Karbon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WikiFauna (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 19020936 oleh CommonsDelinker (bicara) (TW)
Tag: Pembatalan
Wiz Qyurei (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1: Baris 1:
{{about|unsur kimia|era dalam zaman Paleozoikum|Karbon (periode)|kegunaan lain|Karbon (disambiguasi)}}
{{about|unsur kimia|era dalam zaman Paleozoikum|Karbon (periode)|kegunaan lain|Karbon (disambiguasi)}}
{{Kotak info karbon}}
'''Karbon''' (dari {{lang-la|carbo}} "arang") atau '''zat arang''' adalah sebuah [[unsur kimia]] dengan [[Lambang unsur|lambang]] '''C''' dan [[nomor atom]] 6. Ia merupakan [[nonlogam]]l dan [[Valensi|tetravalen]]—[[atom]]nya membuat empat [[elektron]] tersedia untuk membentuk [[ikatan kimia]] [[ikatan kovalen|kovalen]]. Ia berada dalam [[Golongan karbon|golongan 14]] dari [[tabel periodik]].<ref>{{cite web
|title=carbon {{!}} Facts, Uses, & Properties
|url=https://www.britannica.com/science/carbon-chemical-element|website=[[Encyclopædia Britannica]]|language=en|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20171024183827/https://www.britannica.com/science/carbon-chemical-element|archive-date=24 Oktober 2017}}
</ref> Karbon hanya menyusun sekitar 0,025 persen dari kerak Bumi.<ref>{{cite web
|url=https://www.britannica.com/science/carbon-chemical-element|title=carbon|website=Encyclopædia Britannica}}
</ref> Tiga [[Isotop karbon|isotop]] terjadi secara alami, [[Karbon-12|{{sup|12}}C]] dan [[Karbon-13|{{sup|13}}C]] merupakan [[nuklida stabil]], sedangkan [[Karbon-14|{{sup|14}}C]] merupakan sebuah [[radionuklida]], meluruh dengan [[waktu paruh]] sekitar 5.730&nbsp;tahun.<ref name="isotopes">{{cite web
|url=http://www.webelements.com/webelements/elements/text/C/isot.html
|title=Carbon&nbsp;– Naturally occurring isotopes|publisher=WebElements Periodic Table|access-date=18 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080908030327/http://www.webelements.com/webelements/elements/text/C/isot.html|archive-date=8 September 2008}}
</ref> Karbon merupakan salah satu [[Penemuan unsur kimia#Penemuan kuno|dari sedikit unsur yang telah dikenal sejak zaman dahulu]].<ref name="D2">{{cite web
|url=http://www.caer.uky.edu/carbon/history/carbonhistory.shtml
|title=History of Carbon|access-date=18 Agustus 2022|url-status=dead
|archive-url=https://web.archive.org/web/20121101085829/http://www.caer.uky.edu/carbon/history/carbonhistory.shtml#|archive-date=1 November 2012}}</ref>


Karbon merupakan [[Kelimpahan unsur di kerak Bumi|unsur paling melimpah ke-15 di kerak Bumi]], dan [[Kelimpahan unsur|unsur paling melimpah keempat di alam semesta berdasarkan massa]] setelah [[hidrogen]], [[helium]], dan [[oksigen]]. Kelimpahan karbon, keragaman [[senyawa organik]]nya yang unik, dan kemampuannya yang tidak biasa untuk membentuk [[polimer]] pada suhu yang biasa ditemui di [[Bumi]], memungkinkan unsur ini berfungsi sebagai unsur yang umum dari [[Kehidupan berbasis karbon|semua kehidupan yang diketahui]]. Ia merupakan unsur paling melimpah kedua dalam [[tubuh manusia]] berdasarkan massa (sekitar 18,5%) setelah oksigen.<ref>{{Cite book
{{kotak info karbon}}
|title=Campbell Biology|last=Reece|first=Jane B.|date=31 Oktober 2013|publisher=Pearson Education|isbn=9780321775658|edition=10}}</ref>


Atom-atom karbon dapat berikatan bersama dalam berbagai cara, menghasilkan berbagai [[alotrop karbon]]. [[Alotropi|Alotrop]] karbon yang paling terkenal termasuk [[grafit]], [[intan]], [[karbon amorf]] dan [[fulerena]]. [[Sifat fisik]] karbon sangat bervariasi dengan bentuk alotropisnya. Misalnya, grafit [[Opasitas|buram]] dan hitam sedangkan intan sangat [[Transparansi dan translusensi|transparan]]. Grafit cukup lunak untuk membentuk goresan di atas kertas (karena itu namanya berasal dari kata kerja [[Bangsa Yunani|Yunani]] "γράφειν" yang berarti "menulis"), sedangkan intan adalah bahan alami yang [[Kekerasan (fisika)|paling keras]] yang diketahui. Grafit merupakan [[penghantar listrik]] yang baik sedangkan intan memiliki [[Resistivitas dan konduktivitas listrik|konduktivitas listrik]] yang rendah. Dalam kondisi normal, intan, [[tabung nano karbon]], dan [[grafena]] memiliki [[konduktivitas termal]] tertinggi [[Daftar konduktivitas termal|dari semua bahan yang diketahui]]. Semua alotrop karbon merupakan padatan dalam kondisi normal, dengan grafit menjadi bentuk yang paling [[Kesetimbangan termodinamik|stabil secara termodinamika]] pada suhu dan tekanan standar. Mereka semua tahan kimia dan membutuhkan suhu tinggi untuk bereaksi bahkan dengan oksigen.
'''Karbon''' ({{lang-la|Carbonium}}), atau '''zat arang''' merupakan [[unsur kimia]] yang mempunyai simbol '''C''' dan [[nomor atom]] 6 pada [[tabel periodik]]. Sebagai unsur [[golongan 14]] pada [[tabel periodik]], karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk [[ikatan kimia|ikatan]] [[ikatan kovalen|kovalen]]. Terdapat tiga macam [[isotop]] karbon yang ditemukan secara alami, yakni [[Karbon-12|<sup>12</sup>C]] dan [[Karbon-13|<sup>13</sup>C]] yang stabil, dan [[Karbon-14|<sup>14</sup>C]] yang bersifat radioaktif dengan [[waktu paruh]] peluruhannya sekitar 5730 tahun.<ref name="isotopes">{{cite web|url=http://www.webelements.com/webelements/elements/text/C/isot.html|title=Carbon - Naturally occurring isotopes|publisher=WebElements Periodic Table|accessdate=2008-10-09}}</ref> Karbon merupakan salah satu dari di antara beberapa unsur yang diketahui keberadaannya sejak zaman kuno.<ref>{{cite web |url=http://www.chemicalelements.com/show/dateofdiscovery.html |title=Periodic Table: Date of Discovery|publisher=Chemical Elements.com|accessdate=2007-03-13}}</ref><ref name=D2>{{cite web |url=http://chemistry.about.com/library/das/aa030303a.htm |title=Timeline of Element Discovery|accessdate=2007-03-13}}</ref> Istilah "karbon" berasal dari [[bahasa Latin]] ''carbo'', yang berarti [[batu bara]].


[[Bilangan oksidasi]] karbon yang paling umum dalam [[senyawa anorganik]] adalah +4, sedangkan +2 ditemukan pada [[karbon monoksida]] dan kompleks [[Karbonil logam|karbonil]] [[logam transisi]]. Sumber terbesar karbon anorganik adalah [[Gamping|batu gamping]], [[dolomit]], dan [[karbon dioksida]], tetapi jumlah yang signifikan terjadi pada deposit organik, yaitu [[batu bara]], [[gambut]], [[minyak bumi|minyak]], dan [[metana klatrat]]. Karbon membentuk [[Senyawa kimia|senyawa]] dalam jumlah yang sangat besar, lebih dari unsur lainnya, dengan hampir sepuluh juta senyawa yang dijelaskan hingga saat ini,<ref name="lanl">{{cite web
Karbon memiliki beberapa [[alotrop karbon|jenis alotrop]], yang paling terkenal adalah [[grafit]], [[intan]], dan [[karbon amorf]].<ref name="therm prop">{{cite web|url=http://invsee.asu.edu/nmodules/Carbonmod/point.html|title=World of Carbon - Interactive Nano-visulisation in Science &Engineering Edukation (IN-VSEE)|accessdate=2008-10-09|archive-date=2008-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20081005162616/http://invsee.asu.edu/nmodules/Carbonmod/point.html|dead-url=yes}}</ref> Sifat-sifat fisika karbon bervariasi bergantung pada jenis alotropnya. Sebagai contohnya, intan berwarna [[transparan]], manakala grafit berwarna hitam dan kusam. Intan merupakan salah satu materi terkeras di dunia, manakala grafit cukup lunak untuk meninggalkan bekasnya pada kertas. Intan memiliki [[konduktivitas listik]] yang sangat rendah, sedangkan grafit adalah [[konduktor]] listrik yang sangat baik. Di bawah kondisi normal, intan memiliki [[konduktivitas termal]] yang tertinggi di antara materi-materi lain yang diketahui. Semua alotrop karbon berbentuk padat dalam kondisi normal, tetapi grafit merupakan alotrop yang paling stabil secara [[termodinamika|termodinamik]] di antara alotrop-alotrop lainnya.
|author=Chemistry Operations|date=15 Desember 2003
|url=http://periodic.lanl.gov/elements/6.html|title=Carbon|publisher=Los Alamos National Laboratory|access-date=18 Agustus 2022
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080913063402/http://periodic.lanl.gov/elements/6.html|archive-date=13 September 2008}}
</ref> namun, jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari jumlah senyawa yang mungkin secara teoretis dalam kondisi standar. Karena alasan ini, karbon sering disebut sebagai "raja dari semua unsur".<ref>{{cite journal
|last=Deming|first=Anna|date=2010
|title=King of the elements?
|journal=Nanotechnology|volume=21|issue=30|pages=300201|doi=10.1088/0957-4484/21/30/300201|pmid=20664156|bibcode=2010Nanot..21D0201D|doi-access=free}}</ref>
==Karakteristik==
[[Berkas:Carbon-phase-diagramp-id.svg|thumb|left|upright=1.3|Diagram fase karbon yang diprediksi secara teoretis, dari tahun 1989. Pekerjaan yang lebih baru menunjukkan bahwa titik lebur intan (kurva kanan atas) tidak melebihi sekitar 9000&nbsp;K.<ref name="Eggert">{{cite journal |display-authors=etal|last1=J.H. Eggert |title=Melting temperature of diamond at ultrahigh pressure |journal=Nature Physics |date=8 November 2009 |volume=6 |pages=40–43 |doi=10.1038/nphys1438 |url=https://www.nature.com/articles/nphys1438}}</ref>]]
[[Alotrop karbon]] termasuk [[grafit]], salah satu zat paling lembut yang diketahui, dan [[intan]], zat alami yang paling keras. Ia mudah [[Ikatan kimia|mengikat]] dengan atom kecil lainnya, termasuk [[atom]] karbon lainnya, dan mampu membentuk beberapa [[ikatan kovalen]] stabil dengan atom multivalen yang sesuai. Karbon diketahui membentuk hampir sepuluh juta senyawa, sebagian besar dari semua [[senyawa kimia]].<ref name="lanl" /> Karbon juga memiliki titik [[Sublimasi (kimia)|sublimasi]] tertinggi dari semua unsur. Pada [[tekanan atmosfer]] ia tidak memiliki titik leleh, karena [[titik tripel]]nya berada pada suhu {{convert|10.8|±|0.2|MPa|atm psi}} dan {{convert|4600|±|300|K|C F|-1}},<ref name="triple2" /><ref name="triple3" /> sehingga ia menyublim pada suhu sekitar {{convert|3900|K|C F}}.<ref name="triple">{{cite journal
|journal=Nature|volume=276|pages=695–696|date=1978|doi=10.1038/276695a0
|title=The controversial carbon solid−liquid−vapour triple point
|first=A.|last=Greenville Whittaker
|issue=5689|bibcode=1978Natur.276..695W|s2cid=4362313}}
</ref><ref>{{cite news
|url=http://lbruno.home.cern.ch/lbruno/documents/Bibliography/LHC_Note_78.pdf
|title=On Graphite Transformations at High Temperature and Pressure Induced by Absorption of the LHC Beam |first=J. M.|last=Zazula|date=1997|access-date=18 Agustus 2022 |publisher=CERN|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20090325230751/http://lbruno.home.cern.ch/lbruno/documents/Bibliography/LHC_Note_78.pdf |archive-date=25 Maret 2009}}
</ref> Grafit jauh lebih reaktif daripada intan pada kondisi standar, meskipun lebih stabil secara termodinamika, karena [[Ikatan pi|sistem pi]] yang terdelokalisasinya jauh lebih rentan terhadap serangan. Sebagai contoh, grafit dapat dioksidasi oleh [[asam nitrat]] pekat panas pada kondisi standar menjadi [[asam melitat]], C<sub>6</sub>(CO<sub>2</sub>H)<sub>6</sub>, yang mempertahankan unit heksagonal grafit sambil memecah struktur yang lebih besar.<ref name="Greenwood289">Greenwood and Earnshaw, hlm. 289–292.</ref>


Karbon menyublim dalam busur karbon, yang memiliki suhu sekitar 5.800 K (5.530&nbsp;°C atau 9.980&nbsp;°F). Jadi, terlepas dari bentuk alotropisnya, karbon akan tetap padat pada suhu yang lebih tinggi daripada logam dengan titik lebur tertinggi seperti [[wolfram]] atau [[renium]]. Meskipun secara termodinamika rentan terhadap [[Redoks|oksidasi]], karbon menahan oksidasi lebih efektif daripada unsur-unsur seperti [[besi]] dan [[tembaga]], yang merupakan zat pereduksi yang lebih lemah pada suhu kamar.
Semua alotrop karbon sangat stabil dan memerlukan suhu yang sangat tinggi untuk bereaksi, bahkan dengan oksigen. [[Keadaan oksidasi]] karbon yang paling umumnya ditemukan adalah +4, manakala +2 dijumpai pada [[karbon monoksida]] dan senyawa kompleks [[logam transisi]] lainnya. Sumber karbon anorganik terbesar terdapat pada [[batu kapur]], [[dolomit]], dan [[karbon dioksida]], sedangkan sumber organik terdapat pada [[batu bara]], tanah [[gambut]], [[minyak bumi]], dan [[klatrat metana]]. Karbon dapat membentuk lebih banyak [[senyawa kimia|senyawa]] daripada unsur-unsur lainnya, dengan hampir 10 juta [[senyawa organik]] murni yang telah dideskripsikan sampai sekarang.<ref name=lanl>{{cite web|author=Chemistry Operations|date=December 15, 2003|url=http://periodic.lanl.gov/elements/6.html|title=Carbon|publisher=Los Alamos National Laboratory|accessdate=2008-10-09}}</ref>


Karbon adalah unsur keenam, dengan [[konfigurasi elektron]] keadaan dasar 1s<sup>2</sup>2s<sup>2</sup>2p<sup>2</sup>, di mana empat elektron terluarnya adalah [[elektron valensi]]. Empat energi ionisasi pertamanya, 1086,5, 2352,6, 4620,5 dan 6222,7&nbsp;kJ/mol, jauh lebih tinggi daripada unsur [[Golongan karbon|golongan 14]] yang lebih berat. Keelektronegatifan karbon adalah 2,5, jauh lebih tinggi daripada unsur golongan 14 yang lebih berat (1,8–1,9), tetapi dekat dengan sebagian besar nonlogam terdekat, serta beberapa [[logam transisi]] baris kedua dan ketiga. [[Jari-jari kovalen]] karbon biasanya diambil sebagai 77,2&nbsp;pm (C−C), 66,7&nbsp;pm (C=C) dan 60,3&nbsp;pm (C≡C), meskipun nilai ini dapat bervariasi tergantung pada bilangan koordinasi dan pada apa karbon terikat. Secara umum, jari-jari kovalen berkurang dengan bilangan koordinasi yang lebih rendah dan orde ikatan yang lebih tinggi.<ref name="Greenwood276">Greenwood and Earnshaw, hlm. 276–8.</ref>
Karbon adalah unsur paling berlimpah ke-15 di [[kerak Bumi]] dan ke-4 di [[alam semesta]]. Karbon terdapat pada semua jenis [[makhluk hidup]], dan pada manusia, karbon merupakan unsur paling berlimpah kedua (sekitar 18,5%) setelah oksigen.<ref>{{cite web |url=http://www.daviddarling.info/encyclopedia/E/elbio.html|title=Biological Abundance of Elements|publisher = The Internet Encyclopedia of Science |accessdate=2008-10-09}}</ref> Keberlimpahan karbon ini, bersamaan dengan keanekaragaman [[senyawa organik]] dan kemampuannya membentuk polimer membuat karbon sebagai unsur dasar kimiawi kehidupan. Unsur ini adalah unsur yang paling stabil di antara unsur-unsur yang lain, sehingga dijadikan patokan dalam mengukur [[satuan massa atom]].


Senyawa berbasis karbon membentuk dasar dari semua kehidupan yang diketahui di [[Bumi]], dan [[Siklus CNO|siklus karbon–nitrogen]] menyediakan sebagian energi yang dihasilkan oleh [[Matahari]] dan [[Bintang|bintang-bintang]] lainnya. Meskipun ia membentuk berbagai senyawa yang luar biasa, sebagian besar bentuk karbon relatif tidak reaktif dalam kondisi normal. Pada suhu dan tekanan standar, ia menolak semuanya kecuali oksidator terkuat. Ia tidak bereaksi dengan [[asam sulfat]], [[asam klorida]], [[klorin]], atau [[Logam alkali|alkali]] apa pun. Pada suhu tinggi, karbon bereaksi dengan [[oksigen]] untuk membentuk [[Oksokarbon|oksida karbon]] dan akan merampas oksigen dari oksida logam untuk meninggalkan unsur logam tadi. [[Eksotermik|Reaksi eksotermik]] ini digunakan dalam industri besi dan baja untuk [[Peleburan (metalurgi)|melebur]] besi dan untuk mengontrol kandungan karbon pada [[baja]]:
== Karakteristik ==
[[Berkas:Carbon-phase-diagramp-id.svg|jmpl|kiri|Diagaram fase karbon yang diprediksi secara teoretis]]
Karbon memiliki berbagai bentuk '''[[alotrop]]''' yang berbeda-beda, meliputi [[intan]] yang merupakan bahan terkeras di dunia sampai dengan [[grafit]] yang merupakan salah satu bahan terlunak. Karbon juga memiliki afinitas untuk berikatan dengan [[atom]] kecil lainnya, sehingga dapat membentuk berbagai senyawa dengan atom tersebut. Oleh karenanya, karbon dapat berikatan dengan atom lain (termasuk dengan karbon sendiri) membentuk hampir 10 juta jenis senyawa yang berbeda.<ref name=lanl/> Karbon juga memiliki titik [[titik lebur|lebur]] dan titik [[sublimasi]] yang tertinggi di antara semua unsur kimia. Pada [[tekanan atmosfer]], karbon tidak memiliki titik lebur karena [[titik tripel]]nya ada pada 10,8 ± 0,2&nbsp;MPa dan 4600 ± 300 K,<ref name=triple2/><ref name=triple3/> sehingga ia akan menyublim sekitar 3900&nbsp;K.<ref name="triple">{{cite journal|journal = Nature|volume = 276|page= 695|year=1978|doi = 10.1038/276695a0|title = The controversial carbon solid−liquid−vapour triple point|first =A.|last = Greenville Whittaker}}</ref><ref>{{cite news|url = http://lbruno.home.cern.ch/lbruno/documents/Bibliography/LHC_Note_78.pdf|title =On Graphite Transformations at High Temperature and Pressure Induced by Absorption of the LHC Beam|author = J.M. Zazula|year = 1997|accessdate = 2009-06-06|publisher = CERN}}</ref>


:{{chem|Fe|3|O|4}} + 4 C{{sub|(s)}} + 2 {{chem|O|2}} → 3 Fe{{sub|(s)}} + 4 {{chem|CO|2}}{{sub|(g)}}.
Karbon dapat menyublim dalam busur karbon yang memiliki temperatur sekitar 5800 K, sehingga tak peduli dalam bentuk alotrop apapun, karbon akan tetap berbentuk padat pada suhu yang lebih tinggi daripada titik lebur logam [[tungsten]] ataupun [[renium]]. Walaupun karbon secara termodinamika mudah teroksidasi, karbon lebih sulit teroksidasi daripada senyawa lainnya (seperti besi dan tembaga).


Karbon bereaksi dengan [[belerang]] untuk membentuk [[karbon disulfida]], dan bereaksi dengan uap dalam reaksi gas-batu bara yang digunakan dalam [[gasifikasi batu bara]]:
Karbon merupakan unsur dasar segala kehidupan di [[Bumi]]. Walaupun terdapat berbagai jenis senyawa yang terbentuk dari karbon, kebanyakan karbon jarang bereaksi di bawah kondisi yang normal. Di bawah temperatur dan tekanan standar, karbon tahan terhadap segala oksidator terkecuali oksidator yang terkuat. Karbon tidak bereaksi dengan [[asam sulfat]], [[asam klorida]], [[klorin]], maupun basa lainnya. Pada temperatur yang tinggi, karbon dapat bereaksi dengan oksigen, menghasilkan oksida karbon oksida dalam suatu reaksi yang mereduksi oksida logam menjadi logam. Reaksi ini bersifat [[eksoterm]]ik dan digunakan dalam industri besi dan baja untuk mengontrol kandungan karbon dalam baja:


:{{chem2|Fe|3|O|4}} + 4 C<sub>(s)</sub>3 Fe<sub>(s)</sub> + 4 CO<sub>(g)</sub>
:C{{sub|(s)}} + H{{sub|2}}O{{sub|(g)}}CO{{sub|(g)}} + H{{sub|2(g)}}.


Pada temperatur tinggi, karbon yang dicampur dengan logam tertentu akan menghasilkan karbida logam, seperti besi karbida [[sementit]] dalam baja, dan [[tungsten karbida]] yang digunakan secara luas sebagai [[abrasif]].
Karbon bergabung dengan beberapa logam pada suhu tinggi untuk membentuk karbida logam, seperti besi karbida ([[sementit]]) dalam baja dan [[wolfram karbida]], banyak digunakan sebagai [[ampelas]] dan untuk membuat ujung yang keras untuk alat pemotong.


