Jalan Tol Trans-Sumatra: Perbedaan antara revisi
k →Tol-tol dalam Jalan Tol Trans-Sumatera: konsistensi penamaan |
|||
Baris 22: | Baris 22: | ||
* [[Jalan Tol Pekanbaru–Dumai|Pekanbaru - Dumai]] (135 km) - '''dalam perencanaan''', target konstruksi: 2016, pengoperasian: 2019<ref name="8-ruas"/> |
* [[Jalan Tol Pekanbaru–Dumai|Pekanbaru - Dumai]] (135 km) - '''dalam perencanaan''', target konstruksi: 2016, pengoperasian: 2019<ref name="8-ruas"/> |
||
* [[Jalan Tol Kisaran–Tebing Tinggi|Kisaran - Tebing Tinggi]] (60 km) - '''dalam perencanaan''', target konstruksi: 2017, pengoperasian: 2019<ref name="8-ruas"/> |
* [[Jalan Tol Kisaran–Tebing Tinggi|Kisaran - Tebing Tinggi]] (60 km) - '''dalam perencanaan''', target konstruksi: 2017, pengoperasian: 2019<ref name="8-ruas"/> |
||
* [[Jalan Tol Banda Aceh–Medan|Banda Aceh-Medan]] (455 km) - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
* [[Jalan Tol Banda Aceh–Medan|Banda Aceh - Medan]] (455 km) - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
||
* [[Jalan Tol Padang–Pekanbaru|Padang-Pekanbaru]] - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
* [[Jalan Tol Padang–Pekanbaru|Padang - Pekanbaru]] - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
||
* [[Jalan Tol Tebing Tinggi–Parapat|Tebing Tinggi-Parapat]] (98,5 km) - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
* [[Jalan Tol Tebing Tinggi–Parapat|Tebing Tinggi - Parapat]] (98,5 km) - '''dalam perencanaan'''<ref name="3-ruas"/> |
||
== Tol-tol dalam Jalan Tol Trans-Sumatera == |
== Tol-tol dalam Jalan Tol Trans-Sumatera == |
Revisi per 9 September 2016 16.49
Jalan Tol Trans Sumatera adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818 km, yang menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh.[1] Jalan tol ini pada 2012 diperkirakan akan menelan dana sebesar Rp150 triliun. Dengan adanya jalan tol ini nantinya, kehidupan di Pulau Sumatera diyakini akan mengalahkan kehidupan di Pulau Jawa.[2]
Sejarah
Pada 20 Februari 2012 Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengadakan pertemuan dengan para gubernur se-Sumatera di Griya Agung, Palembang, Sumatera Selatan. Pertemuan ini membahas percepatan pembangunan jalan tol di Sumatera. Dalam pertemuan tersebut juga hadir Deputi Kementerian BUMN bidang Infrastruktur Sumaryanto, Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman dan Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Abdul Hadi.
Dikarenakan secara ekonomi pembangunan jalan tol di Sumatera masih terlalu berat, serta kurang diminati investor[3], maka awalnya disepakati untuk membangun perusahaan patungan antara Jasa Marga dan setiap pemda di Sumatera. Pembagian tugasnya adalah Pemda membebaskan tanah dan mencadangkan sejumlah kawasan di sepanjang jalan tol untuk sebuah proyek bisnis pada masa depan yang akan kelak dikelola bersama.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera tanggal 17 September 2014. Dalam Perpres ini disampaikan, sebagai langkah awal, pembangunan jalan tol di Sumatera tersebut akan dilaksanakan pada empat ruas jalan tol yang meliputi ruas Jalan Tol Medan - Binjai, ruas Jalan Tol Palembang - Simpang Indralaya, ruas Jalan Tol Pekanbaru - Dumai, dan ruas Jalan Tol Bakauheni - Terbanggi Besar. Kemudian, Presiden Joko Widodo merevisi aturan tersebut dengan Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2015.[4] Dalam Perpres tersebut terdapat penambahan ruas-ruas jalan tol lain yang akan digarap, yaitu ruas Jalan Tol Terbanggi Besar - Pematang Panggang, ruas Jalan Tol Pematang Panggang - Kayuagung, ruas Jalan Tol Kisaran - Tebing Tinggi, serta ruas Jalan Tol Palembang - Tanjung Api-Api.
