Lompat ke isi

Pandemi Covid-19 di Kalimantan Utara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pandemi COVID-19 di Kalimantan Utara
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiKalimantan Utara, Indonesia
Kasus pertamaTanjung Selor dan Tarakan
Tanggal kemunculan28 Maret 2020
Kasus terkonfirmasi46.431[1]
Kasus dirawat
39[1]
Kasus sembuh45.512[1]
Kematian
880[1]
Situs web resmi
coronainfo.kaltaraprov.go.id

Pandemi COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kalimantan Utara pada 28 Maret 2020, setelah pulangnya 2 orang peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 asal Tanjung Selor dan Tarakan. Kecuali Kabupaten Tana Tidung, kasus COVID-19 sudah menyebar ke semua kabupaten dan kota. Sampai dengan 23 April 2020 terdapat 77 kasus di Kalimantan Utara, dengan 2 kasus di antaranya sembuh, sementara 1 kasus lainnya meninggal dunia. Bersama dengan tetangganya Kalimantan Timur yang juga mencatat 1 kematian, Kalimantan Utara menjadi wilayah dengan angka kematian COVID-19 paling rendah di Pulau Kalimantan. Tetapi jumlah kasus per kapita cukup tinggi, karena jumlah penduduknya yang paling sedikit dari semua provinsi di Indonesia.

Garis waktu

[sunting | sunting sumber]
  • 28 Maret
    • Tambahan 2 kasus.[2]
  • 3 April
    • Tambahan 6 kasus.[3]
  • 6 April
    • Tambahan 7 kasus.[4]
  • 8 April
    • Tambahan 1 kasus.[5]
  • 15 April
    • Tambahan 4 kasus.[6]
  • 16 April
    • Tambahan 8 kasus.[7]
  • 17 April
    • Tambahan 19 kasus.[8]
  • 18 April
    • Tambahan 3 kasus.[9]
  • 19 April
    • Tambahan 19 kasus.[10]
  • 20 April
    • Tambahan 5 kasus.[11]
  • 21 April
    • Tambahan 3 kasus.[12]

Kebijakan

[sunting | sunting sumber]

Karena peningkatan jumlah kasus yang cukup pesat, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan mulai 26 April 2020 di Kota Tarakan, yang merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara.[13] Peningkatan tersebut disebabkan pulangnya peserta Ijtima Ulama Dunia 2020, maupun pulangnya WNI dari Sabah yang terdampak Perintah Kendali Pergerakan Malaysia 2020 melalui PLBN Pelabuhan Nunukan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d "Peta Sebaran". Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. 3 Juli 2023. 
  2. ^ Pramudiarja, Uyung (28 Maret 2020). "Sebaran 102 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 28 Maret". Detik. Diakses tanggal 28 Maret 2020. 
  3. ^ Azizah, Khadijah Nur (3 April 2020). "Sebaran 196 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 3 April". Detik. Diakses tanggal 3 April 2020. 
  4. ^ Azizah, Khadijah Nur (6 April 2020). "Sebaran 218 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 6 April". Detik. Diakses tanggal 6 April 2020. 
  5. ^ Sagita, Nafilah Sri (8 April 2020). "Sebaran 218 Kasus Baru Positif Corona di Indonesia 8 April". Detik. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  6. ^ Pramudiarja, Uyung (15 April 2020). "Sebaran 297 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 15 April". Detik. Diakses tanggal 15 April 2020. 
  7. ^ Sagita, Nafilah Sri (16 April 2020). "Sebaran 380 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 16 April". Detik. Diakses tanggal 16 April 2020. 
  8. ^ Sagita, Nafilah Sri (17 April 2020). "Sebaran 407 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 17 April". Detik. Diakses tanggal 17 April 2020. 
  9. ^ Anwar, Firdaus (18 April 2020). "Sebaran 325 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 18 April". Detik. Diakses tanggal 18 April 2020. 
  10. ^ Sagita, Nafilah Sri (19 April 2020). "Sebaran 327 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 19 April". Detik. Diakses tanggal 19 April 2020. 
  11. ^ Sagita, Nafilah Sri (20 April 2020). "Sebaran 185 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 20 April". Detik. Diakses tanggal 20 April 2020. 
  12. ^ Sagita, Nafilah Sri (22 April 2020). "Sebaran 283 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 22 April". Detik. Diakses tanggal 22 April 2020. 
  13. ^ Paturusi, Samir (23 April 2020). "Uji Coba PSBB Mulai Hari Ini di Tarakan". Tribun Kaltim. Diakses tanggal 24 April 2020.