Wikipedia:Warung Kopi (Bahasa)/Arsip/2022/1

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untouchability[sunting sumber]

Nanya, apakah dengan saya menerjemahkan en:Untouchability menjadi Ketidaktersentuhan sudah benar ? --Glorious Engine (bicara) 12 Januari 2022 00.59 (UTC)[balas]

Dari terjemahan per kata sudah tepat. Namun di dalam KBBI sudah ada istilah "Paria", yaitu "golongan masyarakat yang terendah atau hina dina (dalam masyarakat Hindu) yang tidak mempunyai kelas (kasta)". Tidak sama dengan peria atau pare. Hysocc, Let's talk 12 Januari 2022 01.25 (UTC)[balas]
Hmm, arti "untouchability" dalam artikel tersebut secara garis besar tidak terkhusus pada kelas kasta paling bawah tetapi juga mencakup pengasingan orang yang tadinya berasal dari kasta yang tinggi sehingga tidak dipandang sebagai orang yang perlu dihormati (tribe) lagi. Mungkin maknanya lebih dekat dengan tindakan "exile" (pembuangan) (walau saya rasa bukan itu terjemahannya)? Handarii (bicara) 12 Januari 2022 16.43 (UTC)[balas]
Untouchability = Pantangan sentuh, Untouchable dalam kasus ini bukan berarti "tidak tersentuh" atau "tidak dapat/boleh disentuh" melainkan "pantang disentuh" atau "orang yang pantang disentuh". Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.38 (UTC)[balas]

Abscission[sunting sumber]

Nanya, apakah dengan sama menerjemahkan en:Abscission menjadi Guguran sudah benar ? --Glorious Engine (bicara) 13 Januari 2022 02.38 (UTC)[balas]

Sudah, sudah tepat Hysocc, Let's talk 13 Januari 2022 07.11 (UTC)[balas]

Nyah nyah nyah nyah nyah nyah[sunting sumber]

Saya ingin menerjemahkan artikel nyah nyah nyah nyah nyah nyah, kira-kira apa judul yang tepat dalam bahasa Indonesia apakah na na na na na na atau la la la la la la? Silvanus Aikaterine (bicara) 13 Januari 2022 03.38 (UTC)[balas]

Mungkin la la la la la la seperti dalam lagu anak2 "Di sini senang di sana senang..."? Handarii (bicara) 13 Januari 2022 06.27 (UTC)[balas]

Nanya, jika en:Shawl diterjemahkan menjadi Syal, maka en:Scarf cocoknya diterjemahkan menjadi apa --Glorious Engine (bicara) 15 Januari 2022 02.42 (UTC)[balas]

Kalau bahasa sehari-hari, kok "shawl" dalam artikel rasanya lebih dekat dengan "selendang" sementara "scarf" dekat dengan syal... tapi saya gak familiar dengan bidang tata busana sih. Handarii (bicara) 15 Januari 2022 13.16 (UTC)[balas]
Mungkin tetap sebagai "Scarf" saja, karena di publikasi ilmiah demikian [1][2], ada tulisan yang menjelaskan bahwa scarf dapat dipakai sebagai syal dan kerudung (hal yang khusus). Handarii (bicara) 22 Januari 2022 21.21 (UTC)[balas]
Scarf = syal; shawl = selendang/selempang. Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.43 (UTC)[balas]

Nanya, jika en:Inscription diterjemahkan menjadi Prasasti, maka en:Stele cocoknya diterjemahkan menjadi apa ---Glorious Engine (bicara) 16 Januari 2022 01.03 (UTC)[balas]

Inscription bukan prasasti. Inscription adalah ilmu dalam mempelajari tulisan. Bahkan inscription itu sendiri artinya adalah "tulisan yang tergurat di permukaan (monumen atau buku)". Stele lebih bisa digunakan sebagai prasasti. Hysocc, Let's talk 20 Januari 2022 14.22 (UTC)[balas]
Stele = Stela. Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.22 (UTC)[balas]

Penamaan salah satu negara kepulauan di Samudra Atlantik[sunting sumber]

@Bennylin dan RianHS: Mohon bantuannya untuk melakukan penyesuaian pada Templat:Country data São Tomé dan Príncipe. Terima kasih. Medelam (bicara) 1 Februari 2022 02.13 (UTC)[balas]
Done. Trims. ꦱꦭꦩ꧀Bennylin debat 1 Februari 2022 17.56 (WIB)

Saya mau tanya, kalau celana dalam sama dengan underwear apakah briefs sama artinya dengan sempak (celana dalam pendek berbentuk segitiga)? 180.246.52.199 17 Januari 2022 08.22 (UTC)[balas]

Kalau menurut definisi iya sih. Sempak dan briefs sama-sama nggak memanjang ke paha. enjoyer (pesan) 17 Januari 2022 12.32 (UTC)[balas]

Military patrol[sunting sumber]

Nanya, apakah dengan saya menerjemahkan en:Military patrol menjadi patroli militer sudah benar --Glorious Engine (bicara) 19 Januari 2022 10.08 (UTC)[balas]

