Diklorin heptoksida
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Diklorin heptoksida
| |
Nama lain
Klorin(VII) oksida; Perklorat anhidrida; (Perkloroksi)klorana trioksida
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChEBI | |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
Cl2O7 | |
Massa molar | 182.901 g/mol |
Penampilan | cairan tak berwarna |
Densitas | 1.9 g/cm3 |
Titik lebur | −9.157 °C (−16.451 °F; −8.884 K) |
Titik didih | 82 °C (180 °F; 355 K) |
terhidrolisis membentuk asam perklorat | |
Bahaya | |
Bahaya utama | pengoksidasi, bahan peledak kontak[1] |
Senyawa terkait | |
Senyawa terkait
|
Mangan heptoksida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Diklorin heptoksida adalah senyawa kimia dengan rumus Cl2O7. Oksida klorin ini merupakan anhidrida dari asam perklorat. Senyawa ini dihasilkan dari distilasi asam perklorat secara hati-hati dengan adanya agen pendehidrasi fosfor pentoksida:[2]
- 2 HClO4 + P4O10 → Cl2O7 + H2P4O11
Klorin(VII) oksida dapat didistilasi keluar dari campuran.
Senyawa ini dapat pula dibentuk melalui iluminasi campuran klorin dan ozon.[3] Senyawa ini terhidrolisis secara lambat kembali menjadi asam perklorat, yang berbahaya ketika dalam bentuk anhidratnya.[1]
Struktur
[sunting | sunting sumber]Cl2O7 adalah molekul endergonik, yang berarti secara intrinsik tidak stabil, terurai menjadi unsur-unsur penyusunnya dengan pelepasan energi:[4]
- 2 Cl2O7 → 2 Cl2 + 7 O2 (ΔH° = –132 kkal/mol)
Cl2O7 memiliki bentuk tekuk dengan sudut Cl−O−Cl sebesar 118.6° yang membuat simetri molekul ini adalah C2. Jarak ujung Cl−O adalah 1.709 Å dan jarak Cl=O adalah 1.405 Å.[1] Dalam senyawa ini, klorin ada dalam keadaan oksidasi formal tertinggi yaitu +7, meskipun ikatan dalam molekul ini secara signifikan bersifat kovalen.[5]
Sifat kimia
[sunting | sunting sumber]Diklorin heptoksida bereaksi dengan amina primer dan sekunder dalam larutan karbon tetraklorida untuk menghasilkan amida perklorat:[6]
- 2 RNH2 + Cl2O7 → 2 RNHClO3 + H2O
- 2 R2NH + Cl2O7 → 2 R2NClO3 + H2O
Senyawa ini juga bereaksi dengan alkena untuk menghasilkan alkil perklorat. Misalnya, ia bereaksi dengan propena dalam larutan karbon tetraklorida untuk menghasilkan isopropil perklorat dan 1-kloro-2-propil perklorat.[7]
Diklorin heptoksida bereaksi dengan alkohol membentuk alkil perklorat.[8]
Diklorin heptoksida adalah oksida asam kuat, dan dalam larutan membentuk kesetimbangan dengan asam perklorat.[1]
Keamanan
[sunting | sunting sumber]Walaupun senyawa ini merupakan oksida klorin yang paling stabil, Cl2O7 adalah pengoksidasi kuat serta bahan peledak yang dapat meledak dengan nyala api atau kejutan mekanis, atau melalui kontak dengan yodium.[9] Namun demikian, senyawa ini kurang kuat mengoksidasi dibandingkan oksida klorin lainnya, dan tidak menyerang sulfur, fosfor, atau kertas saat dingin.[1] Senyawa ini memiliki efek yang sama pada tubuh manusia sebagai unsur klorin, dan membutuhkan tindakan pencegahan yang sama.[10]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e Holleman, Arnold F.; Wiberg, Egon (2001). Inorganic chemistry (dalam bahasa Inggris). Diterjemahkan oleh Mary Eagleson; William Brewer. San Diego: Academic Press. hlm. 464. ISBN 0-12-352651-5.
- ^ Smith, G. Frederick (1953). "The Preparation of Anhydrous Perchloric Acid". J. Am. Chem. Soc. (dalam bahasa Inggris). 75 (1): 184–186. doi:10.1021/ja01097a048.
- ^ Byrns, A. C.; Rollefson, G. K. (1934). "The Formation of Chlorine Heptoxide on Illumination of Mixtures of Chlorine and Ozone". Journal of the American Chemical Society (dalam bahasa Inggris). 56 (5): 1250–1251. doi:10.1021/ja01320a506.
- ^ Martin, Jan M. L (12 Oktober 2006). "Heats of formation of perchloric acid, HClO4, and perchloric anhydride, Cl2O7. Probing the limits of W1 and W2 theory". Journal of Molecular Structure: THEOCHEM. Modelling Structure and Reactivity: the 7th triennial conference of the World Association of Theoritical and Computational Chemists (WATOC 2005) (dalam bahasa Inggris). 771 (1): 19–26. arXiv:physics/0508076 . doi:10.1016/j.theochem.2006.03.035. ISSN 0166-1280.
- ^ Ropp, R.C. (2013). "Chapter 2 - Group 17 (H, F, Cl, Br, I) Alkaline Earth Compounds". Encyclopedia of the Alkaline Earth Compounds. Elsevier: 25–104. doi:10.1016/B978-0-444-59550-8.00002-8. ISBN 9780444595508.
- ^ Beard, C. D.; Baum, K. (1974). "Reactions of dichlorine heptoxide with amines". Journal of the American Chemical Society (dalam bahasa Inggris). 96 (10): 3237–3239. doi:10.1021/ja00817a034.
- ^ Baum, K. (1976). "Reactions of dichlorine heptoxide with olefins". The Journal of Organic Chemistry (dalam bahasa Inggris). 41 (9): 1663–1665. doi:10.1021/jo00871a048.
- ^ Baum, Kurt; Beard, Charles D. (1974). "Reactions of dichlorine heptoxide with alcohols". J. Am. Chem. Soc. (dalam bahasa Inggris). 96 (10): 3233–3237. doi:10.1021/ja00817a033.
- ^ Lewis, Robert Alan (1998). Lewis' dictionary of toxicology (dalam bahasa Inggris). CRC Press. hlm. 260. ISBN 1-56670-223-2.
- ^ Jeanne Mager Stellman, ed. (1998). "Halogens and their compounds". Encyclopaedia of occupational health and safety (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4). International Labour Organization. hlm. 104.210. ISBN 92-2-109817-6.