Sistem alotrop karbon mencakup berbagai ekstrem:
Pada tahun 2009, [[grafena]] diketahui sebagai material terkuat di dunia yang pernah diujicobakan.<ref name=lee>{{cite journal| author = C. Lee| title = Measurement of the Elastic Properties and Intrinsic Strength of Monolayer Graphene| url = http://www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/321/5887/385|journal = Science|volume = 321|year = 2008| page = 385| laysummary = http://www.aip.org/isns/reports/2008/027.html| pmid = 18635798| doi = 10.1126/science.1157996| last2 = Wei| first2 = X| last3 = Kysar| first3 = JW| last4 = Hone| first4 = J| issue = 5887}}</ref> Walaupun demikian, proses pemisahan [[grafena]] dari [[grafit]] masih belum cukup ekonomis untuk digunakan dalam proses industri.<ref name="nypost">{{cite web|url = http://www.nypost.com/seven/08252008/news/regionalnews/toughest_stuff__known_to_man_125993.htm|title = Toughest Stuff Known to Man : Discovery Opens Door to Space Elevator|first = Bill|last = Sanderson|publisher = nypost.com|date = 2008-08-25|accessdate = 2008-10-09}}</ref>
{|class="wikitable"

|Grafit adalah salah satu bahan paling lembut yang diketahui.
Berbagai alotrop karbon memiliki ciri-ciri yang sangat berlawanan satu sama lainnya:
|style="width: 50%;"|[[Batang nano intan agregat|Intan nanokristalin]] sintetis adalah bahan paling keras yang diketahui.<ref>{{cite journal
{| class="wikitable"
|last1=Irifune|first1=Tetsuo |last2=Kurio|first2=Ayako |last3=Sakamoto|first3=Shizue |last4=Inoue|first4=Toru |last5=Sumiya|first5=Hitoshi
|style="width: 50%;"|Intan nanokristal sintetik merupakan material terkeras yang diketahui.
|title=Materials: Ultrahard polycrystalline diamond from graphite
| Grafit adalah salah satu material terlunak yang diketahui.
|journal=Nature|volume=421|pages=599–600|date=2003|doi=10.1038/421599b|pmid=12571587|issue=6923|bibcode = 2003Natur.421..599I|s2cid=52856300}}</ref>
|-
|-
|Grafit adalah [[pelumas]] yang sangat baik, menampilkan [[superlubrisitas]].<ref>{{cite journal
| Intan merupakan bahan [[abrasif]].
|title=Superlubricity of Graphite
| Grafit adalah [[pelumas]] yang sangat baik.
|url=http://www.physics.leidenuniv.nl/sections/cm/ip/group/PDF/Phys.rev.lett/2004/92(2004)12601.pdf|date=2004
|last1=Dienwiebel|first1=Martin |last2=Verhoeven|first2=Gertjan |last3=Pradeep|first3=Namboodiri |last4=Frenken|first4=Joost |last5=Heimberg|first5=Jennifer
|last6=Zandbergen|first6=Henny
|journal=Physical Review Letters|volume=92|issue=12|pages=126101|bibcode=2004PhRvL..92l6101D|doi=10.1103/PhysRevLett.92.126101|pmid=15089689|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20110917120623/http://www.physics.leidenuniv.nl/sections/cm/ip/group/PDF/Phys.rev.lett/2004/92(2004)12601.pdf
|archive-date=17 September 2011}}</ref>
|Intan adalah [[ampelas]] utama.
|-
|-
|Grafit adalah sebuah [[penghantar listrik|konduktor]] listrik.<ref>{{cite journal
| Intan tidak menghantarkan listrik ([[insulator]]).
|last1=Deprez|first1=N. |last2=McLachan|first2=D. S. |date=1988
| Grafit menghantarkan listrik ([[konduktor]]).
|title=The analysis of the electrical conductivity of graphite conductivity of graphite powders during compaction
|journal=Journal of Physics D: Applied Physics|volume=21|issue=1|pages=101–107|doi=10.1088/0022-3727/21/1/015|bibcode=1988JPhD...21..101D}}</ref>
|Intan adalah sebuah [[Insulator listrik|insulator]] listrik yang sangat baik,<ref>{{cite journal
|last=Collins|first=A. T. |title=The Optical and Electronic Properties of Semiconducting Diamond
|journal=Philosophical Transactions of the Royal Society A|volume=342|pages=233–244|date=1993
|doi=10.1098/rsta.1993.0017|issue=1664|bibcode=1993RSPTA.342..233C|s2cid=202574625}}</ref> dan memiliki medan listrik rusak tertinggi dari semua bahan yang diketahui.
|-
|-
|Beberapa bentuk grafit digunakan untuk [[insulasi termal]] (yaitu sekat bakar dan pelindung panas), tetapi beberapa [[Karbon pirolitik|bentuk lain]] merupakan konduktor termal yang baik.
| Intan merupakan konduktor panas yang baik.
|Intan adalah [[Daftar konduktivitas termal|konduktor termal]] alami yang paling baik
| Beberapa jenis grafit digunakan sebagai insulator panas.
|-
|-
|Grafit [[Opasitas|tidak tembus cahaya]].
| Intan berwarna transparan.
|Intan sangat transparan.
| Grafit berwarna kelam.
|-
|-
| Intan mengkristal dalam [[sistem kristal kubik]].
|Grafit mengkristal dalam [[Keluarga kristal heksagon|sistem heksagon]].<ref>{{cite book
|title=Graphite and Precursors |author=Delhaes, P.
| Grafit mengkristal dalam [[sistem kristal heksagonal]].
|publisher=[[CRC Press]]|date=2001|url=https://books.google.com/books?id=7p2pgNOWPbEC&pg=PA146|isbn=978-90-5699-228-6}}</ref>
|Intan mengkristal dalam [[Sistem kristal kubik|sistem kubik]].
|-
|-
| Karbon amorf bersifat [[isotropik]].
|Karbon amorf benar-benar [[isotropi|isotropis]].
| Karbon nanotabung merupakan bahan yang paling [[anisotropik]] yang pernah dibuat.
|Tabung nano karbon adalah salah satu bahan yang paling [[Anisotropi|anisotropis]] yang diketahui.
|}
|}
===Alotrop===
{{Utama|Alotrop karbon}}
[[Karbon atomik]] adalah spesies yang berumur sangat pendek dan, oleh karena itu, karbon distabilkan dalam berbagai struktur multi-atom dengan konfigurasi molekul beragam yang disebut [[Alotropi|alotrop]]. Tiga alotrop karbon yang relatif terkenal adalah [[karbon amorf]], [[grafit]], dan [[intan]]. Setelah dianggap eksotis, [[fulerena]] saat ini umumnya disintesis dan digunakan dalam penelitian; mereka termasuk ''[[bukminsterfulerena|buckyball]]'',<ref name="buckyballs" /><ref name="nanotubes">{{cite book |editor=Ebbesen, T. W.|date=1997
|title=Carbon nanotubes—preparation and properties
|publisher=CRC Press|location=Boca Raton, Florida|isbn=978-0-8493-9602-1}}
</ref> [[tabung nano karbon]],<ref name="nanotubes2">{{Cite book
|editor=Dresselhaus, M. S. |editor2= Dresselhaus, G. |editor3= Avouris, Ph.|date=2001
|title=Carbon nanotubes: synthesis, structures, properties and applications
|journal=Topics in Applied Physics|volume=80|isbn=978-3-540-41086-7|location=Berlin}}
</ref> [[kuncup nano karbon]],<ref name="nanobuds">{{cite journal|date=2007
|title=A novel hybrid carbon material
|journal=Nature Nanotechnology|volume=2|issue=3|pages=156–161|doi=10.1038/nnano.2007.37|pmid=18654245|s2cid=6447122|bibcode=2007NatNa...2..156N|doi-access=free
|last1=Nasibulin|first1=Albert G.|last2=Pikhitsa|first2=P. V. |last3=Jiang|first3=H. |last4=Brown|first4=D. P.
|last5=Krasheninnikov|first5=A. V. |last6=Anisimov|first6=A. S. |last7=Queipo|first7=P. |last8=Moisala|first8=A. |last9=Gonzalez|first9=D. |display-authors=8}}</ref> dan [[serat nano karbon]].<ref>{{cite journal|date=2007
|title=Investigations of NanoBud formation
|journal=Chemical Physics Letters|volume=446|issue=1|pages=109–114|doi=10.1016/j.cplett.2007.08.050|bibcode=2007CPL...446..109N
|last1=Nasibulin|first1=A. |last2=Anisimov|first2=Anton S. |last3=Pikhitsa|first3=Peter V.
|last4=Jiang|first4=Hua |last5=Brown|first5=David P. |last6=Choi|first6=Mansoo |last7=Kauppinen|first7=Esko I.}}
</ref><ref>{{cite journal|date=2004
|title=Synthesis and characterisation of carbon nanofibers with macroscopic shaping formed by catalytic decomposition of C{{sub|2}}H{{sub|6}}/H{{sub|2}} over nickel catalyst
|journal=Applied Catalysis A: General|volume=274|issue=1–2|pages=1–8|doi=10.1016/j.apcata.2004.04.008
|author=Vieira, R |last2=Ledoux|first2=Marc-Jacques |last3=Pham-Huu|first3=Cuong}}
</ref> Beberapa alotrop eksotis lainnya juga telah ditemukan, seperti [[lonsdaleit]],<ref name="lonsdaletite">{{cite journal|date=1967
|title=Lonsdaleite, a new hexagonal polymorph of diamond
|journal=Nature|volume=214|pages=587–589|issue=5088|bibcode=1967Natur.214..587F|s2cid=4184812|doi=10.1038/214587a0
|first1=Clifford|last1=Frondel |last2=Marvin|first2=Ursula B.}}
</ref> [[karbon kaca]],<ref name="glassy carbon" /> [[busa nano karbon]]<ref>{{cite journal|date=1999
|title=Structural analysis of a carbon foam formed by high pulse-rate laser ablation
|journal=Applied Physics A: Materials Science & Processing|volume=69|pages=S755–S758|doi=10.1007/s003390051522|issue=7|bibcode=1999ApPhA..69S.755R|s2cid=96050247
|author=Rode, A. V. |last2=Hyde|first2=S. T. |last3=Gamaly|first3=E. G. |last4=Elliman|first4=R. G. |last5=McKenzie|first5=D. R. |last6=Bulcock|first6=S.}}</ref> dan [[karbon asetilenik linier]] (karbin).<ref name="LAC">{{cite book
|author=Heimann, Robert Bertram |author2=Evsyukov, Sergey E. |author3=Kavan, Ladislav |name-list-style=amp
|title=Carbyne and carbynoid structures
|url=https://books.google.com/books?id=swSQZcTmo_4C&pg=PA1 |access-date=19 Agustus 2022|date=28 Februari 1999
|publisher=Springer|isbn=978-0-7923-5323-2|pages=1– |url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20121123153424/http://books.google.com/books?id=swSQZcTmo_4C&pg=PA1|archive-date=23 November 2012}}</ref>

[[Grafena]] adalah lembaran karbon dua dimensi dengan atom-atom yang tersusun dalam kisi heksagon. Pada 2009, grafena tampaknya menjadi bahan terkuat yang pernah diuji.<ref name="lee">{{cite journal
|last1=Lee|first1=C. |last2=Wei|first2=X. |last3=Kysar|first3=J. W. |last4=Hone|first4=J. |date=2008
|title=Measurement of the Elastic Properties and Intrinsic Strength of Monolayer Graphene
|journal=Science|volume=321|issue=5887|pages=385–8|bibcode=2008Sci...321..385L|doi=10.1126/science.1157996|pmid=18635798|s2cid=206512830}}
*{{cite press release |author=Phil Schewe |date=28 Juli 2008 |title=World's Strongest Material |website=Inside Science News Service |url=http://www.aip.org/isns/reports/2008/027.html |archive-url=https://web.archive.org/web/20090531134104/http://www.aip.org/isns/reports/2008/027.html |archive-date=31 Mei 2009}}
</ref> Proses pemisahannya dari [[grafit]] akan membutuhkan beberapa pengembangan teknologi lebih lanjut sebelum ia menjadi ekonomis untuk proses industri.<ref name="nypost">{{cite web
|url=http://www.nypost.com/seven/08252008/news/regionalnews/toughest_stuff__known_to_man_125993.htm
|title=Toughest Stuff Known to Man : Discovery Opens Door to Space Elevator
|last=Sanderson|first=Bill|date=25 Agustus 2008
|publisher=nypost.com|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080906171324/http://www.nypost.com/seven/08252008/news/regionalnews/toughest_stuff__known_to_man_125993.htm|archive-date=6 September 2008}}
</ref> Jika berhasil, grafena dapat digunakan dalam pembangunan [[lift luar angkasa]]. Ia juga dapat digunakan untuk menyimpan hidrogen dengan aman untuk digunakan dalam mesin berbasis hidrogen pada mobil.<ref>{{Cite journal
|last1=Jin|first1=Zhong |last2=Lu|first2=Wei |last3=O'Neill|first3=Kevin J.
|last4=Parilla|first4=Philip A. |last5=Simpson|first5=Lin J. |last6=Kittrell|first6=Carter |last7=Tour|first7=James M. |date=2011-02-22
|title=Nano-Engineered Spacing in Graphene Sheets for Hydrogen Storage
|journal=Chemistry of Materials|volume=23|issue=4|pages=923–925|doi=10.1021/cm1025188|issn=0897-4756}}</ref>

[[File:Glassy carbon and a 1cm3 graphite cube HP68-79.jpg|thumb|left|Sampel besar karbon kaca]]
Bentuk [[amorf]] karbon adalah bermacam-macam atom karbon dalam keadaan nonkristal, tidak teratur, seperti kaca, tidak disimpan dalam struktur makro kristal. Ia hadir sebagai bubuk, dan merupakan konstituen utama dari zat seperti [[arang]], ''[[Karbon hitam#Pigmen|lampblack]]'' ([[jelaga]]) dan [[karbon aktif]]. Pada tekanan normal, karbon berbentuk grafit, di mana setiap atom terikat secara trigonal dengan tiga atom lainnya dalam bidang yang terdiri dari cincin [[heksagon]]al yang menyatu, seperti yang ada pada [[Senyawa aromatik|hidrokarbon aromatik]].<ref>{{cite book
|title=The polymorphism of elements and compounds
|last=Jenkins|first=Edgar|date=1973
|publisher=Taylor & Francis|isbn=978-0-423-87500-3|page=30
|url=https://books.google.com/books?id=XNYOAAAAQAAJ&pg=PA30|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20121123204229/http://books.google.com/books?id=XNYOAAAAQAAJ&pg=PA30|archive-date=23 November 2012}}
</ref> Jaringan yang dihasilkan berbentuk 2 dimensi, dan lembaran datar yang dihasilkan ditumpuk dan diikat secara longgar melalui [[gaya van der Waals]] yang lemah. Hal ini memberi grafit sifat kelembutan dan [[Bersihan (kristal)|kebersihan]]nya (lembarannya mudah tergelincir satu sama lain). Karena delokalisasi salah satu elektron terluar dari setiap atom untuk membentuk [[Elektron terdelokalisasi|awan π]], grafit menghantarkan [[listrik]], tetapi hanya pada bidang yang setiap lembarannya [[ikatan kovalen|terikat secara kovalen]]. Hal ini akan menghasilkan [[Resistivitas dan konduktivitas listrik|konduktivitas listrik]] curah yang lebih rendah untuk karbon daripada kebanyakan [[logam]] lainnya. Delokalisasi juga menyumbang stabilitas energik grafit di atas intan pada suhu kamar.
[[File:Eight Allotropes of Carbon.svg|thumb|upright=1.35|Beberapa alotrop karbon: a) [[intan]]; b) [[grafit]]; c) [[lonsdaleit]]; d–f) [[fulerena]] (C{{sub|60}}, C{{sub|540}}, C{{sub|70}}); g) [[karbon amorf]]; h) [[tabung nano karbon]]]]

Pada tekanan yang sangat tinggi, karbon membentuk alotrop yang lebih kompak, [[intan]], yang memiliki massa jenis hampir dua kali lipat massa jenis grafit. Di sini, setiap atom terikat [[tetrahedron|secara tetrahedron]] ke empat atom lainnya, membentuk jaringan 3 dimensi dari cincin atom beranggota enam yang mengerut. Intan memiliki [[Sistem kristal kubik|struktur kubik]] yang sama dengan [[silikon]] dan [[germanium]], dan karena kekuatan [[Ikatan kimia|ikatan]] karbon-karbon, intan merupakan zat alami yang paling sulit diukur dengan [[Skala Mohs|ketahanan terhadap goresan]]. Berlawanan dengan kepercayaan populer bahwa ''"intan ada selamanya"'', mereka secara termodinamika tidak stabil (Δ<sub>f</sub>''G''°(intan, 298&nbsp;K) = 2,9&nbsp;kJ/mol<ref>{{Cite journal
|last1=Rossini|first1=F. D. |last2=Jessup|first2=R. S. |date=1938
|title=Heat and Free Energy of Formation of Carbon Dioxide and of the Transition Between Graphite and Diamond
|journal=Journal of Research of the National Bureau of Standards|volume=21|issue=4|pages=491|doi=10.6028/jres.021.028|doi-access=free}}
</ref>) dalam kondisi normal (298&nbsp;K, 10<sup>5</sup>&nbsp;Pa) dan secara teoretis harus berubah menjadi [[grafit]].<ref name="therm prop">{{cite web
|url=http://invsee.asu.edu/nmodules/Carbonmod/point.html
|archive-url=https://web.archive.org/web/20010531203728/http://invsee.asu.edu/nmodules/Carbonmod/point.html|url-status=dead|archive-date=31 Mei 2001
|title=World of Carbon&nbsp;– Interactive Nano-visulisation in Science & Engineering Education (IN-VSEE)|access-date=19 Agustus 2022}}
</ref> Tetapi karena penghalang [[energi aktivasi]] yang tinggi, transisi menjadi grafit sangatlah lambat pada suhu normal sehingga tidak terlalu mencolok. Namun, pada suhu yang sangat tinggi intan akan berubah menjadi grafit, dan intan dapat terbakar dalam kebakaran rumah. Sudut kiri bawah dari diagram fase untuk karbon belum diteliti secara eksperimental. Meskipun studi komputasi menggunakan metode [[teori fungsi rapatan]] mencapai kesimpulan bahwa sebagai {{nowrap|''T'' → 0 K}} dan {{nowrap|''p'' → 0 Pa}}, intan menjadi lebih stabil daripada grafit sekitar 1,1&nbsp;kJ/mol,<ref>{{Cite journal
|last=Grochala|first=Wojciech|date=1 Aprilia 2014
|title=Diamond: Electronic Ground State of Carbon at Temperatures Approaching 0 K
|journal=Angewandte Chemie International Edition|language=en|volume=53|issue=14|pages=3680–3683
|doi=10.1002/anie.201400131|pmid=24615828|issn=1521-3773|s2cid=13359849}}
</ref> studi eksperimental dan komputasi yang lebih baru serta definitif menunjukkan bahwa grafit lebih stabil daripada intan untuk {{nowrap|''T'' < 400 K}}, tanpa tekanan, sebesar 2,7&nbsp;kJ/mol pada ''T''&nbsp;=&nbsp;0&nbsp;K dan 3,2&nbsp;kJ/mol pada ''T''&nbsp;=&nbsp;298,15&nbsp;K.<ref>{{Cite journal
|first1=Mary Anne|last1=White|first2=Samer|last2=Kahwaji |first3=Vera L. S.|last3=Freitas
|first4=Riko|last4=Siewert |first5=Joseph A.|last5=Weatherby |first6=Maria D. M. C.|last6=Ribeiro da Silva
|first7=Sergey P.|last7=Verevkin |first8=Erin R.|last8=Johnson |first9=Josef W.|last9=Zwanziger |date=2021
|title=The Relative Thermal Stability of Diamond and Graphite
|journal=Angewandte Chemie International Edition|language=en|volume=60|issue=3|pages=1546–1549|doi=10.1002/anie.202009897 | issn=1433-7851 |pmid=32970365|s2cid=221888151}}
</ref> Dalam beberapa kondisi, karbon mengkristal menjadi [[lonsdaleit]], sebuah [[kristal]] [[heksagon]] dengan semua atom terikat secara kovalen dan sifat yang mirip dengan intan.<ref name="lonsdaletite" />

[[Fulerena]] adalah formasi kristal sintetis dengan struktur seperti grafit, tetapi tidak hanya [[Keluarga kristal heksagon|sel heksagon]] datar saja, beberapa sel yang membentuk fulerena mungkin berbentuk segi lima, segi enam nonplanar, atau bahkan segi tujuh atom karbon. Lembaran-lembaran tadi demikian melengkung menjadi bola, elips, atau silinder. Sifat-sifat fulerena (dipecah menjadi ''buckyball'', ''buckytube'', dan kuncup nano) belum sepenuhnya dianalisis dan mewakili area penelitian yang intens dalam [[bahan nano]]. Nama ''fulerena'' dan ''buckyball'' diambil dari [[Buckminster Fuller|Richard Buckminster Fuller]], pemopuler [[kubah geodesik]], yang menyerupai struktur fulerena. ''Buckyball'' adalah molekul yang cukup besar yang terbentuk sepenuhnya dari karbon yang terikat secara trigonal, membentuk [[sferoid]] (yang paling terkenal dan paling sederhana adalah C{{sub|60}} [[bukminsterfulerena]] berbentuk bola sepak).<ref name="buckyballs" /> Tabung nano karbon (''buckytube'') secara struktural mirip dengan ''buckyball'', kecuali bahwa setiap atom terikat secara trigonal dalam lembaran melengkung yang membentuk [[Tabung (geometri)|silinder]] berongga.<ref name="nanotubes" /><ref name="nanotubes2" /> Kuncup nano pertama kali dilaporkan pada tahun 2007 dan merupakan bahan hibrid ''buckytube/buckyball'' (''buckyball'' secara kovalen terikat pada dinding luar tabung nano) yang menggabungkan sifat keduanya dalam satu struktur.<ref name="nanobuds" />

[[File:C2014_Q2.jpg|thumb|Komet [[C/2014 Q2 (Lovejoy)]] yang dikelilingi oleh uap karbon yang bersinar]]

Dari alotrop-alotrop lain yang telah ditemukan, busa nano karbon adalah alotrop [[Feromagnetisme|feromagnetik]] yang ditemukan pada tahun 1997. Ia terdiri dari kumpulan atom karbon berdensitas rendah yang dirangkai dalam jaring tiga dimensi yang longgar, di mana atom-atomnya terikat secara trigonal dalam cincin beranggota enam dan tujuh. Ia adalah salah satu padatan paling ringan yang diketahui, dengan massa jenis sekitar 2&nbsp;kg/m{{sup|3}}.<ref>{{cite journal
|url=http://www.aip.org/pnu/2004/split/678-1.html
|title=Carbon Nanofoam is the World's First Pure Carbon Magnet
|journal=Physics News Update|url-status=live|volume=678|issue=1|date=26 Maret 2004|author=Schewe, Phil|author2=Stein, Ben|name-list-style=amp
|archive-url=https://web.archive.org/web/20120307104655/http://www.aip.org/pnu/2004/split/678-1.html|archive-date=7 Maret 2012}}
</ref> Demikian pula, [[karbon kaca]] mengandung proporsi [[porositas]] tertutup yang tinggi,<ref name="glassy carbon" /> tetapi bertentangan dengan grafit normal, lapisan grafit tidak ditumpuk seperti halaman dalam buku, tetapi memiliki susunan yang lebih acak. [[Karbon asetilenik linier]]<ref name="LAC" /> memiliki struktur kimia<ref name="LAC" /> −(C:::C)<sub>''n''</sub>−. Karbon dalam modifikasi ini linier dengan [[hibridisasi orbital]] ''sp'', dan merupakan polimer dengan ikatan tunggal dan rangkap tiga yang berselang-seling. Karbina ini sangat menarik bagi [[nanoteknologi|teknologi nano]] karena [[modulus Young]]-nya 40 kali lipat lebih besar daripada bahan terkeras yang diketahui&nbsp;– intan.<ref>{{cite journal
|title=Harder than Diamond: Determining the Cross-Sectional Area and Young's Modulus of Molecular Rods
|journal=Angew. Chem. Int. Ed.|date=2005|volume=44|issue=45|pages=7432–5
|author=Itzhaki, Lior |last2=Altus|first2=Eli |last3=Basch|first3=Harold |last4=Hoz|first4=Shmaryahu
|pmid=16240306|doi=10.1002/anie.200502448}}</ref>

Pada tahun 2015, sebuah tim di [[North Carolina State University]] mengumumkan pengembangan alotrop lain yang mereka namakan [[Karbon amorf#Karbon Q|karbon Q]], yang dibuat oleh pulsa laser durasi rendah berenergi tinggi pada debu karbon amorf. Karbon Q dilaporkan menunjukkan feromagnetisme, [[fluoresens]]i, dan kekerasan yang lebih tinggi daripada intan.<ref>{{Cite web
|url=https://news.ncsu.edu/2015/11/narayan-q-carbon-2015/
|title=Researchers Find New Phase of Carbon, Make Diamond at Room Temperature
|website=news.ncsu.edu|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20160406002158/https://news.ncsu.edu/2015/11/narayan-q-carbon-2015/|archive-date=6 April 2016|date=30 November 2015}}</ref>

Pada fase uap, sebagian karbon berbentuk [[Karbon diatomik|dikarbon]] ({{chem|C|2}}). Ketika dieksitasi, gas ini bersinar hijau
===Keterjadian===
[[File:GraphiteOreUSGOV.jpg|thumb|Bijih grafit, ditunjukkan bersama koin satu sen sebagai perbandingan]]
[[File:Rough diamond.jpg|thumb|Kristal intan mentah]]
[[File:WOA05 GLODAP pd DIC AYool.png|thumb|Konsentrasi [[Karbon anorganik total|karbon anorganik terlarut]] di permukaan laut "saat ini" (1990-an) (dari [[klimatologi]] [[Proyek Analisis Data Laut Global|GLODAP]])]]

Karbon merupakan [[Kelimpahan unsur|unsur kimia paling melimpah keempat]] di [[alam semesta teramati]] berdasarkan massa setelah hidrogen, helium, dan oksigen. Karbon berlimpah di [[Matahari]], [[bintang]], [[komet]], dan di [[Atmosfer benda langit|atmosfer]] pada sebagian besar [[planet]].<ref name="NASA-20140221" /> Beberapa [[meteorit]] mengandung intan mikroskopis yang terbentuk ketika [[Tata Surya]] masih berupa [[piringan protoplanet]].<ref name="Lauretta McSween 2006 p. 199">{{cite book
|last1=Lauretta|first1=D.S. |last2=McSween|first2=H.Y.
|title=Meteorites and the Early Solar System II
|publisher=University of Arizona Press|series=Space science series|year=2006|isbn=978-0-8165-2562-1|page=199
|url=https://books.google.com/books?id=FRc2iq9g9pkC&pg=PA199|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20171122173131/https://books.google.com/books?id=FRc2iq9g9pkC&pg=PA199|archive-date=22 November 2017}}
</ref> Intan mikroskopis juga dapat dibentuk oleh tekanan kuat dan suhu tinggi di lokasi tumbukan meteorit.<ref>{{cite book
|author=Mark, Kathleen|date=1987|title=Meteorite Craters|publisher=University of Arizona Press|isbn=978-0-8165-0902-7}}</ref>

Pada tahun 2014, [[Badan Penerbangan dan Antariksa|NASA]] mengumumkan [http://www.astrochem.org/pahdb/ basis data yang sangat ditingkatkan] untuk melacak [[hidrokarbon aromatik polisiklik]] (''polycyclic aromatic hydrocarbon'', PAH) di [[alam semesta]]. Lebih dari 20% karbon di alam semesta mungkin terkait dengan PAH, senyawa kompleks karbon dan hidrogen tanpa oksigen.<ref>{{cite news |url=http://scitechdaily.com/online-database-tracks-organic-nano-particles-across-universe/
|title=Online Database Tracks Organic Nano-Particles Across the Universe
|work=Sci Tech Daily|date=24 Februari 2014|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150318034957/http://scitechdaily.com/online-database-tracks-organic-nano-particles-across-universe/|archive-date=18 Maret 2015}}</ref> Senyawa-senyawa ini muncul dalam [[hipotesis dunia PAH]] di mana mereka dihipotesiskan memiliki peran dalam [[abiogenesis]] dan pembentukan [[Kehidupan#Kehidupan luar Bumi|kehidupan]]. PAH tampaknya telah terbentuk "beberapa miliar tahun" setelah [[Ledakan Dahsyat]], tersebar luas di seluruh alam semesta, dan dikaitkan dengan [[Pembentukan bintang|bintang baru]] serta [[planet luar surya]].<ref name="NASA-20140221">{{cite web
|last=Hoover|first=Rachel |title=Need to Track Organic Nano-Particles Across the Universe? NASA's Got an App for That
|url=http://www.nasa.gov/ames/need-to-track-organic-nano-particles-across-the-universe-nasas-got-an-app-for-that/ |date=21 Februari 2014
|work=[[Badan Penerbangan dan Antariksa|NASA]]|access-date=19 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150906061428/http://www.nasa.gov/ames/need-to-track-organic-nano-particles-across-the-universe-nasas-got-an-app-for-that/|archive-date=6 September 2015}}</ref>

Diperkirakan bahwa bumi padat secara keseluruhan mengandung 730 [[Bagian per juta|ppm]] karbon, dengan 2000 ppm di inti dan 120 ppm dalam gabungan mantel dan kerak.<ref>William F McDonough [http://quake.mit.edu/hilstgroup/CoreMantle/EarthCompo.pdf The composition of the Earth] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110928074153/http://quake.mit.edu/hilstgroup/CoreMantle/EarthCompo.pdf|date=28 September 2011 }} in {{cite book
|title=Earthquake Thermodynamics and Phase Transformation in the Earth's Interior|date=2000|isbn=978-0126851854|last1=Majewski|first1=Eugeniusz}}</ref> Karena massa Bumi adalah {{val|5.972|e=24|u=kg}}, ini berarti 4360 juta [[Ton metrik#Satuan turunan|gigaton]] adalah karbon. Ini jauh lebih banyak daripada jumlah karbon di lautan atau atmosfer (di bawah).

