Lompat ke isi

Grand Prix Austria

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari GP Austria)

Grand Prix Austria
Red Bull Ring
(2014–sekarang)
Informasi lomba
Jumlah gelaran43
Pertama digelar1963
Terbanyak menang (pembalap)Belanda Max Verstappen (4)
Terbanyak menang (konstruktor)Italia Ferrari (7)
Panjang sirkuit4.318 km (2.683 mi)
Jarak tempuh306.452 km (190.420 mi)
Lap71
Balapan terakhir (2024)
Pole position
Podium
Lap tercepat
Team order Ferrari di Grand Prix Austria tahun 2002.

Grand Prix Austria (dalam bahasa Jerman: Großer Preis von Österreich) merupakan salah satu seri balapan mobil yang sempat masuk ke dalam kalender Kejuaraan Dunia FIA Formula 1. Balapan pertama Grand Prix Austria sebagai bagian dari kalender Kejuaraan Dunia FIA Formula 1, digelar pada musim 1964 di sirkuit Zeltweg Airfield. Balapan ini terbilang sukses, tetapi karena treknya dinilai terlalu berbahaya, maka FIA menghapus Grand Prix Austria untuk sementara waktu, sampai negara tersebut memiliki sirkuit yang baik.

Pada periode tahun 1970-1987, Grand Prix Austria kembali lagi digelar, kali ini mengambil tempat di sirkuit Österreichring. Namun, setelah penyelenggaraan balapan pada tahun 1987, FIA kembali menghapus Grand Prix Austria dari kalender, karena treknya lagi-lagi dinilai terlalu berbahaya.

Pada periode musim 1997-2003, Grand Prix Austria kembali lagi digelar di trek renovasi dari Österreichring, yang kini dinamakan A1 Ring. Balapan pada musim 2002 menjadi sebuah balapan yang heboh karena kasus team order tim Ferrari (Michael Schumacher dan Rubens Barrichello). Musim 2003 adalah balapan terakhir Grand Prix Austria, sebelum dihapus dari kalender, dan digantikan oleh Grand Prix Tiongkok.

Grand Prix ini kembali lagi masuk ke dalam kalendar Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu, terhitung mulai dari musim 2014.

Grand Prix Austria telah diadakan di dua lokasi berbeda di daerah Zeltweg yang terletak di Spielberg di Austria tenggara.[1] Ini pertama kali diadakan di lapangan udara di sana selama dua tahun, kemudian trek balap permanen yang disebut Österreichring dibangun pada tahun 1969, dan ajang Formula Satu pertama kali diadakan di sana pada tahun 1970, dan setiap balapan berikutnya telah diadakan di sana dalam tiga periode berbeda, karena sirkuit telah dibangun kembali, dan terjual.

Sirkuit Zeltweg Airfield

[sunting | sunting sumber]

Acara non-kejuaraan diadakan pada tahun 1963 di trek balap di Lapangan Udara Zeltweg, dan berhasil dimenangkan oleh Jack Brabham dari Australia. Acara Kejuaraan Dunia yang pertama berlangsung pada tahun berikutnya, dan pembalap asal Italia, yaitu Lorenzo Bandini, yang berhasil memenangkan satu-satunya balapan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu dengan menggunakan mobil Ferrari. Balapan itu sukses, tetapi lintasannya dianggap terlalu berbahaya; sirkuit itu sempit dan sangat bergelombang, dan penonton mengeluhkan area tontonan yang buruk. FIA menghapus balapan ini dari kalender F1, sampai trek yang cocok dibuat.

Acara ini diselenggarakan pada tahun 1965, sebagai perlombaan mobil sport non-kejuaraan, Zeltweg 200 Miles, sebelum diadopsi oleh ajang World Sportscar Championship pada periode musim 1966-69, sebagai Zeltweg 1000 km.[2]

Österreichring

[sunting | sunting sumber]

Dari tahun 1970 hingga 1987, acara tersebut diadakan di Österreichring (diterjemahkan secara harfiah sebagai "sirkuit Austria") (juga terletak di dekat Zeltweg). Lintasan Itu dibangun di pegunungan Styria yang indah, dan merupakan jalur yang mengalir deras, di mana setiap sudutnya panjang dan cepat. Grand Prix Austria ditetapkan sebagai Grand Prix Eropa hanya sebanyak satu kali saja, yaitu pada tahun 1975, ketika gelar ini merupakan sebuah gelar kehormatan yang diberikan setiap tahun untuk satu balapan Grand Prix di benua Eropa. Jalur yang sangat cepat populer di kalangan para pembalap, dan acaranya pun berlangsung cukup sukses. Balapan pertama di lintasan ini didominasi oleh tim Ferrari, dengan mesin Flat-12 yang lebih bertenaga memungkinkan mereka melaju 10 mph lebih cepat – yang merupakan hal yang banyak dalam istilah balap. Balapan pada musim 1971 melihat pembalap asal Swiss, yaitu Jo Siffert, mendominasi di dalam mobil BRM-nya, dan pembalap asal Inggris, yaitu Jackie Stewart, berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap yang kedua baginya. Bakapan pada musim 1975 dirusak oleh kecelakaan fatal yang menimpa pembalap asal Amerika Serikat (AS), yaitu Mark Donohue, dan balapan itu sendiri basah kuyup oleh intensitas hujan yang tinggi, dan dimenangkan oleh Vittorio Brambilla, dan memenangkan satu-satunya balapan F1 dalam karier balapan F1-nya, dan, sesuai dengan bentuknya, dia mengalami kecelakaan ketika dia melintasi garis finis, ketika balapan terpaksa dihentikan lebih awal karena curah hujan yang semakin parah. Pada tahun 1976, sebuah kecelakaan mengerikan yang telah menimpa pembalap favorit tuan rumah, yaitu Niki Lauda, di Nürburgring, Nürburg, Jerman, telah menyebabkan dia terpaksa harus absen di dalam perlombaan ini, yang berhasil dimenangkan oleh pembalap asal Inggris, yaitu John Watson, di tim F1 Penske yang berumur pendek, dan memenangkan perlombaan Formula Satu yang pertama baginya.

Musim 1976 telah melihat sudut Voest-Hugel berubah sedikit menjadi satu sudut, dan bukan dua sudut; tetapi musim 1977 melihat chicane tiga sudut lambat telah dipasang di Voest-Hugel, di mana Donohue telah jatuh pada balapan 2 tahun sebelumnya. Tendangan tikungan yang tercepat di lintasan ini sekarang menjadi tikungan paling lambat di sana, dan akan dikenal sebagai Hella-Licht Chicane. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh pembalap asal Australia, yaitu Alan Jones, di dalam sebuah mobil Shadow; dan sama halnya seperti Brambilla dan juga Watson, kemenangan itu adalah kemenangan Grand Prix yang pertama baginya. Musim 1978 melihat mobil Lotus 79 yang dominan di barisan terdepan, dan pembalap asal Amerika Serikat (AS), yaitu Mario Andretti, jatuh di tikungan Glatz Kurve pada lap pertama, dan rekan setimnya, pembalap asal Swedia Ronnie Peterson, berhasil meraih kemenangan. Musim 1979 mulai menunjukkan keunggulan mesin turbo-charge di sirkuit yang cepat dan tinggi ini. Meskipun Jones berhasil menang lagi di dalam mobil tim Williams, namun Jean-Pierre Jabouille dan Rene Arnoux dengan mobil Renault mereka mampu mendominasi acara ini dan juga balapan pada tahun berikutnya, yang dimenangkan oleh Jabouille. Pada tahun 1981, tiga mobil turbo-charge mendominasi barisan depan; dan ke dalam perlombaan, tenaga yang sangat besar dan handling yang mengerikan dari mobil Ferrari milik Didier Pironi, membantunya untuk menahan empat mobil dengan handling yang lebih baik, dan terlibat dalam pertarungan lima arah untuk memperebutkan tempat ketiga, yang berlangsung beberapa saat, tetapi empat mobil yang lewat pada akhirnya melewatinya, salah satunya adalah whogy Jacques Laffite, yang berhasil memenangkan perlombaan ini. Musim 1982 menyaksikan pertunjukan yang spektakuler, di mana lima mobil bertenaga turbocharged mendominasi grid ini; semua, kecuali satu, dari mobil-mobil ini, terpaksa harus rela pensiun karena masalah mekanis, termasuk pembalap asal Italia, yaitu Riccardo Patrese, yang mengalami sebuah kecelakaan spektakuler di tikungan Texaco Bends, dan pembalap asal Perancis, yaitu Alain Prost, yang mana mesin mobilnya habis dengan beberapa lap tersisa, pada saat sedang memimpin lomba ini. Setelah Prost terpaksa harus rela pensiun dari balapan ini, balapan ini pun lamtas berubah menjadi sprint yang panas antara pembalap asal Italia, yaitu Elio de Angelis, dengan mobil tim Lotus, dan pembalap asal Finlandia, yaitu Keke Rosberg, dengan mobil tim Williams. Rosberg terus-menerus memotong De Angelis; tetapi setelah Prost terpaksa harus rela pensiun, Rosberg mulai membuat 1,5 detik lap dengan De Angelis; dan pada lap terakhir, dua pembalap yang sejauh ini tidak pernah menang, berjuang untuk bisa meraih kemenangan, dan De Angelis mampu menahan Rosberg, dan menang dengan jarak kurang dari setengah panjang mobil; .05 detik. Musim 1984 melihat Lauda pada akhirnya berhasil meraih kemenangan di balapan di rumah sendiri dengan mobil McLaren-nya, dan Prost pun Berhasil memenangkan dua balapan berikutnya. Balapan pada tahun 1985 mengalami kecelakaan yang menakutkan di tikungan Panorama Curve, ketika Andrea de Cesaris secara spektakuler menggulung mobil Ligier-nya, yang membuatnya dipecat dari tim. Musim 1986 melihat pembalap asal Austria, yaitu Gerhard Berger, memimpin lap awal dengan 1.400 bhp (1.044 kW; 1.419 PS) Benetton-BMW, tetapi masalah kelistrikan pada mobilnya membuat balapannya menjadi hancur, memungkinkan bagi Alain Prost untuk mengambil kemenangan lomba ini, dengan keunggulan lebih dari satu lap dari dua pembalap tim Ferrari, yaitu Michele Alboreto dan Stefan Johansson.

