasifikasiBesar tipe A[3]
Sejarah
Dibuka15 Oktober 1909; 114 tahun lalu (1909-10-15)
Dibangun kembali2018–2020
Nama sebelumnyaStation Meester Cornelis S.S.
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Matraman
ke arah Cikarang
Commuter Line Cikarang
Cikarang–Manggarai
berlawanan arah jarum jam
Klender
ke arah Cikarang
Pondok Jati
ke arah Cikarang
Commuter Line Cikarang
Cikarang–Pasar Senen
searah jarum jam
Matraman
ke arah Angke
Commuter Line Cikarang
Angke–Cikarang
Matraman Commuter Line Cikarang
Kampung Bandan–Cikarang
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Transjakarta Halte berikutnya
Flyover Jatinegara
Perjalanan satu arah
Koridor 11 Jatinegara
Flyover Jatinegara
ke arah Pulo Gebang
Kampung Melayu
Perjalanan satu arah
Pedati Prumpung Koridor 7 Pisangan
ke arah Juanda
Pisangan Koridor 10 Pedati Prumpung
ke arah PGC
Matraman Baru
Perjalanan satu arah
Koridor 5
transit di Bali Mester
Jatinegara
Koridor 5
transit di Bali Mester
Jatinegara
ke arah Cililitan
Koridor 5
transit di Bali Mester
Fasilitas dan teknis
FasilitasCetak tiket mandiri Musala Toilet Eskalator Lift Tangga naik/turun Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Pos kesehatan Musala Toilet Pertokoan/area komersial 
Tipe persinyalan
  • Elektrik tipe Alstom Solid State Interlocking (1994–2017)[4]
  • Elektrik tipe Kyosan K5B (2017—sekarang, sinyal blok)[5]
  • Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2021—sekarang)
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Jatinegara
KategoriBangunan
No. RegnasKB000122
No. SK011/M/1999
Tanggal SK1999
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Stasiun Jatinegara (JNG) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara Kecamatan Jatinegara dan Matraman, tepatnya di Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur. Stasiun yang terletak pada ketinggian +16 meter ini termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi I Jakarta dan KAI Commuter serta salah satu dari lima stasiun utama di Provinsi DKI Jakarta. Stasiun ini merupakan stasiun tempat bertemunya tiga jalur yang setiap harinya dilewati ratusan kereta api, yaitu jalur ke Pasar Senen, Manggarai, dan Cikarang.

Sebagai salah satu penghubung perkeretaapian di wilayah Jabodetabek, stasiun ini dilalui oleh semua KA ke berbagai kota di Pulau Jawa (kecuali tentu saja ke arah KabupatenKota Bekasi yang dilayani Commuter Line).

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pemutar rel dan gardu listrik aliran atas Stasiun Jatinegara tahun 1924

Pada awalnya Jatinegara bernama Meester Cornelis. Nama itu diangkat dari panggilan murid-murid kepada seorang guru yang mengajar, mendirikan sekolah, dan berkhotbah di kawasan tersebut, yakni Cornelis Senen.[6] Nama itu kemudian diubah menjadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang karena Jepang tidak mau ada istilah Belanda. Nama Jatinegara berarti "Negara Sejati", sebutan dari Pangeran Jayakarta yang terlebih dahulu mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum. Kampung ini didirikan setelah Belanda menghancurkan Keraton Sunda Kelapa dan berada di antara Rawamangun dan Pasar Klender.[7]

Tampak depan Stasiun Jatinegara, sekitar tahun 1925. Saat itu masih menggunakan nama "Meester Cornelis".

Bangunan eksisting Stasiun Jatinegara mulai beroperasi pada tanggal 15 Oktober 1909[8] dan diperkirakan dirancang oleh arsitek Ir. S. Snuyf, kepala sementara Biro Perancang Departemen Pekerjaan Umum. Kota Meester Cornelis yang terletak di kedua sisi Sungai Ciliwung merupakan kotapraja yang mandiri sejak tahun 1935. Pada mulanya stasiun ini dinamakan Rawa Bangke, sebutan untuk rawa-rawa yang terletak di dekatnya, yang tampaknya juga memisahkan stasiun NIS Meester Cornelis dan seberang sungai. Stasiun Meester Cornelis BOS, yang beroperasi sejak hari-hari pertama jalur kereta api Batavia–Bekasi pada 1887, terletak lebih ke arah barat dan masih sempat berfungsi sebagai kantor dinas selama beberapa waktu.[7]