Dalam kombinasi dengan [[oksigen]] dalam [[karbon dioksida]], karbon ditemukan di atmosfer Bumi (sekitar 900&nbsp;gigaton karbon — setiap ppm setara dengan 2,13&nbsp;Gt) dan terlarut di semua badan air (sekitar 36.000&nbsp;gigaton karbon). Karbon di [[biosfer]] diperkirakan mencapai 550&nbsp;gigaton tetapi dengan ketidakpastian yang besar, sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian besar dalam jumlah [[Biosfer dalam|bakteri bawah permukaan]] terestrial dalam.<ref>{{cite journal
|display-authors=etal |last1=Yinon Bar-On
|title=The biomass distribution on Earth
|journal=PNAS|volume=115|issue=25|pages=6506–6511|date=19 Juni 2018|doi=10.1073/pnas.1711842115|pmid=29784790|pmc=6016768|doi-access=free}}
</ref> [[Hidrokarbon]] (seperti [[batu bara]], [[minyak bumi]], dan [[gas alam]]) juga mengandung karbon. [[Klasifikasi sumber daya mineral|Cadangan]] batu bara berjumlah sekitar 900&nbsp;gigaton dengan kemungkinan 18.000 Gt sumber daya.<ref>{{cite journal
|title=Fire in the hole: After fracking comes coal
|journal=[[New Scientist]]|volume=221|issue=2956|date=15 Februari 2014|pages=36–41
|url=https://www.newscientist.com/article/mg22129560.400-fire-in-the-hole-after-fracking-comes-coal.html?full=true
|author=Fred Pearce|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150316021625/http://www.newscientist.com/article/mg22129560.400-fire-in-the-hole-after-fracking-comes-coal.html?full=true|archive-date=16 Maret 2015
|bibcode=2014NewSc.221...36P|doi=10.1016/S0262-4079(14)60331-6}}
</ref> [[Cadangan minyak bumi]] adalah sekitar 150&nbsp;gigaton. Sumber gas alam yang terbukti adalah sekitar {{val|175|e=12}} kubik meter (mengandung sekitar 105 gigaton karbon), tetapi penelitian memperkirakan {{val|900|e=12}} kubik meter deposit "tidak konvensional" lainnya seperti [[gas serpih]], mewakili sekitar 540 gigaton karbon.<ref>[https://www.newscientist.com/article/mg20627641.100-wonderfuel-welcome-to-the-age-of-unconventional-gas.html?full=true "Wonderfuel: Welcome to the age of unconventional gas"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141209231648/http://www.newscientist.com/article/mg20627641.100-wonderfuel-welcome-to-the-age-of-unconventional-gas.html?full=true|date=9 Desember 2014}} oleh Helen Knight, ''[[New Scientist]]'', 12 Juni 2010, hlm. 44–7.</ref>

Karbon juga ditemukan dalam [[Metana klatrat|metana hidrat]] di daerah kutub dan di bawah laut. Berbagai perkiraan menempatkan karbon ini antara 500, 2500,<ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/3493349.stm Ocean methane stocks 'overstated'] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130425211445/http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/3493349.stm|date=25 April 2013}}, BBC, 17 Februari 2004.</ref> atau 3000 Gt.<ref>[https://www.newscientist.com/article/mg20227141.100 "Ice on fire: The next fossil fuel"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150222041938/http://www.newscientist.com/article/mg20227141.100|date=22 Februari 2015}} oleh Fred Pearce, ''New Scientist'', 27 Juni 2009, hlm. 30–33.</ref>

Di masa lalu, jumlah hidrokarbon lebih besar. Menurut satu sumber, dalam periode 1751 hingga 2008 sekitar 347 gigaton karbon dilepaskan sebagai karbon dioksida ke atmosfer dari pembakaran bahan bakar fosil.<ref>Calculated from file global.1751_2008.csv in {{cite web
|url=http://cdiac.ornl.gov/ftp/ndp030/CSV-FILES
|title=Index of /ftp/ndp030/CSV-FILES|access-date=6 November 2011|url-status=dead
|archive-url=https://web.archive.org/web/20111022125534/http://cdiac.ornl.gov/ftp/ndp030/CSV-FILES/|archive-date=22 Oktober 2011}} dari Carbon Dioxide Information Analysis Center.</ref> Sumber lain menyebutkan jumlah yang ditambahkan ke atmosfer untuk periode sejak 1750 ialah sebesar 879 Gt, dan total yang masuk ke atmosfer, laut, dan darat (seperti [[rawa gambut]]) hampir 2.000 Gt.<ref>{{cite journal
|title=Deep, and dank mysterious
|journal=New Scientist|date=21 September 2013|pages=40–43
|url=https://www.newscientist.com/articleimages/mg21929350.800/1-whats-brown-and-soggy-and-could-save-the-world.html|author=Rachel Gross|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20130921055409/http://www.newscientist.com/articleimages/mg21929350.800/1-whats-brown-and-soggy-and-could-save-the-world.html|archive-date=21 September 2013}}</ref>

Karbon adalah konstituen (sekitar 12% massa) dari massa yang sangat besar dari batuan [[karbonat]] ([[Gamping|batu gamping]], [[dolomit]], [[marmer]] dan sebagainya). [[Batu bara]] sangat kaya akan karbon ([[antrasit]] mengandung 92–98%)<ref>{{cite book
|title=Coal Mining Technology: Theory and Practice|author=Stefanenko, R.|publisher=Society for Mining Metallurgy|date=1983|isbn=978-0-89520-404-2}}
</ref> dan merupakan sumber komersial terbesar karbon mineral, terhitung 4.000&nbsp;gigaton atau 80% dari [[bahan bakar fosil]].<ref>{{cite journal
|first=James|last=Kasting|date=1998
|title=The Carbon Cycle, Climate, and the Long-Term Effects of Fossil Fuel Burning
|journal=Consequences: The Nature and Implication of Environmental Change|volume=4|issue=1
|url=http://gcrio.org/CONSEQUENCES/vol4no1/carbcycle.html|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20081024152448/http://gcrio.org/CONSEQUENCES/vol4no1/carbcycle.html|archive-date=24 Oktober 2008}}</ref>

Adapun alotrop karbon individual, grafit ditemukan dalam jumlah besar di [[Amerika Serikat]] (kebanyakan di [[New York (negara bagian)|New York]] dan [[Texas]]), [[Rusia]], [[Meksiko]], [[Greenland]], dan [[India]]. Intan alami terjadi pada batu [[kimberlit]], ditemukan di "leher" atau "pipa" [[Gunung berapi|vulkanik]] kuno. Sebagian besar deposit intan berada di [[Afrika]], terutama di [[Afrika Selatan]], [[Namibia]], [[Botswana]], [[Republik Kongo]], dan [[Sierra Leone]]. Deposit intan juga telah ditemukan di [[Arkansas]], [[Kanada]], [[Arktika|Arktik]] Rusia, [[Brazil]], dan di [[Australia]] Utara dan Barat. Intan sekarang juga ditemukan dari dasar laut di [[Tanjung Harapan]]. Intan ditemukan secara alami, tetapi sekitar 30% dari semua intan industri yang digunakan di AS sekarang diproduksi.

Karbon-14 terbentuk di lapisan atas troposfer dan stratosfer pada ketinggian 9–15&nbsp;km melalui reaksi yang diendapkan oleh [[sinar kosmik]].<ref>{{cite web
|url=http://www.acad.carleton.edu/curricular/BIOL/classes/bio302/pages/carbondatingback.html|url-status=live
|title=Carbon-14 formation|access-date=20 Agustus 2022
|archive-url=https://web.archive.org/web/20150801234723/http://www.acad.carleton.edu/curricular/BIOL/classes/bio302/pages/carbondatingback.html|archive-date=1 Agustus 2015}}
</ref> [[Suhu neutron#termal|Neutron termal]] dihasilkan dari tabrakan dengan inti nitrogen-14, membentuk karbon-14 dan proton. Dengan demikian, {{val|1.5|e=-10|u=%}} karbon dioksida atmosfer mengandung karbon-14.<ref>{{cite book
|last1=Aitken|first1=M.J.
|title=Science-based Dating in Archaeology|date=1990|isbn=978-0-582-49309-4|pages=56–58}}</ref>

Asteroid yang kaya karbon relatif lebih dominan di bagian terluar [[sabuk asteroid]] di [[Tata Surya]]. Asteroid-asteroid ini belum diambil sampelnya secara langsung oleh para ilmuwan. Asteroid dapat digunakan dalam [[Penambangan asteroid|penambangan karbon hipotetis berbasis ruang angkasa]], yang mungkin terjadi di masa depan, tetapi saat ini tidak mungkin secara teknologi.<ref>{{cite web
|last1=Nichols|first1=Charles R.
|title=Voltatile Products from Carbonaceous Asteroids
|url=http://www.uapress.arizona.edu/onlinebks/ResourcesNearEarthSpace/resources21.pdf|website=UAPress.Arizona.edu|access-date=20 Agustus 2022|url-status=dead
|archive-url=https://web.archive.org/web/20160702023807/http://www.uapress.arizona.edu/onlinebks/ResourcesNearEarthSpace/resources21.pdf|archive-date=2 Juli 2016}}</ref>
===Isotop===
{{Utama|Isotop karbon}}
[[Isotop]] karbon adalah [[inti atom]] yang mengandung enam [[proton]] ditambah sejumlah [[neutron]] (bervariasi dari 2 hingga 16). Karbon memiliki dua isotop alami yang stabil.<ref name="isotopes" /> Isotop [[karbon-12]] ({{sup|12}}C) membentuk 98,93% karbon di Bumi, sedangkan [[karbon-13]] ({{sup|13}}C) membentuk 1,07% sisanya.<ref name="isotopes" /> Konsentrasi {{sup|12}}C lebih meningkat dalam bahan biologis karena reaksi biokimia mendiskriminasi {{sup|13}}C.<ref>{{cite journal
|last1=Gannes|first1=Leonard Z.|last2=Del Rio|first2=Carlos Martı́nez|last3=Koch|first3=Paul
|title=Natural Abundance Variations in Stable Isotopes and their Potential Uses in Animal Physiological Ecology
|journal=Comparative Biochemistry and Physiology&nbsp;– Part A: Molecular & Integrative Physiology|volume=119|issue=3|pages=725–737|date=1998
|doi=10.1016/S1095-6433(98)01016-2|pmid=9683412}}
</ref> Pada tahun 1961, [[Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional]] (IUPAC) mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar untuk [[Massa atom relatif|berat atom]].<ref>{{cite web|url=http://www.bipm.org/en/si/base_units/
|title=Official SI Unit definitions|access-date=20 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071014094602/http://www.bipm.org/en/si/base_units/|archive-date=14 Oktober 2007}}</ref> Identifikasi karbon dalam percobaan [[resonansi magnet inti]] (''nuclear magnetic resonance'', NMR) dilakukan dengan isotop {{sup|13}}C.

[[Karbon-14]] ({{sup|14}}C) merupakan sebuah [[Radionuklida|radioisotop]] alami, tercipta di [[atmosfer atas]] ([[stratosfer]] bawah dan [[troposfer]] atas) melalui interaksi [[nitrogen]] dengan [[sinar kosmik]].<ref>{{cite book
|first=S.|last=Bowman|date=1990
|title=Interpreting the past: Radiocarbon dating|publisher=British Museum Press|isbn=978-0-7141-2047-8}}
</ref> Ia ditemukan dalam jumlah jejak di Bumi sebesar 1 [[bagian per triliun]] (0,0000000001%) atau lebih, sebagian besar terbatas pada atmosfer dan deposito dangkal, terutama [[gambut]] dan bahan organik lainnya.<ref>{{cite web
|last=Brown|first=Tom|date=1 Maret 2006
|url=http://www.llnl.gov/str/March06/Brown.html
|title=Carbon Goes Full Circle in the Amazon|publisher=Lawrence Livermore National Laboratory|access-date=20 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080922031202/https://www.llnl.gov/str/March06/Brown.html|archive-date=22 September 2008}}
</ref> Isotop ini meluruh melalui [[Peluruhan beta|emisi β{{sup|−}}]] 0,158&nbsp;MeV. Karena [[waktu paruh]]nya yang relatif pendek (5730&nbsp;tahun), {{sup|14}}C hampir tidak ada di batuan purba. Jumlah {{sup|14}}C di [[Atmosfer benda langit|atmosfer]] dan dalam organisme hidup hampir konstan, tetapi dapat diprediksi menurun dalam tubuh mereka setelah kematian. Prinsip ini digunakan dalam [[penanggalan radiokarbon]], ditemukan pada tahun 1949, yang telah digunakan secara luas untuk menentukan usia bahan karbon dengan usia hingga sekitar 40.000&nbsp;tahun.<ref>{{cite book
|last=Libby|first=W. F.|date=1952
|title=Radiocarbon dating|publisher=Chicago University Press and references therein}}
</ref><ref>{{cite web
|last=Westgren|first=A.|date=1960
|url=http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1960/press.html
|title=The Nobel Prize in Chemistry 1960|publisher=Nobel Foundation|access-date=20 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071025003508/http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1960/press.html|archive-date=25 Oktober 2007}}</ref>

Ada 15 isotop karbon yang telah diketahui dan yang berumur paling pendek adalah {{sup|8}}C yang meluruh melalui [[emisi proton]] dan [[peluruhan alfa]] dan memiliki waktu paruh 1,98739{{e|-21}} detik.<ref>{{cite web
|url=http://barwinski.net/isotopes/query_select.php
|title=Use query for carbon-8|access-date=20 Agustus 2022|publisher=barwinski.net|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20050207020143/http://barwinski.net/isotopes/query_select.php|archive-date=7 Februari 2005}}
</ref> {{sup|19}}C yang eksotis menunjukkan [[Inti halo|halo nuklir]], yang berarti [[jari-jari]]nya jauh lebih besar daripada yang diperkirakan jika [[Inti atom|inti]]nya merupakan [[Bola (geometri)|bola]] dengan [[massa jenis]] konstan.<ref>{{cite journal
|title=Beaming Into the Dark Corners of the Nuclear Kitchen|last1=Watson|first1=A.
|journal=Science|volume=286|issue=5437|pages=28–31|date=1999|s2cid=117737493|doi=10.1126/science.286.5437.28}}</ref>
===Pembentukan pada bintang===
{{Utama|Siklus CNO}}
Pembentukan inti atom karbon terjadi di dalam bintang [[Bintang raksasa|raksasa]] atau [[super raksasa]] melalui [[proses alfa tripel]]. Proses ini membutuhkan tumbukan hampir simultan dari tiga [[partikel alfa]] (inti [[helium]]), karena produk dari [[reaksi fusi]] nuklir lebih lanjut dari helium dengan hidrogen atau inti helium lainnya masing-masing menghasilkan [[litium-5]] dan [[berilium-8]], dengan keduanya sangat tidak stabil dan meluruh kembali hampir secara instan menjadi inti yang lebih kecil.<ref name="Audi">{{NUBASE 1997}}</ref> Proses alfa tripel terjadi dalam kondisi suhu di atas 100 megakelvin dan konsentrasi helium yang dilarang oleh ekspansi dan pendinginan cepat alam semesta awal, dan oleh karena itu tidak ada karbon signifikan yang tercipta selama [[Ledakan Dahsyat]].

Menurut teori kosmologi fisik saat ini, karbon terbentuk di bagian dalam bintang pada [[cabang horizontal]].<ref name="Ostlie">{{cite book |last1=Ostlie|first1=Dale A.|last2=Carroll|first2=Bradley W.|name-list-style=amp
|title=An Introduction to Modern Stellar Astrophysics
|publisher=Addison Wesley|location=San Francisco (CA)|date=2007|isbn=978-0-8053-0348-3}}
</ref> Ketika bintang masif mati sebagai supernova, karbon tersebar ke angkasa sebagai debu. Debu ini menjadi bahan komponen untuk pembentukan sistem [[Metalisitas|bintang generasi berikutnya]] dengan planet-planet yang bertambah.<ref name="NASA-20140221" /><ref>{{Cite book
|last=Whittet|first=Douglas C. B.|date=2003
|title=Dust in the Galactic Environment
|pages=45–46|publisher=[[CRC Press]]|isbn=978-0-7503-0624-9}}
</ref> [[Tata Surya]] adalah salah satu sistem bintang dengan kelimpahan karbon, memungkinkan adanya kehidupan seperti yang kita kenal.

[[Siklus CNO]] adalah mekanisme fusi hidrogen tambahan yang menggerakkan bintang, di mana karbon beroperasi sebagai [[katalis]].

Transisi rotasi berbagai bentuk isotop karbon monoksida (misalnya, {{sup|12}}CO, {{sup|13}}CO, dan {{sup|18}}CO) dapat dideteksi dalam rentang panjang gelombang [[Astronomi submilimeter|submilimeter]], dan digunakan dalam studi [[Pembentukan bintang|pembentukan bintang baru]] di [[awan molekul]].<ref>{{cite book
|last=Pikelʹner|first=Solomon Borisovich|title=Star Formation
|url=https://books.google.com/books?id=qbGLgcxnfpIC&pg=PA38|access-date=20 Agustus 2022|date=1977
|publisher=Springer|isbn=978-90-277-0796-3|pages=38|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20121123220424/http://books.google.com/books?id=qbGLgcxnfpIC&pg=PA38|archive-date=23 November 2012}}</ref>
===Siklus karbon===
{{Utama|Siklus karbon}}
[[File:Carbon cycle-cute diagram.svg|thumb|upright=1.35|Diagram siklus karbon. Angka hitam menunjukkan berapa banyak karbon yang disimpan di berbagai reservoir, dalam miliar ton ("GtC" adalah singkatan dari gigaton karbon; angkanya sekitar tahun 2004). Angka ungu menunjukkan berapa banyak karbon yang berpindah antar reservoir setiap tahunnya. Sedimen, sebagaimana didefinisikan dalam diagram ini, tidak termasuk ≈70&nbsp;juta GtC batuan karbonat dan [[kerogen]].]]
Dalam kondisi terestrial, konversi satu unsur menjadi unsur lain sangatlah jarang. Oleh karena itu, jumlah karbon di Bumi secara efektif ialah konstan. Jadi, proses yang menggunakan karbon harus mendapatkannya dari suatu tempat dan membuangnya di tempat lain. Jalur karbon di lingkungan membentuk [[siklus karbon]].<ref>Mannion, hlm. 51–54.</ref> Misalnya, tanaman [[fotosintesis]] menarik [[karbon dioksida]] dari atmosfer (atau air laut) dan membangunnya menjadi biomassa, seperti dalam [[siklus Calvin]], sebuah proses [[fiksasi karbon]].<ref>Mannion, hlm. 84–88.</ref> Beberapa dari biomassa ini dimakan oleh hewan, sementara beberapa karbon dihembuskan oleh hewan sebagai karbon dioksida. Siklus karbon jauh lebih rumit daripada putaran pendek ini; misalnya, beberapa karbon dioksida terlarut di lautan; jika bakteri tidak mengkonsumsinya, tumbuhan atau hewan yang mati dapat menjadi [[minyak bumi]] atau [[batu bara]], yang melepaskan karbon ketika dibakar.<ref>{{cite journal
|journal=Science|date=2000|volume=290|issue=5490|pages=291–296|doi=10.1126/science.290.5490.291|s2cid=1779934|bibcode=2000Sci...290..291F|pmid=11030643
|title=The Global Carbon Cycle: A Test of Our Knowledge of Earth as a System
|last1=Falkowski|first1=P. |last2=Scholes|first2=R. J. |last3=Boyle|first3=E. |last4=Canadell|first4=J. |last5=Canfield|first5=D.
|last6=Elser|first6=J. |last7=Gruber|first7=N. |last8=Hibbard|first8=K. |last9=Högberg|first9=P.|display-authors=8}}
</ref><ref>{{cite journal
|title=The global terrestrial carbon cycle|date=1993
|last1=Smith|first1=T. M.|last2=Cramer|first2=W. P.|last3=Dixon|first3=R. K.|last4=Leemans|first4=R.|last5=Neilson|first5=R. P.|last6=Solomon|first6=A. M.
|journal=Water, Air, & Soil Pollution|volume=70|issue=1–4|pages=19–37|bibcode=1993WASP...70...19S|s2cid=97265068|doi=10.1007/BF01104986}}</ref>
==Senyawa==
===Senyawa organik===
[[Berkas:Methane-2D-stereo.svg|thumb|left|upright=0.7|Rumus struktur [[metana]], senyawa organik paling sederhana.]]
[[Berkas:Auto-and heterotrophs.png|thumb|upright=1.35|Korelasi antara ''siklus karbon'' dan pembentukan senyawa organik. Pada tumbuhan, karbon dioksida yang dibentuk oleh fiksasi karbon dapat bergabung dengan air dalam [[fotosintesis]] (<span style="color:green;">hijau</span>) untuk membentuk senyawa organik, yang dapat digunakan dan selanjutnya diubah oleh tumbuhan dan hewan.]]
Karbon dapat membentuk rantai yang sangat panjang dari [[Ikatan karbon-karbon|ikatan karbon–karbon]] yang saling berhubungan, suatu sifat yang disebut [[katenasi]]. Ikatan karbon–karbon kuat dan stabil. Melalui katenasi, karbon membentuk senyawa yang tak terhitung jumlahnya. Sebuah penghitungan senyawa unik menunjukkan bahwa lebih banyak senyawa yang mengandung karbon daripada yang tidak.<ref name="Burrows Holman Parsons Pilling 2017 hlm. 70">{{cite book
|last1=Burrows|first1=A. |last2=Holman|first2=J. |last3=Parsons|first3=A. |last4=Pilling|first4=G. |last5=Price|first5=G.
|title=Chemistry3: Introducing Inorganic, Organic and Physical Chemistry
|publisher=Oxford University Press|year=2017|isbn=978-0-19-873380-5|page=70
|url=https://books.google.com/books?id=YzbjDQAAQBAJ&pg=PA70|access-date=20 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20171122173131/https://books.google.com/books?id=YzbjDQAAQBAJ&pg=PA70|archive-date=22 November 2017}}
</ref> Klaim serupa dapat dibuat untuk hidrogen karena sebagian besar senyawa organik mengandung hidrogen yang terikat secara kimia dengan karbon atau unsur umum lainnya seperti oksigen atau nitrogen.

Bentuk paling sederhana dari molekul organik adalah [[hidrokarbon]]—sebuah keluarga besar [[Senyawa organik|molekul organik]] yang terdiri dari atom [[hidrogen]] yang terikat pada rantai atom karbon. Tulang punggung hidrokarbon dapat digantikan oleh atom lain, yang dikenal sebagai [[heteroatom]]. Heteroatom umum yang muncul dalam senyawa organik termasuk oksigen, nitrogen, belerang, fosforus, dan halogen nonradioaktif, serta logam litium dan magnesium. Senyawa organik yang mengandung ikatan dengan logam dikenal sebagai senyawa organologam (''lihat di bawah''). Pengelompokan atom tertentu, sering kali termasuk heteroatom, muncul kembali dalam sejumlah besar senyawa organik. Kumpulan ini, yang dikenal sebagai ''[[gugus fungsi]]'', memberikan pola reaktivitas umum dan memungkinkan studi sistematis dan kategorisasi senyawa organik. Panjang rantai, bentuk dan gugus fungsi semuanya mempengaruhi sifat molekul organik.<ref>Mannion hlm. 27–51</ref>

Pada sebagian besar senyawa karbon yang stabil (dan hampir semua senyawa ''organik'' yang stabil), karbon mematuhi [[kaidah oktet]] dan bersifat ''tetravalen'', yang berarti bahwa atom karbon membentuk total empat ikatan kovalen (yang dapat mencakup ikatan rangkap dua dan rangkap tiga). Pengecualiannya ialah termasuk sejumlah kecil ''karbokation'' (tiga ikatan, muatan positif), ''radikal'' (tiga ikatan, netral), ''karbanion'' (tiga ikatan, muatan negatif) dan ''karbena'' (dua ikatan, netral) yang distabilkan, meskipun spesies-spesies ini jauh lebih mungkin ditemui sebagai [[Senyawa intermediat|zat antara]] yang tidak stabil dan reaktif.

Karbon terjadi di semua kehidupan [[Materi organik|organik]] yang diketahui dan merupakan dasar dari [[kimia organik]]. Ketika disatukan dengan [[hidrogen]], ia membentuk berbagai hidrokarbon yang penting bagi industri sebagai [[Refrigeran|pendingin]], [[pelumas]], [[pelarut]], sebagai bahan baku kimia untuk pembuatan [[plastik]] dan [[petrokimia]], serta sebagai [[bahan bakar fosil]].