@Glorious Engine Menurut saya istilah "patroli militer" terlalu diterjemahkan secara mentah-mentah. Naufal Farrasbicara 21 Januari 2022 15.59 (UTC)[balas]
@Glorious Engine terjemahannya benar. Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.19 (UTC)[balas]

Ultra-prominent peak[sunting sumber]

Apakah dengan saya menerjemahkan en:Ultra-prominent peak menjadi Puncak ketonjolan tertinggi sudah benar ? --Glorious Engine (bicara) 20 Januari 2022 05.55 (UTC)[balas]

Apakah istilah "manfra" dalam Radiant (manfra) sudah layak untuk dijadikan nama genre terpisah? Menurut saya karena masih belum umum di Indonesia, lebih baik gunakan manga atau komik saja. ꦱꦭꦩ꧀Bennylin omong 21 Januari 2022 12.21 (WIB)

Saya pikir tidak apa istilah itu digunakan karena secara substansi berbeda... Mungkin untuk awam ini tidak banyak berefek tapi mungkin untuk komunitas ilmu budaya, hal ini berarti. Toh kita tidak menyangka manhwa (komik Korea) menjadi banyak dikonsumsi pada 2010-an belakangan karena webtoon dll. Handarii (bicara) 21 Januari 2022 16.18 (UTC)[balas]

icicle -> ??[sunting sumber]

Itu apa?

  • isikel
  • stalaktit air
  • tetesan air beku
  • ...

? Taylor 49 (bicara) 21 Januari 2022 17.10 (UTC)[balas]

@Taylor 49 Sepertinya terjemahan istilah tersebut belum pernah diterbitkan dalam buku atau jurnal. Saran saya, gunakan istilah "icicle" saja sembari menunggu diterjemahkan di masa mendatang. Naufal Farrasbicara 22 Januari 2022 06.45 (UTC)[balas]
Isikel terlebih dulu sahaja Azmi1995 (bicara) 23 Januari 2022 01.20 (UTC)[balas]

Kesunanan atau kesultanan[sunting sumber]

Manakah nama yang sesuai antara "Kesunanan Mataram" atau "Kesultanan Mataram". Penyebutan "kesultanan" membawa masalah mendasar: satu-satunya raja Mataram yang menyandang gelar 'sultan' hanyalah Sultan Agung. Penguasa lain bergelar susuhunan. Jadi Mataram tidak tepat bila disebut "kesultanan".

Berdasarkan catatan sejarah yang bersumber sesuai zaman Mataram, para penguasa Mataram mulanya bergelar panembahan kemudian susuhunan. Gelar sultan hanya digunakan oleh raja tertentu di periode tertentu. Syzyszune (bicara) 28 Januari 2022 12.05 (UTC)[balas]

Istilah "Kerajaan Mataram" atau "Kerajaan Mataram Islam" sudah memadai, jelas terbedakan dari "Kerajaan Mataram Kuno" atau "Kerajaan Mataram Hindu", daripada stuck dengan kerancuan gelar. Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.17 (UTC)[balas]
Gelar Sultan seperti yang dewasa ini kita kenal sesungguhnya baru muncul pasca Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755. Nama tersebut ditemukan di redaksi babad yang disusun di era raja Surakarta Susuhunan Paku Buwono III pada 1749-1788.
Sultan Agung sendiri pada mulanya menggunakan gelar Susuhunan sudah cukup lama. Tepatnya mulai 1613 hingga 1641. Gelar tersebut dipakai oleh Sultan Agung selama 28 tahun. Sedangkan gelar sultan baru digunakan mulau dari tahun 1641 hingga 1645, atau selama 4 tahun.
Penggunaan gelar susuhunan ternyata belum memuaskan hati raja Mataram (1613-1641). Dia mendengar raja Banten (Sultan Abufath Abdulfattah) dianugrahi gelar sultan oleh syarif Makkah. Karena itu, pada 1641 atau 28 tahun setelah menyandang gelar susuhunan, raja Mataram mengubah gelarnya dari "Susuhunan Agung" menjadi "Sultan Agung". Syzyszune (bicara) 2 Februari 2022 03.29 (UTC)[balas]

Pre-pottery[sunting sumber]

Terjemahan pre-pottery, sebagaimana dalam "Pre-Pottery Neolithic", sepertinya adalah "prakeramik" sebagaimana dituliskan di artikel ini, yang bersumber pada dua orang peneliti dalam bidang arkeologi dari Universitas Halu Oleo. Apakah setuju? Saya sendiri tidak menemukan istilah tersebut dalam Kateglo. Pencarian Google tidak terlalu banyak menemukan hasil.

