Kabupaten Gowa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: Menambah templat pengawasan otoritas
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 149: Baris 149:
{{Sulawesi Selatan}}
{{Sulawesi Selatan}}
{{Authority control}}
{{Authority control}}

[[Kategori:Kabupaten Gowa| ]]
[[Kategori:Kabupaten Gowa| ]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Selatan|Gowa]]
[[Kategori:Kabupaten di Sulawesi Selatan|Gowa]]

Revisi per 25 Oktober 2019 07.18

Kabupaten Gowa
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Gowa di Sulawesi
Kabupaten Gowa
Kabupaten Gowa
Peta
Kabupaten Gowa di Indonesia
Kabupaten Gowa
Kabupaten Gowa
Kabupaten Gowa (Indonesia)
Koordinat: 5°20′S 119°40′E / 5.33°S 119.67°E / -5.33; 119.67
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Ibu kotaKota Sungguminasa
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
Pemerintahan
 • BupatiAdnan Purichta Ichsan
Luas
 • Total1.883,32 km2 (72,715 sq mi)
Populasi
 ((2010))
 • Total652.941
 • Kepadatan3,5/km2 (9,0/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
7306
Kode Kemendagri73.06
DAURp. 670.579.761.000.-
Flora resmiMarkissa Malino
Fauna resmiSerindit Sulawesi
Situs webwww.gowakab.go.id


Kabupaten Gowa (Makassar: ᨀᨅᨘᨄᨈᨙ ᨁᨚᨓ) adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk sebanyak ± 652.941 jiwa.

Sejarah

Masjid di Gowa Tahun 1924.

Dalam khasanah sejarah nasional, nama Gowa sudah tidak asing lagi. Mulai abad ke-15, Kerajaan Gowa merupakan kerajaan maritim yang besar pengaruhnya di perairan Nusantara. Bahkan dari kerajaan ini juga muncul nama pahlawan nasional yang bergelar Ayam Jantan dari Timur, Sultan Hasanuddin, Raja Gowa XVI yang berani melawan VOC Belanda pada tahun-tahun awal kolonialisasinya di Indonesia. Kerajaan Gowa memang akhirnya takluk kepada Belanda lewat Perjanjian Bungaya. Namun meskipun sebagai kerajaan, Gowa tidak lagi berjaya, kerajaan ini mampu memberi warisan terbesarnya, yaitu Pelabuhan Makassar. Pelabuhan yang kemudian berkembang menjadi Kota Makassar ini dapat disebut anak kandungnya, sedangkan Kerajaan Gowa sendiri merupakan cikal bakal Kabupaten Gowa sekarang.

Kota Makassar lebih dikenal khalayak dibandingkan dengan Kabupaten Gowa. Padahal kenyataannya sampai sekarang Kabupaten Gowa ibaratnya masih menjadi ibu bagi kota ini. Kabupaten yang hanya berjarak tempuh sekitar 10 menit dari Kota Makassar ini memasok sebagian besar kebutuhan dasar kehidupan kota. Mulai dari bahan material untuk pembangunan fisik, bahan pangan, terutama sayur-mayur, sampai aliran air bersih dari Waduk Bili-bili.

Kemampuan Kabupaten Gowa menyuplai kebutuhan bagi daerah sekitarnya dikarenakan keadaan alamnya. Kabupaten seluas 1.883,32 kilometer persegi ini memiliki enam gunung, di mana yang tertinggi adalah Gunung Bawakaraeng. Daerah ini juga dilalui Sungai Jeneberang yang di daerah pertemuannya dengan Sungai Jenelata dibangun Waduk Bili-bili. Keuntungan alam ini menjadikan tanah Gowa kaya akan bahan galian, di samping tanahnya subur.

Geografi

Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' - 5°34' Lintang Selatan dan 120°38' - 120°33' Bujur Timur. Kabupaten Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi dengan ketinggian anatar 10-2800 meter diatas permukaan air laut. Namun demikian wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26% terutama di bagian timur hingga selatan karena merupakan Pegunungan Tinggimoncong, Pegunungan Bawakaraeng-Lompobattang dan Pegunungan Batureppe-Cindako. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30% mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang sungai utama 90 Km.

Batas wilayah

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone
Timur Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Jeneponto
Selatan Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto
Barat Kota Makassar dan Kabupaten Takalar

Pemerintahan

Daftar Bupati


Berikut ini adalah daftar bupati Gowa yang menjabat sejak pembentukannya pada tahun 1957.

No Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Bupati Periode Ref.
1 Andi Ijo Karaeng Lalolang 1957 1960   N/A 1
(1957)
2 Andi Tau 1960 1966 Militer   N/A 2
(1960)
3 K.S. Mas'ud 1967 1976 Militer   N/A 3
(1967)
4 Muhammad Arief Sirajuddin
(1930–?)
1976 1984 Militer   N/A 4
(1976)
5 Andi Kadir Dalle
(1936–2010)
1984 1989 Militer   N/A 5
(1984)
6 Abdul Aziz Umar
(?–2022)
1989 1994 Militer   N/A 6
(1989)
7 Syahrul Yasin Limpo
(1955– )
1994 1999 Golkar Hasbullah Djabar 7
(1994)
1999 2002 November
8 Hasbullah Djabar
(1952–)
2002 November 18 Januari 2004   N/A 8
(1999)
9 Ichsan Yasin Limpo
(1961–2019)
14 Agustus 2005 14 Agustus 2010 Golkar Abdul Razak Badjidu 10
(2005)
[1]
14 Agustus 2010 14 Agustus 2015 Abbas Alauddin 11
(2010)
[2]
10 Adnan Purichta Ichsan
(1986– )
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Golkar Abdul Rauf Malaganni 12
(2015)
26 Februari 2021 Petahana 13
(2020)
Representatif
  Non-Partisan/Penugasan Pemerintah

Pelaksana tugas Bupati

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
Muhammad Yasin Limpo
(Penjabat)
1966 1967 Transisi
Andi Baso Machmud
(Penjabat)
18 Januari 2004 14 Agustus 2005 Transisi
Muhammad Sidik Salam
(Pelaksana Tugas)
14 Agustus 2015 17 Februari 2016 [3] Transisi
Andi Aslam Patonangi
(Penjabat Sementara)
26 September 2020 5 Desember 2020 [4] Adnan Purichta Ichsan
Kamsina
(Pelaksana Harian)
17 Februari 2021 26 Februari 2021 [5] Transisi


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Gowa sejak pembentukannya pada tahun 1953.[6][7]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Gowa dalam dua periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB Steady 1 Kenaikan 4
Gerindra Kenaikan 8 Penurunan 7
PDI-P Kenaikan 4 Penurunan 2
Golkar Steady 9 Penurunan 3
NasDem (baru) 3 Kenaikan 5
PKS Kenaikan 3 Steady 3
Perindo (baru) 4
PPP Kenaikan 6 Kenaikan 8
PAN Steady 5 Penurunan 3
Hanura Penurunan 1 Penurunan 0
Demokrat Penurunan 5 Kenaikan 6
Jumlah Anggota Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai Penurunan 10 Steady 10

Kecamatan

Ekonomi

Pertambangan

Bahan-bahan galian golongan C di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Jenebarang, seperti pasir, batu kali dan kerikil secara turun-temurun mampu memberikan nafkah bagi penduduk sekitarnya. Kontribusi sektor ini dalam kegiatan ekonomi tahun 2000 nilainya mencapai Rp. 105,4 miliar atau 9,13 persen, tetapi sumbangan sektor ini terhadap kas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) cukup signifikan.

Pada tahun anggaran 2001, Pemkab menargetkan Rp. 2,03 miliar dari pajak bahan galian golongan C untuk mengisi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan penggalian memang cukup besar karena selain tersedianya material dari DAS, juga ada batu gunung dan tanah liat. Truk-truk lalu-lalang mengangkut material ini di sepanjang jalan protokol yang menghubungkan Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar.

Bahan galian memang mampu memberikan pemasukan yang besar bagi kas Pemkab Gowa. Pos pajak ini mendominasi pendapatan hingga mencapai 65 persen dalam PAD tahun anggaran 2001 yang besarnya Rp. 3,11 miliar.

Pertanian

Potensi Kabupaten Gowa yang sesungguhnya adalah sektor pertanian. Pekerjaan utama penduduk kabupaten yang pada tahun 2000 lalu berpendapatan per kapita Rp. 2,09 juta ini adalah bercocok tanam, dengan sub sektor pertanian tanaman pangan sebagai andalan. Sektor pertanian memberi kontribusi sebesar 45 persen atau senilai Rp. 515,2 miliar. Lahan persawahan yang tidak sampai 20 persen (3,640 hektare) dari total lahan kabupaten mampu memberikan hasil yang memadai. Dari berbagai produksi tanaman pertanian seperti padi dan palawija, tanaman hortikultura menjadi primadona.

Kecamatan-kecamatan yang berada di dataran tinggi seperti Parangloe, Bungaya dan terutama Tinggimoncong merupakan sentra penghasil sayur-mayur. Sayuran yang paling banyak dibudidayakan adalah kentang, kubis, sawi, bawang daun dan buncis. Per tahunnya hasil panen sayur-sayuran melebihi 5.000 ton. Sayuran dari Kabupaten Gowa mampu memenuhi pasar Kota Makassar dan sekitarnya, bahkan sampai ke Pulau Kalimantan dan Maluku melalui Pelabuhan Parepare dan Pelabuhan Mamuju.

Selain bertani sayur yang memiliki masa tanam pendek, petani Gowa juga banyak yang bertani tanaman umur panjang. Salah satunya adalah tanaman markisa (Fassifora sp). Mengunjungi Makassar kurang afdal rasanya kalau tidak membawa buah tangan sirup atau juice markisa. Jika kita melihat pemandangan di bandara atau pelabuhan, kebanyakan para calon penumpang yang akan meninggalkan Makassar membawa sari buah beraroma segar ini. Tanaman yang berasal dari daratan Amerika Selatan ini identik dengan Sulawesi Selatan. Desa Kanreapia, Kecamatan Tinggimoncong merupakan salah satu daerah penghasil markisa di Kabupaten Gowa. Sayangnya markisa yang rasa buahnya manis asam dan mampu menggerakkan industri kecil makanan dan minuman ini kini mulai kurang diminati petani. Menanam markisa memang tidak mudah, kecuali karena masa tanamnya panjang dan memerlukan perawatan khusus, seperti tinggi permukaan tanah, pupuk dan obat-obatan yang cukup mahal.

