Parasitologi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari parasit, inangnya, dan hubungan di antara keduanya. Sebagai salah satu cabang ilmu biologi, cakupan parasitologi tak ditentukan oleh organisme atau lingkungan terkait, tetapi dengan cara hidupnya, yang berarti bidang ini bersintesis dengan bidang lain, dan menggunakan teknik seperti biologi sel, bioinformatika, biokimia, biologi molekuler, imunologi, genetika, evolusi dan ekologi.

Bidang[sunting | sunting sumber]

Studi organisme yang beragam ini mengandung arti bahwa bidang ini sering dipecah ke dalam satuan-satuan yang lebih sederhana dan terfokus, yang menggunakan teknik umum, malahan jika bidang ini tak mempelajari organisme atau penyakit yang sama. Sebagian besar penelitian dalam parasitologi terbagi di antara 2 dari definisi ini atau lebih. Umumnya, studi prokariot dimasukkan dalam bidang bakteriologi daripada parasitologi.

Parasitologi kedokteran[sunting | sunting sumber]

Salah satu bidang terbesar parasitologi, parasitologi kedokteran adalah studi sejumlah parasit yang menginfeksi manusia, yang mencakup organisme seperti:

Parasitologi kedokteran dapat melibatkan perkembangan obat, studi epidemiologi dan studi zoonosis.

Parasitologi kedokteran hewan[sunting | sunting sumber]

Studi parasit yang menyebabkan kerugian ekonomi dalam operasi agrikultur maupun akuakultur, atau yang menginfeksi binatang penyerta. Contoh spesies yang dipelajari adalah:

  • Lucilia cericata, yang meletakkan telur di kulit hewan ternak. Tempayak menetas keluar dan menggali dalam daging, menyusahkan hewan dan menyebabkan kerugian ekonomi bagi petani
  • Otodectes cynotis, tungau telinga kucing, menyebabkan Canker.
  • Gyrodactylus salaris, parasit monogenea salmon, yang dapat menyerang populasi yang tidak resisten.

Parasitologi struktural[sunting | sunting sumber]

Merupakan studi struktur protein dari parasit. Penentuan struktur protein parasit dapat membantu memahami bagaimana protein-protein itu berfungsi secara berbeda dari protein yang homolog pada manusia. Di samping itu, struktur protein dapat menginformasikan proses penemuan obat.

Ekologi parasit[sunting | sunting sumber]

Parasit dapat menyediakan informasi tentang ekologi populasi inang. Sebagai contoh, dalam biologi perikanan, komunitas parasit dapat digunakan untuk membedakan populasi yang berbeda dari spesies ikan yang bersama-sama menghuni kawasan itu. Di samping itu, parasit memiliki sejumlah sifat khusus dan strategi riwayat hidup yang memungkinkannya mengkolonisasi inang. Memahami aspek-aspek ekologi parasit ini dapat menerangkan strategi penghindaran parasit yang dikandung inang.

Taksonomi dan filogenetik[sunting | sunting sumber]

Keragaman yang luas pada hewan parasit menciptakan tantangan bagi para Biolog untuk menggambarkan dan mengelompokkannya. Perkembangan terkini dalam menggunakan DNA untuk mengidentifikasi spesies yang terpisah, dan mengamati hubungan antarkelompok pada sejumlah skala taksonomi banyak berguna bagi para parasitolog, karena banyak parasit yang amat degeneratif dan menyembunyikan hubungan antarspesies.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]