Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa): Perbedaan antara revisi

Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 5 tahun yang lalu oleh FMecha pada topik Wajanbolic e-goen = WokFi?
Konten dihapus Konten ditambahkan
FMecha (bicara | kontrib)
Baris 170: Baris 170:
Menurut saya singularitas terbuka lebih cocok, terimkasih masukkannya
Menurut saya singularitas terbuka lebih cocok, terimkasih masukkannya
[[Pengguna:Chinamoonroll|Chinamoonroll]] ([[Pembicaraan Pengguna:Chinamoonroll|bicara]]) 26 April 2019 05.32 (UTC)
[[Pengguna:Chinamoonroll|Chinamoonroll]] ([[Pembicaraan Pengguna:Chinamoonroll|bicara]]) 26 April 2019 05.32 (UTC)

:''Naked Singularity'' = singularitas gravitasi tanpa [[cakrawala peristiwa]]. Artinya singularitas itu secara hipotetis memang bisa diamati dengan "mata telanjang". Apakah kata "terbuka" bisa mewakili konsep tersebut? --[[Pengguna:Hidayatsrf|Hidayatsrf]] ([[Pembicaraan Pengguna:Hidayatsrf|bicara]])

Revisi per 5 Mei 2019 14.09

Warung Kopi - diskusi bahasa   kirim topik baru

Bagian ini digunakan untuk mendiskusikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa Indonesia di Wikipedia berpedoman kepada ejaan yang disempurnakan. Lihat pula:

Ingat beri tanda tangan dan tanggal pada akhir pesan Anda dengan cara mengetikkan ~~~~. Harap menambahkan topik baru hanya di bagian bawah halaman ini.
Warung Kopi
Warung Kopi
Kebijakan
Kebijakan
Usulan
Usulan
Teknis
Teknis
Bahasa
Bahasa
Berita
Berita
Lain-lain
Lain-lain
Komunitas
Komunitas
Semua
Semua
Kembali ke atas
Kembali ke atas


Gunakan sesuatu pada tempatnya

Mulai saat ini artikel-artikel Wikipedia bahasa Indonesia yang mengandung teks "gampong" harus diubah menjadi "desa".

Alasan yang mendasari perubahan ini adalah:

  • Gampong adalah bahasa Aceh, dan desa adalah bahasa Indonesia, sementara Wikipedia yang kita gunakan disini adalah Wikipedia berbahasa Indonesia, bukan Wikipedia berbahasa Aceh.

Jika ada kontributor yang tetap menggunakan teks gampong pada artikel-artikel yang disuntingnya di Wikipedia bahasa Indonesia ini, maka sebaiknya pergilah ke Wikipedia bahasa Aceh, bukan di Wikipedia bahasa ini (Wikipedia bahasa Indonesia).

Karena jika teks "gampong" tetap digunakan di Wikipedia bahasa Indonesia, kenapa tidak sekalian aja artikel-artikel desa di Sumatra Barat menggunakan teks "nagari", artikel-artikel desa di Papua dan Kutai Barat serta Kalimantan Timur menggunakan teks "kampung", dan seterusnya.

Apa kalian rela menciderai Wikipedia bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia? Terus, apa gunanya di negara Indonesia ada Wikipedia bahasa Indonesia, Wikipedia bahasa Aceh, Wikipedia bahasa Sunda, Wikipedia bahasa Jawa, kalau masih tetap tidak menggunakan teks atau bahasa pada tempat yang semestinya? Ayolah, gunakan sesuatu pada tempatnya. Alfian rsn (bicara) 6 April 2019 17.04 (UTC)Balas