Balapan pada tahun 1987 sempat diulangi lagi dari awal sebanyak dua kali, karena kecelakaan di grid pit-straight yang sempit; dan trek ini juga dianggap terlalu berbahaya menurut standar FIA, karena banyaknya tikungan yang berkecepatan tinggi, kurangnya perlindungan dari pepohonan, dan tanggul dan juga kecelakaan di awal banyak balapan di pit yang sempit dan sempit. Peningkatan kecepatan juga menjadi sebuah masalah yang berkembang di sirkuit Österreichring, di mana pole-sitter Nelson Piquet rata-rata mencapai kecepatan 159,457 mph (255,756 km/jam), dengan mobil tim Williams bertenaga 1.100 hp milik Honda. Piquet menempati urutan kedua dari rekan setimnya, pembalap asal Inggris Nigel Mansell. Upaya untuk mengembalikan balapan tersebut tidak berhasil, dan balapan tersebut pun sempat menghilang selama satu dekade.

Pada tahun 1995 dan 1996, sirkuit Österreichring akhirnya diperbarui dan diperbarui, yang memungkinkan bagi perlombaan ini untuk bisa kembali berjalan lagi pada tahun 1997. Sejak trek, yang dinamai A1-Ring setelah sponsor, terletak di wilayah kota Spielberg, sekarang kota Spielberg telah diberikan sebagai situs Grand Prix. Seluruh tata letak didesain ulang oleh seorang arsitek asal Jerman, yaitu Hermann Tilke, dan trek ini kehilangan semua sudutnya yang panjang dan menyapu, selain dari Tikungan Texaco (yang dibuat lebih pendek dan lebih lambat), dan chicane Hella-Licht, Flatschach, kurva Dr.Tiroch, dan yang pertama setengah dari backstretch berjalan ke tempat Bosch-Kurve dibawa keluar, dan diganti dengan sebuah bypass yang langsung menuju ke paruh kedua dari fast, backstretch menanjak. Balapan yang terjadi pada musim 2002 telah mendapatkan publisitas yang negatif, setelah tim Ferrari menginstruksikan Rubens Barrichello untuk menyerahkan kemenangannya kepada Michael Schumacher. Balapan Itu adalah salah satu andalan di kalender, sampai menjadi tuan rumah balapan terakhirnya pada tahun 2003.

