Stasiun Nambo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Nambo
KAI Commuter
B26

Tampak depan bangunan utama Stasiun Nambo
Lokasi
Koordinat6°27′51″S 106°54′21″E / 6.46417°S 106.90583°E / -6.46417; 106.90583Koordinat: 6°27′51″S 106°54′21″E / 6.46417°S 106.90583°E / -6.46417; 106.90583
Ketinggian+220 m
Operator
Letak
km 51+077 lintas JakartaManggarai–Nambo[1]
Jumlah peronSatu peron sisi yang tinggi
Jumlah jalur8 (jalur 1: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line, KA Semen Tiga Roda, dan KA Batu bara rangkaian pendek
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1996; 28 tahun lalu (1996)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Gunung Putri
ke arah Jakarta Kota
Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Nambo
Terminus
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
KRL Commuter Line tiba di Stasiun Nambo

Stasiun Nambo (NMO) adalah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Bantarjati, Klapanunggal, Bogor; hanya melayani KRL Commuter Line, KA angkutan semen dan Kereta api batu bara rangkaian pendek. Stasiun yang terletak pada ketinggian +220 meter ini merupakan stasiun paling timur di Kabupaten Bogor. Walaupun stasiun ini bernama Nambo, stasiun ini tidak terletak di Desa Nambo, melainkan terletak di timur wilayah tersebut. Stasiun ini adalah stasiun terminus untuk KRL Red Line Jakarta Kota–Nambo

Bersama tiga stasiun lainnya yang terletak di jalur ini, stasiun ini merupakan stasiun baru karena baru diresmikan pada tahun 1997. Pada awalnya, jalur ini direncanakan akan dibuat jalur lingkar, mulai dari Sungai Lagoa hingga Parungpanjang via Jonggol, kemudian Cikarang. Rencana ini terpaksa ditunda karena krisis ekonomi 1997. Untuk mengisi rute yang kosong, PT Kereta Api Indonesia mengoperasikan KRD Tanah Abang-Nambo pada tahun 2002. Kereta api ini hanya bertahan hingga tahun 2007 karena kebocoran pendapatan PT KAI akibat banyaknya penumpang tak bertiket.[3]

Sejak 4 Desember 2013, PT KAI meluncurkan kereta api barang angkutan semen dari Nambo tujuan Kalimas.[4][5] Dalam perkembangannya, rute kereta api tersebut kemudian diperpanjang menuju Ketapang.[6] Per 1 April 2015, stasiun ini telah melayani KRL Commuter Line rute Nambo-Depok/Angke sebanyak 12x sehari.[7]

Tata letak[sunting | sunting sumber]

Stasiun ini mempunyai delapan jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus ke Halte Gunung Putri, sedangkan di sebelah timur jalur 2 diberi sepur badug sebagai titik akhir rel. Jalur 1 digunakan untuk naik-turun penumpang KRL, sedangkan jalur 2 sampai 8 digunakan untuk sepur simpan angkutan semen.

b26

G Bangunan utama stasiun
PLantai peron Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri
Jalur 1 ← (Cibinong)      Commuter Line Bogor dari dan menuju Jakarta Kota
Jalur 2 Area parkir KA Semen Tiga Roda
Jalur 3 Area parkir KA Semen Tiga Roda
Jalur 4 Area parkir KA Semen Tiga Roda
Jalur 5 Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
Jalur 6 Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
Jalur 7 Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda
Jalur 8 Area bongkar muat KA Semen Tiga Roda

Layanan kereta api[sunting | sunting sumber]

Komuter[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
B Commuter Line Bogor Nambo Jakarta Kota Sebagian jadwal

Barang[sunting | sunting sumber]

Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas utara Jawa
Angkutan semen Indocement Nambo Kalimas Via Kampung BandanSemarang Poncol
Brambanan
Semarang Poncol Via Kampung BandanArjawinangun
Angkutan batu bara rangkaian pendek Cigading Via Kampung BandanSerang

Antarmoda pendukung[sunting | sunting sumber]

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Angkutan kota[8] F-74 Citeureup–Nambo

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  4. ^ "Peresmian Angkutan Semen ITP NMO-KLM2 - Kalog - Kereta Api Logistics". Peresmian Angkutan Semen ITP NMO-KLM2 - Kalog - Kereta Api Logistics. Diakses tanggal 2018-06-21. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Sudarsih, Amad (Januari 2014). "Kamen Nambo Tambah Perjalanan Lagi". Majalah KA. 90: 26–27. 
  6. ^ Sudarsih, Amad (Agustus 2014). "Kamen Nambo 3: Rekor Jarak Tempuh Terpanjang di Indonesia". Majalah KA. 97: 25–26. 
  7. ^ "Hore!! KRL Nambo-Cibinong-Citayam Beroperasi April 2015". detikcom. Diakses tanggal 2018-06-21. 
  8. ^ "Rute Angkot di Bogor". e-transportasi.com. Diakses tanggal 2021-10-11. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Gunung Putri
ke arah Citayam
Percabangan menuju Nambo Terminus


Koordinat: 6°27′58″S 106°54′25″E / 6.466008°S 106.906811°E / -6.466008; 106.906811{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman