Abbas bin Abdul Muthalib: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Mengganti kategori Tokoh yang disebutkan dalam Alquran dengan Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an |
||
Baris 60: | Baris 60: | ||
[[Kategori:Bani Hasyim]] |
[[Kategori:Bani Hasyim]] |
||
[[Kategori:Abbasiyah]] |
[[Kategori:Abbasiyah]] |
||
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam |
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]] |
Revisi per 3 Februari 2020 05.02
Abbas bin Abdul-Muththalib (Arab: العباس بن عبد المطلب) (lahir 566 – wafat 653) adalah paman dan Sahabat dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Keturunan dari Abbas-lah yang menjadi golongan khalifah yang dikenal dengan nama Bani Abbasiyah yang pernah berkuasa di Baghdad.
Keturunan
Abbas memiliki 5 orang keturunan, di antaranya adalah
- Abdullah bin Abbas, yang kerap disebut pula Ibnu Abbas. Dia pernah menjadi gubernur di Basrah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Dia meninggal dan dikuburkan di Thaif, Arab Saudi.
- Ubaidillah bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Yaman pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Madinah.
- Fahdl bin Abbas, dikuburkan di Syam.
- Qutsam bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Bahrain pada masa Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Samarkand
- Ma'bad bin Abbas, pernah menjadi gubernur di Mekkah pada masa kekuasaan Khalifah Ali bin Abi Thalib dan dikuburkan di Afrika
Fakta penting
- Ia menikah dengan Ummu al-Fadhl Lubab dan ayah dari Abdullah bin Abbas dan Fadl bin Abbas.
- Ia dilahirkan hanya beberapa tahun sebelum keponakannya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan merupakan saudara termuda ayahnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.
- Melalui keturunan putranya Abdullah bin Abbas, Bani Abbasiyah mengambil klaim atas gelar khalifah.
- Menurut sumber-sumber dari Sunni, ia tidak berbai'at kepada Abu Bakar sampai Ali bin Abi Thalib melakukannya.
- Ia dimakamkan di Pemakaman al-Baqi di Madinah.
- Ummu Fadl diklaim sebagai wanita kedua yang memeluk Islam, pada hari yang sama dengan sahabatnya Khadijah. Secara resmi, Abbas menerima Islam sesaat sebelum Pembebasan Mekkah, 20 tahun kemudian.[1]