Kromium trioksida

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kromium trioksida
Model bola-dan-pasak kromium trioksida
Bubuk kromium trioksida
Nama
Nama IUPAC
Kromium trioksida
Nama lain
Krom anhidrat, Kromium(VI) oksida, Asam kromat (misnomer)
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
Nomor UN 1463
  • InChI=1S/Cr.3O YaY
    Key: WGLPBDUCMAPZCE-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/Cr.3O/rCrO3/c2-1(3)4
    Key: WGLPBDUCMAPZCE-YFSAMUSXAF
  • O=[Cr](=O)=O
Sifat
CrO3
Massa molar 99,99 g·mol−1
Penampilan Padatan granular merah gelap, higroskopis
Bau Tak berbau
Densitas 2.7 g/cm3 (20 °C)[1]
Titik lebur 197 °C (387 °F; 470 K) [1]
Titik didih 250 °C (482 °F; 523 K)
terurai[1]
164.8 g/100 mL (0 °C)
169 g/100 mL (25 °C)[1]
172.6 g/100 mL (40 °C)
198.1 g/100 mL (100 °C)[2]
Kelarutan Larut dalam H2SO4, HNO3, (C2H5)2O, CH3COOH, aseton
+40·10−6 cm3/mol[1]
Termokimia
Entropi molar standar (So) 73.2 J/mol·K[3]
Entalpi pembentukan standarfHo) −589.3 kJ/mol[4]
Bahaya
Lembar data keselamatan ICSC 1194
Piktogram GHS GHS03: OksidatorGHS05: KorosifGHS06: BeracunGHS08: Bahaya KesehatanGHS09: Bahaya Lingkungan[5]
Keterangan bahaya GHS {{{value}}}
H271, H301, H311, H314, H317, H330, H334, H340, H350, H361, H372, H410[5]
P201, P220, P260, P273, P280, P284[5]
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
80 mg/kg (tikus, oral)[6]
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
YaY verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

Kromium trioksida adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia CrO3. Senyawa ini merupakan anhidrida asam dari asam kromat, dan terkadang dipasarkan dengan nama sejenis.[6] Senyawa ini adalah sebuah padatan berwarna merah gelap dalam kondisi anhidrat, berwarna jingga cerah saat basah dan larut dalam air bersamaan dengan hidrolisis. Jutaan kilogram senyawa ini diproduksi setiap tahun, terutama untuk galvanisasi.[7] Kromium trioksida adalah oksidator kuat dan dicurigai sebagai suatu karsinogen.

Produksi, struktur dan reaksi[sunting | sunting sumber]

Kromium trioksida dihasilkan dengan memperlakukan natrium kromat atau natrium dikromat yang sesuai dengan asam sulfat:[6]

H2SO4 + Na2Cr2O7 → 2 CrO3 + Na2SO4 + H2O

Kira-kira 100M kg diproduksi setiap tahun oleh jalur reaksi ini atau yang serupa.[7]

Padatan terdiri dari rantai atom kromium terkoordinasi secara tetrahedral yang memiliki simpul. Setiap pusat krom, oleh karenanya, berbagi dua pusat oksigen dengan tetangganya. Dua atom oksigen tidak dibagi, memberikan stoikiometri keseluruhan 1:3.[8][9]

Model bola-dan-pasak dari rantai pada struktur kristal CrO3

Struktur monomer CrO3 telah dikalkulasi menggunakan teori fungsi rapatan (DFT), dan diprediksi piramidal (kelompok titik C3v) dan bukan planar (kelompok titik D3h).[10]

Model bola-dan-pasak dari struktur monomer CrO3 yang telah dikalkulasi dengan DFT

Kromium trioksida terurai di atas 197 °C melepaskan oksigen dan menghasilkan Cr2O3:

4 CrO3 → 2 Cr2O3 + 3 O2

Senyawa ini digunakan dalam sintesis organik sebagai oksidan, sering sebagai larutan dalam asam asetat,[8] atau aseton dalam kasus oksidasi Jones. Dalam oksidasi ini, Cr(VI) mengubah alkohol primer menjadi asam karboksilat yang sesuai dan alkohol sekunder menjadi keton. Reaksi ini dituliskan sebagai berikut:

  • Alkohol primer
4 CrO3 + 3 RCH2OH + 12 H+ → 3 RCOOH + 4 Cr3+ + 9 H2O
  • Alkohol sekunder
2 CrO3 + 3 R2CHOH + 6 H+ → 3 R2C=O + 2 Cr3+ + 6 H2O

Aplikasi[sunting | sunting sumber]

Kromium trioksida terutama digunakan dalam pelapisan krom. Hal ini biasanya digunakan dengan aditif yang mempengaruhi proses pelapisan tetapi tidak bereaksi dengan trioksida. Trioksida bereaksi dengan kadmium, seng, dan logam lainnya untuk menghasilkan film kromat pasif yang dapat menahan laju korosi. Senyawa ini juga digunakan dalam produksi rubi sintetik. Larutan asam kromat juga digunakan dalam penerapan pelapisan anodik kepada aluminium, yang terutama digunakan dalam aplikasi ruang angkasa. Larutan asam kromat/ asam fosfat juga merupakan pelarut pelapis anodik dari semua jenis.

Keamanan[sunting | sunting sumber]

Kromium trioksida sangat beracun, korosif, dan bersifat karsinogenik.[11] Senyawa ini merupakan contoh utama kromium heksavalensi, suatu kelompok zat kimia berbahaya bagi lingkungan. Turunan kromium(III) yang terkait tidak terlalu berbahaya; Dengan demikian, reduktor digunakan untuk menghancurkan sampel kromium(VI).

Kromium trioksida, sebagai oksidator kuat, akan menyulut bahan organik seperti alkohol ketika dalam kontak.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e Lide, David R., ed. (2009). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-90). Boca Raton, Florida: CRC Press. ISBN 978-1-4200-9084-0. 
  2. ^ Seidell, Atherton; Linke, William F. (1919). Solubilities of Inorganic and Organic Compounds (edisi ke-2nd). D. Van Nostrand Company. hlm. 250. 
  3. ^ chromium(VI) oxide
  4. ^ Pradyot, Patnaik (2003). Handbook of Inorganic Chemicals. The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-07-049439-8. 
  5. ^ a b c Sigma-Aldrich Co., Chromium(VI) oxide. Diakses tanggal 2014-06-15.
  6. ^ a b c d "Chromium trioxide". http://www.chemicalland21.com. AroKor Holdings Inc. Diakses tanggal 2014-06-15.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  7. ^ a b Anger, G.; Halstenberg, J.; Hochgeschwender, K.; Scherhag, C.; Korallus, U.; Knopf, H.; Schmidt, P.; Ohlinger, M. (2000). "Chromium Compounds". Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry. doi:10.1002/14356007.a07_067. ISBN 3527306730. 
  8. ^ a b Cotton, F. Albert; Wilkinson, Geoffrey; Murillo, Carlos A.; Bochmann, Manfred (1999), Advanced Inorganic Chemistry (edisi ke-6th), New York: Wiley-Interscience, ISBN 0-471-19957-5 
  9. ^ Stephens, J. S.; Cruickshank, D. W. J. (1970). "The crystal structure of (CrO3)∞". Acta Crystallographica Section B. 26 (3): 222. doi:10.1107/S0567740870002182. 
  10. ^ Zhai, H. J.; Li, S.; Dixon, D. A.; Wang, L. S. (2008). "Probing the Electronic and Structural Properties of Chromium Oxide Clusters (CrO3)n−and (CrO3)n(n= 1–5): Photoelectron Spectroscopy and Density Functional Calculations". Journal of the American Chemical Society. 130 (15): 5167. doi:10.1021/ja077984d. 
  11. ^ "Chromium Trioxide (MSDS)". J. T. Baker. Diakses tanggal 2007-09-13. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]