Mungkin Mas Rachmat04 bisa memberikan tanggapan selaku pengguna yang paham tentang Aceh? -- Bagas Chrisara (bicara) 6 April 2019 23.26 (UTC)Balas
Maaf OOT. Sedikit menambahkan arti kata "awam" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
  1. umum; am; kebanyakan; biasa; tidak istimewa
  2. orang kebanyakan; orang biasa (bukan ahli, bukan rohaniwan, bukan tentara): orang awam
Sumber -- Adiputra बिचर -- 7 April 2019 02.05 (UTC)Balas
@Bagas Chrisara:, Masalahnya sangat sederhana, Wikipedia bahasa Indonesia tidak menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia. Dan hingga saat ini, masih banyak artikel WBI yang mengandung bahasa lain. Contoh; beberapa artikel-artikel administrasi di Indonesia seperti artikel administrasi di provinsi Aceh menggunakan bahasa Aceh dengan menggunakan teks "gampong", artikel administrasi di provinsi Sumatra Barat menggunakan bahasa sanskerta dengan menggunakan teks "nagari", seperti yang kita ketahui, bahwa kata "nagari" berasal dari bahasa sanskerta. Seharusnya teks-teks itu diletakkan pada tempatnya masing-masing, teks "gampong" digunakan di Wikipedia bahasa Aceh, teks "nagari" digunakan di Wikipedia bahasa Sanskerta. Bukannya digunakan di Wikipedia bahasa Indonesia. Dan masalah ini tidak ada hubungannya dengan pengguna yang paham tentang Aceh, ataupun pengguna yang paham tentang Sumatra Barat. Jelas ini adalah sebuah kekeliruan bagi para kontributor terdahulu. Pendapat saya ini juga mewakili orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama dengan saya di luar sana. Wikipedia bahasa Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, tidak menggunakan bahasa selain bahasa Indonesia. Alfian rsn (bicara) 7 April 2019 09.20 (UTC)Balas

@Alfian rsn sebelumnya mari kita definisikan "kata Indonesia" sebagai kata baku yang tercantum dalam KBBI.

Kata nagari ada di KBBI dengan definisi "wilayah atau sekumpulan kampung yang dipimpin (dikepalai) oleh seorang penghulu; distrik". Jadi soal nagari sudah tidak perlu dibahas ya, lagipula lucu kalau tiba-tiba sensitif dengan nagari yang katanya "Sansekerta", padahal dalam bahasa Indonesia sendiri juga banyak sekali kata serapan Sansekerta seperti negeri, bumi, dll. Apa mau dimusnahkan semuanya?

Kata "gampong" memang tidak ada di KBBI, tetapi Gampong juga ada di KBBI dan di catatan penjelasan UU No 6 tahun 2014 tentang desa ada tertulis:

Jadi penggunaan terminologi "gampong" di sini tidak sembarangan dan merupakan terminologi resmi pemerintahan dengan makna tertentu yang tidak ditangkap oleh kata "desa" ataupun "kampung". Dalam perda di Aceh pun istilah "gampong" juga yang digunakan. Contoh:

Maka tidak heran kantor berita pemerintah menggunakan kata "gampong" dan bukan "kampung" atau "desa" saat membahas konteks Aceh: berita dari Antara.

Walaupun ini memang Wikipedia Bahasa Indonesia, tapi kita tidak alergi dengan istilah asing di sini kalau memang diperlukan penggunaannya. Ada alasan kenapa "County of Tyrol" ditulis jadi Grafschaft Tirol dan bukan "Kabupaten Tirol". Apalagi soal gampong dan nagari ini kan terminologi resmi, jadi sebenarnya tidak perlu diributkan.

CC: @Albertus Aditya @HaEr48  Mimihitam  7 April 2019 16.36 (UTC)Balas

  •  • Iwan Novirion™ Kirim Pesan  Minggu, 7 April 2019 - 23:46 wib.
Ingin menyampaikan ralat. Berikut adalah pranala dari KBBI daring terbitan Kemendikbud: gampong dan nagari. — Bonaditya (bicara) 7 April 2019 23.36 (UTC)Balas
Menurutku kalaupun tidak ada di KBBI bukan otomatis harus dilarang. Harus dilihat kepantasannya masing-masing. Untuk nama daerah administratif di berbagai provinsi Indonesia, menurutku kalau nama itu sudah resmi menggantikan nama standar seperti desa atau kelurahan, dan luas dipakai misalnya dalam dokumen resmi (misalnya kop surat, undang-undang, dst.) maka justru layak nama itu dipakai. HaEr48 (bicara) 8 April 2019 00.08 (UTC)Balas