Sang arsitek S. Snuyf mulanya bermaksud untuk membangun stasiun yang besar untuk persinggahan kereta api menuju Bandung. Harapannya adalah bahwa penumpang dari Weltevreden akan memilih stasiun ini daripada Stasiun Kemayoran, yang ketika itu adalah stasiun SS yang paling utama, tetapi tidak bersifat permanen. Pengambilalihan jalur NIS ke Bogor, yang sedianya dibatalkan, tetapi masih memungkinkan perbaikan struktural dan tetap dipertahankan, sehingga rencana tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut. Walau begitu, kebutuhan akan suatu stasiun yang luas masih dirasakan karena Meester akan menjadi stasiun penghubung yang penting sebagai rangkaian yang baru ke Stasiun Weltevreden dan jalur yang ada ke Tanjung Priok melalui Pasar Senen.[9] Perluasan Kota Batavia tetap mengarah terus ke Meester Cornelis. Stasiun baru ini dalam perencanaan diusahakan memiliki ciri pedesaan Belanda, tetapi juga disesuaikan untuk daerah tropis. Tampaknya usaha itu membuahkan hasil.

Bagian dalam dan pintu masuk di bangunan baru Stasiun Jatinegara

Sehubungan dengan pembangunan jalur dwiganda Manggarai–Cikarang, stasiun ini direnovasi besar-besaran. Bangunan baru stasiun dengan gaya arsitektur futuristik modern minimalis dibangun menggantikan overcapping stasiun peninggalan Staatsspoorwegen. Bangunan stasiun karya S. Snuyf yang asli tetap dipertahankan karena telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI. Namun, untuk alasan kenyamanan penumpang, pihak PT KAI dan Direktorat Jenderal Perkeretaapian menyediakan skybridge dan eskalator pada bangunan baru stasiun.[10][11]

Bangunan baru stasiun ini beroperasi penuh pada 17 Desember 2020. Untuk alasan keselamatan, DJKA sedikit merombak stasiun, seperti menghilangkan area penyeberangan antarperon yang sebelumnya dibangun pada saat konstruksi masih berlangsung. Pintu masuk bangunan lama stasiun yang sudah digunakan untuk melayani penumpang selama 111 tahun ini telah dipindahkan ke sisi utara bangunan baru tersebut.[12]

Bangunan dan tata letak[sunting | sunting sumber]

Tangga menuju peron 7 dan 8 Stasiun Jatinegara
Peron Stasiun Jatinegara, 15 Maret 2022

Pada awalnya, Stasiun Jatinegara memiliki tujuh jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus arah Cikampek dan jalur 2 merupakan sepur lurus arah Manggarai ditambah satu jalur yang terhubung dengan depo lokomotif yang terletak di sebelah barat laut stasiun. Ke arah barat laut stasiun terdapat empat jalur kereta api yang berpencar setelah depo: yang satu ke arah Manggarai, yang satunya lagi ke arah Pasar Senen.

Depo lokomotif yang terletak di sebelah barat laut stasiun akhirnya digantikan oleh Depo Lokomotif Cipinang per pertengahan 2020.[13] Bangunan depo lokomotif yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen itu sudah dibongkar pada Oktober–November 2020, meski bangunan tersebut berstatus cagar budaya.[14]

Bangunan rancangan S. Snuyf tergolong bergaya peralihan antara Indische Empire dengan gaya Hindia Baru atau kolonial modern (Nieuwe Indische Bouwstijl). Dominasi gaya kolonial modern dapat terlihat dari bentuk atap yang curam tetapi menyesuaikan dengan iklim tropis Hindia Belanda. Penggunaan pintu, jendela, dan clerestory berfungsi sebagai pencahayaan alami dan pergantian hawa silang yang sesuai dengan iklim tropis yang lembap. Bangunan dibuat tidak simetris, tetapi memiliki titik fokus berupa hall bangunan yang lebih tinggi daripada bangunan di sisi kanan-kirinya.[7] Namun, bangunan itu telah lenyap seiring pembangunan gedung baru stasiun.[10]

Setelah dibangunnya jalur dwiganda pada segmen stasiun ini hingga Stasiun Cakung pada tahun 2018, terdapat perubahan yang cukup signifikan pada tata letak jalurnya. Jumlah jalur di stasiun ini bertambah menjadi delapan dengan peruntukan tiap jalurnya digambarkan pada diagram tata letak jalur di bawah ini. Tata letak berikut belum baku mengingat keberadaan perubahan-perubahan ad hoc di lapangan yang timbul dari waktu ke waktu, khususnya pada saat penyusulan, serta perubahan yang akan datang saat penyelesaian proyek jalur dwiganda.[15]

