Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan adalah sebuah peristiwa dalam kehidupan Yesus yang muncul dalam seluruh tiga Injil Sinoptik: Matius 22:23–34, Markus 12:18–28 dan Lukas 20:27–39[1] Tempat kejadian adalah di dalam Bait Suci di Yerusalem, di mana Yesus ditanyai oleh orang-orang dari kelompok Saduki.

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Dalam seluruh tiga Injil, peristiwa tersebut terjadi segera setelah pembicaraan tentang membayar pajak kepada Kaisar.[2]

Perbandingan catatan kitab-kitab Injil[sunting | sunting sumber]

Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
Matius 22:23–34 Markus 12:18–28 Lukas 20:27–39
22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 22:25 Tetapi di antara kami ada tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin, tetapi kemudian mati. Dan karena ia tidak mempunyai keturunan, ia meninggalkan isterinya itu bagi saudaranya. 22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh. 22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia." 12:18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 12:19 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 12:20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 12:21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 12:22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 12:23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 20:27 Maka datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 20:28 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati sedang isterinya masih ada, tetapi ia tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 20:29 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan lalu mati dengan tidak meninggalkan anak. 20:30 Lalu perempuan itu dikawini oleh yang kedua, 20:31 dan oleh yang ketiga dan demikianlah berturut-turut oleh ketujuh saudara itu, mereka semuanya mati dengan tidak meninggalkan anak. 20:32 Akhirnya perempuan itupun mati. 20:33 Bagaimana sekarang dengan perempuan itu, siapakah di antara orang-orang itu yang menjadi suaminya pada hari kebangkitan? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia."
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah! 22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 22:31 Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan Allah, ketika Ia bersabda: 22:32 Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup." 2:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 12:25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 12:26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 12:27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!" 20:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, 20:35 tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. 20:36 Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. 20:37 Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. 20:38 Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."
22:33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya. 22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka. 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu 20:39 Mendengar itu beberapa ahli Taurat berkata: "Guru, jawab-Mu itu tepat sekali."

  * Semua kutipan Alkitab dari Terjemahan Baru.

Komentari[sunting | sunting sumber]

Kepercayaan mengenai "Kebangkitan orang mati" dalam pemikiran Yahudi pada zaman Yesus belum terbentuk secara kuat, di mana golongan Saduki tidak mempercayainya karena menganggap suatu inovasi yang sesat, sedangkan golongan Farisi mempercayainya.[3] Yesus menjelaskan kepercayaan ini kepada orang Saduki dengan mengutip pernyataan Allah kepada Musa di Gunung Sinai dengan menggunakan bentuk waktu sekarang mengenai para leluhur, yaitu Abraham, Ishak, dan Yakub, untuk menunjukkan bahwa Allah menganggap mereka masih "ada" setelah mati, sehingga doktriin kebangkitan sudah ada dalam Kitab Taurat sejak awal.[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan
Didahului oleh:
Hal membayar pajak kepada Kaisar
Injil Matius
pasal 22
Diteruskan oleh:
Hukum yang terutama
Injil Markus
pasal 12
Injil Lukas
pasal 20
Diteruskan oleh:
Hubungan antara Yesus dan Daud

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Luke by Mark Black 1996 ISBN 0-89900-630-2 page 319
  2. ^ The people's New Testament commentary by M. Eugene Boring, Fred B. Craddock 2004 ISBN pages 258
  3. ^ a b Miller, 42

Pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Miller, Robert J., editor, The Complete Gospels Polebridge Press 1994 ISBN 0-06-065587-9