Dengan tidak adanya argumen lain yang membantah penggunaan kata gampong, nagari, dkk pada konteks pembagian administratif wilayah, maka dapat disimpulkan bahwa untuk penggunaan kata gampong, nagari, dkk tetap dipertahankan. Agar terutama menjadi perhatian dari Alfian rsn untuk mengikuti hasil diskusi ini. Terima kasih. Albertus Aditya (bicara) 8 April 2019 02.06 (UTC)Balas

Pseudo: Palsu atau semu?

Istilah "Pseudo" seperti yang dipakai dalam kata pseudoscience, pseudocode, dlsb cocoknya diartikan palsu atau semu ? Kalo "palsu", masak nanti "pseudo-diocesan" diterjemahkan jadi "keuskupan palsu" (?) padahal "keuskupan" yang dimaksud itu dibentuk juga dari Vatikan seperti keuskupan-keuskupan lain tapi "bentuknya beda" (CMIIW) --Glorious Engine (bicara) 7 April 2019 05.07 (UTC)Balas

Mengapa harus "palsu"? Tidak mampu menentukan diksi bakal menghasilkan terjemahan yang buruk.
Padanannya semu (tampak seperti yang asli [yang lumrah, yang sebenarnya], padahal sama sekali bukan yang asli [yang lumrah, yang sebenarnya]). Contohnya: Bahasa semu, prosedur semu, mati semu, ilmu semu. -- Adiputra बिचर -- 7 April 2019 05.47 (UTC)Balas

Penulisan tahun

Halo. Mohon pendapat mengenai pengulangan pada tahun, misal pada penulisan 2010–2013, apakah sebaiknya menggunakan format demikian, atau misal seperti dalam bahasa Inggris dengan 2010–13. Kasus yang saya ambil terutama pada satu rangkaian kejadian yang terjadi lintas tahun, misal Pertempuran Mosul (2016–2017) atau Piala Indonesia 2018–19. Salam. Albertus Aditya (bicara) 13 April 2019 14.34 (UTC)Balas

Format seperti 2010–13 yang Anda contohkan adalah format yang "benar dengan syarat dan ketentuan yang berlaku" menurut Wikipedia Inggris. Menurut pedoman EYD, tanda pisah seharusnya tidak dipakai seperti itu. Saya tidak melihat ada panduan berbahasa Indonesia yang membenarkan penulisan seperti itu. Lebih baik kita mengikuti pedoman bahasa Indonesia. Kalau pedoman kita sama dengan pedoman bahasa Inggris, ya kebetulan saja. Tapi kalau berbeda, tidak usah kita ikuti.
Saya lebih setuju kalau penulisan tahun dibuat seutuhnya. Tak ada ketentuan bahwa Wikipedia kita harus mengikuti peraturan berbahasa Inggris. -- Adiputra बिचर -- 13 April 2019 16.47 (UTC)Balas
Sebagai tambahan bahwa di PUEBI pada bagian tanda pisah, secara tak langsung ada contoh "Tahun 2010—2013", namun memang tidak secara eksplisit bahwa memang setiap tahun harus demikian. Apakah hal ini cukup menjadi dasar untuk penulisan tahun tersebut? Salam. Albertus Aditya (bicara) 14 April 2019 10.57 (UTC)Balas
Kita berpikir secara sederhana saja: Tidak ada peraturan ejaan bahasa Indonesia tentang menyingkat tahun menjadi 2 digit dengan memakai tanda pisah. -- Adiputra बिचर -- 14 April 2019 11.28 (UTC)Balas

