Gunung Raung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
JayaGood (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:
<!--| listing = [[Ultra prominent peak|Ultra]]<br />[[Ribu]] -->
<!--| listing = [[Ultra prominent peak|Ultra]]<br />[[Ribu]] -->
}}
}}
'''Gunung Raung''' adalah [[gunung berapi]] yang terdapat di [[Karesidenan Besuki|kawasan Besuki]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] dengan ketinggian 3.332 [[meter]] [[elevasi|dpl]]. Gunung ini termasuk dalam wilayah tiga [[kabupaten]] paling timur di [[Pulau Jawa]], yaitu [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], dan [[Kabupaten Jember|Jember]].


'''Gunung Raung''' adalah [[gunung berapi]] yang terdapat di [[Karesidenan Besuki|kawasan Besuki]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]] dengan ketinggian 3.332 [[meter]] [[elevasi|dpl]]. Gunung ini termasuk dalam wilayah tiga [[kabupaten]] paling timur di [[Pulau Jawa]], yaitu [[Kabupaten Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]], dan [[Kabupaten Jember|Jember]].
Letusan Gunung Raung bertipe [[letusan Strombolian]], yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar.<ref name=burhan/>


Gunung Raung mempunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[hutan Ericaceous|Hutan Ericaceous atau hutan gunung]]. Puncak Gunung Raung merupakan puncak tertinggi dari kawasan [[Pegunungan Ijen]].
Kaldera Gunung Raung merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah [[Gunung Tambora]] di Nusa Tenggara Barat<ref>[https://ankaranarenva.wordpress.com/2013/03/22/gunung-raung-kaldera/ Gunung Raung, Kaldera Yang Megah Di Ujung Timur Pulau Jawa]</ref>. Puncak Gunung Raung merupakan puncak tertinggi dari kawasan [[Pegunungan Ijen]]. Gunung Raung mempunyai kawasan [[hutan Dipterokarp Bukit]], [[hutan Dipterokarp Atas]], [[hutan Montane]], dan [[hutan Ericaceous|Hutan Ericaceous atau hutan gunung]].


==Sejarah letusan==
== Letusan ==
=== Tipe Letusan ===
Letusan Gunung Raung bertipe [[letusan Strombolian]], yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar.<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/05/058681213/letusan-gunung-raung-tipe-strombolian-lemah-tapi-lama Letusan Gunung Raung Tipe Strombolian Lemah Tapi Lama]</ref> Gunung Raung juga memiliki sistem kawah yang terbuka, yang menyebabkan lava pijar yang dihasilkan akan kembali ke dalam kawah dan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.

=== Sejarah Letusan ===
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|-
|-
Baris 93: Baris 96:
|}
|}


===Aktivitas 2015===
==== Letusan 2015 ====
Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 [[NASA]] mendeteksi adanya dua lubang [[magma]] sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor<ref> Zumrotun Solichah. 4 Juli 2015. [http://www.antaranews.com/berita/505187/letusan-kecil-keluar-dari-gunung-raung Letusan kecil keluar dari Gunung Raung].</ref>. Letusan ini terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah [[Bandara Internasional Ngurah Rai]], [[Bali]]; [[Bandara Internasional Lombok]]; [[Bandara Selaparang]], [[Pulau Lombok|Lombok]]; [[Bandara Blimbingsari]], [[Banyuwangi]]; dan [[Bandara Notohadinegoro]], [[Jember]]<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/10/078682742/abu-gunung-raung-sebabkan-5-bandara-ditutup Abu Gunung Raung Sebabkan 5 Bandara Ditutup]. Jum'at, 10 Juli 2015 | 06:57 WIB. Diakses tanggal 11 Juli 2015.</ref>.
Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 [[NASA]] mendeteksi adanya dua lubang [[magma]] sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor<ref> Zumrotun Solichah. 4 Juli 2015. [http://www.antaranews.com/berita/505187/letusan-kecil-keluar-dari-gunung-raung Letusan kecil keluar dari Gunung Raung].</ref>. Letusan ini terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah [[Bandara Internasional Ngurah Rai]], [[Bali]]; [[Bandara Internasional Lombok]]; [[Bandara Selaparang]], [[Pulau Lombok|Lombok]]; [[Bandara Blimbingsari]], [[Banyuwangi]]; dan [[Bandara Notohadinegoro]], [[Jember]]<ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2015/07/10/078682742/abu-gunung-raung-sebabkan-5-bandara-ditutup Abu Gunung Raung Sebabkan 5 Bandara Ditutup]. Jum'at, 10 Juli 2015 | 06:57 WIB. Diakses tanggal 11 Juli 2015.</ref>.