C15

Lantai 1 Serambi, loket, pintu tiket dan akses perpindahan moda ke halte BRT
G Jalur 8 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota arah Pasar Senen
Peron pulau, pintu terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 7 Jalur akses menuju depo lokomotif
Jalur 6      Commuter Line Cikarang (Klender)
Peron pulau, pintu terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 5 (Pondok Jati)      Commuter Line Cikarang (via Pasar Senen)
Jalur 4 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota arah Gambir
Peron pulau, pintu terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 3 Kereta Api Indonesia Pemberhentian kereta api antarkota dari Gambir
Jalur 2 (Matraman)      Commuter Line Cikarang (via Manggarai)
Peron pulau, pintu terbuka di sisi kiri atau kanan
Jalur 1      Commuter Line Cikarang (Klender)
Bangunan utama (cagar budaya)Pintu keluar dan masuk, retail

Ciri khas[sunting | sunting sumber]

Taman Stasiun Jatinegara di lantai dua pada 15 Maret 2022. Bentuk tema dekorasi taman ini diubah secara bergantian berdasarkan dari hari libur nasional seperti, Idulfitri, hari kemerdekaan Republik Indonesia, Natal, dan Tahun Baru.

Stasiun ini memiliki ciri khas berupa bel bersuara lagu instrumental berjudul "Kicir-Kicir" yang diputarkan setiap kali ada kereta api apapun yang berhenti ataupun melintas. Stasiun ini adalah stasiun pertama yang memutarkan lagu ini, sebelum diikuti oleh stasiun terminus lainnya (Gambir, Jakarta Kota dan Pasar Senen)

Layanan kereta api[sunting | sunting sumber]

Hampir semua KA antarkota yang datang menuju Jakarta berhenti untuk menurunkan penumpang di stasiun ini, kecuali KA dengan rangkaian panjang (KA Gumarang, Kertajaya, Tegal Bahari, dan Jayakarta) karena panjang rangkaian tidak sesuai dengan peron di stasiun ini untuk kedatangan penumpang, ditambah KA Argo Bromo Anggrek, KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga arah hilir, dan sebagian perjalanan KA Argo Parahyangan.

Sebelumnya, untuk arah sebaliknya tidak ada KA antarkota yang berhenti untuk menaikkan penumpang di stasiun ini, kecuali jika akses menuju Stasiun Gambir dan/atau Pasar Senen terganggu. Namun, mulai 1 Juni 2023 diikuti dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023, Stasiun Jatinegara kini melayani keberangkatan penumpang kereta api antarkota yang meliputi KA Argo Sindoro, Argo Dwipangga, serta KA 36 dan 38 Argo Parahyangan.[2] Per 24 Januari 2024, KA 38 Argo Parahyangan sudah dihapus karena jadwal perjalanannya digunakan oleh kereta api Papandayan yang notabene sama sekali tidak melayani pemberhentian penumpang di stasiun ini.

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[16]

Bagian dalam peron Stasiun Jatinegara (15 Maret 2022)

Antarkota[sunting | sunting sumber]

Keberangkatan penumpang[sunting | sunting sumber]

Dari Gambir
Nama kereta api Kelas Stasiun tujuan Keterangan
Lintas utara Jawa
Argo Sindoro Eksekutif Semarang Tawang Via CirebonTegal

Hanya pada jadwal petang

Lintas tengah Jawa
Argo Dwipangga Eksekutif-Luxury Solo Balapan Via Purwokerto

Hanya pada jadwal pagi

Lintas selatan Jawa
Argo Parahyangan Eksekutif-Ekonomi Premium Bandung Hanya KA 36

Kedatangan penumpang[sunting | sunting sumber]

Tujuan Gambir
Nama kereta api Kelas Stasiun asal Keterangan
Lintas utara Jawa
Argo Cheribon (reguler dan tambahan) Eksekutif-Ekonomi Cirebon
Eksekutif-Luxury KA 29F–32F hanya beroperasi pada hari tertentu
Eksekutif-Bisnis
Eksekutif-Ekonomi Tegal
Argo Sindoro Eksekutif Semarang Tawang Via TegalCirebon