Red Bull Ring

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan Juli 2013, telah dilaporkan bahwa pemilik baru dari sirkuit ini, yaitu Red Bull GmbH, telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Bernie Ecclestone untuk bisa menghidupkan kembali Grand Prix Austria, setelah selama sepuluh tahun absen dari kalender F1. Perlombaan itu diberi tanggal sementara pada bulan Juli 2014.[3] Pada tanggal 6 Desember 2013, kalender resmi F1 untuk musim 2014 pun akhirnya dirilis, termasuk Grand Prix Austria di atasnya.[4]

Pembalap asal Inggris, yaitu Lewis Hamilton, berhasil mengambil posisi terdepan pada Grand Prix Austria di musim 2016, sementara rekan setimnya pada saat itu, yaitu Nico Rosberg, start di urutan keenam setelah menerima penalti grid.[5] Kedua pembalap mengikuti strategi yang berlawanan untuk menjadi yang pertama dan kedua setelah pit stop, dengan Hamilton yang menggunakan ban balap pilihan secara bertahap mengejar Rosberg.[6] Keduanya melakukan kontak pada saat Hamilton sedang mencoba untuk melewati Rosberg di putaran terakhir; Hamilton berhasil memenangkan balapan, sementara Rosberg mematahkan sayap depan mobilnya dan finis di urutan keempat di belakang pembalap asal Belanda, yaitu Max Verstappen, dan pembalap asal Finlandia, yaitu Kimi Räikkönen.[7] Penyelidikan pengawas balapan menemukan bahwa Rosberg telah menyebabkan tabrakan yang dapat dihindari, dan memberinya penalti sepuluh detik, meskipun hasil akhir balapan tidak terpengaruh.[6]

Di Grand Prix Austria 2018, pembalap asal Finlandia, yaitu Valtteri Bottas, memulai balapan ini di posisi terdepan, diikuti oleh Hamilton dan Räikkönen. Namun, dalam balapan tersebut, kedua Mercedes mengalami masalah teknis dan tidak ada yang mampu menyelesaikan balapan. Pembalap asal Australia, yaitu Daniel Ricciardo, juga pensiun dari balapan. Verstappen berhasil menang, diikuti oleh Räikkönen di posisi ke-2 dan rekan setimnya, yaitu Sebastian Vettel, di posisi ke-3. Tim Haas asal Amerika Serikat memanfaatkan sepenuhnya pengunduran diri tim Mercedes dan Ricciardo, dan finis di urutan ke-4 (Romain Grosjean) dan ke-5 (Kevin Magnussen). Vettel kembali memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dengan keunggulan hanya 1 poin saja, setelah Hamilton pensiun.[8]

Di Grand Prix Austria 2019, beberapa pembalap keluar jalur di dalam sesi latihan bebas karena adanya hembusan angin. Di babak kualifikasi, pembalap asal Monako, yaitu Charles Leclerc, berhasil mengamankan posisi terdepan yang kedua untuknya. Verstappen dipromosikan ke posisi kedua dan Bottas ke posisi ketiga setelah Hamilton yang berada di posisi kedua diberikan penalti grid karena menghalangi laju Kimi Räikkönen di sesi Q1. Dalam balapan tersebut, Leclerc memimpin jauh pada saat Verstappen kehilangan beberapa posisi di awal. Namun, Verstappen berhasil menemukan tenaga untuk mobilnya dan berhasil bangkit, melewati Leclerc dengan hanya beberapa putaran tersisa. Investigasi dilakukan setelah terjadi kontak antara keduanya di tikungan ke-3 pada putaran ke-69, tetapi pengawas balapan menganggap itu sebagai sebuah insiden balapan biasa. Semua pembalap berhasil menyelesaikan balapan ini, dengan Verstappen yang berhasil memenangkan balapan ini untuk tahun kedua secara berturut-turut, serta mencatatkan putaran tercepat. Leclerc finis di posisi kedua dan Bottas finis di posisi ketiga. Itu adalah kemenangan yang pertama untuk sebuah mobil F1 bertenaga Honda sejak Jenson Button di Grand Prix Hungaria 2006, dan kemenangan non-Mercedes yang pertama di tahun 2019.[9]

Dampak pandemi COVID-19

[sunting | sunting sumber]

Kalender yang semula dijadwalkan untuk Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2020, sangat dipengaruhi oleh wabah pandemi COVID-19.[a] Beberapa Grand Prix dibatalkan atau ditunda setelah putaran pembukaan di Australia dibatalkan, mendorong pihak Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) untuk menyusun kalender yang baru. Awal kejuaraan ditunda hingga tanggal 5 Juli 2020, dengan Red Bull Ring yang secara resmi menjadi tuan rumah Grand Prix Austria sebagai putaran pembukaan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2020. Penyelenggara balapan menandatangani kontrak dengan Liberty Media Corporation, pemegang hak komersial olahraga ini, untuk menjadi tuan rumah putaran kedua di sirkuit pada tanggal 12 Juli 2020 (seminggu setelah balapan pertama), yang dikenal sebagai "Grand Prix Styria".[10][b] Perlombaan ini diberi nama untuk Styria, negara bagian Austria, yaitu tempat di mana Red Bull Ring berada. Dua balapan di Austria secara berurutan, menandai bahwa untuk yang pertama kalinya ada sebuah negara yang menyelenggarakan dua balapan secara beruntun di dalam satu musim yang sama sejak musim 1995, ketika Jepang menjadi tuan rumah Grand Prix Pasifik dan Jepang.[c] Perlombaan ini juga merupakan yang pertama dalam sejarah olahraga ini, di mana satu tempat dan tata letak sirkuit yang sama menjadi tuan rumah bagi dua balapan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu secara berturut-turut.

Musim 2020 yang telah tertunda karena gangguan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, pada akhirnya berhasil dimulai juga, dengan berlangsungnya Grand Prix Austria. Valtteri Bottas, dengan membalap untuk tim Mercedes, berhasil mengambil posisi terdepan, di depan rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, dan Max Verstappen dari tim Red Bull; Namun, Hamilton diberi penalti grid turun tiga tempat, karena ia tidak cukup memperlambat laju mobilnya pada saat bendera kuning dikibarkan, menyusul kesalahan kecil yang telah dilakukan oleh Bottas. Ini mempromosikan Verstappen ke posisi kedua, pembalap muda tim McLaren, yaitu Lando Norris, ke posisi ketiga, dan juga Alexander Albon ke posisi keempat. Dalam perlombaan penting, yang menampilkan tiga periode Safety Car (SC), dan pengunduran diri sembilan pembalap, Bottas berhasil menang, di depan pembalap tim Ferrari, yaitu Charles Leclerc, dan Norris. Hamilton melewati garis finis di tempat kedua, tetapi dia menerima penalti waktu sebanyak lima detik setelah bertabrakan dengan Albon, yang kemudian segera pensiun; setelah penalti diterapkan, Hamilton finis di posisi keempat, di depan Carlos Sainz Jr., Sergio Pérez, dan Pierre Gasly.[11]

Verstappen kembali berhasil menduduki posisi start pertama di Grand Prix Austria 2021, yang menggunakan sirkuit yang sama dengan Grand Prix Styria 2021, yaitu Red Bull Ring. Esteban Ocon keluar dari balapan lebih awal setelah mengalami kegagalan suspensi pada mobilnya. Norris mendapat penalti setelah mendorong Pérez keluar lintasan, dan selanjutnya menimpa Pérez yang melakukan hal serupa pada Leclerc. Verstappen kembali berhasil menang, Bottas finis di posisi kedua dan Norris finis di urutan ketiga, sementara Hamilton berada di posisi ke empat, dan membuat jarak poin semakin jauh.

Verstappen berhasil lolos ke posisi terdepan dan memenangkan sprint kedua kejuaraan di Grand Prix Austria 2022. Dia disalip sebanyak tiga kali di berbagai titik oleh Leclerc, yang pada akhirnya berhasil memenangkan balapan.[12] Sainz lebih cepat dari Verstappen dan melakukan "satu-dua yang mudah",[13] sebelum masalah unit daya membuatnya pensiun,[14] meninggalkan Verstappen di posisi kedua, dan mempromosikan Hamilton ke posisi ketiga.[15]

Max Verstappen memimpin jalannya balapan ini di putaran pertama di Grand Prix Austria 2023. Dia berhasil menjadi pemenang balapan ini pada akhirnya.

Verstappen juga berhasil meraih posisi terdepan di Grand Prix Austria 2023, baik untuk Grand Prix hari Minggu, maupun untuk sesi sprint hari Sabtu. Verstappen bertarung dengan rekan setimnya, yaitu Pérez, di putaran pembuka balapan sprint, dengan Pérez yang tampak mendorong Verstappen ke rumput menjelang tikungan ke-3. Verstappen tetap mempertahankan keunggulannya, dan memimpin jalannya balapan sprint di setiap putaran untuk meraih kemenangan.[16] Pada balapan tersebut, Verstappen unggul jauh dari Leclerc dan Sainz. Leclerc sempat memimpin jalannya balapan setelah lebih memilih untuk masuk ke dalam pit di bawah mobil keselamatan virtual untuk memindahkan mobil Haas yang dikemudikan oleh Nico Hülkenberg yang tersingkir, sementara Verstappen tidak. Leclerc menjadi pembalap yang pertama sejak Pérez di Grand Prix Miami yang memimpin satu putaran selain Verstappen, yang dengan cepat melewati Leclerc untuk kembali memimpin jalannya lomba. Verstappen berhasil meraih kemenangan untuk yang kelima kalinya secara berturut-turut di depan Leclerc, yang mencetak posisi finis terbaiknya di musim ini, dan Pérez, yang berhasil bangkit setelah start dari ke-15.[17] Sejumlah pembalap melanggar penalti batas lintasan selama akhir pekan ini, dengan 47 waktu putaran yang dihapus di sesi kualifikasi saja. Selama balapan berlangsung, FIA melaporkan bahwa ada "lebih dari 1.200 kejadian di mana sebuah mobil dilaporkan berpotensi meninggalkan lintasan", dan sejumlah pembalap, termasuk Lewis Hamilton dan Carlos Sainz, diberi penalti waktu karena beberapa pelanggaran.[18]

Grand Prix 2024 menampilkan sprint yang ketiga di musim ini. Verstappen berhasil meraih posisi terdepan untuk sprint, yang kemudian berhasil dimenangkan olehnya di depan duet pembalap McLaren, yaitu Oscar Piastri dan Norris. Verstappen juga berhasil meraih posisi terdepan untuk balapan utama, dan berada di jalur yang tepat untuk menang setelah memimpin sebagian besar jalannya balapan, tetapi Norris segera memperkecil jarak dengannya setelah pit stop yang lambat untuk Verstappen, yang sekarang menggunakan ban yang lebih tua dengan Norris memiliki keunggulan ban. Setelah beberapa putaran berjuang untuk memimpin jalannya lomba, Verstappen dan Norris melakukan kontak, menandai pengunduran diri untuk yang kedua kalinya bagi Norris di musim ini setelah sprint Grand Prix Miami, dan Verstappen turun ke posisi kelima setelah mengalami ban bocor. Pembalap muda tim Mercedes, yaitu George Russell, diuntungkan oleh keduanya yang melakukan kontak untuk meraih kemenangan yang kedua di dalam kariernya, dan kemenangan yang kedua bagi tim Mercedes di era ground effect, setelah Grand Prix São Paulo 2022. Dia bergabung di atas podium bersama dengan Piastri dan Sainz.[19]

Pemenang Grand Prix Austria

[sunting | sunting sumber]

Pemenang berulang (pembalap)

[sunting | sunting sumber]

Pembalap dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.

Jumlah kemenangan Pembalap Tahun menang
4 Belanda Max Verstappen 2018, 2019, 2021, 2023
3 Swiss Jo Siffert 1968, 1969*, 1971
Prancis Alain Prost 1983, 1985, 1986
2 Swedia Ronnie Peterson 1973, 1978
Australia Alan Jones 1977, 1979
Finlandia Mika Häkkinen 1998, 2000
Jerman Michael Schumacher 2002, 2003
Jerman Nico Rosberg 2014, 2015
Finlandia Valtteri Bottas 2017, 2020
Sumber:[20][21][22]

* Berbagi kemenangan bersama dengan Kurt Ahrens Jr.

Pemenang berulang (konstruktor)

[sunting | sunting sumber]

Tim dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.

Jumlah kemenangan Konstruktor Tahun menang
7 Italia Ferrari 1964, 1965, 1970, 1999, 2002, 2003, 2022
6 Britania Raya McLaren 1984, 1985, 1986, 1998, 2000, 2001
Jerman Mercedes 2014, 2015, 2016, 2017, 2020, 2024
4 Britania Raya Lotus 1972, 1973, 1978, 1982
Austria Red Bull 2018, 2019, 2021, 2023
3 Jerman Porsche 1966, 1968, 1969
Britania Raya Williams 1979, 1987, 1997
2 Britania Raya Brabham 1963, 1974
Prancis Renault 1980, 1983
Sumber:[20][21][22]

Pemenang berulang (produsen mesin)

[sunting | sunting sumber]

Manufaktur dalam cetak tebal berkompetisi di kejuaraan Formula Satu pada musim ini.
Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.