Ketika dikombinasikan dengan oksigen dan hidrogen, karbon dapat membentuk banyak kelompok senyawa biologis yang penting, seperti [[gula]], [[lignan]], [[kitin]], [[alkohol]], [[lemak]], serta [[Ester (kimia)|ester]], [[karotenoid]], dan [[terpena]] aromatik. Dengan [[nitrogen]] membentuk [[alkaloid]], dan dengan penambahan [[belerang]] juga membentuk [[antibiotik]], [[asam amino]], dan produk [[Karet alami|karet]]. Dengan penambahan [[fosforus]] ke unsur-unsur lain ini, ia membentuk [[Asam deoksiribonukleat|DNA]] dan [[Asam ribonukleat|RNA]], pembawa kode kimia kehidupan, dan [[adenosina trifosfat]] (ATP), molekul transfer energi terpenting di semua sel hidup.<ref>Mannion hlm. 84–91</ref>
===Senyawa anorganik===
Umumnya senyawa yang mengandung karbon yang berasosiasi dengan mineral atau yang tidak mengandung ikatan dengan atom karbon lain, halogen, atau hidrogen, diperlakukan secara terpisah dari [[senyawa organik]] klasik; definisi tidak kaku, dan klasifikasi beberapa senyawa dapat bervariasi dari penulis ke penulis (lihat artikel referensi di atas). Di antaranya adalah oksida karbon sederhana. Oksida yang paling menonjol adalah [[karbon dioksida]] ({{CO2}}). Ia pernah menjadi konstituen utama dari [[paleoatmosfer]], tetapi merupakan komponen kecil dari [[atmosfer Bumi]] saat ini.<ref>{{cite journal
|date=1982|title=The prebiological paleoatmosphere: stability and composition
|journal=Origins of Life and Evolution of Biospheres|volume=12|pages=245–259|doi=10.1007/BF00926894|pmid=7162799|issue=3|bibcode=1982OrLi...12..245L|s2cid=20097153
|last1=Levine|first1=Joel S.|last2=Augustsson|first2=Tommy R.|last3=Natarajan|first3=Murali}}
</ref> Dilarutkan dalam [[Sifat air|air]], ia membentuk [[asam karbonat]] ({{chem|H|2|C|O|3}}), tetapi karena kebanyakan senyawa dengan banyak oksigen yang terikat tunggal pada satu karbon, ia tidaklah stabil.<ref>{{cite journal
|author=Loerting, T.|date=2001|title=On the Surprising Kinetic Stability of Carbonic Acid
|journal=Angew. Chem. Int. Ed.|volume=39|pages=891–895|doi=10.1002/(SICI)1521-3773(20000303)39:5<891::AID-ANIE891>3.0.CO;2-E|pmid=10760883|issue=5
|display-authors=1|last2=Tautermann|first2=Christofer|last3=Kroemer|first3=Romano T. |last4=Kohl|first4=Ingrid
|last5=Hallbrucker|first5=Andreas |last6=Mayer|first6=Erwin |last7=Liedl|first7=Klaus R.}}
</ref> Namun, melalui zat antara ini, [[ion]] [[karbonat]] yang distabilkan resonansi dihasilkan. Beberapa mineral penting lainnya adalah karbonat, terutama [[kalsit]]. [[Karbon disulfida]] ({{chem|C|S|2}}) juga serupa.<ref name="Greenwood289" /> Namun demikian, karena sifat fisiknya dan hubungannya dengan sintesis organik, karbon disulfida terkadang diklasifikasikan sebagai pelarut ''organik.''

Oksida umum lainnya adalah [[karbon monoksida]] (CO). Ia dibentuk oleh pembakaran yang tidak sempurna, dan merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Molekul ini masing-masing mengandung ikatan rangkap tiga dan cukup [[Polaritas (kimia)#Polaritas molekul|polar]], menghasilkan kecenderungan untuk mengikat molekul hemoglobin secara permanen, menggantikan oksigen, yang memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah.<ref>{{cite journal
|author=Haldane J.|date=1895|title=The action of carbonic oxide on man
|journal=Journal of Physiology|volume=18|pages=430–462|pmid=16992272|issue=5–6|pmc=1514663|doi=10.1113/jphysiol.1895.sp000578}}
</ref><ref>{{cite journal
|date=2003|title=The clinical toxicology of carbon monoxide
|journal=Toxicology|issue=1|pages=25–38|volume=187|pmid=12679050|doi=10.1016/S0300-483X(03)00005-2
|last1=Gorman|first1=D.|last2=Drewry|first2=A.|last3=Huang|first3=Y. L.|last4=Sames|first4=C.}}
</ref> [[Sianida]] (CN{{sup|−}}), memiliki struktur yang mirip, tetapi berperilaku seperti ion [[halida]] ([[pseudohalogen]]). Misalnya, ia dapat membentuk molekul [[sianogen]] nitrida ((CN){{sub|2}}), mirip dengan halida diatomik. Demikian juga, analog sianida yang lebih berat, [[siafida]] (CP{{sup|−}}), juga dianggap anorganik, meskipun sebagian besar turunan sederhananya sangat tidak stabil. Oksida lain yang tidak umum adalah [[karbon suboksida]] ({{chem|C|3|O|2}}),<ref>{{cite web
|title=Compounds of carbon: carbon suboxide
|url=http://www.webelements.com/webelements/compounds/text/C/C3O2-504643.html|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071207230312/http://www.webelements.com/webelements/compounds/text/C/C3O2-504643.html|archive-date=7 Desember 2007}}
</ref> [[dikarbon monoksida]] (C{{sub|2}}O) yang tidak stabil,<ref>{{cite journal
|last1=Bayes|first1=K.|title=Photolysis of Carbon Suboxide
|journal=Journal of the American Chemical Society|volume=83|date=1961|pages=3712–3713|doi=10.1021/ja01478a033|issue=17}}
</ref><ref>{{cite journal
|author=Anderson D. J.|title=Photodissociation of Carbon Suboxide
|journal=Journal of Chemical Physics|volume=94|date=1991|pages=7852–7867|issue=12|bibcode=1991JChPh..94.7857A|doi=10.1063/1.460121
|last2=Rosenfeld|first2=R. N.}}
</ref> [[karbon trioksida]] (CO{{sub|3}}),<ref>{{cite journal
|title=A theoretical study of the structure and properties of carbon trioxide|last1=Sabin|first1=J. R.
|journal=Chemical Physics Letters|volume=11|issue=5|pages=593–597|date=1971|doi=10.1016/0009-2614(71)87010-0|bibcode=1971CPL....11..593S|last2=Kim|first2=H.}}</ref><ref>{{cite journal
|title=Carbon Trioxide: Its Production, Infrared Spectrum, and Structure Studied in a Matrix of Solid CO{{sub|2}}
|journal=Journal of Chemical Physics|date=1966|volume=45|issue=12|pages=4469–4481|doi=10.1063/1.1727526|bibcode=1966JChPh..45.4469M
|author=Moll N. G.|author2=Clutter D. R.|author3=Thompson W. E.}}
</ref> [[siklopentanapentona]] (C{{sub|5}}O{{sub|5}}),<ref name="fatiadi">{{cite journal
|title=Cyclic Polyhydroxy Ketones. I. Oxidation Products of Hexahydroxybenzene (Benzenehexol)
|journal=Journal of Research of the National Bureau of Standards Section A|volume=67A|issue=2|date=1963|pages=153–162
|url=http://nvl.nist.gov/pub/nistpubs/jres/067/2/V67.N02.A06.pdf|url-status=dead|access-date=21 Agustus 2022
|doi=10.6028/jres.067A.015|pmid=31580622|pmc=6640573
|first1=Alexander J.|last1=Fatiadi|last2=Isbell|first2=Horace S.|last3=Sager|first3=William F.
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090325204012/http://nvl.nist.gov/pub/nistpubs/jres/067/2/V67.N02.A06.pdf|archive-date=25 Maret 2009}}
</ref> [[sikloheksanaheksona]] (C{{sub|6}}O{{sub|6}}),<ref name="fatiadi" /> dan [[anhidrida melitat]] (C{{sub|12}}O{{sub|9}}). Namun, anhidrida melitat adalah asil anhidrida tripel dari asam melitat; apalagi, ia mengandung cincin benzena. Jadi, banyak ahli kimia yang menganggapnya sebagai senyawa organik.

Dengan [[logam]] reaktif, seperti [[wolfram]], karbon membentuk [[karbida]] (C{{sup|4−}}) atau [[asetilida]] ({{chem|C|2|2-}}) untuk membentuk paduan dengan titik lebur tinggi. Anion ini juga terkait dengan [[metana]] dan [[asetilena]], keduanya merupakan asam yang sangat lemah. Dengan elektronegativitas 2,5,<ref>{{cite book
|first=L.|last=Pauling|title=The Nature of the Chemical Bond
|url=https://archive.org/details/natureofchemical00paul|url-access=registration
|edition=3|publisher=Cornell University Press|location=Ithaca, NY|date=1960
|page=[https://archive.org/details/natureofchemical00paul/page/93 93]|isbn=978-0-8014-0333-0}}
</ref> karbon lebih suka membentuk [[ikatan kovalen]]. Beberapa karbida merupakan kisi kovalen, seperti [[Silikon karbida|karborundum]] (SiC), yang menyerupai [[intan]]. Namun demikian, bahkan karbida yang paling polar dan seperti garam bukanlah senyawa ionik sepenuhnya.<ref name="Greenwood297">Greenwood and Earnshaw, hlm. 297–301</ref>
===Senyawa organologam===
{{Utama|Kimia organologam}}
Menurut definisi, senyawa organologam mengandung setidaknya satu ikatan kovalen karbon-logam. Berbagai macam senyawa tersebut eksis; kelas utama meliputi senyawa alkil-logam sederhana (misalnya, [[tetra etil timbal]]), senyawa alkena η{{sup|2}} (misalnya, [[garam Zeise]]), dan senyawa alil η{{sup|3}} (misalnya, [[dimer alilpaladium klorida]]); [[metalosena]] yang mengandung ligan siklopentadienil (misalnya, [[ferosena]]); dan [[kompleks karbena logam transisi]]. Banyak [[karbonil logam]] dan [[Sianometalat|sianida logam]] eksis (misalnya, [[nikel tetrakarbonil]] and [[kalium ferisianida]]); beberapa pekerja menganggap kompleks karbonil dan sianida logam tanpa ligan karbon lain sebagai murni anorganik, dan bukan organologam. Namun, sebagian besar ahli kimia organologam menganggap kompleks logam dengan ligan karbon, bahkan 'karbon anorganik' (misalnya, karbonil, sianida, dan beberapa jenis karbida dan asetilida tertentu) sebagai organologam di alam. Kompleks logam yang mengandung ligan organik tanpa ikatan kovalen karbon-logam (misalnya, karboksilat logam) disebut senyawa ''metalorganik''.

Walaupun karbon dipahami sangat menyukai pembentukan empat ikatan kovalen, skema ikatan eksotik lainnya juga diketahui. [[Karborana]] merupakan turunan dodekahedron yang sangat stabil dari unit [B<sub>12</sub>H<sub>12</sub>]<sup>2-</sup>, dengan satu BH diganti dengan CH<sup>+</sup>. Dengan demikian, karbon terikat pada lima atom boron dan satu atom hidrogen. Kation [(Ph{{sub|3}}PAu){{sub|6}}C]{{sup|2+}} mengandung karbon oktahedron yang terikat pada enam fragmen fosfin-emas. Fenomena ini telah dikaitkan dengan [[aurofilisitas]] ligan emas, yang memberikan stabilisasi tambahan dari spesies yang labil.<ref>{{cite journal
|author=Scherbaum, Franz
|journal=Angew. Chem. Int. Ed. Engl.|volume=27|issue=11|pages=1544–1546|date=1988|doi=10.1002/anie.198815441
|title="Aurophilicity" as a consequence of Relativistic Effects: The Hexakis(triphenylphosphaneaurio)methane Dication [(Ph{{sub|3}}PAu){{sub|6}}C]{{sup|2+}}
|display-authors=1|last2=Grohmann|first2=Andreas|last3=Huber|first3=Brigitte|last4=Krüger|first4=Carl|last5=Schmidbaur|first5=Hubert}}
</ref> Di alam, kofaktor besi-molibdenum ([[FeMoco]]) yang bertanggung jawab atas [[Pengikatan nitrogen|fiksasi nitrogen]] mikroba juga memiliki pusat karbon oktahedron (secara formal sebuah karbida, C(-IV)) yang terikat pada enam atom besi. Pada tahun 2016, dipastikan bahwa, sesuai dengan prediksi teoretis sebelumnya, [[Heksametilbenzena|dikation heksametilbenzena]] mengandung atom karbon dengan enam ikatan. Lebih khusus, dikation ini dapat dijelaskan secara struktural dengan formulasi [MeC(η<sup>5</sup>-C<sub>5</sub>Me<sub>5</sub>)]<sup>2+</sup>, menjadikannya sebuah "[[metalosena]] organik" di mana fragmen MeC<sup>3+</sup> terikat pada fragmen η<sup>5</sup>-C<sub>5</sub>Me<sub>5</sub><sup>−</sup> melalui kelima karbon didalam cincin.<ref>{{cite magazine
|url=http://cen.acs.org/articles/94/i49/Six-bonds-carbon-Confirmed.html?type=paidArticleContent|url-status=live
|title=Six bonds to carbon: Confirmed
|first=Stephen K.|last=Ritter|magazine=Chemical & Engineering News
|archive-url=https://web.archive.org/web/20170109183800/http://cen.acs.org/articles/94/i49/Six-bonds-carbon-Confirmed.html?type=paidArticleContent|archive-date=9 Januari 2017}}</ref>
[[File:Akiba's "hypervalent carbon" compound.png|thumb|Turunan antrasena ini mengandung atom karbon dengan 5 pasangan elektron formal di sekitarnya.]]
Penting untuk dicatat bahwa dalam kasus di atas, masing-masing ikatan pada karbon mengandung kurang dari dua pasangan elektron formal. Dengan demikian, jumlah elektron formal spesies ini tidak melebihi oktet. Hal ini membuat mereka hiperkoordinat tapi tidak hipervalen. Bahkan dalam kasus dugaan spesies 10-C-5 (yaitu, karbon dengan lima ligan dan jumlah elektron formal sepuluh), seperti yang dilaporkan oleh Akiba dan rekan kerjanya,<ref>{{Cite journal
|last1=Yamashita|first1=Makoto|last2=Yamamoto|first2=Yohsuke|last3=Akiba|first3=Kin-ya |last4=Hashizume|first4=Daisuke|last5=Iwasaki|first5=Fujiko|last6=Takagi|first6=Nozomi|last7=Nagase|first7=Shigeru|date=2005-03-01
|title=Syntheses and Structures of Hypervalent Pentacoordinate Carbon and Boron Compounds Bearing an Anthracene Skeleton − Elucidation of Hypervalent Interaction Based on X-ray Analysis and DFT Calculation
|journal=Journal of the American Chemical Society|volume=127|issue=12|pages=4354–4371|doi=10.1021/ja0438011|pmid=15783218|issn=0002-7863}}
</ref> perhitungan struktur elektronik menyimpulkan bahwa populasi elektron di sekitar karbon masih kurang dari delapan, seperti yang berlaku untuk senyawa lain yang memiliki [[ikatan tiga pusat]] empat elektron.
==Sejarah dan etimologi==
[[Berkas:Antoine lavoisier.jpg|thumb|upright|left|[[Antoine Lavoisier]] di masa mudanya]]
Nama [[Bahasa Inggris|Inggris]] ''carbon'' berasal dari [[bahasa Latin]] ''carbo'' untuk batu bara dan arang,<ref>Shorter Oxford English Dictionary, Oxford University Press</ref> yang juga berasal dari [[bahasa Prancis]] ''charbon'', yang berarti arang. Dalam [[bahasa Jerman]], [[bahasa Belanda|Belanda]], dan [[bahasa Denmark|Denmark]], nama karbon masing-masing adalah ''kohlenstoff'', ''koolstof'' dan ''kulstof'' semuanya secara harfiah berarti zat [[batu bara]].

Karbon ditemukan pada masa prasejarah dan dikenal dalam bentuk [[jelaga]] dan [[arang]] pada [[peradaban]] [[manusia]] paling awal. Intan mungkin sudah dikenal sejak 2500&nbsp;SM di Tiongkok, sedangkan karbon dalam bentuk arang dibuat sekitar zaman Romawi dengan proses kimia yang sama seperti saat ini, dengan memanaskan kayu dalam sebuah [[piramida]] yang dilapisi [[tanah liat]] untuk menghilangkan udara.<ref name="ancient_China">{{cite news
|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4555235.stm
|title=Chinese made first use of diamond
|work=BBC News|date=17 Mei 2005|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20070320064349/http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4555235.stm|archive-date=20 Maret 2007}}
</ref><ref>{{cite web
|url=http://elements.vanderkrogt.net/element.php?sym=C
|title=Carbonium/Carbon at Elementymology & Elements Multidict|author=van der Krogt, Peter|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20100123003310/http://elements.vanderkrogt.net/element.php?sym=C|archive-date=23 Januari 2010}}</ref>
[[Berkas:Carl Wilhelm Scheele from Familj-Journalen1874.png|thumb|upright|[[Carl Wilhelm Scheele]]]]
Pada tahun 1722, [[René Antoine Ferchault de Réaumur]] mendemonstrasikan bahwa besi diubah menjadi baja melalui penyerapan beberapa zat, yang sekarang dikenal sebagai karbon.<ref>{{cite book
|last=Ferchault de Réaumur|first=R.-A.|date=1722
|title=L'art de convertir le fer forgé en acier, et l'art d'adoucir le fer fondu, ou de faire des ouvrages de fer fondu aussi finis que le fer forgé (terjemahan bahasa Inggris dari tahun 1956)|location=Paris, Chicago}}
</ref> Pada tahun 1772, [[Antoine Lavoisier]] menunjukkan bahwa intan merupakan bentuk karbon; ketika dia membakar sampel arang dan intan dan menemukan bahwa keduanya tidak menghasilkan air dan keduanya melepaskan jumlah [[karbon dioksida]] yang sama per [[gram]]nya.
Pada tahun 1779,<ref>{{cite web
|url=http://www.canadaconnects.ca/chemistry/1009
|title=Carbon
|publisher=Canada Connects|access-date=21 Agustus 2022|url-status=dead
|archive-url=https://web.archive.org/web/20101027222156/http://canadaconnects.ca/chemistry/1009/|archive-date=27 Oktober 2010}}
</ref> [[Carl Wilhelm Scheele]] menunjukkan bahwa grafit, yang dianggap sebagai bentuk [[timbal]], ternyata identik dengan arang tetapi dengan sedikit campuran besi, dan memberikan "asam udara" (nama buatannya untuk karbon dioksida) ketika dioksidasi dengan asam nitrat.<ref name="FSenese">{{cite web
|author=Senese, Fred|date=9 September 2000
|url=http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/inorganic/faq/discovery-of-carbon.shtml
|title=Who discovered carbon?
|publisher=Frostburg State University|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071207230348/http://antoine.frostburg.edu/chem/senese/101/inorganic/faq/discovery-of-carbon.shtml|archive-date=7 Desember 2007}}
</ref> Pada tahun 1786, ilmuwan Prancis [[Claude Louis Berthollet]], [[Gaspard Monge]] dan C. A. Vandermonde menegaskan bahwa grafit sebagian besar merupakan karbon dengan mengoksidasinya dalam oksigen dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Lavoisier dengan intan.<ref>{{cite book
|author=Giolitti, Federico|date=1914
|title=The Cementation of Iron and Steel
|url=https://archive.org/details/cementationiron01rouigoog
|publisher=McGraw-Hill Book Company, inc}}
</ref> Beberapa besi tersisa lagi, yang menurut para ilmuwan Prancis tadi diperlukan untuk struktur grafit. Dalam publikasi mereka, mereka mengusulkan nama ''carbone'' (Latin ''carbonum'') untuk unsur dalam grafit yang dilepaskan sebagai gas pada pembakaran grafit. Antoine Lavoisier kemudian mendaftarkan karbon sebagai [[Unsur kimia|unsur]] dalam buku teksnya tahun 1789.<ref name="FSenese" />

Sebuah [[Alotropi|alotrop]] karbon baru, [[fulerena]], yang ditemukan pada tahun 1985<ref>{{cite journal
|journal=Nature|volume=318|pages=162–163|date=1985|issue=6042|bibcode=1985Natur.318..162K|doi=10.1038/318162a0|s2cid=4314237
|title=C{{sub|60}}: Buckminsterfullerene
|last1=Kroto|first1=H. W.|last2=Heath|first2=J. R.|last3=O'Brien|first3=S. C.|last4=Curl|first4=R. F.|last5=Smalley|first5=R. E.}}
</ref> termasuk bentuk yang ber[[struktur nano]] seperti ''[[Bukminsterfulerena|buckyball]]'' dan [[Tabung nano karbon|tabung nano]].<ref name="buckyballs">{{cite web
|url=http://www.ch.ic.ac.uk/local/projects/unwin/Fullerenes.html|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|title=Fullerenes(An Overview)|author=Unwin, Peter
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071201165240/http://www.ch.ic.ac.uk/local/projects/unwin/Fullerenes.html|archive-date=1 Desember 2007}}
</ref> Penemu mereka&nbsp;– [[Robert Floyd Curl|Robert Curl]], [[Harold Walter Kroto|Harold Kroto]] dan [[Richard Smalley]]&nbsp;– menerima [[Penghargaan Nobel]] Kimia pada tahun 1996.<ref>{{cite web
|url=http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1996/index.html|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live
|title=The Nobel Prize in Chemistry 1996 "for their discovery of fullerenes"
|archive-url=https://web.archive.org/web/20071011035122/http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1996/index.html|archive-date=11 Oktober 2007}}
</ref> Ketertarikan baru yang dihasilkan dalam bentuk-bentuk baru mengarah pada penemuan alotrop eksotis lebih lanjut, termasuk [[karbon kaca]], dan kesadaran bahwa "[[karbon amorf]]" tidak sepenuhnya [[amorf]].<ref name="glassy carbon">{{cite journal
|url=http://www.physics.usyd.edu.au/~powles/PDFs/Harris_2004.pdf|url-status=dead|access-date=21 Agustus 2022
|title=Fullerene-related structure of commercial glassy carbons|author=Harris, PJF|date=2004
|journal=Philosophical Magazine|volume=84|pages=3159–3167|doi=10.1080/14786430410001720363|issue=29|bibcode=2004PMag...84.3159H|citeseerx=10.1.1.359.5715
|s2cid=220342075|archive-url=https://web.archive.org/web/20120319054641/http://www.physics.usyd.edu.au/~powles/PDFs/Harris_2004.pdf|archive-date=19 Maret 2012}}</ref>
==Produksi==
===Grafit===
{{Utama|Grafit}}
Deposit alami grafit yang layak secara komersial terjadi di banyak bagian dunia, tetapi sumber terpenting secara ekonomi ada di [[Tiongkok]], [[India]], [[Brasil]], dan [[Korea Utara]]. Endapan grafit berasal dari [[Batuan metamorf|metamorf]], ditemukan berasosiasi dengan [[kuarsa]], [[mika]], dan [[felspar]] dalam sekis, [[gneis]] serta [[batu pasir]] dan [[Gamping|batu gamping]] termetamorfosis sebagai [[lensa (geologi)|lensa]] atau [[vena (geologi)|vena]], kadang-kadang dengan ketebalan satu meter atau lebih. Deposit grafit di [[Borrowdale]], [[Cumberland]], [[Inggris]] pada mulanya memiliki ukuran dan kemurnian yang cukup sehingga, hingga abad ke-19, [[pensil]] dibuat hanya dengan menggergaji blok grafit alam menjadi strip sebelum membungkus strip dalam kayu. Saat ini, deposit grafit yang lebih kecil diperoleh dengan menghancurkan batuan induk dan mengapungkan grafit yang lebih ringan di atas air.<ref name="USGS">[http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/graphite USGS Minerals Yearbook: Graphite, 2009] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080916114706/http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/graphite/|date=16 September 2008}} dan Graphite: Mineral Commodity Summaries 2011</ref>

Ada tiga jenis grafit alami—amorf, serpihan atau serpihan kristal, dan vena atau gumpalan. Grafit amorf adalah kualitas terendah dan paling melimpah. Bertentangan dengan ilmu pengetahuan, dalam industri "amorf" mengacu pada ukuran kristal yang sangat kecil daripada kekurangan struktur kristal. Amorf digunakan untuk produk grafit bernilai rendah dan merupakan grafit dengan harga terendah. Deposit grafit amorf besar ditemukan di Tiongkok, Eropa, Meksiko, dan Amerika Serikat. Grafit serpihan kurang umum dan berkualitas lebih tinggi daripada amorf; ia terjadi sebagai pelat terpisah yang mengkristal dalam batuan metamorf. Grafit serpihan bisa empat kali lipat harga amorf. Serpihan berkualitas baik dapat diproses menjadi [[grafit yang dapat diperluas]] untuk banyak kegunaan, seperti [[penghambat nyala]]. Deposito terkemuka ditemukan di Austria, Brasil, Kanada, Tiongkok, Jerman, dan Madagaskar. Grafit vena atau gumpalan adalah jenis grafit alami yang paling langka, paling berharga, dan berkualitas tinggi. Ia terjadi pada vena sepanjang kontak intrusif dalam gumpalan padat, dan hanya ditambang secara komersial di Sri Lanka.<ref name="USGS" />

Menurut [[Survei Geologi Amerika Serikat|USGS]], produksi dunia grafit alam adalah 1,1&nbsp;juta ton pada 2010, di mana Tiongkok menyumbang 800.000&nbsp;t, India 130.000 t, Brasil 76.000&nbsp;t, Korea Utara 30.000&nbsp;t dan Kanada 25.000 t. Tidak ada grafit alami yang dilaporkan ditambang di Amerika Serikat, tetapi 118.000 t grafit sintetis dengan nilai perkiraan AS$998&nbsp;juta diproduksi pada tahun 2009.<ref name="USGS" />
{{Clear}}
===Intan{{anchor|Produksi intan}}===
{{Utama|Intan}}
[[Berkas:Global Diamond Output in 2005.png|thumb|upright=2.0|Keluaran intan pada tahun 2005]]
Rantai pasokan intan dikendalikan oleh sejumlah kecil bisnis kuat, dan juga sangat terkonsentrasi di sejumlah kecil lokasi di seluruh dunia (lihat gambar).