Terima kasih, dengan demikian saya akan mulai memindahkan sebagian judul artikel yang sebelumnya menyingkat tahun menjadi dua digit. Terima kasih dan salam. Albertus Aditya (bicara) 14 April 2019 14.37 (UTC)Balas

Kelirumologi

Saya dapati ada artikel berjudul Kelirumologi apa nggak apa-apa tuh sama judulnya ? Kalo gitu saya juga bisa bikin donk artikel judulnya Cocoklogi, dlsb. Kalo Egyptology aja diterjemahkan jadi Egiptologi, bukan Mesirologi --Glorious Engine (bicara) 16 April 2019 06.05 (UTC)Balas

Tidak cocok bila misnomer dipadankan menjadi kelirumologi. Misnomer adalah fenomena kekeliruan, sedangkan "kelirumologi" adalah suatu usaha menelaah atau mempelajari fenomena kekeliruan (meskipun terdengar neologisme). -- Adiputra बिचर -- 19 April 2019 03.51 (UTC)Balas

Wikipedia:Pedoman penamaan/Tokoh

Dilihat dari halaman pembicaraannya, proposal ini sudah terbengkalai lebih dari 4 tahun. Sebaiknya kita ambil keputusan, karena ada penamaan yang inkonsisten di Wikipedia. -- Adiputra बिचर -- 21 April 2019 07.16 (UTC)Balas

Wajanbolic e-goen = WokFi?

Mungkin pertanyaannya terbalik, tapi wajanbolic e-goen kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris apakah sama dengan WokFi? Konsepnya sama sih, antena yang terbuat dari alat dapur, tapi kira-kira cocok tidak ya terjemahannya?

FMecha (bicara|kontribusi) 21 April 2019 12.43 (UTC)Balas

Artikel yang sepertinya penuh neologisme. Apakah ada sumber penggunaan istilah Wajanbolic "e-goen" yang tepercaya? Lalu, apakah yang dimaksud RT/RW-Net? -- Adiputra बिचर -- 21 April 2019 13.44 (UTC)Balas
(maaf telat respon) E-goen itu kayaknya username pengembangnya. Dulu di beberapa majalah komputer 2000-an pernah dengar istilah RT-RW Net sih. FMecha (bicara|kontribusi) 5 Mei 2019 13.44 (UTC)Balas

Nama uskup

Salam. Saya mau nanya soal nama uskup, karena kebanyakan nama uskup yang saya lihat di Website seperti di GigaCatholic dan Catholic-Hierarchy menggunakan nama dalam bahasa Inggrisnya. Apakah perlu kita menerjemahkannya nama tersebut juga dalam bahasa Indonesia? Contoh: Nama dari Uskup Agung Nagasaki dalam website di GigaCatholic adalah Mgr. Joseph Mitsuaki Takami. Apakah perlu kita terjemahkan namanya dalam bahasa Indonesia menjadi Mgr. Yosef Mitsuaki Takami? Sama seperti nama para Paus, dalam WPEN dan juga GigaCatholic tertulis Pope Francist dan dalam WBI tertera Paus Fransiskus. Apakah nama para uskup Katolik juga diperlakukan seperti demikian? Aviel Dase (Kirim Pesan) 23 April 2019 18.57 (WITA)