Revisi per 13 Juli 2015 07.56

Gunung Raung
Titik tertinggi
Ketinggian3,332 m (10,932 kaki) [1]
Koordinat8°07′30″S 114°02′30″E / 8.12500°S 114.04167°E / -8.12500; 114.04167 [1]
Geografi
LetakJawa Timur, Indonesia
Geologi
Jenis gunungStratovolcano

Gunung Raung adalah gunung berapi yang terdapat di kawasan Besuki, Jawa Timur, Indonesia dengan ketinggian 3.332 meter dpl. Gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten paling timur di Pulau Jawa, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.

Kaldera Gunung Raung merupakan kaldera kering yang terbesar di Pulau Jawa dan terbesar kedua di Indonesia setelah Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat[2]. Puncak Gunung Raung merupakan puncak tertinggi dari kawasan Pegunungan Ijen. Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.

Letusan

Tipe Letusan

Letusan Gunung Raung bertipe letusan Strombolian, yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar.[3] Gunung Raung juga memiliki sistem kawah yang terbuka, yang menyebabkan lava pijar yang dihasilkan akan kembali ke dalam kawah dan kecil kemungkinan meluber keluar kaldera.

Sejarah Letusan

Tanggal Keterangan Foto
1586 (?) Catatan paling awal letusan Gunung Raung.[4]
1593-1903 Terdapat 20 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1593-1903, yaitu letusan pada tahun 1593, 1597, 1638, 1730, sekitar tahun 1804, 1812-1814, sekitar tahun 1815, 1817, 1838, 1849, 1859, 1860, 1864, 1881, 1885, 1890, 1896, 1897, 1902, dan 1903.[5]
1913
1915-1924 Terdapat 6 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1915-1924, yaitu letusan pada tahun 1915, 1916, 1917, 1921, 1924, dan 1924.[5]
1927-1928 Foto letusan Gunung Raung di tahun 1927 diambil dari Kalibaru dan Glenmore
1928-1999 Terdapat 31 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1928-1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995(?), 1997, dan 1999.[5]
Juli 2000
Juni-Agustus 2002
April-Oktober 2004
Juli-Agustus 2005
Agustus 2007
19 Oktober 2012 Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya satu lubang magma.[6]
Juli 2015 Aktivitas vulkanis Gunung Raung meningkat sejak tanggal 21 Juni 2015. Berkas:Raung eruption 2015.jpg

Letusan 2015

Laporan mengenai peningkatan aktivitas diberikan sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan rangkaian letusan terjadi sejak tanggal 4 Juli 2015. Karena lubang magma terletak pada kawah yang dalam, semburan material pijar tidak keluar dari kawah. Meskipun demikian, daerah di sekitar Gunung Raung dituruni hujan abu serta merasakan gempa tremor[7]. Letusan ini terus berlanjut pada hari-hari selanjutnya sehingga mulai mengganggu perhubungan udara. Terhitung mulai tanggal 10 Juli 2015, lima bandar udara ditutup dan tidak melayani penerbangan rutin. Lima bandara tersebut adalah Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali; Bandara Internasional Lombok; Bandara Selaparang, Lombok; Bandara Blimbingsari, Banyuwangi; dan Bandara Notohadinegoro, Jember[8].

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b "Raung". Global Volcanism Program. Institusi Smithsonian. Diakses tanggal 2008-12-24. 
  2. ^ Gunung Raung, Kaldera Yang Megah Di Ujung Timur Pulau Jawa
  3. ^ Letusan Gunung Raung Tipe Strombolian Lemah Tapi Lama
  4. ^ McClelland, Lindsay (1989). Global Volcanism, 1975-1985. Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN 0-13-357203-X. 
  5. ^ a b c Raung Volcano.
  6. ^ Ika Ningtyas. 4 Juli 2015. Satelit Amerika Deteksi Dua Lubang Magma di Gunung Raung.
  7. ^ Zumrotun Solichah. 4 Juli 2015. Letusan kecil keluar dari Gunung Raung.
  8. ^ Abu Gunung Raung Sebabkan 5 Bandara Ditutup. Jum'at, 10 Juli 2015 | 06:57 WIB. Diakses tanggal 11 Juli 2015.

Pranala luar