Hanya sebagian kecil dari bijih intan yang terdiri dari intan yang sebenarnya. Bijih dihancurkan, di mana perawatan harus diambil untuk mencegah berlian yang lebih besar dihancurkan dalam proses ini dan selanjutnya partikel diurutkan berdasarkan kepadatan. Saat ini, intan terletak di fraksi kepadatan yang kaya berlian dengan bantuan [[fluoresensi sinar-X]], setelah itu langkah penyortiran terakhir dilakukan dengan tangan. Sebelum penggunaan [[sinar-X]] menjadi biasa, pemisahan dilakukan dengan sabuk gemuk; intan memiliki kecenderungan yang lebih kuat untuk menempel pada minyak daripada mineral lain dalam bijih.<ref>{{cite book|page=223|title=The nature of diamonds|author=Harlow, G. E.|publisher=Cambridge University Press|date=1998|isbn=978-0-521-62935-5}}</ref>

Secara historis intan diketahui hanya ditemukan di endapan aluvial di [[India Selatan]].<ref name="Catelle1">{{cite book
|last=Catelle|first=W. R.|title=The Diamond |publisher=John Lane Company|date=1911|page=159}} diskusi mengenai intan aluvial di India dan di tempat lain serta penemuan paling awal</ref> India memimpin dunia dalam produksi intan dari saat penemuan mereka sekitar abad ke-9 SM<ref name="Ball">{{cite book
|last=Ball|first=V.|title=Diamonds, Gold and Coal of India |url=https://archive.org/details/diamondscoalgold00ballrich|publisher=London, Truebner & Co.|date=1881}} Ball adalah seorang Geologist di layanan Inggris. Bab I, Halaman 1</ref> hingga pertengahan abad ke-18, tetapi potensi komersial dari sumber-sumber ini telah habis pada akhir abad ke-18 dan pada saat itu India dikalahkan oleh Brasil di mana intan non-India pertama ditemukan pada tahun 1725.<ref>{{cite book|page=28|title=The Book Of Diamonds: Their Curious Lore, Properties, Tests And Synthetic Manufacture|first=J. W.|last=Hershey|publisher=Kessinger Pub Co.|isbn=978-1-4179-7715-4|date=1940}}</ref>

Produksi intan dari deposit primer (kimberlit dan lamproit) baru dimulai pada tahun 1870-an setelah penemuan ladang intan di Afrika Selatan. Produksi telah meningkat dari waktu ke waktu dan total akumulasi lebih dari 4,5 miliar karat telah ditambang sejak tanggal tersebut.<ref name="giasummer2007">{{cite journal
|last=Janse|first=A. J. A.|title=Global Rough Diamond Production Since 1870 |journal=Gems and Gemology|volume=XLIII|issue=Summer 2007|pages=98–119|date=2007|doi=10.5741/GEMS.43.2.98}}</ref> Deposit berlian yang paling layak secara komersial berada di [[Rusia]], [[Botswana]], [[Australia]] dan [[Republik Demokratik Kongo]].<ref>{{cite web |url=http://gnn.tv/videos/2/The_Diamond_Life |title=The Diamond Life |publisher=Guerrilla News Network|first1=Stephen|last1=Marshall|last2=Shore|first2=Josh|access-date=21 Agustus 2022|date=22 Oktober 2004 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080609101643/http://gnn.tv/videos/2/The_Diamond_Life|archive-date=9 Juni 2008}}
</ref> Pada tahun 2005, Rusia memproduksi hampir seperlima dari produksi intan global (kebanyakan di [[Sakha|wilayah Yakutia]]; misalnya, [[Tambang Mir|pipa Mir]] dan [[pipa Udachnaya]]) tetapi [[Tambang intan Argyle|tambang Argyle]] di Australia menjadi sumber tunggal terbesar, menghasilkan 14 juta karat pada tahun 2018.<ref>{{cite web|last1=Zimnisky|first1=Paul|date=21 Mei 2018|title=Global Diamond Supply Expected to Decrease 3.4% to 147M Carats in 2018|url=https://www.kitco.com/commentaries/2018-03-05/Global-Diamond-Supply-Expected-to-Decrease-3-4-to-147M-Carats-in-2018.html|access-date=21 Agustus 2022|website=Kitco.com}}</ref><ref name="DGemGLorenz">{{cite journal
|last=Lorenz|first=V.|title=Argyle in Western Australia: The world's richest diamantiferous pipe; its past and future |journal=Gemmologie, Zeitschrift der Deutschen Gemmologischen Gesellschaft|volume=56|issue=1/2|pages=35–40|date=2007}}</ref> Temuan baru, tambang [[Kanada]] di [[Tambang Intan Diavik|Diavik]] dan [[Tambang Intan Ekati|Ekati]], diperkirakan menjadi lebih berharga karena produksi batu permata berkualitas mereka.<ref>Mannion hlm. 25–26</ref>

Di Amerika Serikat, intan telah ditemukan di [[Arkansas]], [[Colorado]] and [[Montana]].<ref>{{cite news |url=http://www.montanastandard.com/articles/2004/10/18/featuresbusiness/hjjfijicjbhdjc.txt|url-status=dead
|title=Microscopic diamond found in Montana |newspaper=The Montana Standard|date=17 Oktober 2004|access-date=21 Agustus 2022
|archive-url=https://web.archive.org/web/20050121085707/http://www.montanastandard.com/articles/2004/10/18/featuresbusiness/hjjfijicjbhdjc.txt|archive-date=21 Januari 2005}}
</ref> Pada tahun 2004, penemuan mengejutkan dari intan mikroskopis di Amerika Serikat<ref>{{cite web |url=http://www.livescience.com/environment/wyoming_diamond_041019.html
|publisher=Livescience.com|access-date=21 Agustus 2022 |title=Microscopic Diamond Found in Montana|first=Sarah|last=Cooke|date=19 Oktober 2004
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080705160039/http://www.livescience.com/environment/wyoming_diamond_041019.html|archive-date=5 Juli 2008}}
</ref> menyebabkan pengambilan sampel massal [[Pipa vulkanik#Pipa kimberlit|pipa kimberlit]] pada Januari 2008 di bagian terpencil Montana.<ref>{{cite web |url=http://www.deltamine.com/release2008-01-08.htm
|title=Delta News / Press Releases / Publications |publisher=Deltamine.com|access-date=21 Agustus 2022
|archive-url=https://web.archive.org/web/20080526154238/http://www.deltamine.com/release2008-01-08.htm|archive-date=26 Mei 2008}}</ref>
==Aplikasi==
[[Berkas:Mechanical pencil lead spilling out 051907.jpg|thumb|right|Ujung pensil untuk pensil mekanis terbuat dari [[grafit]] (sering dicampur dengan tanah liat atau pengikat sintetis).]]
[[Berkas:Charcoal sticks 051907.jpg|left|thumb|Tongkat ''vine'' dan [[arang]] terkompresi]]
[[Berkas:Kohlenstofffasermatte.jpg|thumb|left|Kain tenun serat karbon]]
[[Berkas:SiC p1390066.jpg|thumb|right|[[Kristal tunggal]] [[silikon karbida]]]]
[[Berkas:C60-Fulleren-kristallin.JPG|thumb|left|Fulerena ''C''{{sub|60}} dalam bentuk kristal]]
[[Berkas:Tungsten carbide.jpg|thumb|right|[[Frais akhir]] [[wolfram karbida]]]]

Karbon sangatlah penting untuk semua sistem kehidupan yang dikenal, dan tanpanya kehidupan seperti yang kita ketahui tidak akan ada (lihat [[Jenis biokimia hipotetis|biokimia alternatif]]). Penggunaan ekonomi utama karbon selain makanan dan kayu adalah dalam bentuk [[hidrokarbon]], terutama gas [[metana]] [[bahan bakar fosil]] dan [[Minyak bumi|minyak mentah]] (minyak bumi). Minyak mentah [[distilasi|disuling]] di [[kilang minyak|kilang]] oleh [[industri petrokimia]] untuk menghasilkan [[bensin]], [[minyak tanah]], dan produk lainnya. [[Selulosa]] adalah polimer alami yang mengandung karbon yang diproduksi oleh tanaman dalam bentuk [[kayu]], [[kapas]], [[linen]], dan [[rami]]. Selulosa digunakan terutama untuk mempertahankan struktur pada tanaman. Polimer karbon yang bernilai komersial yang berasal dari hewan termasuk [[wol]], [[Wol kasmir|kasmir]], dan [[sutra]]. [[Plastik]] dibuat dari polimer karbon sintetik, seringkali dengan atom oksigen dan nitrogen yang dimasukkan secara berkala dalam rantai polimer utama. Bahan baku untuk banyak zat sintetis ini berasal dari minyak mentah.

Penggunaan karbon dan senyawanya sangatlah bervariasi. Ia dapat membentuk [[logam paduan|paduan]] dengan [[besi]], yang paling umum adalah [[baja karbon]]. [[Grafit]] dikombinasikan dengan [[tanah liat]] untuk membentuk 'ujung' yang digunakan dalam [[pensil]] yang digunakan untuk [[menulis]] dan [[menggambar]]. Ia juga digunakan sebagai [[pelumas]] dan [[pigmen]], sebagai bahan cetakan dalam pembuatan [[kaca]], dalam [[elektrode]] untuk [[Baterai listrik|baterai]] kering dan dalam [[pelapisan listrik]] serta [[pembentukan listrik]], dalam [[sikat (listrik)|sikat]] untuk [[motor listrik]], serta sebagai [[moderator neutron]] dalam [[reaktor nuklir]].

[[Arang]] digunakan sebagai bahan menggambar dalam karya [[seni]] [[Pemanggangan (daging)|pemanggangan]], [[Peleburan (metalurgi)|peleburan besi]], dan dalam banyak aplikasi lainnya. Kayu, batu bara dan minyak digunakan sebagai [[bahan bakar]] untuk produksi energi dan [[Pemanas sentral|pemanas]]. [[Intan]] kualitas permata digunakan dalam perhiasan, dan [[Intan#Intan kelas industri|intan industri]] digunakan dalam alat pengeboran, pemotongan, dan pemolesan untuk pemesinan logam dan batu. Plastik dibuat dari hidrokarbon fosil, serta [[Plastik diperkuat-grafit|serat karbon]], yang dibuat dengan [[pirolisis]] [[serat]] [[poliester]] sintetis digunakan untuk memperkuat plastik untuk membentuk [[material komposit]] yang canggih dan ringan.

[[Plastik diperkuat-grafit|Serat karbon]] dibuat melalui pirolisis filamen [[poliakrilonitril]] (PAN) yang diekstrusi dan diregangkan dan zat organik lainnya. Struktur kristalografi dan sifat mekanik serat tergantung pada jenis bahan awal, dan pada proses selanjutnya. Serat karbon yang dibuat dari PAN memiliki struktur yang menyerupai filamen sempit grafit, tetapi pemrosesan termal dapat menyusun ulang struktur menjadi lembaran gulung yang kontinu. Hasilnya adalah serat dengan [[kekuatan spesifik|kekuatan tarik spesifik]] yang lebih tinggi daripada baja.<ref name="cantwell">{{cite journal|first1=W. J.|last1=Cantwell|first2=J.|last2=Morton|title=The impact resistance of composite materials&nbsp;– a review|journal=Composites|date=1991|volume=22|issue=5|pages=347–62|doi=10.1016/0010-4361(91)90549-V}}</ref>

[[Karbon hitam]] digunakan sebagai [[pigmen]] hitam dalam [[tinta]] [[percetakan]], cat minyak dan cat air seniman, [[kertas karbon]], pelapis otomotif, [[Tinta cina|tinta India]], dan [[tinta bubuk]] [[Percetakan laser|pencetak laser]]. Karbon hitam juga digunakan sebagai [[Pengisi (bahan)|pengisi]] dalam produk [[Karet alami|karet]] seperti ban dan senyawa [[plastik]]. [[Karbon aktif|Arang aktif]] digunakan sebagai [[Absorpsi (kimia)|absorben]] dan [[Adsorpsi|adsorben]] dalam bahan [[Penyaringan|penyaring]] dalam berbagai aplikasi seperti [[masker gas]], [[Air bersih|pemurnian air]], dan [[sungkup udara]] [[dapur]], serta dalam pengobatan untuk [[Absorpsi (kimia)|menyerap]] toksin, racun, atau gas dari [[sistem pencernaan]]. Karbon digunakan dalam [[Redoks|reduksi kimia]] pada suhu tinggi. [[Kokas]] digunakan untuk mereduksi bijih besi menjadi besi (peleburan). [[Pengerasan pembungkus]] baja dicapai dengan memanaskan komponen baja jadi dalam bubuk karbon. [[Karbida]] [[silikon karbida|silikon]], [[wolfram karbida|wolfram]], [[boron karbida|boron]] dan [[titanium karbida|titanium]], merupakan bahan terkeras yang paling dikenal, dan digunakan sebagai [[ampelas]] dalam alat pemotong dan gerinda. Senyawa karbon membentuk sebagian besar bahan yang digunakan dalam pakaian, seperti [[tekstil]] dan [[Kulit (produk hewan)|kulit]] alami dan sintetis, dan hampir semua permukaan interior di [[lingkungan binaan]] selain kaca, batu, dan logam.
{{clear}}
===Intan{{anchor|Aplikasi intan}}===
Industri [[intan]] terbagi dalam dua kategori: yang pertama berurusan dengan intan kelas permata, dan yang kedua dengan intan kelas industri. Walaupun perdagangan besar di kedua jenis intan eksis, kedua pasar ini berbeda fungsi secara dramatis.

Tidak seperti [[logam berharga]] lainnya seperti [[emas]] atau [[platina]], intan permata tidak diperdagangkan sebagai [[komoditas]]: ada peningkatan substansial dalam penjualan intan, dan tidak ada pasar yang sangat aktif untuk penjualan kembali intan.

Intan industri dinilai sebagian besar karena kekerasan dan konduktivitas panasnya, dengan kualitas permata dari kejelasan dan warna yang sebagian besar tidak relevan. Sekitar 80% intan yang ditambang (sama dengan sekitar 100 juta karat atau 20&nbsp;ton per tahun) tidak cocok untuk digunakan karena batu permata diturunkan untuk keperluan industri (dikenal sebagai ''[[bort]])''.<ref>{{cite book
|title=Turning And Mechanical Manipulation|first=Ch.|last=Holtzapffel
|publisher=Charles Holtzapffel|date=1856
|url=https://archive.org/details/turningandmecha01holtgoog}}
[https://archive.org/details/turningmechanica02holtuoft Internet Archive] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160326085110/https://archive.org/details/turningmechanica02holtuoft|date=26 Maret 2016}}
</ref> [[Berlian sintetis|Intan sintetis]]s, ditemukan pada 1950-an, ditemukan dalam aplikasi industri hampir seketika; 3&nbsp;miliar karat (600&nbsp;[[Ton metrik|ton]]) intan sintetis diproduksi setiap tahunnya.<ref name="usgs">{{cite web
|url=http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/diamond/|access-date=21 Agustus 2022
|title=Industrial Diamonds Statistics and Information|publisher=[[Survei Geologi Amerika Serikat]]|url-status=live
|archive-url=https://web.archive.org/web/20090506221551/http://minerals.usgs.gov/minerals/pubs/commodity/diamond/|archive-date=6 Mei 2009}}</ref>


Penggunaan intan yang dominan dalam industri adalah dalam pemotongan, pengeboran, penggilingan, dan pemolesan. Sebagian besar aplikasi ini tidak memerlukan intan besar; pada kenyataannya, sebagian besar intan dengan kualitas permata kecuali ukurannya yang kecil dapat digunakan untuk industri. Intan disematkan pada ujung bor atau mata gergaji, atau digiling menjadi bubuk untuk digunakan dalam aplikasi penggilingan dan pemolesan.<ref>{{cite journal
=== Isotop ===
|first1=R. T.|last1=Coelho
[[Isotop]] karbon adalah inti atom yang memiliki enam [[proton]] ditambah beberapa [[neutron]] (bervariasi mulai dari 2 sampai 16). Karbon memiliki dua isotop stabil, secara alami terjadi. Isotop karbon-12 (C-12) membentuk 98,93% karbon yang ada di bumi, sementara isotop Karbon-13 (C-13) membentuk sisanya yakni 1,07%. Konsentrasi isotop C-12 lebih meningkat pada material biologi karena reaksi biokimia menyingkirkan isotop C-13. Pada tahun [[1961]], [[IUPAC]] mengadopsi isotop C-12 sebagai dasar dari masa atom. Identifikasi karbon pada percobaan resonansi magnetik nuklir diselesaikan dengan isotop C-13.
|title=The application of polycrystalline diamond (PCD) tool materials when drilling and reaming aluminum-based alloys including MMC
|doi=10.1016/0890-6955(95)93044-7|journal=International Journal of Machine Tools and Manufacture |volume=35|date=1995|pages=761–774|issue=5
|last2=Yamada|first2=S.|last3=Aspinwall|first3=D. K.|last4=Wise|first4=M. L. H.}}
</ref> Aplikasi khusus termasuk penggunaan di laboratorium sebagai penahanan untuk [[Eksperimen tekanan|eksperimen tekanan tinggi]] (lihat [[sel paron intan]]), [[bantalan]] berkinerja tinggi, dan penggunaan terbatas pada [[jendela]] khusus.<ref>{{cite book|pages=303–334|title=Materials for infrared windows and domes: properties and performance|first=D. C.|last=Harris|publisher=SPIE Press|date=1999|isbn=978-0-8194-3482-1}}</ref><ref>{{cite book|first=G. S.|last=Nusinovich|title=Introduction to the physics of gyrotrons|publisher=JHU Press|date=2004|isbn=978-0-8018-7921-0|page=229}}</ref> Dengan kemajuan berkelanjutan dalam produksi intan sintetis, aplikasi baru menjadi layak. Mengumpulkan banyak kegembiraan adalah kemungkinan penggunaan intan sebagai [[semikonduktor]] yang cocok untuk [[Sirkuit terpadu|cip mikro]], dan karena sifat konduktansi panasnya yang luar biasa, sebagai [[pembuang panas]] dalam [[elektronika]].<ref>{{cite journal|title=120 W CW output power from monolithic AlGaAs (800 nm) laser diode array mounted on diamond heatsink|first1=M.|last1=Sakamoto|first2=J. G.|last2=Endriz|first3=D. R.|last3=Scifres|journal=Electronics Letters|date=1992|volume=28|issue=2|pages=197–199|doi=10.1049/el:19920123|bibcode=1992ElL....28..197S}}</ref>
==Tindakan pencegahan==
[[Berkas:Worker at carbon black plant2.jpg|thumb|upright|Seorang pekerja di pabrik [[karbon hitam]] di [[Sunray, Texas]] (foto oleh [[John Vachon]], 1942)]]
Karbon murni memiliki [[toksisitas]] yang sangat rendah terhadap manusia dan dapat ditangani dengan aman dalam bentuk grafit atau arang. Ia tahan terhadap pembubaran atau serangan kimia, bahkan dalam kandungan asam dari saluran pencernaan. Akibatnya, begitu masuk ke dalam jaringan tubuh, kemungkinan besar akan tetap ada di sana untuk waktu yang tak terdefinisi. [[Karbon hitam]] mungkin merupakan salah satu pigmen pertama yang digunakan untuk [[Rajah|perajahan]], dan [[Ötzi|Ötzi si Manusia Es]] ditemukan memiliki rajah karbon yang bertahan selama hidupnya dan selama 5200&nbsp;tahun setelah kematiannya.<ref>{{cite journal|first1=Leopold|last1=Dorfer|date=1998|title=5200-year old acupuncture in Central Europe?|journal=Science|volume=282|pages=242–243|doi=10.1126/science.282.5387.239f|pmid=9841386|last2=Moser|first2=M.|last3=Spindler|first3=K.|last4=Bahr|first4=F.|last5=Egarter-Vigl|first5=E.|last6=Dohr|first6=G.|issue=5387|bibcode=1998Sci...282..239D |s2cid=42284618}}</ref> Menghirup debu batu bara atau jelaga (karbon hitam) dalam jumlah besar dapat berbahaya, mengiritasi jaringan paru-paru dan menyebabkan penyakit [[paru-paru]] kongestif, [[Paru-paru hitam|pneumokoniosis pekerja batu bara]]. Debu intan yang digunakan sebagai ampelas bisa berbahaya jika tertelan atau terhirup. Partikel mikro karbon diproduksi dalam asap knalpot mesin diesel, dan dapat terakumulasi di dalam paru-paru.<ref>{{cite journal|last1=Donaldson|first1=K.|date=2001|title=Ultrafine particles|journal=Occupational and Environmental Medicine|volume=58|pages=211–216|doi=10.1136/oem.58.3.211|pmid=11171936|last2=Stone|first2=V.|last3=Clouter|first3=A.|last4=Renwick|first4=L.|last5=MacNee|first5=W.|issue=3|pmc=1740105}}</ref> Dari beberapa contoh ini, kerusakan mungkin diakibatkan oleh kontaminan (misalnya, bahan kimia organik, logam berat) dan bukannya dari karbon itu sendiri.


Karbon umumnya memiliki toksisitas rendah terhadap [[kehidupan|kehidupan di Bumi]]; tapi partikel nano karbon mematikan bagi ''[[Drosophila]]''.<ref>[https://www.sciencedaily.com/releases/2009/08/090807103921.htm Carbon Nanoparticles Toxic To Adult Fruit Flies But Benign To Young] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111102130334/https://www.sciencedaily.com/releases/2009/08/090807103921.htm |date=2 November 2011 }} ScienceDaily (17 Agustus 2009)</ref>
Karbon-14 (C-14) adalah radioisotop yang terjadi secara alami yang terjadi dalam jumlah jejak di bumi hingga 1 bagian per triliun (10<sup>−10</sup>%), kebanyakan terbatas di atmosfer dan endapan dangkal, terutama pada gambut dan material organik lainya.<ref>Brown, Tom (March 1, 2006).[http://www.llnl.gov/str/March06/Brown.html "Carbon Goes Full Circle in The Amazon"] Lawrence Livermore National Laboratory. Diakses pada 25 November 2007.</ref> Isotop ini, meluruhkan 0,158 MeV emisi sinar β<sup>-</sup>. Karena waktu paruh relatifnya 5730 tahun, <sup>14</sup>C hampir tidak ada dalam batuan tua, tetapi tercipta di atmosfer (stratosfer bagian bawah dan troposfer bagian atas) oleh interaksi interaksi [[nitrogen]] dengan sinar kosmis.<ref>Bowman, S. (1990). Interpreting the past: Radiocarbon dating. British Museum Press. ISBN 0-7141-2047-2.</ref> Kelimpahan <sup>14</sup>C di atmosfer dan organisme hidup hampir konstan, tetapi diduga berkurang pada saat organisme itu mati. Prinsip inilah yang digunakan dalam penanggalan radiokarbon, ditemukan pada tahun 1949, yang telah digunakan secara luas untuk menghitung usia material yang mengandung karbon sampai dengan 40.000 tahun usianya.<ref>Libby, W. F. (1952). Radiocarbon dating. Chicago University Press and references therein.</ref><ref>Westgren, A. (1960). [http://nobelprize.org/nobel_prizes/chemistry/laureates/1960/press.html "The Nobel Prize in Chemistry 1960"]. Nobel Foundation. Retrieved 2007-11-25.</ref>


Karbon dapat terbakar dengan kuat dan terang di hadapan udara pada suhu tinggi. Akumulasi besar batu bara, yang tetap lengai selama ratusan juta tahun tanpa adanya oksigen, dapat [[Pembakaran spontan|terbakar secara spontan]] ketika terkena udara di ujung limbah tambang batubara, ruang kargo kapal dan bunker batu bara,<ref>{{Cite web|url=https://www.geosociety.org/news/pr/04-30.htm|title=Press Release – Titanic Disaster: New Theory Fingers Coal Fire|website=www.geosociety.org|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20160414183351/http://geosociety.org/news/pr/04-30.htm|archive-date=14 April 2016}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.spanamwar.com/mainecoal.html|title=Coal bunker Fire|last=McSherry|first=Patrick|website=www.spanamwar.com|access-date=21 Agustus 2022|url-status=live|archive-url=https://web.archive.org/web/20160323134109/http://www.spanamwar.com/mainecoal.html|archive-date=23 Maret 2016}}</ref> serta tempat pembuangan penyimpanan.
Ada 15 isotop karbon yang terkenal dan isotop dengan hidup terpendek adalah <sup>8</sup>C yang meluruhkan proton dan peluruhan alfa dan memiliki waktu paruh 1,98739x10<sup>−21</sup> sekon.<ref>[http://barwinski.net/isotopes/query_select.php "Use query for carbon-8"]. barwinski.net. diakses pada 21 Desember 2007.</ref> <sup>19</sup>C yang luarbiasa menunjukan halo nuklir, yang berarti radiusnya cukup besar daripada yang diharapkan jika inti dalam keadaan kepadatan konstan.<ref>Watson, A. (1999). [http://www.sciencemag.org/cgi/content/full/286/5437/28?ck=nck "Beaming Into the Dark Corners of the Nuclear Kitchen"]. Science 286 (5437): 28–31. [[doi]]:[http://dx.doi.org/10.1126%2Fscience.286.5437.28 10.1126/science.286.5437.28].</ref>


Dalam [[Reaktor nuklir|aplikasi nuklir]] di mana grafit digunakan sebagai moderator neutron, akumulasi [[Efek Wigner|energi Wigner]] diikuti dengan pelepasan spontan yang tiba-tiba dapat terjadi. [[Penganilan]] hingga paling tidak suhu 250&nbsp;°C dapat melepaskan energi dengan aman, meskipun dalam [[bencana Windscale]] prosedurnya salah, menyebabkan bahan reaktor lain terbakar.
== Manfaat Unsur Karbon pada Pertanian ==
Penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa CO<small>2</small>.


