Lompat ke isi

Gereja perdana

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gereja mula-mula, Gereja perdana, jemaat perdana, Kekristenan mula-mula, atau Kekristenan awal[butuh rujukan] merupakan sebutan untuk periode sejarah agama Kristen hingga Konsili Nikea Pertama pada tahun 325. Selama periode tersebut, Kekristenan menyebar dari Levant, melintasi Kekaisaran Romawi, dan ke daerah-daerah lain. Pada mulanya, perkembangan agama ini berkaitan erat dengan pusat-pusat Yahudi yang sudah didirikan di Tanah Suci dan diaspora Yahudi di Mediterania Timur. Pengikut-pengikut pertama agama Kristen adalah orang Yahudi yang telah berpindah keyakinan, yaitu umat Kristen Yahudi dan juga Bangsa Fenisia (yang saat ini merupakan bagian dari Kristen Lebanon).[1]

Takhta Apostolik mengklaim telah didirikan oleh satu atau lebih para rasul Yesus, yang dikatakan telah tersebar dari Yerusalem beberapa saat setelah penyaliban Yesus, kira-kira pada tahun 26–36, mungkin mengikuti Amanat Agung. Orang-orang Kristen awal berkumpul di rumah-rumah pribadi kecil,[2] dikenal sebagai gereja rumah, tetapi seluruh komunitas Kristen juga disebut sebagai gereja. Kata gereja sendiri berasal dari kata benda Yunani ἐκκλησία (ekklesia) secara harfiah berarti pertemuan atau jemaat.[3][4] Namun, ekklesia diterjemahkan sebagai gereja dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris dan Indonesia.

Mayoritas umat Kristen mula-mula adalah para pedagang dan orang-orang yang bepergian ke Afrika Utara, Anatolia, Jazirah Arab, Balkan, dan wilayah lain.[5][6][7] Lebih dari 40 komunitas Kristen didirikan pada tahun 100,[6][7] banyak di antaranya terdapat di Anatolia, yang juga dikenal sebagai Asia Kecil, seperti Tujuh Jemaat di Asia Kecil. Pada akhir abad pertama, Kekristenan telah menyebar ke Roma, Armenia, Yunani, dan Suriah, menjadi dasar penyebaran Kekristenan yang meluas, akhirnya ke seluruh dunia.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Dunn, James D.G. Jews and Christians: The Parting of the Ways, AD 70 to 135. Pp 33–34. Wm. B. Eerdmans Publishing (1999). ISBN 0-8028-4498-7.
  • Esler, Philip F. The Early Christian World. Routledge (2004). ISBN 0-415-33312-1.
  • Pelikan, Jaroslav Jan. The Christian Tradition: The Emergence of the Catholic Tradition (100–600). University of Chicago Press (1975). ISBN 0-226-65371-4.
  • Stark, Rodney.The Rise of Christianity. Harper Collins Pbk. Ed edition 1997. ISBN 0-06-067701-5
  • Taylor, Joan E. Christians and the Holy Places: The Myth of Jewish-Christian Origins. Oxford University Press (1993). ISBN 0-19-814785-6.
  • Thiede, Carsten Peter. The Dead Sea Scrolls and the Jewish Origins of Christianity. Palgrabe Macmillan (2003). ISBN 1-4039-6143-3.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. Khalaf, Salim G. (March 2013). "Jesus Visits Phoenicea". Touristica International. No. 49. hlm. 22–35. Diakses tanggal May 28, 2024.
  2. Paulus, contohnya menyapa jemaat di gereja rumah dalam Roma 16:5.
  3. ἐκκλησία Diarsipkan 2023-03-26 di Wayback Machine. Lidell, Henry George; Scott, Robert; A Greek-English Lexicon di Perseus Project.
  4. Leksikon Bauer
  5. Vidmar, The Catholic Church Through the Ages (2005), pp. 1920
  6. 1 2 Hitchcock, Geography of Religion (2004), p. 281, quote: "By the year 100, more than 40 Christian communities existed in cities around the Mediterranean, including two in North Africa, at Alexandria and Cyrene, and several in Italy."
  7. 1 2 Bokenkotter, A Concise History of the Catholic Church (2004), p. 18, quote: "The story of how this tiny community of believers spread to many cities of the Roman Empire within less than a century is indeed a remarkable chapter in the history of humanity."

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]