Hanya jadwal pagi dan malam

Argo Muria Via TegalCirebon

Hanya jadwal malam

Argo Merbabu Via TegalCirebon

Hanya jadwal pagi

Sembrani Eksekutif-Luxury Surabaya Pasarturi Via Semarang TawangCirebon
Brawijaya Eksekutif Malang Via Solo JebresSemarang Tawang
Pandalungan Jember Via Surabaya PasarturiSemarang Tawang
Lintas tengah Jawa
Purwojaya Eksekutif Cilacap Via KroyaPurwokerto
Taksaka Eksekutif-Luxury Yogyakarta Via Purwokerto
Manahan Eksekutif Solo Balapan Via Purwokerto

Beroperasi pada hari Kamis–Minggu dan hari libur nasional

Argo Semeru Eksekutif-Compartment Suite Surabaya Gubeng Via YogyakartaPurwokerto
Bima
Gajayana Eksekutif-Luxury Malang
Lintas selatan Jawa
Argo Parahyangan Eksekutif-Luxury Bandung Hanya KA 51
Eksekutif-Ekonomi Premium Hanya KA 49
Tujuan Pasar Senen
Nama kereta api Kelas Stasiun asal Keterangan
Lintas utara Jawa
Tawang Jaya Ekonomi Semarang Poncol Via TegalCirebon Prujakan
Tawang Jaya Premium Eksekutif-Ekonomi Semarang Tawang Via TegalCirebon
Menoreh Ekonomi Via TegalCirebon Prujakan
Dharmawangsa Eksekutif-Ekonomi Surabaya Pasarturi Via Semarang TawangCirebon
Airlangga Ekonomi Via Semarang PoncolCirebon Prujakan
Brantas Eksekutif-Ekonomi Blitar Via Solo JebresSemarang Tawang
Jayabaya Malang Via Surabaya PasarturiSemarang Poncol
Majapahit Ekonomi Via Solo JebresSemarang Tawang
Matarmaja
Lintas tengah Jawa
Sawunggalih Eksekutif-Ekonomi Premium Kutoarjo Via Purwokerto
Fajar dan Senja Utama Yogya Yogyakarta
Bogowonto Lempuyangan
Gajahwong Eksekutif-Ekonomi
Progo Ekonomi
Jaka Tingkir Purwosari
Bengawan
Senja Utama Solo Eksekutif-Ekonomi Premium Solo Balapan
Mataram
Bangunkarta Eksekutif-Ekonomi Jombang Via YogyakartaPurwokerto
Gaya Baru Malam Selatan Surabaya Gubeng Via LempuyanganPurwokerto
Singasari Blitar
Lintas selatan Jawa
Cikuray Ekonomi Garut Via Kiaracondong
Serayu Purwokerto Via KroyaKiaracondong
Tujuan Jakarta Kota
Nama kereta api Kelas Stasiun asal Keterangan
Lintas tengah Jawa
Kutojaya Utara Ekonomi Premium Kutoarjo Via PurwokertoCirebon Prujakan

Komuter[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
C Commuter Line Cikarang (half racket) Angke Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
Via Manggarai
Jakarta Kota (hanya jadwal malam dan dini hari) Via Pasar Senen
C Commuter Line Cikarang (full racket) Kampung Bandan Cikarang
Bekasi
Tambun (sebagian jadwal)
Perjalanan searah jarum jam via Pasar Senen
Perjalanan berlawanan arah jarum jam via Manggarai

Antarmoda pendukung[sunting | sunting sumber]

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
BRT Transjakarta 5 Kampung Melayu–Ancol (di halte Bali Mester)
5C Cililitan–Juanda (di halte Bali Mester)
5D Cililitan–Ancol (halte Bali Mester)
7F Kampung Rambutan-Juanda (di halte Flyover Jatinegara)
7M Kampung Rambutan-Pulo Gadung (di halte Flyover Jatinegara)
10 Tanjung Priok–PGC (di halte Flyover Jatinegara)
11 Pulo Gebang–Kampung Melayu (di halte Stasiun Jatinegara)
PRJ1 PGC 1-JIExpo Kemayoran via Koridor 10 dan 12 (musiman/pada hajatan tertentu saja) (di halte Flyover Jatinegara)
PRJ2 Matraman Baru-JIExpo Kemayoran via Koridor 5 (musiman/pada hajatan tertentu saja) (halte Bali Mester)
Bus kota Transjakarta 5B (Non BRT) Stasiun Tebet-Cawang Sentral (di halte Bali Mester)
5M (MetroTrans) Terminal Kampung Melayu-Stasiun Tanah Abang (via Cikini Raya–Medan Merdeka Selatan)
7T (Non BRT) Cibubur Junction–Tanjung Priok (di halte Flyover Jatinegara)
11M (Non BRT) Rusun Rawa Bebek-Bukit Duri (di halte Stasiun Jatinegara)
11R (Non BRT) Rusun Cakung-Bukit Duri (di halte Stasiun Jatinegara)
Mikrotrans Transjakarta JAK 41 Terminal Kampung Melayu-Terminal Pulo Gadung
JAK 42 Terminal Kampung Melayu-Pondok Kelapa
JAK 86 Stasiun Manggarai-Terminal Rawamangun
JAK 105 Stasiun Tebet-Rusun Cipinang Muara
JAK 106 Terminal Kampung Melayu-Terminal Klender
Mikrolet[17] M02 Terminal Kampung Melayu-Terminal Pulo Gadung (via Paus dan Balap Sepeda)
M06A Stasiun Jatinegara-Pekayon
M27 Terminal Kampung Melayu-Terminal Pulo Gadung (via Bekasi Timur Raya)
M31 Terminal Kampung Melayu-Pondok Kelapa
M32 Terminal Kampung Melayu-Terminal Klender
Transjabodetabek Reguler AC100B (MetroMini) Terminal Kampung Melayu–Terminal Cibinong
P9A (Mayasari Bakti) Terminal Senen-Terminal Bekasi (via Bekasi Timur)

