Batalyon Artileri Medan 6

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Batalyon Artileri Medan 6/Tamarunang
Lambang Yon Armed 6/3 Kostrad
Dibentuk1 September 1956
NegaraIndonesia
CabangArmed
Tipe unitSatuan Bantuan Tempur
PeranPasukan Artileri Darat
Bagian dariDivisi Infanteri 3/Kostrad
MarkasMakassar, Sulawesi Selatan
JulukanYonarmed 6/105 Tarik/TMR
MotoAbbatireng Ri Pollipukku
BaretCoklat
Ulang tahun1 September
AlutsistaMeriam KH-178 105 mm

Batalyon Artileri Medan 6/Tamarunang atau Yon Armed 6/105/Tarik adalah merupakan satuan bantuan tempur (satbanpur) organik Divisi Infanteri 3/Kostrad yang sebelumnya merupakan Satbanpur dibawah kendali Kodam XIV/Hasanuddin yang bermarkas di Jl. Letjen. Mappaoddang, Jongaya, Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan. Yon Armed 6/105 Tarik adalah satuan yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan bantuan tembakan utama di darat secara dekat, kontinu dan tepat pada waktunya kepada satuan yang dibantu dengan cara menghancurkan/menetralisir sasaran-sasaran yang mengganggu tercapainya tugas pokok satuan yang dibantu.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dalam rangka Operasi penumpasan DI/TII di Sulawesi Selatan, maka pada bulan Februari 1953 dilaksanakan pergeseran 1 Baterai Artileri GG-II/BS dari Cimahi ke Makassar. Pada pertengahan tahun 1954 markas Komando Baterai tersebut dipindahkan ke Soreang, Pare-Pare. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad nomor: Kpts-133/7/1956 tanggal 1 September 1956 dan Surat Telegram Danpusarmed nomor: ST/48/1976 maka Batalyon Artileri GG-I TERR-VII/WIRABUANA disyahkan berdirinya pada 1 September 1956 dengan pimpinan Kapten Art R. Soekarto Soerohadi Menggolo, bermarkas di Soreang, Pare-Pare.

Pada pertengahan 1957 markas Batalyon Artileri GG-I dipindahkan ke Jongaya, Makassar. Pada tanggal 17 Maret 1958 Batalyon Artileri GG-I dibekukan, personelnya dimutasikan ke Pusat Persenjataan Artileri, dan sebagian lagi KDM SST (Kodam XIV/Hn). Pada pertengahan tahun 1960, seluruh Bintara Batalyon Artileri GG-I dikirim untuk mengikuti pendidikan kejuruan dalam rangka persiapan penerimaan meriam gunung kaliber 76 mm, menggantikan meriam yang lama, kaliber 75 mm. Berdasarkan surat keputusan Pangdam XIV/HN nomor: Kpts-0115/6/1961 tanggal 8 Juni 1961 tmt. 1 Juni 1961 sebutan Yon Art GG-I berubah menjadi Yon Argu-I. Perkembangan selanjutnya sesuai surat keputusan Pangdam XIV/HN nomor: Kpts-0200/11/1962 tanggal 6 Nopember 1962 Yon Argu-I berubah menjadi Yonarmed 6-76. Berdasarkan Surat Perintah Kasad Nomor 16 Tahun 2018, tanggal 12 Juli 2018, tentang peralihan status Yon Armed 6-105/Tarik semula berstatus di bawah Kodam XIV/Hasanuddin selanjutnya beralih status menjadi di bawah Divisi Infanteri 3/Kostrad.

Alih Kodal[sunting | sunting sumber]

Pembentukan Divif-3/Kostrad dengan satuan jajarannya didasarkan pada Perkasad Nomor 16/2018 tentang penataan satuan dan pembentukan satuan baru jajaran TNI AD. Pada tahap awal, pembentukan Divif-3/Kostrad dilakukan dengan melaksanakan alih Kodal atas beberapa satuan jajaran Divif-1/Kostrad, Kodam XIV/Hasanuddin dan Kodam XVII/Cenderawasih. Hal ini dilakukan dalam rangka mencapai efisiensi proses pembentukan satuan dan agar kesiagaan operasional dapat tercapai dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Jenderal TNI Mulyono menambahkan, alih Kodal satuan ini meliputi Brigif Para Raider-3/Tri Budi Sakti dari Divif-1/Kostrad ke Divif-3/Kostrad beserta tiga Yonif jajarannya yakni Yonif Para Raider 431/Satria Setia Perkasa, Yonif Para Raider 432/Waspada Setia Jaya dan Yonif Para Raider 433/Jalu Siri.

Selanjutnya, Alih Kodal Brigif 20/Ima Jaya Keramo dari Kodam XVII/Cenderawasih ke Divif-3/Kostrad beserta dua Yonif jajarannya meliputi Yonif 754/Eme Neme Kangasi dan Yonif 755/Yalet. Kemudian terakhir alih Kodal Yonarmed 6/105/Tarik/Tamarunang dan Yonarhanud 16/Sula Bhuana Cakti dari Kodam XIV/Hasanuddin ke Divif-3/Kostrad.[1]

Komandan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ ""KSAD: Penambahan Kekuatan Kostrad Untuk Mengatasi Tiga Trouble Spot"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-13. Diakses tanggal 2018-07-13.