Berbagai macam senyawa karbon termasuk racun mematikan, seperti [[tetrodotoksin]], [[lektin]] [[risin]] dari biji [[Jarak (tumbuhan)|tanaman minyak jarak]] ''[[Jarak (tumbuhan)|Ricinus communis]]'', [[sianida]] (CN{{sup|−}}), dan [[karbon monoksida]]; dan hal-hal penting bagi kehidupan, seperti [[glukosa]] dan [[protein]].
== Referensi ==
==Lihat pula==
{{reflist}}
* [[Sauvinisme karbon]]
* [[Detonasi karbon]]
* [[Jejak karbon]]
* [[Bintang karbon]]
* [[Planet karbon]]
* [[Karbon gas]]
* [[Ekonomi rendah karbon]]
==Referensi==
{{Reflist|30em}}
==Bibliografi==
* {{Greenwood&Earnshaw2nd}}
* {{cite book |isbn=978-1-4020-3956-0 |title=Carbon and Its Domestication |last1=Mannion |first1=A. M. |date=12 Januari 2006 |publisher=[[Springer Science+Business Media|Springer]] |pages=1–319 }}
==Pranala luar==
* {{en}} [https://www.bbc.co.uk/programmes/p003c1cj Carbon] di ''[[In Our Time(serial radio)|In Our Time]]'' di [[BBC]]
* {{en}} [http://www.periodicvideos.com/videos/006.htm Carbon] di ''[[The Periodic Table of Videos]]'' (Universitas Nottingham)
* {{en}} [https://www.britannica.com/eb/article-80956/carbon-group-element Karbon di Britannica]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20100618165649/http://invsee.asu.edu/nmodules/Carbonmod/everywhere.html Halaman Karbon yang luas di asu.edu]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20011109080742/http://electrochem.cwru.edu/ed/encycl/art-c01-carbon.htm Penggunaan karbon secara elektrokimia]
* {{en}} [https://web.archive.org/web/20121109012854/http://www.forskning.no/Artikler/2006/juni/1149432180.36 Carbon—Super Stuff. Animasi dengan suara dan model 3D interaktif.]


{{subject bar|Kimia|b=Wikijunior:Unsur/Karbon|commons=Karbon|wikt=Karbon|v=Atom karbon|auto=1}}
{{clr}}
{{Portal|kimia}}
{{Tabel periodik unsur kimia}}
{{Alotrop karbon}}
{{Compact periodic table}}
{{Senyawa karbon anorganik}}
{{Ikatan karbon}}
{{Authority control}}


[[Kategori:Karbon| ]]
[[Kategori:Unsur kimia]]
[[Kategori:Unsur kimia]]
[[Kategori:Alotrop karbon]]
[[Kategori:Nonlogam reaktif]]
[[Kategori:Nonlogam poliatomik]]
[[Kategori:Mineral unsur asli]]
[[Kategori:Biologi dan farmakologi unsur kimia]]
[[Kategori:Reduktor]]
[[Kategori:Unsur kimia dengan struktur planar heksagon]]

Revisi per 21 Agustus 2022 12.36

6C
Karbon
Intan (kiri) dan grafit (kanan), 2 alotrop terkenal dari karbon
Garis spektrum karbon
Sifat umum
Nama, lambangkarbon, C
Pengucapan/karbon/[1]
Alotropgrafit, intan dan lainnya (lihat alotrop karbon)
Penampilan
  • intan: bening
  • grafit: hitam, tampak seperti metalik
Karbon dalam tabel periodik
Perbesar gambar

6C
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson


C

Si
boronkarbonnitrogen
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)6
Golongangolongan 14 (golongan karbon)
Periodeperiode 2
Blokblok-p
Kategori unsur  nonlogam poliatomik
Berat atom standar (Ar)
  • [12,009612,0116]
  • 12,011±0,002 (diringkas)
Konfigurasi elektron1s2 2s2 2p2 atau [He] 2s2 2p2
Elektron per kelopak2,4
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik sublimasi3915 K ​(3642 °C, ​6588 °F)
Kepadatan mendekati s.k.amorf:[2] 1,8–2,1 g/cm3
intan: 3,515 g/cm3
grafit: 2,267 g/cm3
Titik tripel4600 K, ​10.800 kPa[3][4]
Kalor peleburangrafit: 117 kJ/mol
Kapasitas kalor molarintan: 6,155 J/(mol·K)
grafit: 8,517 J/(mol·K)
Sifat atom
Bilangan oksidasi−4, −3, −2, −1, 0, +1,[5] +2, +3,[6] +4[7] (oksida agak asam)
ElektronegativitasSkala Pauling: 2,55
Energi ionisasike-1: 1086,5 kJ/mol
ke-2: 2352,6 kJ/mol
ke-3: 4620,5 kJ/mol
(artikel)
Jari-jari kovalensp3: 77 pm
sp2: 73 pm
sp: 69 pm
Jari-jari van der Waals170 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalintan: ​kubus-rombus acuan muka
Struktur kristal Diamond cubic untuk intan: karbon

(bening)
Struktur kristalgrafit: ​heksagon sederhana
Struktur kristal Simple Hexagonal untuk grafit: karbon

(hitam)
Kecepatan suara batang ringanintan: 18.350 m/s (suhu 20 °C)
Ekspansi kalorintan: 0,8 µm/(m·K) (suhu 25 °C)[8]
Konduktivitas termalintan: 900–2300 W/(m·K)
grafit: 119–165 W/(m·K)
Arah magnetdiamagnetik[9]
Modulus Youngintan: 1050 GPa[8]
Modulus Shearintan: 478 GPa[8]
Modulus curahintan: 442 GPa[8]
Rasio Poissonintan: 0,1[8]
Skala Mohsgrafit: 1–2
Nomor CAS7440-44-0
Sejarah
PenemuanMesir Kuno dan orang Sumeria[10] (3750 SM)
Diketahui sebagai unsur kimia olehA. Lavoisier[11] (1789)
Isotop karbon yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
11C sintentis 20 mnt β+ 11B
12C 98,9% stabil
13C 1,1% stabil
14C renik 5730 thn β 14N
| referensi | di Wikidata

Karbon (dari bahasa Latin: carbo "arang") atau zat arang adalah sebuah unsur kimia dengan lambang C dan nomor atom 6. Ia merupakan nonlogaml dan tetravalenatomnya membuat empat elektron tersedia untuk membentuk ikatan kimia kovalen. Ia berada dalam golongan 14 dari tabel periodik.[12] Karbon hanya menyusun sekitar 0,025 persen dari kerak Bumi.[13] Tiga isotop terjadi secara alami, 12C dan 13C merupakan nuklida stabil, sedangkan 14C merupakan sebuah radionuklida, meluruh dengan waktu paruh sekitar 5.730 tahun.[14] Karbon merupakan salah satu dari sedikit unsur yang telah dikenal sejak zaman dahulu.[15]

Karbon merupakan unsur paling melimpah ke-15 di kerak Bumi, dan unsur paling melimpah keempat di alam semesta berdasarkan massa setelah hidrogen, helium, dan oksigen. Kelimpahan karbon, keragaman senyawa organiknya yang unik, dan kemampuannya yang tidak biasa untuk membentuk polimer pada suhu yang biasa ditemui di Bumi, memungkinkan unsur ini berfungsi sebagai unsur yang umum dari semua kehidupan yang diketahui. Ia merupakan unsur paling melimpah kedua dalam tubuh manusia berdasarkan massa (sekitar 18,5%) setelah oksigen.[16]

Atom-atom karbon dapat berikatan bersama dalam berbagai cara, menghasilkan berbagai alotrop karbon. Alotrop karbon yang paling terkenal termasuk grafit, intan, karbon amorf dan fulerena. Sifat fisik karbon sangat bervariasi dengan bentuk alotropisnya. Misalnya, grafit buram dan hitam sedangkan intan sangat transparan. Grafit cukup lunak untuk membentuk goresan di atas kertas (karena itu namanya berasal dari kata kerja Yunani "γράφειν" yang berarti "menulis"), sedangkan intan adalah bahan alami yang paling keras yang diketahui. Grafit merupakan penghantar listrik yang baik sedangkan intan memiliki konduktivitas listrik yang rendah. Dalam kondisi normal, intan, tabung nano karbon, dan grafena memiliki konduktivitas termal tertinggi dari semua bahan yang diketahui. Semua alotrop karbon merupakan padatan dalam kondisi normal, dengan grafit menjadi bentuk yang paling stabil secara termodinamika pada suhu dan tekanan standar. Mereka semua tahan kimia dan membutuhkan suhu tinggi untuk bereaksi bahkan dengan oksigen.

Bilangan oksidasi karbon yang paling umum dalam senyawa anorganik adalah +4, sedangkan +2 ditemukan pada karbon monoksida dan kompleks karbonil logam transisi. Sumber terbesar karbon anorganik adalah batu gamping, dolomit, dan karbon dioksida, tetapi jumlah yang signifikan terjadi pada deposit organik, yaitu batu bara, gambut, minyak, dan metana klatrat. Karbon membentuk senyawa dalam jumlah yang sangat besar, lebih dari unsur lainnya, dengan hampir sepuluh juta senyawa yang dijelaskan hingga saat ini,[17] namun, jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari jumlah senyawa yang mungkin secara teoretis dalam kondisi standar. Karena alasan ini, karbon sering disebut sebagai "raja dari semua unsur".[18]

Karakteristik

Diagram fase karbon yang diprediksi secara teoretis, dari tahun 1989. Pekerjaan yang lebih baru menunjukkan bahwa titik lebur intan (kurva kanan atas) tidak melebihi sekitar 9000 K.[19]

Alotrop karbon termasuk grafit, salah satu zat paling lembut yang diketahui, dan intan, zat alami yang paling keras. Ia mudah mengikat dengan atom kecil lainnya, termasuk atom karbon lainnya, dan mampu membentuk beberapa ikatan kovalen stabil dengan atom multivalen yang sesuai. Karbon diketahui membentuk hampir sepuluh juta senyawa, sebagian besar dari semua senyawa kimia.[17] Karbon juga memiliki titik sublimasi tertinggi dari semua unsur. Pada tekanan atmosfer ia tidak memiliki titik leleh, karena titik tripelnya berada pada suhu 108 ± 02 megapascal (1.066 ± 20 atm; 15.660 ± 290 psi) dan 4.600 ± 300 K (4.330 ± 300 °C; 7.820 ± 540 °F),[3][4] sehingga ia menyublim pada suhu sekitar 3.900 K (3.630 °C; 6.560 °F).[20][21] Grafit jauh lebih reaktif daripada intan pada kondisi standar, meskipun lebih stabil secara termodinamika, karena sistem pi yang terdelokalisasinya jauh lebih rentan terhadap serangan. Sebagai contoh, grafit dapat dioksidasi oleh asam nitrat pekat panas pada kondisi standar menjadi asam melitat, C6(CO2H)6, yang mempertahankan unit heksagonal grafit sambil memecah struktur yang lebih besar.[22]

Karbon menyublim dalam busur karbon, yang memiliki suhu sekitar 5.800 K (5.530 °C atau 9.980 °F). Jadi, terlepas dari bentuk alotropisnya, karbon akan tetap padat pada suhu yang lebih tinggi daripada logam dengan titik lebur tertinggi seperti wolfram atau renium. Meskipun secara termodinamika rentan terhadap oksidasi, karbon menahan oksidasi lebih efektif daripada unsur-unsur seperti besi dan tembaga, yang merupakan zat pereduksi yang lebih lemah pada suhu kamar.

Karbon adalah unsur keenam, dengan konfigurasi elektron keadaan dasar 1s22s22p2, di mana empat elektron terluarnya adalah elektron valensi. Empat energi ionisasi pertamanya, 1086,5, 2352,6, 4620,5 dan 6222,7 kJ/mol, jauh lebih tinggi daripada unsur golongan 14 yang lebih berat. Keelektronegatifan karbon adalah 2,5, jauh lebih tinggi daripada unsur golongan 14 yang lebih berat (1,8–1,9), tetapi dekat dengan sebagian besar nonlogam terdekat, serta beberapa logam transisi baris kedua dan ketiga. Jari-jari kovalen karbon biasanya diambil sebagai 77,2 pm (C−C), 66,7 pm (C=C) dan 60,3 pm (C≡C), meskipun nilai ini dapat bervariasi tergantung pada bilangan koordinasi dan pada apa karbon terikat. Secara umum, jari-jari kovalen berkurang dengan bilangan koordinasi yang lebih rendah dan orde ikatan yang lebih tinggi.[23]

Senyawa berbasis karbon membentuk dasar dari semua kehidupan yang diketahui di Bumi, dan siklus karbon–nitrogen menyediakan sebagian energi yang dihasilkan oleh Matahari dan bintang-bintang lainnya. Meskipun ia membentuk berbagai senyawa yang luar biasa, sebagian besar bentuk karbon relatif tidak reaktif dalam kondisi normal. Pada suhu dan tekanan standar, ia menolak semuanya kecuali oksidator terkuat. Ia tidak bereaksi dengan asam sulfat, asam klorida, klorin, atau alkali apa pun. Pada suhu tinggi, karbon bereaksi dengan oksigen untuk membentuk oksida karbon dan akan merampas oksigen dari oksida logam untuk meninggalkan unsur logam tadi. Reaksi eksotermik ini digunakan dalam industri besi dan baja untuk melebur besi dan untuk mengontrol kandungan karbon pada baja:

Fe3O4 + 4 C(s) + 2 O2 → 3 Fe(s) + 4 CO2(g).

Karbon bereaksi dengan belerang untuk membentuk karbon disulfida, dan bereaksi dengan uap dalam reaksi gas-batu bara yang digunakan dalam gasifikasi batu bara:

C(s) + H2O(g) → CO(g) + H2(g).

Karbon bergabung dengan beberapa logam pada suhu tinggi untuk membentuk karbida logam, seperti besi karbida (sementit) dalam baja dan wolfram karbida, banyak digunakan sebagai ampelas dan untuk membuat ujung yang keras untuk alat pemotong.

Sistem alotrop karbon mencakup berbagai ekstrem:

Grafit adalah salah satu bahan paling lembut yang diketahui. Intan nanokristalin sintetis adalah bahan paling keras yang diketahui.[24]
Grafit adalah pelumas yang sangat baik, menampilkan superlubrisitas.[25] Intan adalah ampelas utama.
Grafit adalah sebuah konduktor listrik.[26] Intan adalah sebuah insulator listrik yang sangat baik,[27] dan memiliki medan listrik rusak tertinggi dari semua bahan yang diketahui.
Beberapa bentuk grafit digunakan untuk insulasi termal (yaitu sekat bakar dan pelindung panas), tetapi beberapa bentuk lain merupakan konduktor termal yang baik. Intan adalah konduktor termal alami yang paling baik
Grafit tidak tembus cahaya. Intan sangat transparan.
Grafit mengkristal dalam sistem heksagon.[28] Intan mengkristal dalam sistem kubik.
Karbon amorf benar-benar isotropis. Tabung nano karbon adalah salah satu bahan yang paling anisotropis yang diketahui.

Alotrop

Karbon atomik adalah spesies yang berumur sangat pendek dan, oleh karena itu, karbon distabilkan dalam berbagai struktur multi-atom dengan konfigurasi molekul beragam yang disebut alotrop. Tiga alotrop karbon yang relatif terkenal adalah karbon amorf, grafit, dan intan. Setelah dianggap eksotis, fulerena saat ini umumnya disintesis dan digunakan dalam penelitian; mereka termasuk buckyball,[29][30] tabung nano karbon,[31] kuncup nano karbon,[32] dan serat nano karbon.[33][34] Beberapa alotrop eksotis lainnya juga telah ditemukan, seperti lonsdaleit,[35] karbon kaca,[36] busa nano karbon[37] dan karbon asetilenik linier (karbin).[38]

Grafena adalah lembaran karbon dua dimensi dengan atom-atom yang tersusun dalam kisi heksagon. Pada 2009, grafena tampaknya menjadi bahan terkuat yang pernah diuji.[39] Proses pemisahannya dari grafit akan membutuhkan beberapa pengembangan teknologi lebih lanjut sebelum ia menjadi ekonomis untuk proses industri.[40] Jika berhasil, grafena dapat digunakan dalam pembangunan lift luar angkasa. Ia juga dapat digunakan untuk menyimpan hidrogen dengan aman untuk digunakan dalam mesin berbasis hidrogen pada mobil.[41]

Sampel besar karbon kaca

Bentuk amorf karbon adalah bermacam-macam atom karbon dalam keadaan nonkristal, tidak teratur, seperti kaca, tidak disimpan dalam struktur makro kristal. Ia hadir sebagai bubuk, dan merupakan konstituen utama dari zat seperti arang, lampblack (jelaga) dan karbon aktif. Pada tekanan normal, karbon berbentuk grafit, di mana setiap atom terikat secara trigonal dengan tiga atom lainnya dalam bidang yang terdiri dari cincin heksagonal yang menyatu, seperti yang ada pada hidrokarbon aromatik.[42] Jaringan yang dihasilkan berbentuk 2 dimensi, dan lembaran datar yang dihasilkan ditumpuk dan diikat secara longgar melalui gaya van der Waals yang lemah. Hal ini memberi grafit sifat kelembutan dan kebersihannya (lembarannya mudah tergelincir satu sama lain). Karena delokalisasi salah satu elektron terluar dari setiap atom untuk membentuk awan π, grafit menghantarkan listrik, tetapi hanya pada bidang yang setiap lembarannya terikat secara kovalen. Hal ini akan menghasilkan konduktivitas listrik curah yang lebih rendah untuk karbon daripada kebanyakan logam lainnya. Delokalisasi juga menyumbang stabilitas energik grafit di atas intan pada suhu kamar.

Beberapa alotrop karbon: a) intan; b) grafit; c) lonsdaleit; d–f) fulerena (C60, C540, C70); g) karbon amorf; h) tabung nano karbon

Pada tekanan yang sangat tinggi, karbon membentuk alotrop yang lebih kompak, intan, yang memiliki massa jenis hampir dua kali lipat massa jenis grafit. Di sini, setiap atom terikat secara tetrahedron ke empat atom lainnya, membentuk jaringan 3 dimensi dari cincin atom beranggota enam yang mengerut. Intan memiliki struktur kubik yang sama dengan silikon dan germanium, dan karena kekuatan ikatan karbon-karbon, intan merupakan zat alami yang paling sulit diukur dengan ketahanan terhadap goresan. Berlawanan dengan kepercayaan populer bahwa "intan ada selamanya", mereka secara termodinamika tidak stabil (ΔfG°(intan, 298 K) = 2,9 kJ/mol[43]) dalam kondisi normal (298 K, 105 Pa) dan secara teoretis harus berubah menjadi grafit.[44] Tetapi karena penghalang energi aktivasi yang tinggi, transisi menjadi grafit sangatlah lambat pada suhu normal sehingga tidak terlalu mencolok. Namun, pada suhu yang sangat tinggi intan akan berubah menjadi grafit, dan intan dapat terbakar dalam kebakaran rumah. Sudut kiri bawah dari diagram fase untuk karbon belum diteliti secara eksperimental. Meskipun studi komputasi menggunakan metode teori fungsi rapatan mencapai kesimpulan bahwa sebagai T → 0 K dan p → 0 Pa, intan menjadi lebih stabil daripada grafit sekitar 1,1 kJ/mol,[45] studi eksperimental dan komputasi yang lebih baru serta definitif menunjukkan bahwa grafit lebih stabil daripada intan untuk T < 400 K, tanpa tekanan, sebesar 2,7 kJ/mol pada T = 0 K dan 3,2 kJ/mol pada T = 298,15 K.[46] Dalam beberapa kondisi, karbon mengkristal menjadi lonsdaleit, sebuah kristal heksagon dengan semua atom terikat secara kovalen dan sifat yang mirip dengan intan.[35]

Fulerena adalah formasi kristal sintetis dengan struktur seperti grafit, tetapi tidak hanya sel heksagon datar saja, beberapa sel yang membentuk fulerena mungkin berbentuk segi lima, segi enam nonplanar, atau bahkan segi tujuh atom karbon. Lembaran-lembaran tadi demikian melengkung menjadi bola, elips, atau silinder. Sifat-sifat fulerena (dipecah menjadi buckyball, buckytube, dan kuncup nano) belum sepenuhnya dianalisis dan mewakili area penelitian yang intens dalam bahan nano. Nama fulerena dan buckyball diambil dari Richard Buckminster Fuller, pemopuler kubah geodesik, yang menyerupai struktur fulerena. Buckyball adalah molekul yang cukup besar yang terbentuk sepenuhnya dari karbon yang terikat secara trigonal, membentuk sferoid (yang paling terkenal dan paling sederhana adalah C60 bukminsterfulerena berbentuk bola sepak).[29] Tabung nano karbon (buckytube) secara struktural mirip dengan buckyball, kecuali bahwa setiap atom terikat secara trigonal dalam lembaran melengkung yang membentuk silinder berongga.[30][31] Kuncup nano pertama kali dilaporkan pada tahun 2007 dan merupakan bahan hibrid buckytube/buckyball (buckyball secara kovalen terikat pada dinding luar tabung nano) yang menggabungkan sifat keduanya dalam satu struktur.[32]

Komet C/2014 Q2 (Lovejoy) yang dikelilingi oleh uap karbon yang bersinar

Dari alotrop-alotrop lain yang telah ditemukan, busa nano karbon adalah alotrop feromagnetik yang ditemukan pada tahun 1997. Ia terdiri dari kumpulan atom karbon berdensitas rendah yang dirangkai dalam jaring tiga dimensi yang longgar, di mana atom-atomnya terikat secara trigonal dalam cincin beranggota enam dan tujuh. Ia adalah salah satu padatan paling ringan yang diketahui, dengan massa jenis sekitar 2 kg/m3.[47] Demikian pula, karbon kaca mengandung proporsi porositas tertutup yang tinggi,[36] tetapi bertentangan dengan grafit normal, lapisan grafit tidak ditumpuk seperti halaman dalam buku, tetapi memiliki susunan yang lebih acak. Karbon asetilenik linier[38] memiliki struktur kimia[38] −(C:::C)n−. Karbon dalam modifikasi ini linier dengan hibridisasi orbital sp, dan merupakan polimer dengan ikatan tunggal dan rangkap tiga yang berselang-seling. Karbina ini sangat menarik bagi teknologi nano karena modulus Young-nya 40 kali lipat lebih besar daripada bahan terkeras yang diketahui – intan.[48]

Pada tahun 2015, sebuah tim di North Carolina State University mengumumkan pengembangan alotrop lain yang mereka namakan karbon Q, yang dibuat oleh pulsa laser durasi rendah berenergi tinggi pada debu karbon amorf. Karbon Q dilaporkan menunjukkan feromagnetisme, fluoresensi, dan kekerasan yang lebih tinggi daripada intan.[49]

Pada fase uap, sebagian karbon berbentuk dikarbon (C2). Ketika dieksitasi, gas ini bersinar hijau

Keterjadian

Bijih grafit, ditunjukkan bersama koin satu sen sebagai perbandingan
Kristal intan mentah
Konsentrasi karbon anorganik terlarut di permukaan laut "saat ini" (1990-an) (dari klimatologi GLODAP)

Karbon merupakan unsur kimia paling melimpah keempat di alam semesta teramati berdasarkan massa setelah hidrogen, helium, dan oksigen. Karbon berlimpah di Matahari, bintang, komet, dan di atmosfer pada sebagian besar planet.[50] Beberapa meteorit mengandung intan mikroskopis yang terbentuk ketika Tata Surya masih berupa piringan protoplanet.[51] Intan mikroskopis juga dapat dibentuk oleh tekanan kuat dan suhu tinggi di lokasi tumbukan meteorit.[52]

Pada tahun 2014, NASA mengumumkan basis data yang sangat ditingkatkan untuk melacak hidrokarbon aromatik polisiklik (polycyclic aromatic hydrocarbon, PAH) di alam semesta. Lebih dari 20% karbon di alam semesta mungkin terkait dengan PAH, senyawa kompleks karbon dan hidrogen tanpa oksigen.[53] Senyawa-senyawa ini muncul dalam hipotesis dunia PAH di mana mereka dihipotesiskan memiliki peran dalam abiogenesis dan pembentukan kehidupan. PAH tampaknya telah terbentuk "beberapa miliar tahun" setelah Ledakan Dahsyat, tersebar luas di seluruh alam semesta, dan dikaitkan dengan bintang baru serta planet luar surya.[50]

Diperkirakan bahwa bumi padat secara keseluruhan mengandung 730 ppm karbon, dengan 2000 ppm di inti dan 120 ppm dalam gabungan mantel dan kerak.[54] Karena massa Bumi adalah 5,972×1024 kg, ini berarti 4360 juta gigaton adalah karbon. Ini jauh lebih banyak daripada jumlah karbon di lautan atau atmosfer (di bawah).