Galeri[sunting | sunting sumber]

Insiden[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 29 April 2023, AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta tewas tertabrak Kereta api Tegal Bahari (320). Jasadnya ditemukan di tepi rel kereta api pada pukul 09.30 WIB di dekat Stasiun Jatinegara ini, tepatnya setelah fly over Jatinegara di lintas km 12+400.[18]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b "Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Nasional di Pulau Jawa Tahun 2023" (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  3. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-02-27. Diakses tanggal 2020-05-09. 
  5. ^ Rahayu, Juwita Trisna. "Sistem persinyalan Manggarai-Jatinegara diperbarui". LKBN Antara. Jakarta. Diakses tanggal 2019-02-27. 
  6. ^ Pratiwi, Soviana & Sudarsih 2014, hlm. 14.
  7. ^ a b c Pratiwi, Soviana & Sudarsih 2014, hlm. 15.
  8. ^ "Een nieuw station". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie. 1909-10-11. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  9. ^ de Jong 1993, hlm. 104.
  10. ^ a b "Nasib Bangunan Cagar Budaya Stasiun Jatinegara". Republika Online. 2019-06-25. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  11. ^ "Renovasi Stasiun Jatinegara tak Hilangkan Status Heritage". Republika Online. 2020-07-13. Diakses tanggal 2020-10-09. 
  12. ^ Achmad, Nirmala Maulana. Carina, Jessi, ed. "Wajah Baru Stasiun Jatinegara, Kini Tidak Ada Lagi Penyeberangan lewat Bawah". Kompas.com. Diakses tanggal 2020-12-18. 
  13. ^ Jakartamedia .co.id (2020-07-27). "Depo Cipinang Siap Dioperasikan". Diakses tanggal 2020-10-09. 
  14. ^ "Cagar Budaya Depo Lokomotif Jatinegara Dibongkar". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2020-11-10. 
  15. ^ Farozy, Ikko Haidar (2022-04-16). "Akhirnya Jalur 2 Stasiun Jatinegara Telah Beroperasi Kembali". Railway Enthusiast Digest. Diakses tanggal 2022-04-16. 
  16. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Jawa Tahun 2023 (PDF). Bandung: PT Kereta Api Indonesia (Persero). 14 April 2023. hlm. 56. Diakses tanggal 12 Mei 2023 – via Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 
  17. ^ "Daftar Trayek Angkutan Umum DKI Jakarta". Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Diakses tanggal 30 Desember 2017. 
  18. ^ Fadilah, Ilyas (2023-04-29). "Kasat Narkoba Polres Jaktim Ditemukan Tewas di Rel, KAI Beberkan Fakta Ini". detikFinance. Jakarta. Diakses tanggal 2023-04-29. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • de Jong, Michiel van Ballegoijen (1993). Spoorwegstations op Java. Amsterdam: de Bataafse Leeuw. ISBN 9789067073189. 
  • Pratiwi, R.; Soviana, N.; Sudarsih, A. (2014). "Jatinegara (JNG): Stasiun Singgah Bergaya Peralihan". Majalah KA. Vol. 97. hlm. 14–15. ISSN 2087-9458. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Pondok Jati
ke arah Rajawali
Rajawali–Cikampek Cipinang
ke arah Cikampek
Matraman
ke arah Manggarai
Lintas Jakarta
Manggarai–Jatinegara
Terminus