Kota santri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Santri perempuan di Banjar.

Kota santri adalah istilah yang diberikan kepada kota-kota yang memiliki banyak pondok pesantren.[1]

Di Indonesia ada beberapa kota yang sering disebut sebagai kota santri, salah satunya adalah Cianjur, Kota Serang dan Kaliwungu, Kabupaten Kendal yang memiliki puluhan pondok pesantren dan memiliki santri dari seluruh pelosok Nusantara bahkan ada yang berasal dari mancanegara, Malaysia dan Brunei Darusalam.

Istilah kota santri semakin populer dengan diciptakannya lagu Kota Santri yang diciptakan oleh seorang warga Kaliwungu, Kendal. Lagu kota santri pertama kali dinyanyikan oleh grup kosidah Nasida Ria Semarang.[2]

Wilayah Pulau Jawa, salah satunya adalah Kota Bangil, Pasuruan. Dengan pondok pesantren tertuanya yaitu Pondok Pesantren Sidogiri yang didirikan tahun 1745 M oleh Sayyid Sulaiman, cicit Sunan Gunung Jati. Contoh kota santri lainnya adalah Ponorogo. Di Ponorogo terdapat banyak sekali pondok pesantren, salah satu yang paling terkenal adalah Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.

Untuk wilayah Pulau Kalimantan (Borneo) terdapat juga kota santri yang cukup dikenal yaitu kota Martapura di provinsi Kalimantan Selatan. Kota ini berada di bawah otoritas distrik Kabupaten Banjar. Dan juga merupakan kerajaan Islam bercorak kesultanan yang masih ada hingga sekarang.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Profil daerah kabupaten dan kota. Penerbit Buku Kompas. 2001. ISBN 978-979-709-054-8. 
  2. ^ Suara muhammadiyah. Suara Muhammadiyah. 1996.