Dalam kombinasi dengan oksigen dalam karbon dioksida, karbon ditemukan di atmosfer Bumi (sekitar 900 gigaton karbon — setiap ppm setara dengan 2,13 Gt) dan terlarut di semua badan air (sekitar 36.000 gigaton karbon). Karbon di biosfer diperkirakan mencapai 550 gigaton tetapi dengan ketidakpastian yang besar, sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian besar dalam jumlah bakteri bawah permukaan terestrial dalam.[55] Hidrokarbon (seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam) juga mengandung karbon. Cadangan batu bara berjumlah sekitar 900 gigaton dengan kemungkinan 18.000 Gt sumber daya.[56] Cadangan minyak bumi adalah sekitar 150 gigaton. Sumber gas alam yang terbukti adalah sekitar 175×1012 kubik meter (mengandung sekitar 105 gigaton karbon), tetapi penelitian memperkirakan 900×1012 kubik meter deposit "tidak konvensional" lainnya seperti gas serpih, mewakili sekitar 540 gigaton karbon.[57]

Karbon juga ditemukan dalam metana hidrat di daerah kutub dan di bawah laut. Berbagai perkiraan menempatkan karbon ini antara 500, 2500,[58] atau 3000 Gt.[59]

Di masa lalu, jumlah hidrokarbon lebih besar. Menurut satu sumber, dalam periode 1751 hingga 2008 sekitar 347 gigaton karbon dilepaskan sebagai karbon dioksida ke atmosfer dari pembakaran bahan bakar fosil.[60] Sumber lain menyebutkan jumlah yang ditambahkan ke atmosfer untuk periode sejak 1750 ialah sebesar 879 Gt, dan total yang masuk ke atmosfer, laut, dan darat (seperti rawa gambut) hampir 2.000 Gt.[61]

Karbon adalah konstituen (sekitar 12% massa) dari massa yang sangat besar dari batuan karbonat (batu gamping, dolomit, marmer dan sebagainya). Batu bara sangat kaya akan karbon (antrasit mengandung 92–98%)[62] dan merupakan sumber komersial terbesar karbon mineral, terhitung 4.000 gigaton atau 80% dari bahan bakar fosil.[63]

Adapun alotrop karbon individual, grafit ditemukan dalam jumlah besar di Amerika Serikat (kebanyakan di New York dan Texas), Rusia, Meksiko, Greenland, dan India. Intan alami terjadi pada batu kimberlit, ditemukan di "leher" atau "pipa" vulkanik kuno. Sebagian besar deposit intan berada di Afrika, terutama di Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Republik Kongo, dan Sierra Leone. Deposit intan juga telah ditemukan di Arkansas, Kanada, Arktik Rusia, Brazil, dan di Australia Utara dan Barat. Intan sekarang juga ditemukan dari dasar laut di Tanjung Harapan. Intan ditemukan secara alami, tetapi sekitar 30% dari semua intan industri yang digunakan di AS sekarang diproduksi.

Karbon-14 terbentuk di lapisan atas troposfer dan stratosfer pada ketinggian 9–15 km melalui reaksi yang diendapkan oleh sinar kosmik.[64] Neutron termal dihasilkan dari tabrakan dengan inti nitrogen-14, membentuk karbon-14 dan proton. Dengan demikian, 1,5%×10−10 karbon dioksida atmosfer mengandung karbon-14.[65]

Asteroid yang kaya karbon relatif lebih dominan di bagian terluar sabuk asteroid di Tata Surya. Asteroid-asteroid ini belum diambil sampelnya secara langsung oleh para ilmuwan. Asteroid dapat digunakan dalam penambangan karbon hipotetis berbasis ruang angkasa, yang mungkin terjadi di masa depan, tetapi saat ini tidak mungkin secara teknologi.[66]

Isotop

Isotop karbon adalah inti atom yang mengandung enam proton ditambah sejumlah neutron (bervariasi dari 2 hingga 16). Karbon memiliki dua isotop alami yang stabil.[14] Isotop karbon-12 (12C) membentuk 98,93% karbon di Bumi, sedangkan karbon-13 (13C) membentuk 1,07% sisanya.[14] Konsentrasi 12C lebih meningkat dalam bahan biologis karena reaksi biokimia mendiskriminasi 13C.[67] Pada tahun 1961, Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional (IUPAC) mengadopsi isotop karbon-12 sebagai dasar untuk berat atom.[68] Identifikasi karbon dalam percobaan resonansi magnet inti (nuclear magnetic resonance, NMR) dilakukan dengan isotop 13C.

Karbon-14 (14C) merupakan sebuah radioisotop alami, tercipta di atmosfer atas (stratosfer bawah dan troposfer atas) melalui interaksi nitrogen dengan sinar kosmik.[69] Ia ditemukan dalam jumlah jejak di Bumi sebesar 1 bagian per triliun (0,0000000001%) atau lebih, sebagian besar terbatas pada atmosfer dan deposito dangkal, terutama gambut dan bahan organik lainnya.[70] Isotop ini meluruh melalui emisi β 0,158 MeV. Karena waktu paruhnya yang relatif pendek (5730 tahun), 14C hampir tidak ada di batuan purba. Jumlah 14C di atmosfer dan dalam organisme hidup hampir konstan, tetapi dapat diprediksi menurun dalam tubuh mereka setelah kematian. Prinsip ini digunakan dalam penanggalan radiokarbon, ditemukan pada tahun 1949, yang telah digunakan secara luas untuk menentukan usia bahan karbon dengan usia hingga sekitar 40.000 tahun.[71][72]

Ada 15 isotop karbon yang telah diketahui dan yang berumur paling pendek adalah 8C yang meluruh melalui emisi proton dan peluruhan alfa dan memiliki waktu paruh 1,98739×10−21 detik.[73] 19C yang eksotis menunjukkan halo nuklir, yang berarti jari-jarinya jauh lebih besar daripada yang diperkirakan jika intinya merupakan bola dengan massa jenis konstan.[74]

Pembentukan pada bintang

Pembentukan inti atom karbon terjadi di dalam bintang raksasa atau super raksasa melalui proses alfa tripel. Proses ini membutuhkan tumbukan hampir simultan dari tiga partikel alfa (inti helium), karena produk dari reaksi fusi nuklir lebih lanjut dari helium dengan hidrogen atau inti helium lainnya masing-masing menghasilkan litium-5 dan berilium-8, dengan keduanya sangat tidak stabil dan meluruh kembali hampir secara instan menjadi inti yang lebih kecil.[75] Proses alfa tripel terjadi dalam kondisi suhu di atas 100 megakelvin dan konsentrasi helium yang dilarang oleh ekspansi dan pendinginan cepat alam semesta awal, dan oleh karena itu tidak ada karbon signifikan yang tercipta selama Ledakan Dahsyat.

Menurut teori kosmologi fisik saat ini, karbon terbentuk di bagian dalam bintang pada cabang horizontal.[76] Ketika bintang masif mati sebagai supernova, karbon tersebar ke angkasa sebagai debu. Debu ini menjadi bahan komponen untuk pembentukan sistem bintang generasi berikutnya dengan planet-planet yang bertambah.[50][77] Tata Surya adalah salah satu sistem bintang dengan kelimpahan karbon, memungkinkan adanya kehidupan seperti yang kita kenal.

Siklus CNO adalah mekanisme fusi hidrogen tambahan yang menggerakkan bintang, di mana karbon beroperasi sebagai katalis.

Transisi rotasi berbagai bentuk isotop karbon monoksida (misalnya, 12CO, 13CO, dan 18CO) dapat dideteksi dalam rentang panjang gelombang submilimeter, dan digunakan dalam studi pembentukan bintang baru di awan molekul.[78]

Siklus karbon

Diagram siklus karbon. Angka hitam menunjukkan berapa banyak karbon yang disimpan di berbagai reservoir, dalam miliar ton ("GtC" adalah singkatan dari gigaton karbon; angkanya sekitar tahun 2004). Angka ungu menunjukkan berapa banyak karbon yang berpindah antar reservoir setiap tahunnya. Sedimen, sebagaimana didefinisikan dalam diagram ini, tidak termasuk ≈70 juta GtC batuan karbonat dan kerogen.

Dalam kondisi terestrial, konversi satu unsur menjadi unsur lain sangatlah jarang. Oleh karena itu, jumlah karbon di Bumi secara efektif ialah konstan. Jadi, proses yang menggunakan karbon harus mendapatkannya dari suatu tempat dan membuangnya di tempat lain. Jalur karbon di lingkungan membentuk siklus karbon.[79] Misalnya, tanaman fotosintesis menarik karbon dioksida dari atmosfer (atau air laut) dan membangunnya menjadi biomassa, seperti dalam siklus Calvin, sebuah proses fiksasi karbon.[80] Beberapa dari biomassa ini dimakan oleh hewan, sementara beberapa karbon dihembuskan oleh hewan sebagai karbon dioksida. Siklus karbon jauh lebih rumit daripada putaran pendek ini; misalnya, beberapa karbon dioksida terlarut di lautan; jika bakteri tidak mengkonsumsinya, tumbuhan atau hewan yang mati dapat menjadi minyak bumi atau batu bara, yang melepaskan karbon ketika dibakar.[81][82]

Senyawa

Senyawa organik

Rumus struktur metana, senyawa organik paling sederhana.
Korelasi antara siklus karbon dan pembentukan senyawa organik. Pada tumbuhan, karbon dioksida yang dibentuk oleh fiksasi karbon dapat bergabung dengan air dalam fotosintesis (hijau) untuk membentuk senyawa organik, yang dapat digunakan dan selanjutnya diubah oleh tumbuhan dan hewan.

Karbon dapat membentuk rantai yang sangat panjang dari ikatan karbon–karbon yang saling berhubungan, suatu sifat yang disebut katenasi. Ikatan karbon–karbon kuat dan stabil. Melalui katenasi, karbon membentuk senyawa yang tak terhitung jumlahnya. Sebuah penghitungan senyawa unik menunjukkan bahwa lebih banyak senyawa yang mengandung karbon daripada yang tidak.[83] Klaim serupa dapat dibuat untuk hidrogen karena sebagian besar senyawa organik mengandung hidrogen yang terikat secara kimia dengan karbon atau unsur umum lainnya seperti oksigen atau nitrogen.

Bentuk paling sederhana dari molekul organik adalah hidrokarbon—sebuah keluarga besar molekul organik yang terdiri dari atom hidrogen yang terikat pada rantai atom karbon. Tulang punggung hidrokarbon dapat digantikan oleh atom lain, yang dikenal sebagai heteroatom. Heteroatom umum yang muncul dalam senyawa organik termasuk oksigen, nitrogen, belerang, fosforus, dan halogen nonradioaktif, serta logam litium dan magnesium. Senyawa organik yang mengandung ikatan dengan logam dikenal sebagai senyawa organologam (lihat di bawah). Pengelompokan atom tertentu, sering kali termasuk heteroatom, muncul kembali dalam sejumlah besar senyawa organik. Kumpulan ini, yang dikenal sebagai gugus fungsi, memberikan pola reaktivitas umum dan memungkinkan studi sistematis dan kategorisasi senyawa organik. Panjang rantai, bentuk dan gugus fungsi semuanya mempengaruhi sifat molekul organik.[84]

Pada sebagian besar senyawa karbon yang stabil (dan hampir semua senyawa organik yang stabil), karbon mematuhi kaidah oktet dan bersifat tetravalen, yang berarti bahwa atom karbon membentuk total empat ikatan kovalen (yang dapat mencakup ikatan rangkap dua dan rangkap tiga). Pengecualiannya ialah termasuk sejumlah kecil karbokation (tiga ikatan, muatan positif), radikal (tiga ikatan, netral), karbanion (tiga ikatan, muatan negatif) dan karbena (dua ikatan, netral) yang distabilkan, meskipun spesies-spesies ini jauh lebih mungkin ditemui sebagai zat antara yang tidak stabil dan reaktif.

Karbon terjadi di semua kehidupan organik yang diketahui dan merupakan dasar dari kimia organik. Ketika disatukan dengan hidrogen, ia membentuk berbagai hidrokarbon yang penting bagi industri sebagai pendingin, pelumas, pelarut, sebagai bahan baku kimia untuk pembuatan plastik dan petrokimia, serta sebagai bahan bakar fosil.

Ketika dikombinasikan dengan oksigen dan hidrogen, karbon dapat membentuk banyak kelompok senyawa biologis yang penting, seperti gula, lignan, kitin, alkohol, lemak, serta ester, karotenoid, dan terpena aromatik. Dengan nitrogen membentuk alkaloid, dan dengan penambahan belerang juga membentuk antibiotik, asam amino, dan produk karet. Dengan penambahan fosforus ke unsur-unsur lain ini, ia membentuk DNA dan RNA, pembawa kode kimia kehidupan, dan adenosina trifosfat (ATP), molekul transfer energi terpenting di semua sel hidup.[85]

Senyawa anorganik

Umumnya senyawa yang mengandung karbon yang berasosiasi dengan mineral atau yang tidak mengandung ikatan dengan atom karbon lain, halogen, atau hidrogen, diperlakukan secara terpisah dari senyawa organik klasik; definisi tidak kaku, dan klasifikasi beberapa senyawa dapat bervariasi dari penulis ke penulis (lihat artikel referensi di atas). Di antaranya adalah oksida karbon sederhana. Oksida yang paling menonjol adalah karbon dioksida (CO2). Ia pernah menjadi konstituen utama dari paleoatmosfer, tetapi merupakan komponen kecil dari atmosfer Bumi saat ini.[86] Dilarutkan dalam air, ia membentuk asam karbonat (H2CO3), tetapi karena kebanyakan senyawa dengan banyak oksigen yang terikat tunggal pada satu karbon, ia tidaklah stabil.[87] Namun, melalui zat antara ini, ion karbonat yang distabilkan resonansi dihasilkan. Beberapa mineral penting lainnya adalah karbonat, terutama kalsit. Karbon disulfida (CS2) juga serupa.[22] Namun demikian, karena sifat fisiknya dan hubungannya dengan sintesis organik, karbon disulfida terkadang diklasifikasikan sebagai pelarut organik.

Oksida umum lainnya adalah karbon monoksida (CO). Ia dibentuk oleh pembakaran yang tidak sempurna, dan merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Molekul ini masing-masing mengandung ikatan rangkap tiga dan cukup polar, menghasilkan kecenderungan untuk mengikat molekul hemoglobin secara permanen, menggantikan oksigen, yang memiliki afinitas pengikatan yang lebih rendah.[88][89] Sianida (CN), memiliki struktur yang mirip, tetapi berperilaku seperti ion halida (pseudohalogen). Misalnya, ia dapat membentuk molekul sianogen nitrida ((CN)2), mirip dengan halida diatomik. Demikian juga, analog sianida yang lebih berat, siafida (CP), juga dianggap anorganik, meskipun sebagian besar turunan sederhananya sangat tidak stabil. Oksida lain yang tidak umum adalah karbon suboksida (C3O2),[90] dikarbon monoksida (C2O) yang tidak stabil,[91][92] karbon trioksida (CO3),[93][94] siklopentanapentona (C5O5),[95] sikloheksanaheksona (C6O6),[95] dan anhidrida melitat (C12O9). Namun, anhidrida melitat adalah asil anhidrida tripel dari asam melitat; apalagi, ia mengandung cincin benzena. Jadi, banyak ahli kimia yang menganggapnya sebagai senyawa organik.

Dengan logam reaktif, seperti wolfram, karbon membentuk karbida (C4−) atau asetilida (C2−2) untuk membentuk paduan dengan titik lebur tinggi. Anion ini juga terkait dengan metana dan asetilena, keduanya merupakan asam yang sangat lemah. Dengan elektronegativitas 2,5,[96] karbon lebih suka membentuk ikatan kovalen. Beberapa karbida merupakan kisi kovalen, seperti karborundum (SiC), yang menyerupai intan. Namun demikian, bahkan karbida yang paling polar dan seperti garam bukanlah senyawa ionik sepenuhnya.[97]

Senyawa organologam

Menurut definisi, senyawa organologam mengandung setidaknya satu ikatan kovalen karbon-logam. Berbagai macam senyawa tersebut eksis; kelas utama meliputi senyawa alkil-logam sederhana (misalnya, tetra etil timbal), senyawa alkena η2 (misalnya, garam Zeise), dan senyawa alil η3 (misalnya, dimer alilpaladium klorida); metalosena yang mengandung ligan siklopentadienil (misalnya, ferosena); dan kompleks karbena logam transisi. Banyak karbonil logam dan sianida logam eksis (misalnya, nikel tetrakarbonil and kalium ferisianida); beberapa pekerja menganggap kompleks karbonil dan sianida logam tanpa ligan karbon lain sebagai murni anorganik, dan bukan organologam. Namun, sebagian besar ahli kimia organologam menganggap kompleks logam dengan ligan karbon, bahkan 'karbon anorganik' (misalnya, karbonil, sianida, dan beberapa jenis karbida dan asetilida tertentu) sebagai organologam di alam. Kompleks logam yang mengandung ligan organik tanpa ikatan kovalen karbon-logam (misalnya, karboksilat logam) disebut senyawa metalorganik.

Walaupun karbon dipahami sangat menyukai pembentukan empat ikatan kovalen, skema ikatan eksotik lainnya juga diketahui. Karborana merupakan turunan dodekahedron yang sangat stabil dari unit [B12H12]2-, dengan satu BH diganti dengan CH+. Dengan demikian, karbon terikat pada lima atom boron dan satu atom hidrogen. Kation [(Ph3PAu)6C]2+ mengandung karbon oktahedron yang terikat pada enam fragmen fosfin-emas. Fenomena ini telah dikaitkan dengan aurofilisitas ligan emas, yang memberikan stabilisasi tambahan dari spesies yang labil.[98] Di alam, kofaktor besi-molibdenum (FeMoco) yang bertanggung jawab atas fiksasi nitrogen mikroba juga memiliki pusat karbon oktahedron (secara formal sebuah karbida, C(-IV)) yang terikat pada enam atom besi. Pada tahun 2016, dipastikan bahwa, sesuai dengan prediksi teoretis sebelumnya, dikation heksametilbenzena mengandung atom karbon dengan enam ikatan. Lebih khusus, dikation ini dapat dijelaskan secara struktural dengan formulasi [MeC(η5-C5Me5)]2+, menjadikannya sebuah "metalosena organik" di mana fragmen MeC3+ terikat pada fragmen η5-C5Me5 melalui kelima karbon didalam cincin.[99]

Turunan antrasena ini mengandung atom karbon dengan 5 pasangan elektron formal di sekitarnya.

Penting untuk dicatat bahwa dalam kasus di atas, masing-masing ikatan pada karbon mengandung kurang dari dua pasangan elektron formal. Dengan demikian, jumlah elektron formal spesies ini tidak melebihi oktet. Hal ini membuat mereka hiperkoordinat tapi tidak hipervalen. Bahkan dalam kasus dugaan spesies 10-C-5 (yaitu, karbon dengan lima ligan dan jumlah elektron formal sepuluh), seperti yang dilaporkan oleh Akiba dan rekan kerjanya,[100] perhitungan struktur elektronik menyimpulkan bahwa populasi elektron di sekitar karbon masih kurang dari delapan, seperti yang berlaku untuk senyawa lain yang memiliki ikatan tiga pusat empat elektron.

Sejarah dan etimologi

Antoine Lavoisier di masa mudanya

Nama Inggris carbon berasal dari bahasa Latin carbo untuk batu bara dan arang,[101] yang juga berasal dari bahasa Prancis charbon, yang berarti arang. Dalam bahasa Jerman, Belanda, dan Denmark, nama karbon masing-masing adalah kohlenstoff, koolstof dan kulstof semuanya secara harfiah berarti zat batu bara.

Karbon ditemukan pada masa prasejarah dan dikenal dalam bentuk jelaga dan arang pada peradaban manusia paling awal. Intan mungkin sudah dikenal sejak 2500 SM di Tiongkok, sedangkan karbon dalam bentuk arang dibuat sekitar zaman Romawi dengan proses kimia yang sama seperti saat ini, dengan memanaskan kayu dalam sebuah piramida yang dilapisi tanah liat untuk menghilangkan udara.[102][103]

Carl Wilhelm Scheele

Pada tahun 1722, René Antoine Ferchault de Réaumur mendemonstrasikan bahwa besi diubah menjadi baja melalui penyerapan beberapa zat, yang sekarang dikenal sebagai karbon.[104] Pada tahun 1772, Antoine Lavoisier menunjukkan bahwa intan merupakan bentuk karbon; ketika dia membakar sampel arang dan intan dan menemukan bahwa keduanya tidak menghasilkan air dan keduanya melepaskan jumlah karbon dioksida yang sama per gramnya. Pada tahun 1779,[105] Carl Wilhelm Scheele menunjukkan bahwa grafit, yang dianggap sebagai bentuk timbal, ternyata identik dengan arang tetapi dengan sedikit campuran besi, dan memberikan "asam udara" (nama buatannya untuk karbon dioksida) ketika dioksidasi dengan asam nitrat.[106] Pada tahun 1786, ilmuwan Prancis Claude Louis Berthollet, Gaspard Monge dan C. A. Vandermonde menegaskan bahwa grafit sebagian besar merupakan karbon dengan mengoksidasinya dalam oksigen dengan cara yang sama seperti yang dilakukan Lavoisier dengan intan.[107] Beberapa besi tersisa lagi, yang menurut para ilmuwan Prancis tadi diperlukan untuk struktur grafit. Dalam publikasi mereka, mereka mengusulkan nama carbone (Latin carbonum) untuk unsur dalam grafit yang dilepaskan sebagai gas pada pembakaran grafit. Antoine Lavoisier kemudian mendaftarkan karbon sebagai unsur dalam buku teksnya tahun 1789.[106]

Sebuah alotrop karbon baru, fulerena, yang ditemukan pada tahun 1985[108] termasuk bentuk yang berstruktur nano seperti buckyball dan tabung nano.[29] Penemu mereka – Robert Curl, Harold Kroto dan Richard Smalley – menerima Penghargaan Nobel Kimia pada tahun 1996.[109] Ketertarikan baru yang dihasilkan dalam bentuk-bentuk baru mengarah pada penemuan alotrop eksotis lebih lanjut, termasuk karbon kaca, dan kesadaran bahwa "karbon amorf" tidak sepenuhnya amorf.[36]

Produksi

Grafit

Deposit alami grafit yang layak secara komersial terjadi di banyak bagian dunia, tetapi sumber terpenting secara ekonomi ada di Tiongkok, India, Brasil, dan Korea Utara. Endapan grafit berasal dari metamorf, ditemukan berasosiasi dengan kuarsa, mika, dan felspar dalam sekis, gneis serta batu pasir dan batu gamping termetamorfosis sebagai lensa atau vena, kadang-kadang dengan ketebalan satu meter atau lebih. Deposit grafit di Borrowdale, Cumberland, Inggris pada mulanya memiliki ukuran dan kemurnian yang cukup sehingga, hingga abad ke-19, pensil dibuat hanya dengan menggergaji blok grafit alam menjadi strip sebelum membungkus strip dalam kayu. Saat ini, deposit grafit yang lebih kecil diperoleh dengan menghancurkan batuan induk dan mengapungkan grafit yang lebih ringan di atas air.[110]

Ada tiga jenis grafit alami—amorf, serpihan atau serpihan kristal, dan vena atau gumpalan. Grafit amorf adalah kualitas terendah dan paling melimpah. Bertentangan dengan ilmu pengetahuan, dalam industri "amorf" mengacu pada ukuran kristal yang sangat kecil daripada kekurangan struktur kristal. Amorf digunakan untuk produk grafit bernilai rendah dan merupakan grafit dengan harga terendah. Deposit grafit amorf besar ditemukan di Tiongkok, Eropa, Meksiko, dan Amerika Serikat. Grafit serpihan kurang umum dan berkualitas lebih tinggi daripada amorf; ia terjadi sebagai pelat terpisah yang mengkristal dalam batuan metamorf. Grafit serpihan bisa empat kali lipat harga amorf. Serpihan berkualitas baik dapat diproses menjadi grafit yang dapat diperluas untuk banyak kegunaan, seperti penghambat nyala. Deposito terkemuka ditemukan di Austria, Brasil, Kanada, Tiongkok, Jerman, dan Madagaskar. Grafit vena atau gumpalan adalah jenis grafit alami yang paling langka, paling berharga, dan berkualitas tinggi. Ia terjadi pada vena sepanjang kontak intrusif dalam gumpalan padat, dan hanya ditambang secara komersial di Sri Lanka.[110]

Menurut USGS, produksi dunia grafit alam adalah 1,1 juta ton pada 2010, di mana Tiongkok menyumbang 800.000 t, India 130.000 t, Brasil 76.000 t, Korea Utara 30.000 t dan Kanada 25.000 t. Tidak ada grafit alami yang dilaporkan ditambang di Amerika Serikat, tetapi 118.000 t grafit sintetis dengan nilai perkiraan AS$998 juta diproduksi pada tahun 2009.[110]

Intan

Keluaran intan pada tahun 2005

Rantai pasokan intan dikendalikan oleh sejumlah kecil bisnis kuat, dan juga sangat terkonsentrasi di sejumlah kecil lokasi di seluruh dunia (lihat gambar).