Jumlah kemenangan Manufaktur Tahun menang
10 Amerika Serikat Ford * 1967, 1972, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1979, 1982
9 Jerman Mercedes ** 1998, 2000, 2001, 2014, 2015, 2016, 2017, 2020, 2024
7 Italia Ferrari 1964, 1965, 1970, 1999, 2002, 2003, 2022
3 Jerman Porsche 1966, 1968, 1969
Luksemburg TAG *** 1984, 1985, 1986
Prancis Renault 1980, 1983, 1997
Jepang Honda 1987, 2019, 2021
Sumber:[20][21][22]

* Dibangun oleh Cosworth, didanai oleh Ford (kecuali pada tahun 1967)

** Antara tahun 1998 dan 2001 dibangun oleh Ilmor, didanai oleh Mercedes

*** Dibangun oleh Porsche

Berdasarkan tahun

[sunting | sunting sumber]
Österreichring dengan chicane, yang digunakan pada musim 1977 hingga 1987.
Österreichring original, yang digunakan pada musim 1969 hingga 1976.
Zeltweg Airfield, yang digunakan pada musim 1963 hingga 1968.

Latar belakang merah muda menunjukkan acara balapan yang bukan merupakan bagian dari Kejuaraan Dunia Formula Satu.

Tahun Pembalap Konstruktor Lokasi Laporan
1963 Australia Jack Brabham Brabham-Climax Zeltweg Airfield Laporan
1964 Italia Lorenzo Bandini Ferrari Zeltweg Airfield Laporan
1965 Austria Jochen Rindt Ferrari Zeltweg Airfield Laporan
1966 Jerman Gerhard Mitter
Jerman Hans Herrmann
Porsche Laporan
1967 Australia Paul Hawkins Ford Laporan
1968 Swiss Jo Siffert Porsche Laporan
1969 Swiss Jo Siffert
Jerman Kurt Ahrens Jr.
Porsche Österreichring Laporan
1970 Belgia Jacky Ickx Ferrari Österreichring Laporan
1971 Swiss Jo Siffert BRM Laporan
1972 Brasil Emerson Fittipaldi Lotus-Ford Laporan
1973 Swedia Ronnie Peterson Lotus-Ford Laporan
1974 Argentina Carlos Reutemann Brabham-Ford Laporan
1975 Italia Vittorio Brambilla March-Ford Laporan
1976 Britania Raya John Watson Penske-Ford Laporan
1977 Australia Alan Jones Shadow-Ford Laporan
1978 Swedia Ronnie Peterson Lotus-Ford Laporan
1979 Australia Alan Jones Williams-Ford Laporan
1980 Prancis Jean-Pierre Jabouille Renault Laporan
1981 Prancis Jacques Laffite Ligier-Matra Laporan
1982 Italia Elio de Angelis Lotus-Ford Laporan
1983 Prancis Alain Prost Renault Laporan
1984 Austria Niki Lauda McLaren-TAG Laporan
1985 Prancis Alain Prost McLaren-TAG Laporan
1986 Prancis Alain Prost McLaren-TAG Laporan
1987 Britania Raya Nigel Mansell Williams-Honda Laporan
1988

1996
Tidak diadakan karena adanya masalah keamanan dengan Österreichring
1997 Kanada Jacques Villeneuve Williams-Renault A1-Ring Laporan
1998 Finlandia Mika Häkkinen McLaren-Mercedes Laporan
1999 Britania Raya Eddie Irvine Ferrari Laporan
2000 Finlandia Mika Häkkinen McLaren-Mercedes Laporan
2001 Britania Raya David Coulthard McLaren-Mercedes Laporan
2002 Jerman Michael Schumacher Ferrari Laporan
2003 Jerman Michael Schumacher Ferrari Laporan
2004