Menimbang penerjemahan nama baptis yang ada di Ucanews dan Hidup Katolik, kayaknya memang nama baptis uskup perlu diterjemahkan (Joseph jadi Yosef). Cuma yang membuat saya agak mengganjal ya penamaan buat "Jean-Baptiste (Juan-Batista, John the Baptist) Brondel", mungkin cocoknya dipertahankan saja soalnya agak aneh kalo nanti diterjemahkan jadi "Yohanes Pembaptis Brondel" --Glorious Engine (bicara) 23 April 2019 23.58 (UTC)Balas
@Glorious Engine: Alangkah baiknya untuk nama baptis uskup diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, terkhusus untuk nama "Jean-Baptistte" dan "Juan-Batista" lebih baik dipertahankan dalam bahasanya masing-masing (Prancis dan Spanyol) karena saya sendiri masih perlu mencari nama yang sepadan dengan itu. Bagaimana pendapatnya bung? Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 April 2019 15.22 (WITA)
@Glorious Engine: Setelah saya pikir, alangkah baiknya nama "Jean-Baptistte" dan "Juan-Batista" dipertahankan sebagaimana mestinya, karena ada beberapa nama Santo dan Santa Katolik pun namanya tetap dipertahankan sesuai bahasanya dan ada juga nama Santo dan Santa yang diterjemahkan ke Indonesia. Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 April 2019 15.26 (WITA)
Ya silahkan saja. Lagipula juga masak uskup Jepang di tempat asalnya pake nama baptis Inggris kan enggak. Oh ya, pertimbangkan juga masalah tradisinya, saya pernah menerjemahkan Kirill dari Moskwa jadi "Kirilos dari Moskwa" cuma biar dipadankan dengan Paus Kirilos dari Gereja Koptik, padahal sebutan dari tradisinya (Rusia) adalah "Kirill". Kalo di Gereja Barat pake padanan "Sirilus". Kalo masalah nama Santo/Santa sebaiknya cari padanan yang telah digunakan oleh situs-situs Katolik. Contohnya Katakombe atau Hidup Katolik. --Glorious Engine (bicara) 24 April 2019 07.31 (UTC)Balas
@Glorious Engine: Untuk saat ini, saya fokus ke Keuskupan di Gereja Barat dulu mas (Gereja Katolik Ritus Latin, Gereja Lutheran, Gereja Anglikan, dan Gereja Episkopalian). Untuk Gereja Timur (Gereja Katolik Ritus Timur dan Gereja Ortodoks), sudah ada beberapa yang saya kembangkan tapi belum semuanya. Terima kasih juga sudah diingatkan untuk penyebutan nama sesuai tradisi gereja . Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 April 2019 15.40 (WITA)
Halo. Sepertinya cukup mengganjal jika misal Justin Welby menjadi "Yustinus Welby" atau misal Timothy M. Dolan menjadi "Timotius M. Dolan". Saya rasa perlu ada kriteria lain yang lebih cocok. Salam. Albertus Aditya (bicara) 24 April 2019 11.19 (UTC)Balas

Pemakaian istilah "Timotius Dolan" juga dipake kok dalam sumber-sumber Indonesia:

