Hukum Kasih

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hukum Kasih atau Hukum yang terutama adalah dua hukum terutama dari Taurat yang diajarkan oleh Yesus Kristus yang tercatat dalam Matius 22:37-40 dan Markus 12:29-31, serta sebagai jawaban dari pertanyaan yang diberikan Yesus yang tercatat dalam Lukas 10:27. Hukum pertama mencakup hubungan dengan Tuhan Allah, sedangkan hukum kedua berhubungan dengan etika timbal balik. Hukum pertama dikutip dari Ulangan 6:5 dan hukum kedua dari Imamat 19:18.

Ayat utama[sunting | sunting sumber]

Injil Matius[sunting | sunting sumber]

Injil Markus[sunting | sunting sumber]

Injil Lukas[sunting | sunting sumber]

Ayat referensi[sunting | sunting sumber]

Hukum pertama[sunting | sunting sumber]

Hukum kedua[sunting | sunting sumber]

"Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri"[sunting | sunting sumber]

Perumpamaan orang Samaria yang merefleksikan Hukum Kasih.

Hukum kedua yang berbunyi: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri," juga dikenal sebagai rumusan dari etika timbal balik yang juga disebut Aturan Emas (sejak 1300 SM).[1] Lebih lanjut, Yesus juga menjelaskan tentang siapakah sesama manusia dalam perumpamaan orang Samaria yang murah hati.

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Hukum Kasih
Didahului oleh:
Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
Injil Matius
pasal 22
Minggu Sengsara
Diteruskan oleh:
Hubungan antara Yesus dan Daud
Injil Markus
pasal 12
Minggu Sengsara
Didahului oleh:
Ucapan syukur dan bahagia
Injil Lukas
pasal 10
Diteruskan oleh:
Perumpamaan orang Samaria yang murah hati

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Plaut, The Torah — A Modern Commentary; Union of American Hebrew Congregations, New York 1981; pp.892.