2013
Tidak digelar
2014 Jerman Nico Rosberg Mercedes Red Bull Ring Laporan
2015 Jerman Nico Rosberg Mercedes Laporan
2016 Britania Raya Lewis Hamilton Mercedes Laporan
2017 Finlandia Valtteri Bottas Mercedes Laporan
2018 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-TAG Heuer Laporan
2019 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-Honda Laporan
2020 Finlandia Valtteri Bottas Mercedes Laporan
2021 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-Honda Laporan
2022 Monako Charles Leclerc Ferrari Laporan
2023 Belanda Max Verstappen Red Bull Racing-Honda RBPT Laporan
2024 Britania Raya George Russell Mercedes Laporan
Sumber:[20][21][22]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Pandemi COVID-19 membuat beberapa Grand Prix dibatalkan atau dijadwal ulang. Kalender yang direvisi berisi 17 lomba.
  2. ^ Grand Prix digelar tanpa penonton karena pandemi COVID-19 di Austria.
  3. ^ Grand Prix Australia 1995 adalah balapan yang terakhir dari musim 1995, dan balapan 1996 adalah balapan yang pertama dari balapan musim 1996, yang menandai terakhir kali suatu negara menyelenggarakan dua Grand Prix secara berturut-turut, meski tidak berada di dalam satu musim yang sama.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Zeltweg Air Base". Google Maps. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-28. Diakses tanggal 22 October 2020. 
  2. ^ "Zeltweg 200 Miles 1965 - Race Results - Racing Sports Cars". www.racingsportscars.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-04. Diakses tanggal 4 July 2020. 
  3. ^ "Austrian Grand Prix set to return to F1 calendar in 2014". Autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-31. Diakses tanggal 25 July 2013. 
  4. ^ "2015". Formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-02. Diakses tanggal 17 December 2015. 
  5. ^ Richard, Giles (2 July 2016). "Lewis Hamilton takes pole at Austrian F1 Grand Prix amid the showers". The Guardian. Spielberg, Austria. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2016. 
  6. ^ a b Benson, Andrew (3 July 2016). "Lewis Hamilton wins Austrian Grand Prix after Nico Rosberg collision". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 May 2017. 
  7. ^ Fisher, Ben (3 July 2016). "F1: Lewis Hamilton wins Austrian Grand Prix at Red Bull Ring – as it happened". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2016. 
  8. ^ "Lewis Hamilton retires from Austrian GP as Max Verstappen wins". BBC Sport. 1 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 26 November 2018. 
  9. ^ "Max Verstappen wins thriller after late pass on Charles Leclerc". 30 June 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2019. Diakses tanggal 13 October 2019. 
  10. ^ Bach, Ralf (18 April 2020). "Almost done: F1 season opener with two races in Austria". F1-Insider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2020. Diakses tanggal 2 June 2020. 
  11. ^ "Bottas beats Leclerc and Norris to win dramatic Austrian GP as Hamilton is penalised". F1. 5 July 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2020. Diakses tanggal 7 August 2020. 
  12. ^ Benson, Andrew. "Austrian Grand Prix: Charles Leclerc claims commanding win to revive title hopes". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2022. Diakses tanggal 11 July 2022. 
  13. ^ "'It's the story of my season' – Sainz frustrated as 'easy 1–2' goes up in flames at the Red Bull Ring" (dalam bahasa Inggris). Formula One. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2022. Diakses tanggal 13 July 2022. 
  14. ^ "Ferrari fear power unit failure repeat". GPfans (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2022. Diakses tanggal 13 July 2022. 
  15. ^ "F1 2022 Austrian GP – Race results". RacingNews365 (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2022. Diakses tanggal 13 July 2022. 
  16. ^ "2023 Austrian Grand Prix F1 Sprint report and highlights: Verstappen battles back against Perez for victory during frenetic wet-dry Sprint in Austria". Formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2023. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  17. ^ "Verstappen makes it five wins in a row with Austria victory". Formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2023. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  18. ^ "Why drivers were penalised for track limits in Austria". Formula1.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2023. Diakses tanggal 2023-07-03. 
  19. ^ "Russell claims surprise win in Austria after Verstappen and Norris dramatically collide in battle for the lead". Formula1.com. 30 June 2024. Diakses tanggal 30 June 2024. 
  20. ^ a b c d "Austrian GP". ChicaneF1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 December 2021. Diakses tanggal 10 December 2021. 
  21. ^ a b c d Diepraam, Mattijs; Muelas, Felix. "Grand Prix winners 1894–2019". Forix. Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 August 2017. Diakses tanggal 10 December 2021. 
  22. ^ a b c d Higham, Peter (1995). "Austrian Grand Prix". The Guinness Guide to International Motor RacingPerlu mendaftar (gratis). London, England: Motorbooks International. hlm. 350. ISBN 978-0-7603-0152-4 – via Internet Archive. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]