--Glorious Engine (bicara) 24 April 2019 12.11 (UTC)Balas

@Albertus Aditya: Nama uskup yang diterjemahkan maksud saya itu nama uskup Gereja Katolik, sedangkan Justin Welby adalah seorang uskup agung dari Gereja Anglikan yang dimana untuk Gereja Anglikan, Gereja Episkopalian, dan Gereja Lutheran namanya tidak diterjemahkan karena berbeda dengan uskup-uskup dari Gereja Katolik. Sekian. Aviel Dase (Kirim Pesan) 24 April 2019 21.17 (WITA)
Halo. Saya rasa referensi yang digunakan tidak untuk referensi penggunaan judul artikel (nama tokoh), walaupun tetap dapat dipakai sebagai referensi dalam kaitan dengan hal yang dikerjakan oleh tokoh ybs. Terkait juga dengan Uskup Anglikan, saya rasa apapun hasilnya dapat digunakan pula untuk Uskup dalam denominasi lain. Kita juga punya Wikipedia:Pedoman penamaan/Tokoh, yang berlaku (pula) untuk orang lain yang menggunakan nama baptis. Mungkin perlu sedikit penyegaran bahwa nama baptis berbeda dengan nama regnal yang (justru mungkin) memerlukan diskusi lebih lanjut. Salam. Albertus Aditya (bicara) 25 April 2019 01.16 (UTC)Balas
@Albertus Aditya: Lalu bagaimana dengan nama dari Uskup Agung Nagasaki dalam website di GigaCatholic adalah Mgr. Joseph Mitsuaki Takami? Disitu memakai nama "Joseph" yang dimana itu dari bahasa Inggris. Sangat aneh untuk nama uskup yang bukan dari negara English Speaker menggunakan nama dalam bahasa Inggris. Satu-satunya cara adalah menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau menggunakan bahasa asal uskup tersebut atau menggunakan nama dalam bahasa di mana uskup tersebut bertahta. Saya rasa untuk nama uskup dari Gereja Anglikan, Gereja Lutheran, dan Gereja Episkopal tidak perlu diubah karena menggunakan nama bahasa asal uskup tersebut. Seperti nama uskup Anglikan yang pasti memiliki nama bahasa Inggris pastinya namanya tetap dalam bahasa Inggris. Sedangkan untuk uskup Lutheran seperti uskup dari Gereja Denmark itu namanya tidak perlu diterjemahkan, tapi dibiarkan dalam nama bahasa setempatnya (bahasa Denmark). Saya rasa untuk uskup dari Gereja Katolik perlu diterjemahkan karena nama yang tertera adalah nama bahasa Inggris sedangkan uskup tersebut bukan dari negara English Speaker. Sekian. Aviel Dase (Kirim Pesan) 25 April 2019 09.34 (WITA)
Halo. Bisa dilihat di wikidata:Q1707648, bahwa beberapa entri pada Wikipedia bahasa lainnya menggunakan "Joseph" juga dalam spesifik kasus ini. Jikapun saya boleh memilih, saya lebih memilih "Jozefu Takami Mitsuaki" (lihat de.wp) dengan dasar nama lahirnya, walau (mungkin) ini juga tidak terlalu sesuai pedoman. Namun jika melihat ke pedoman, untuk tokoh Jepang "digunakan alih aksara Hepburn untuk alih aksara bahasa Jepang ke huruf Latin". Jika dibandingkan dengan nama Paus Fransiskus atau pendahulunya, kembali lagi bahwa nama tersebut adalah nama regnal. Misal untuk Paus Fransiskus, bagaimana menerjemahkan "Jorge Mario Bergoglio"? Saya coba colek juga Mimihitam (bicara) dan Bennylin (bicara jika mungkin dapat memberi pendapat juga. Salam. Albertus Aditya (bicara) 25 April 2019 04.18 (UTC)Balas
Yang saya maksud bukan seperti itu mas. Mas sepertinya tidak paham dengan apa yang saya maksudkan. Aviel Dase (Kirim Pesan) 26 April 2019 09.43 (WITA)
Jika demikian, bisa dijelaskan maksudnya seperti apa? Albertus Aditya (bicara) 26 April 2019 09.11 (UTC)Balas
Saya mengundang Aviel Dase untuk menjelaskan pada poin mana dari pernyataan saya yang mengesankan bahwa saya tidak paham yang didiskusikan. Jika yang dimaksud adalah pendapat yang berbeda (dari yang Anda jelaskan sebelumnya), saya memang mungkin memiliki pandangan yang berbeda. Saya merasa bahwa saya cukup paham apa yang Anda pikirkan dan ingin disampaikan, namun demikian saya tidak sependapat dalam kasus, secara spesifik, uskup Jepang tersebut sebagaimana dituliskan pada awal diskusi. Salam. Albertus Aditya (bicara) 27 April 2019 14.11 (UTC)Balas

@Albertus Aditya: Oke akan saya jelaskan:

  • Nama uskup yang saya maksudkan adalah nama uskup Gereja Katolik, nama uskup dari gereja lain seperti Gereja Anglikan, Gereja Lutheran, dan Gereja Episkopalian menyesuaikan bahasa setempat.
  • Yang diterjemahkan adalah nama yang mengandung unsur bahasa Inggris dari nama uskup yang berasal dari negara bukan English Speaker, nama yang saya maksud itu seperti Andrew, Joseph, Anthony, Paul, dan sebagainya. Karena sangat tidak mungkin seorang uskup memiliki nama berbahasa Inggris yang bukan dari negara English Speaker.
  • Untuk nama yang bukan berbahasa Inggris, seperti Jean, Juan, dan sebagainya itu menyesuaikan.
  • Nama uskup dari Gereja Katolik Timur itu menyesuaikan sesuai atau berdasarkan tradisi dari masing-masing Gereja sui iuris.