Selain itu harga markisa juga tidak stabil dan cenderung terus menurun. Tanaman merambat ini memiliki satu masa panen per tahun (November-Januari) dengan produksi sekitar 300.000 buah per hektare. Jika harga pada masa panen raya, satu kilo (kurang lebih 25 buah) hanya Rp. 500,- sampai Rp. 800,-[butuh rujukan] sehingga para petani hanya menerima Rp 6,0 juta sampai Rp 9,6 juta per hektarenya. Keadaan ini yang mendorong luas tanam markisa terus menurun. Pada tahun 1996 terdapat 1.241 hektare dengan produksi 21.861 ton. Empat tahun kemudian luas tanam menjadi 854 hektare dengan produksi 7.189 ton. Petani banyak beralih tanam dari markisa ke sayuran karena lebih pendek masa tanamnya.

Pariwisata

Wisata Religi

  • Masjid Katangka
  • Makam Sultan Hasanuddin
  • Makam Arung Palakka
  • Makam Syech Yusuf

Wisata Sejarah

  • Kompleks Istana Balla Lompoa
  • Benteng Somba Opu
  • Gowa Discovery Park

Wisata Alam

Air terjun Parangloe
Air terjun Tombolo Pao
  • Air Terjun Parang Loe, merupakan air terjun yang berada di Desa Belapunranga, Kecamatan Parangloe. Air terjun ini merupakan salah satu yang paling indah di Sulawesi selatan karena memiliki karakteristik air terjun yang bertingkat dengan susunan batu yang menarik. Tempat ini masih sangat alami dan masih jarang orang yang berkunjung. Untuk sampai dilokasi harus melewati jalan berbatu dan menuruni jalan setapak yang lumayan terjal. Air terjun ini berada tidak jauh dari jalan poros Makassar-Malino dan berjarak kurang lebih 25 kilometer dari Kota Makassar[16].
  • Air Terjun Tombolo Pao, atau biasa juga disebut Air terjun Bantimurung Gallang. Terletak di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao atau sekitar kurang lebih 10 kilometer dari Kota Malino. Air Terjun ini sangat indah dan mudah untuk diakses[17].

Olahraga

Sarana Olahraga

Klub olahraga

Komunikasi

Stasiun radio

  • Radio Gama 93,7 FM
  • Radio Rewako 100,4 FM

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Bupati Gowa Akhirnya Dilantik". okezone.com. 14 Agustus 2010. Diakses tanggal 2 Februari 2017. 
  2. ^ "Gubernur Lantik Wabup Gowa Abbas Alauddin". Pemerintah Kabupaten Gowa. 17 Mei 2013. Diakses tanggal 12 Oktober 2021. 
  3. ^ "Kabupaten Gowa: Menjelajahi Kabupaten di Sulawesi Selatan". farmandeh.net. 
  4. ^ "Asisten 1 Pemprov Sulsel jabat Pjs Bupati Gowa". antaranews.com. 26 September 2020. Diakses tanggal 6 Desember 2023. 
  5. ^ "Pj Sekda Kamsina Ditunjuk Jadi Plh Bupati Gowa". Humas Gowa. 17 Februari 2021. Diakses tanggal 2 Maret 2021. 
  6. ^ Perolehan Kursi DPRD Gowa 2014-2019
  7. ^ Perolehan Kursi DPRD Gowa 2019-2024
  8. ^ Djawatan Penerangan Propinsi Sulawesi (1955). Memperkenalkan Sulawesi (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Djawatan Penerangan Propinsi Sulawesi. hlm. 55–64. 
  9. ^ Pemerintahan Republik Indonesia (1959). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Pemerintahan Republik Indonesia. 
  10. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1981). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1981 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 24. 
  11. ^ Badan Pusat Statistik Propinsi Sulawesi Selatan (1982). Sulawesi Selatan Dalam Angka 1982 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Ujung Pandang: Kantor Sensus & Statistik Propinsi Sulawesi Selatan. hlm. 35. 
  12. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1988). Pemilihan Umum 1987 (Volume 5) (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 218. 
  13. ^ Lembaga Pemilihan Umum RI (1994). Pemilihan Umum 1992 Dari Daerah Ke Daerah (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Jakarta: Lembaga Pemilihan Umum. hlm. 448. 
  14. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2002). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2002 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 22. 
  15. ^ Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan (2004). Sulawesi Selatan Dalam Angka 2004-2005 (pdf) (dalam bahasa Indonesia). Makassar: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan. hlm. 23–27. 
  16. ^ Air Terjun Parangloe
  17. ^ Air Terjun Tombolo Pao

Pranala luar