ѯн00бит / bicara // 28 Januari 2022 18.36 (UTC)[balas]

Pottery = Tembikar; Pre-Pottery Neolithic = Neolitikum Pratembikar / Zaman Batu Muda Pratembikar. Stephanus Victor (bicara) 29 Januari 2022 19.07 (UTC)[balas]
Terima kasih — ѯн00бит / bicara // 31 Januari 2022 09.22 (UTC)[balas]

Sobriquet bahasa Inggris dalam nama-nama Nordik[sunting sumber]

Halo, saya sedang menerjemahkan sebuah artikel tentang tokoh Nordik kuno. Dalam perjalanan ini saya menemukan banyak sobriquet (nama julukan) yang diberikan untuk para tokoh-tokoh ini, semuanya dalam bahasa Inggris. Misal saja:

Meskipun saya menganggap akan sangat keren sekali kalau misalnya WBI memperbolehkan sobriquet tersebut diterjemahkan harfiah, tetapi saya paham juga bahwa saya tidak dapat menciptakan neologisme (meskipun di sisi lain ada juga kasus seperti Sweyn Forkbeard yang diterjemahkan langsung menjadi Svend I Janggut Garpu di ledenya...)

Saya menemukan bahwa dalam banyak kasus, sobriquet Inggris ini sebenarnya terjemahan langsung juga dari bahasa Norwegianya. Misalnya:

Selain itu mereka juga punya nama asli.

Dalam penerjemahan ini pilihan saya akhirnya adalah untuk menerjemahkan sobriquet tersebut menjadi nama aslinya, misalnya Harald Bluetooth menjadi Harald I dari Denmark/Harald I, Thorfinn Skullsplitter menjadi Thorfinn Torf-Einarsson, dst.

Pertanyaan: saya ingin bikin konsensus baru sih, sebenarnya: apa yang baiknya kita dahulukan? Di sumber Inggris, nama-nama julukan ini digunakan secara inline, artinya tidak diberi penjelasan lebih lanjut lagi, karena memang sudah umum di mereka. Akan tetapi, kalau di bahasa Indonesia, hemat saya lebih baik menggunakan nama aslinya. Nama julukan kemudian dapat diberikan di artikel dan pengalihan yang terkait. Bagaimana menurut rekan-rekan? Terima kasih.

ѯн00бит / bicara // 29 Januari 2022 13.39 (UTC)[balas]

Idealnya diselaraskan dengan penguasa monarki lainnya. Saya setuju Harald dari Denmark, dll.. Harald I kalau ada Harald yang lain. Pengejaan juga mengikuti bahasa aslinya (sedekat mungkin) tanpa menggunakan karakter/huruf asing. Julukan dapat dituliskan di tubuh artikel apabila notable. Kalau tidak, tidak usah ditulis juga tidak apa-apa. Banyak orang dan penguasa juga punya julukan, Richard 'Hati Singa', Mike 'Leher Beton', dll. yang jelas tidak layak untuk dijadikan judul artikel.
Harald adalah kasus yang cukup unik, karena dari namanya, kita memperoleh istilah Bluetooth. Jadi khusus untuk tokoh tersebut, perlu ada bagian penjelasan, dan dihubungkan ke artikel Bluetooth. ꦱꦭꦩ꧀Bennylin omong 29 Januari 2022 20.49 (WIB)
@Bennylin, saya setuju sih. Maka itu, saya menerjemahkan sobriquet-sobriquet itu menjadi nama aslinya. Julukannya lumayan notable, tetapi sepertinya tidak dalam sumber berbahasa Indonesia.— xn00bit / bicara // 31 Januari 2022 12.57 (UTC)[balas]

Perbedaan makna kata "pangan" dan "makanan"[sunting sumber]

Saya membuat artikel berjudul "Sosiologi makanan" sebagai sebuah konsep yang dimaksud dalam "Sociology of food". Akan tetapi saya ragu-ragu setelah menyadari bahwa untuk konteks kajian atau konsep, kata "pangan" lebih umum digunakan ketimbang "makanan". Misalnya: ekologi pangan, antropologi pangan, teknologi pangan, atau ketahanan pangan. Yang ingin saya tanyakan, apakah sudut pandang saya di atas sudah betul ataukah kurang tepat? Dan, apakah kata pangan dengan makanan bisa dipertukarkan? Dalam KBBI kata pangan sendiri berarti makanan (sinonim) tanpa penjelasan tambahan, tetapi kalau makanan sepertinya lebih cenderung sebagai sesuatu yang siap santap (hidangan, masakan, kudapan, panganan, sajian, kuliner).

Terima kasih atas bantuan rekan-rekan. Salam Agung Snd (bicara) 30 Januari 2022 03.11 (UTC)[balas]

@Agung Snd: Gunakan "pangan" untuk pembahasan secara sains dan engineering dan pada isu sosial dan politik. Food dalam konteks ini bukan sesuatu yang, bisa dikatakan, real untuk disentuh oleh tangan.
Gunakan "makanan" untuk merujuk pada sesuatu yang akan dihidangkan (misal ikan (makanan)), yang rasanya begitu nyata dan dekat dengan keseharian manusia. Jamur pangan mungkin menjadi pengecualian, karena ia diterjemahkan dari edible mushroom yang dapat dianggap pembahasan ilmiah untuk membedakan dengan jamur lain yang biasanya tidak dikonsumsi manusia karena banyak alasan, seperti beracun, memiliki efek narkotik, atau hanya digunakan sebagai obat atau bahan baku industri non pangan. Hysocc, Let's talk 30 Januari 2022 04.03 (UTC)[balas]

Usulan memindahkan lagi artikel Sunni ke Suni[sunting sumber]