Saya rasa ini sudah cukup jelas, dan ini merupakan pengulangan penjelasan yang sudah saya jabarkan di atas. Sekian. Aviel Dase (Kirim Pesan) 28 April 2019 10.29 (WITA)

Ngomong-ngomong kalo boleh tau, Paus memakai sebutan nama uskup dari bahasa apa pada surat (misalnya) penunjukkan uskup baru ? Latin ? Italia ? Inggris ? Bahasa regional dari uskup tersebut ? Kalo gitu jadinya berarti Wiki Inggris itu juga menyadur nama uskup tersebut donk. --Glorious Engine (bicara) 28 April 2019 06.02 (UTC)Balas

@Glorious Engine: Paus menggunakan Bahasa Latin Gerejawi karena itu bahasa umum dalam Gereja Katolik. Nama uskup yang ditunjuk itu diubah menjadi nama versi latinnya, contohnya adalah ketika Uskup Agung Manila, Luis Antonio G. Tagle, ditunjuk menjadi Uskup Agung Manila dalam Surat Apostolik, di dalam surat tersebut namanya tidak ditulis Luis Antonio G. Tagle tapi diubah dalam bahasa Latin menjadi Aloisio Antonio G. Tagle. Bisa diperhatikan bahwa namanya Luis diubah menjadi bahasa Latin menjadi Aloisio, sedangkan nama lainnya tetap dipertahankan. Aviel Dase (Kirim Pesan) 28 April 2019 16.10 (WITA)

Halo. Setelah berpikir-pikir ulang, saya rasa dapat saja diterjemahkan demikian. Sebagai catatan, sebagai hasil diskusi ini, semua orang yang memiliki nama baptis (terlepas apapun profesinya) dan bukan dari negara English speaker berarti diterjemahkan ya. Tetapi, ini harus sangat hati-hati juga, misal seseorang tokoh yang lahir sebagai campuran orang negara berbahasa Inggris dengan negara yang tidak berbahasa Inggris (misal Amerika-Jepang) lalu memberi nama dengan kata-kata berbahasa Inggris, maka seharusnya tetap dipertahankan. Kepada Glorious Engine saya harap artikel Timotius Michael Dolan dikembalikan ke Timothy Michael Dolan, karena beliau berasal dari Amerika Serikat yang notabene negara berbahasa Inggris. Salam. Albertus Aditya (bicara) 28 April 2019 09.24 (UTC)Balas

Naked singularity

Menurut rekan - rekan apakah sebaiknya kata Naked singularity tidak diterjemahkan, diterjemahkan sebagian menjadi Singularitas naked , atau diterjemahkan penuh?

Kebetulan saya sedang mencoba menerjemahkan Singularitas gravitasional

Chinamoonroll (bicara) 24 April 2019 00.30 (UTC)Balas

Tulis saja naked singularity, daripada dipaksakan jadi "singularitas telanjang".  Mimihitam  24 April 2019 11.41 (UTC)Balas
Kalau yang saya dapat itu artinya bisa "singularitas terbuka" karena kata naked tidak selamanya berarti "telanjang". Salam. Aviel Dase (Kirim Pesan) 25 April 2019 10.43 (WITA)

Menurut saya singularitas terbuka lebih cocok, terimkasih masukkannya Chinamoonroll (bicara) 26 April 2019 05.32 (UTC)Balas

Naked Singularity = singularitas gravitasi tanpa cakrawala peristiwa. Artinya singularitas itu secara hipotetis memang bisa diamati dengan "mata telanjang". Apakah kata "terbuka" bisa mewakili konsep tersebut? --Hidayatsrf (bicara)