Sebagian besar ruas Tol Trans Sumatera yang digarap akan dilakukan, serta dikelola oleh BUMN, PT Hutama Karya (Persero) melalui skema penugasan. Pada 23 Agustus 2016, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerbitkan surat penugasan kepada Hutama Karya untuk membangun tiga ruas Trans Sumatera tambahan, yaitu Banda Aceh-Medan (455 km), Padang-Pekanbaru, serta Tebing Tinggi-Parapat (98,5 km).[5]
Ruas prioritas yang telah resmi ditetapkan pemerintah (per September 2016)
- Bakauheni - Terbanggi Besar (140,938 km) - sedang konstruksi, target pengoperasian: 2019[6]
- Seksi 1: Bakauheni-Babatan (38 km, termasuk akses sepanjang 11 km), Seksi 2: Babatan - Tegineneng (59 km), Seksi 3: Tegineneng - Terbanggi Besar (42 km)[7]
- Palembang - Indralaya (21,93 km) - sedang konstruksi, target pengoperasian: 2018[6]
- Seksi 1: Palembang - Pemulutan 7,10 (km), Seksi 2: Pemulutan - KTM (4,9 km), Seksi 3 KTM - Simpang Indralaya (9,93 km)[7]
- Medan - Binjai (16,8 km) - sedang konstruksi, target pengoperasian: 2017[6]
- Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi (61,8 km) - sedang konstruksi, target pengoperasian: 2017
- Pematang Panggang - Kayuagung (85 km) - dalam perencanaan, target konstruksi: 2018, pengoperasian: 2021[6]
- Terbanggi Besar - Pematang Panggang (100 km) - dalam perencanaan, target konstruksi: 2017, pengoperasian: 2021[6]
- Pekanbaru - Dumai (135 km) - dalam perencanaan, target konstruksi: 2016, pengoperasian: 2019[6]
- Kisaran - Tebing Tinggi (60 km) - dalam perencanaan, target konstruksi: 2017, pengoperasian: 2019[6]
- Banda Aceh - Medan (455 km) - dalam perencanaan[5]
- Padang - Pekanbaru - dalam perencanaan[5]
- Tebing Tinggi - Parapat (98,5 km) - dalam perencanaan[5]
Tol-tol dalam Jalan Tol Trans-Sumatera
Jalan Tol Trans-Sumatera terdiri dari:
- 17 jalur utama meliputi:[8]
- Sigli - Banda Aceh (75 km)
- Lhokseumawe - Sigli (135 km)
- Langsa - Lhokseumawe (135 km)
- Binjai - Langsa (110 km)
- Medan - Binjai (16,8 km)
- Medan - Kualanamu - Tebingtinggi (61,8 km)
- Kisaran - Tebing Tinggi (60 km)
- Rantauprapat - Kisaran (100 km)
- Dumai - Rantauprapat (175 km)
- Pekanbaru - Dumai (135 km)
- Rengat - Pekanbaru (175 km)
- Jambi-Rengat (190 km)
- Jambi-Betung (191 km)
- Kayuagung - Palembang - Betung (111,7 km)
- Pematang Panggang - Kayuagung (85 km)
- Terbanggi Besar - Pematang Panggang (100 km)
- Bakauheni - Terbanggi Besar (140,938 km)
- Jalur sekunder meliputi:
- Jalan Tol Dalam Kota Bandar Lampung
- Jalan Tol Palembang - Prabumulih
- Jalan Tol Palembang - Tanjung Api-Api - target konstruksi: 2018, pengoperasian: 2021[6]
- Jalan Tol Kota Jambi - Tanjung Jabung
- Jalan Tol Pekanbaru - Palalawan
- Jalan Tol Padang - Padang Panjang
- Jalan Tol Padang Panjang - Bukittinggi
- Jalan Tol Bukittinggi - Perbatasan Riau
- Jalan Tol Tebing Tinggi - Kuala Tanjung
- Jalan Tol Tebing Tinggi - Pelabuhan Kuala Tanjung
- Jembatan Dumai - Bandar Udara Sei Selari
- Tebing Tinggi-Parapat (98,5 km)
Referensi
- ^ "Presiden Jokowi Hari Ini Awali Pembangunan Tol Trans Sumatera", setkab.go.id, 30 April 2015
- ^ http://infopublik.kominfo.go.id/index.php?page=news&newsid=15929
- ^ Pemerintah Masih Tunggu Perpres Tol Trans Sumatra
- ^ Perpres Nomor 117 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera
- ^ a b c d "Hutama Karya Dapat Tambahan 3 Ruas", Bisnis Indonesia, 9 September 2016, diakses 9 September 2016
- ^ a b c d e f g h "8 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera", KPPIP.go.id, diakses 9 September 2016
- ^ a b "Presiden Groundbreaking Jalan Tol Trans Sumatera", PU.go.id, 30 April 2015, diakses 9 September 2016
- ^ "Pengerjaan JTTS Tercepat di Indonesia", Radar Lampung, 9 Juni 2015