Hanya sebagian kecil dari bijih intan yang terdiri dari intan yang sebenarnya. Bijih dihancurkan, di mana perawatan harus diambil untuk mencegah berlian yang lebih besar dihancurkan dalam proses ini dan selanjutnya partikel diurutkan berdasarkan kepadatan. Saat ini, intan terletak di fraksi kepadatan yang kaya berlian dengan bantuan fluoresensi sinar-X, setelah itu langkah penyortiran terakhir dilakukan dengan tangan. Sebelum penggunaan sinar-X menjadi biasa, pemisahan dilakukan dengan sabuk gemuk; intan memiliki kecenderungan yang lebih kuat untuk menempel pada minyak daripada mineral lain dalam bijih.[111]

Secara historis intan diketahui hanya ditemukan di endapan aluvial di India Selatan.[112] India memimpin dunia dalam produksi intan dari saat penemuan mereka sekitar abad ke-9 SM[113] hingga pertengahan abad ke-18, tetapi potensi komersial dari sumber-sumber ini telah habis pada akhir abad ke-18 dan pada saat itu India dikalahkan oleh Brasil di mana intan non-India pertama ditemukan pada tahun 1725.[114]

Produksi intan dari deposit primer (kimberlit dan lamproit) baru dimulai pada tahun 1870-an setelah penemuan ladang intan di Afrika Selatan. Produksi telah meningkat dari waktu ke waktu dan total akumulasi lebih dari 4,5 miliar karat telah ditambang sejak tanggal tersebut.[115] Deposit berlian yang paling layak secara komersial berada di Rusia, Botswana, Australia dan Republik Demokratik Kongo.[116] Pada tahun 2005, Rusia memproduksi hampir seperlima dari produksi intan global (kebanyakan di wilayah Yakutia; misalnya, pipa Mir dan pipa Udachnaya) tetapi tambang Argyle di Australia menjadi sumber tunggal terbesar, menghasilkan 14 juta karat pada tahun 2018.[117][118] Temuan baru, tambang Kanada di Diavik dan Ekati, diperkirakan menjadi lebih berharga karena produksi batu permata berkualitas mereka.[119]

Di Amerika Serikat, intan telah ditemukan di Arkansas, Colorado and Montana.[120] Pada tahun 2004, penemuan mengejutkan dari intan mikroskopis di Amerika Serikat[121] menyebabkan pengambilan sampel massal pipa kimberlit pada Januari 2008 di bagian terpencil Montana.[122]

Aplikasi

Ujung pensil untuk pensil mekanis terbuat dari grafit (sering dicampur dengan tanah liat atau pengikat sintetis).
Tongkat vine dan arang terkompresi
Kain tenun serat karbon
Kristal tunggal silikon karbida
Fulerena C60 dalam bentuk kristal
Frais akhir wolfram karbida

Karbon sangatlah penting untuk semua sistem kehidupan yang dikenal, dan tanpanya kehidupan seperti yang kita ketahui tidak akan ada (lihat biokimia alternatif). Penggunaan ekonomi utama karbon selain makanan dan kayu adalah dalam bentuk hidrokarbon, terutama gas metana bahan bakar fosil dan minyak mentah (minyak bumi). Minyak mentah disuling di kilang oleh industri petrokimia untuk menghasilkan bensin, minyak tanah, dan produk lainnya. Selulosa adalah polimer alami yang mengandung karbon yang diproduksi oleh tanaman dalam bentuk kayu, kapas, linen, dan rami. Selulosa digunakan terutama untuk mempertahankan struktur pada tanaman. Polimer karbon yang bernilai komersial yang berasal dari hewan termasuk wol, kasmir, dan sutra. Plastik dibuat dari polimer karbon sintetik, seringkali dengan atom oksigen dan nitrogen yang dimasukkan secara berkala dalam rantai polimer utama. Bahan baku untuk banyak zat sintetis ini berasal dari minyak mentah.

Penggunaan karbon dan senyawanya sangatlah bervariasi. Ia dapat membentuk paduan dengan besi, yang paling umum adalah baja karbon. Grafit dikombinasikan dengan tanah liat untuk membentuk 'ujung' yang digunakan dalam pensil yang digunakan untuk menulis dan menggambar. Ia juga digunakan sebagai pelumas dan pigmen, sebagai bahan cetakan dalam pembuatan kaca, dalam elektrode untuk baterai kering dan dalam pelapisan listrik serta pembentukan listrik, dalam sikat untuk motor listrik, serta sebagai moderator neutron dalam reaktor nuklir.

Arang digunakan sebagai bahan menggambar dalam karya seni pemanggangan, peleburan besi, dan dalam banyak aplikasi lainnya. Kayu, batu bara dan minyak digunakan sebagai bahan bakar untuk produksi energi dan pemanas. Intan kualitas permata digunakan dalam perhiasan, dan intan industri digunakan dalam alat pengeboran, pemotongan, dan pemolesan untuk pemesinan logam dan batu. Plastik dibuat dari hidrokarbon fosil, serta serat karbon, yang dibuat dengan pirolisis serat poliester sintetis digunakan untuk memperkuat plastik untuk membentuk material komposit yang canggih dan ringan.

Serat karbon dibuat melalui pirolisis filamen poliakrilonitril (PAN) yang diekstrusi dan diregangkan dan zat organik lainnya. Struktur kristalografi dan sifat mekanik serat tergantung pada jenis bahan awal, dan pada proses selanjutnya. Serat karbon yang dibuat dari PAN memiliki struktur yang menyerupai filamen sempit grafit, tetapi pemrosesan termal dapat menyusun ulang struktur menjadi lembaran gulung yang kontinu. Hasilnya adalah serat dengan kekuatan tarik spesifik yang lebih tinggi daripada baja.[123]

Karbon hitam digunakan sebagai pigmen hitam dalam tinta percetakan, cat minyak dan cat air seniman, kertas karbon, pelapis otomotif, tinta India, dan tinta bubuk pencetak laser. Karbon hitam juga digunakan sebagai pengisi dalam produk karet seperti ban dan senyawa plastik. Arang aktif digunakan sebagai absorben dan adsorben dalam bahan penyaring dalam berbagai aplikasi seperti masker gas, pemurnian air, dan sungkup udara dapur, serta dalam pengobatan untuk menyerap toksin, racun, atau gas dari sistem pencernaan. Karbon digunakan dalam reduksi kimia pada suhu tinggi. Kokas digunakan untuk mereduksi bijih besi menjadi besi (peleburan). Pengerasan pembungkus baja dicapai dengan memanaskan komponen baja jadi dalam bubuk karbon. Karbida silikon, wolfram, boron dan titanium, merupakan bahan terkeras yang paling dikenal, dan digunakan sebagai ampelas dalam alat pemotong dan gerinda. Senyawa karbon membentuk sebagian besar bahan yang digunakan dalam pakaian, seperti tekstil dan kulit alami dan sintetis, dan hampir semua permukaan interior di lingkungan binaan selain kaca, batu, dan logam.

Intan

Industri intan terbagi dalam dua kategori: yang pertama berurusan dengan intan kelas permata, dan yang kedua dengan intan kelas industri. Walaupun perdagangan besar di kedua jenis intan eksis, kedua pasar ini berbeda fungsi secara dramatis.

Tidak seperti logam berharga lainnya seperti emas atau platina, intan permata tidak diperdagangkan sebagai komoditas: ada peningkatan substansial dalam penjualan intan, dan tidak ada pasar yang sangat aktif untuk penjualan kembali intan.

Intan industri dinilai sebagian besar karena kekerasan dan konduktivitas panasnya, dengan kualitas permata dari kejelasan dan warna yang sebagian besar tidak relevan. Sekitar 80% intan yang ditambang (sama dengan sekitar 100 juta karat atau 20 ton per tahun) tidak cocok untuk digunakan karena batu permata diturunkan untuk keperluan industri (dikenal sebagai bort).[124] Intan sintetiss, ditemukan pada 1950-an, ditemukan dalam aplikasi industri hampir seketika; 3 miliar karat (600 ton) intan sintetis diproduksi setiap tahunnya.[125]

Penggunaan intan yang dominan dalam industri adalah dalam pemotongan, pengeboran, penggilingan, dan pemolesan. Sebagian besar aplikasi ini tidak memerlukan intan besar; pada kenyataannya, sebagian besar intan dengan kualitas permata kecuali ukurannya yang kecil dapat digunakan untuk industri. Intan disematkan pada ujung bor atau mata gergaji, atau digiling menjadi bubuk untuk digunakan dalam aplikasi penggilingan dan pemolesan.[126] Aplikasi khusus termasuk penggunaan di laboratorium sebagai penahanan untuk eksperimen tekanan tinggi (lihat sel paron intan), bantalan berkinerja tinggi, dan penggunaan terbatas pada jendela khusus.[127][128] Dengan kemajuan berkelanjutan dalam produksi intan sintetis, aplikasi baru menjadi layak. Mengumpulkan banyak kegembiraan adalah kemungkinan penggunaan intan sebagai semikonduktor yang cocok untuk cip mikro, dan karena sifat konduktansi panasnya yang luar biasa, sebagai pembuang panas dalam elektronika.[129]

Tindakan pencegahan

Seorang pekerja di pabrik karbon hitam di Sunray, Texas (foto oleh John Vachon, 1942)

Karbon murni memiliki toksisitas yang sangat rendah terhadap manusia dan dapat ditangani dengan aman dalam bentuk grafit atau arang. Ia tahan terhadap pembubaran atau serangan kimia, bahkan dalam kandungan asam dari saluran pencernaan. Akibatnya, begitu masuk ke dalam jaringan tubuh, kemungkinan besar akan tetap ada di sana untuk waktu yang tak terdefinisi. Karbon hitam mungkin merupakan salah satu pigmen pertama yang digunakan untuk perajahan, dan Ötzi si Manusia Es ditemukan memiliki rajah karbon yang bertahan selama hidupnya dan selama 5200 tahun setelah kematiannya.[130] Menghirup debu batu bara atau jelaga (karbon hitam) dalam jumlah besar dapat berbahaya, mengiritasi jaringan paru-paru dan menyebabkan penyakit paru-paru kongestif, pneumokoniosis pekerja batu bara. Debu intan yang digunakan sebagai ampelas bisa berbahaya jika tertelan atau terhirup. Partikel mikro karbon diproduksi dalam asap knalpot mesin diesel, dan dapat terakumulasi di dalam paru-paru.[131] Dari beberapa contoh ini, kerusakan mungkin diakibatkan oleh kontaminan (misalnya, bahan kimia organik, logam berat) dan bukannya dari karbon itu sendiri.

Karbon umumnya memiliki toksisitas rendah terhadap kehidupan di Bumi; tapi partikel nano karbon mematikan bagi Drosophila.[132]

Karbon dapat terbakar dengan kuat dan terang di hadapan udara pada suhu tinggi. Akumulasi besar batu bara, yang tetap lengai selama ratusan juta tahun tanpa adanya oksigen, dapat terbakar secara spontan ketika terkena udara di ujung limbah tambang batubara, ruang kargo kapal dan bunker batu bara,[133][134] serta tempat pembuangan penyimpanan.

Dalam aplikasi nuklir di mana grafit digunakan sebagai moderator neutron, akumulasi energi Wigner diikuti dengan pelepasan spontan yang tiba-tiba dapat terjadi. Penganilan hingga paling tidak suhu 250 °C dapat melepaskan energi dengan aman, meskipun dalam bencana Windscale prosedurnya salah, menyebabkan bahan reaktor lain terbakar.

Berbagai macam senyawa karbon termasuk racun mematikan, seperti tetrodotoksin, lektin risin dari biji tanaman minyak jarak Ricinus communis, sianida (CN), dan karbon monoksida; dan hal-hal penting bagi kehidupan, seperti glukosa dan protein.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Karbon". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ Lide, D. R., ed. (2005). CRC Handbook of Chemistry and Physics (edisi ke-86). Boca Raton (FL): CRC Press. ISBN 0-8493-0486-5. 
  3. ^ a b Haaland, D (1976). "Graphite-liquid-vapor triple point pressure and the density of liquid carbon". Carbon. 14 (6): 357. doi:10.1016/0008-6223(76)90010-5. 
  4. ^ a b Savvatimskiy, A (2005). "Measurements of the melting point of graphite and the properties of liquid carbon (a review for 1963–2003)". Carbon. 43 (6): 1115. doi:10.1016/j.carbon.2004.12.027. 
  5. ^ "Fourier Transform Spectroscopy of the Electronic Transition of the Jet-Cooled CCI Free Radical" (PDF). Diakses tanggal 16 Juli 2022. 
  6. ^ "Fourier Transform Spectroscopy of the System of CP" (PDF). Diakses tanggal 16 Juli 2022. 
  7. ^ "Carbon: Binary compounds". Diakses tanggal 16 Juli 2022. 
  8. ^ a b c d e Properties of diamond, Ioffe Institute Database
  9. ^ Magnetic susceptibility of the elements and inorganic compounds, in Handbook of Chemistry and Physics 81st edition, CRC press.
  10. ^ "History of Carbon and Carbon Materials - Center for Applied Energy Research - University of Kentucky". Caer.uky.edu. Diakses tanggal 12 September 2008. 
  11. ^ Senese, Fred (9 September 2000). "Who discovered carbon?". Frostburg State University. Diakses tanggal 24 November 2007. 
  12. ^ "carbon | Facts, Uses, & Properties". Encyclopædia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Oktober 2017. 
  13. ^ "carbon". Encyclopædia Britannica. 
  14. ^ a b c "Carbon – Naturally occurring isotopes". WebElements Periodic Table. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2008. Diakses tanggal 18 Agustus 2022. 
  15. ^ "History of Carbon". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2012. Diakses tanggal 18 Agustus 2022. 
  16. ^ Reece, Jane B. (31 Oktober 2013). Campbell Biology (edisi ke-10). Pearson Education. ISBN 9780321775658. 
  17. ^ a b Chemistry Operations (15 Desember 2003). "Carbon". Los Alamos National Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 September 2008. Diakses tanggal 18 Agustus 2022. 
  18. ^ Deming, Anna (2010). "King of the elements?". Nanotechnology. 21 (30): 300201. Bibcode:2010Nanot..21D0201D. doi:10.1088/0957-4484/21/30/300201alt=Dapat diakses gratis. PMID 20664156. 
  19. ^ J.H. Eggert; et al. (8 November 2009). "Melting temperature of diamond at ultrahigh pressure". Nature Physics. 6: 40–43. doi:10.1038/nphys1438. 
  20. ^ Greenville Whittaker, A. (1978). "The controversial carbon solid−liquid−vapour triple point". Nature. 276 (5689): 695–696. Bibcode:1978Natur.276..695W. doi:10.1038/276695a0. 
  21. ^ Zazula, J. M. (1997). "On Graphite Transformations at High Temperature and Pressure Induced by Absorption of the LHC Beam" (PDF). CERN. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Maret 2009. Diakses tanggal 18 Agustus 2022. 
  22. ^ a b Greenwood and Earnshaw, hlm. 289–292.
  23. ^ Greenwood and Earnshaw, hlm. 276–8.
  24. ^ Irifune, Tetsuo; Kurio, Ayako; Sakamoto, Shizue; Inoue, Toru; Sumiya, Hitoshi (2003). "Materials: Ultrahard polycrystalline diamond from graphite". Nature. 421 (6923): 599–600. Bibcode:2003Natur.421..599I. doi:10.1038/421599b. PMID 12571587. 
  25. ^ Dienwiebel, Martin; Verhoeven, Gertjan; Pradeep, Namboodiri; Frenken, Joost; Heimberg, Jennifer; Zandbergen, Henny (2004). "Superlubricity of Graphite" (PDF). Physical Review Letters. 92 (12): 126101. Bibcode:2004PhRvL..92l6101D. doi:10.1103/PhysRevLett.92.126101. PMID 15089689. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 17 September 2011. 
  26. ^ Deprez, N.; McLachan, D. S. (1988). "The analysis of the electrical conductivity of graphite conductivity of graphite powders during compaction". Journal of Physics D: Applied Physics. 21 (1): 101–107. Bibcode:1988JPhD...21..101D. doi:10.1088/0022-3727/21/1/015. 
  27. ^ Collins, A. T. (1993). "The Optical and Electronic Properties of Semiconducting Diamond". Philosophical Transactions of the Royal Society A. 342 (1664): 233–244. Bibcode:1993RSPTA.342..233C. doi:10.1098/rsta.1993.0017. 
  28. ^ Delhaes, P. (2001). Graphite and Precursors. CRC Press. ISBN 978-90-5699-228-6. 
  29. ^ a b c Unwin, Peter. "Fullerenes(An Overview)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  30. ^ a b Ebbesen, T. W., ed. (1997). Carbon nanotubes—preparation and properties. Boca Raton, Florida: CRC Press. ISBN 978-0-8493-9602-1. 
  31. ^ a b Dresselhaus, M. S.; Dresselhaus, G.; Avouris, Ph., ed. (2001). Carbon nanotubes: synthesis, structures, properties and applications. Topics in Applied Physics. 80. Berlin. ISBN 978-3-540-41086-7. 
  32. ^ a b Nasibulin, Albert G.; Pikhitsa, P. V.; Jiang, H.; Brown, D. P.; Krasheninnikov, A. V.; Anisimov, A. S.; Queipo, P.; Moisala, A.; et al. (2007). "A novel hybrid carbon material". Nature Nanotechnology. 2 (3): 156–161. Bibcode:2007NatNa...2..156N. doi:10.1038/nnano.2007.37alt=Dapat diakses gratis. PMID 18654245. 
  33. ^ Nasibulin, A.; Anisimov, Anton S.; Pikhitsa, Peter V.; Jiang, Hua; Brown, David P.; Choi, Mansoo; Kauppinen, Esko I. (2007). "Investigations of NanoBud formation". Chemical Physics Letters. 446 (1): 109–114. Bibcode:2007CPL...446..109N. doi:10.1016/j.cplett.2007.08.050. 
  34. ^ Vieira, R; Ledoux, Marc-Jacques; Pham-Huu, Cuong (2004). "Synthesis and characterisation of carbon nanofibers with macroscopic shaping formed by catalytic decomposition of C2H6/H2 over nickel catalyst". Applied Catalysis A: General. 274 (1–2): 1–8. doi:10.1016/j.apcata.2004.04.008. 
  35. ^ a b Frondel, Clifford; Marvin, Ursula B. (1967). "Lonsdaleite, a new hexagonal polymorph of diamond". Nature. 214 (5088): 587–589. Bibcode:1967Natur.214..587F. doi:10.1038/214587a0. 
  36. ^ a b c Harris, PJF (2004). "Fullerene-related structure of commercial glassy carbons" (PDF). Philosophical Magazine. 84 (29): 3159–3167. Bibcode:2004PMag...84.3159H. CiteSeerX 10.1.1.359.5715alt=Dapat diakses gratis. doi:10.1080/14786430410001720363. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 Maret 2012. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  37. ^ Rode, A. V.; Hyde, S. T.; Gamaly, E. G.; Elliman, R. G.; McKenzie, D. R.; Bulcock, S. (1999). "Structural analysis of a carbon foam formed by high pulse-rate laser ablation". Applied Physics A: Materials Science & Processing. 69 (7): S755–S758. Bibcode:1999ApPhA..69S.755R. doi:10.1007/s003390051522. 
  38. ^ a b c Heimann, Robert Bertram; Evsyukov, Sergey E.; Kavan, Ladislav (28 Februari 1999). Carbyne and carbynoid structures. Springer. hlm. 1–. ISBN 978-0-7923-5323-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2012. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  39. ^ Lee, C.; Wei, X.; Kysar, J. W.; Hone, J. (2008). "Measurement of the Elastic Properties and Intrinsic Strength of Monolayer Graphene". Science. 321 (5887): 385–8. Bibcode:2008Sci...321..385L. doi:10.1126/science.1157996. PMID 18635798. 
  40. ^ Sanderson, Bill (25 Agustus 2008). "Toughest Stuff Known to Man : Discovery Opens Door to Space Elevator". nypost.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2008. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  41. ^ Jin, Zhong; Lu, Wei; O'Neill, Kevin J.; Parilla, Philip A.; Simpson, Lin J.; Kittrell, Carter; Tour, James M. (2011-02-22). "Nano-Engineered Spacing in Graphene Sheets for Hydrogen Storage". Chemistry of Materials. 23 (4): 923–925. doi:10.1021/cm1025188. ISSN 0897-4756. 
  42. ^ Jenkins, Edgar (1973). The polymorphism of elements and compounds. Taylor & Francis. hlm. 30. ISBN 978-0-423-87500-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2012. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  43. ^ Rossini, F. D.; Jessup, R. S. (1938). "Heat and Free Energy of Formation of Carbon Dioxide and of the Transition Between Graphite and Diamond". Journal of Research of the National Bureau of Standards. 21 (4): 491. doi:10.6028/jres.021.028alt=Dapat diakses gratis. 
  44. ^ "World of Carbon – Interactive Nano-visulisation in Science & Engineering Education (IN-VSEE)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2001. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  45. ^ Grochala, Wojciech (1 Aprilia 2014). "Diamond: Electronic Ground State of Carbon at Temperatures Approaching 0 K". Angewandte Chemie International Edition (dalam bahasa Inggris). 53 (14): 3680–3683. doi:10.1002/anie.201400131. ISSN 1521-3773. PMID 24615828. 
  46. ^ White, Mary Anne; Kahwaji, Samer; Freitas, Vera L. S.; Siewert, Riko; Weatherby, Joseph A.; Ribeiro da Silva, Maria D. M. C.; Verevkin, Sergey P.; Johnson, Erin R.; Zwanziger, Josef W. (2021). "The Relative Thermal Stability of Diamond and Graphite". Angewandte Chemie International Edition (dalam bahasa Inggris). 60 (3): 1546–1549. doi:10.1002/anie.202009897. ISSN 1433-7851. PMID 32970365. 
  47. ^ Schewe, Phil; Stein, Ben (26 Maret 2004). "Carbon Nanofoam is the World's First Pure Carbon Magnet". Physics News Update. 678 (1). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Maret 2012. 
  48. ^ Itzhaki, Lior; Altus, Eli; Basch, Harold; Hoz, Shmaryahu (2005). "Harder than Diamond: Determining the Cross-Sectional Area and Young's Modulus of Molecular Rods". Angew. Chem. Int. Ed. 44 (45): 7432–5. doi:10.1002/anie.200502448. PMID 16240306. 
  49. ^ "Researchers Find New Phase of Carbon, Make Diamond at Room Temperature". news.ncsu.edu. 30 November 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2016. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  50. ^ a b c Hoover, Rachel (21 Februari 2014). "Need to Track Organic Nano-Particles Across the Universe? NASA's Got an App for That". NASA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2015. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  51. ^ Lauretta, D.S.; McSween, H.Y. (2006). Meteorites and the Early Solar System II. Space science series. University of Arizona Press. hlm. 199. ISBN 978-0-8165-2562-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2017. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  52. ^ Mark, Kathleen (1987). Meteorite Craters. University of Arizona Press. ISBN 978-0-8165-0902-7. 
  53. ^ "Online Database Tracks Organic Nano-Particles Across the Universe". Sci Tech Daily. 24 Februari 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2015. Diakses tanggal 19 Agustus 2022. 
  54. ^ William F McDonough The composition of the Earth Diarsipkan 28 September 2011 di Wayback Machine. in Majewski, Eugeniusz (2000). Earthquake Thermodynamics and Phase Transformation in the Earth's Interior. ISBN 978-0126851854. 
  55. ^ Yinon Bar-On; et al. (19 Juni 2018). "The biomass distribution on Earth". PNAS. 115 (25): 6506–6511. doi:10.1073/pnas.1711842115alt=Dapat diakses gratis. PMC 6016768alt=Dapat diakses gratis. PMID 29784790. 
  56. ^ Fred Pearce (15 Februari 2014). "Fire in the hole: After fracking comes coal". New Scientist. 221 (2956): 36–41. Bibcode:2014NewSc.221...36P. doi:10.1016/S0262-4079(14)60331-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2015. 
  57. ^ "Wonderfuel: Welcome to the age of unconventional gas" Diarsipkan 9 Desember 2014 di Wayback Machine. oleh Helen Knight, New Scientist, 12 Juni 2010, hlm. 44–7.
  58. ^ Ocean methane stocks 'overstated' Diarsipkan 25 April 2013 di Wayback Machine., BBC, 17 Februari 2004.
  59. ^ "Ice on fire: The next fossil fuel" Diarsipkan 22 Februari 2015 di Wayback Machine. oleh Fred Pearce, New Scientist, 27 Juni 2009, hlm. 30–33.
  60. ^ Calculated from file global.1751_2008.csv in "Index of /ftp/ndp030/CSV-FILES". Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Oktober 2011. Diakses tanggal 6 November 2011.  dari Carbon Dioxide Information Analysis Center.
  61. ^ Rachel Gross (21 September 2013). "Deep, and dank mysterious". New Scientist: 40–43. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2013. 
  62. ^ Stefanenko, R. (1983). Coal Mining Technology: Theory and Practice. Society for Mining Metallurgy. ISBN 978-0-89520-404-2. 
  63. ^ Kasting, James (1998). "The Carbon Cycle, Climate, and the Long-Term Effects of Fossil Fuel Burning". Consequences: The Nature and Implication of Environmental Change. 4 (1). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Oktober 2008. 
  64. ^ "Carbon-14 formation". Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Agustus 2015. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  65. ^ Aitken, M.J. (1990). Science-based Dating in Archaeology. hlm. 56–58. ISBN 978-0-582-49309-4. 
  66. ^ Nichols, Charles R. "Voltatile Products from Carbonaceous Asteroids" (PDF). UAPress.Arizona.edu. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2 Juli 2016. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  67. ^ Gannes, Leonard Z.; Del Rio, Carlos Martı́nez; Koch, Paul (1998). "Natural Abundance Variations in Stable Isotopes and their Potential Uses in Animal Physiological Ecology". Comparative Biochemistry and Physiology – Part A: Molecular & Integrative Physiology. 119 (3): 725–737. doi:10.1016/S1095-6433(98)01016-2. PMID 9683412. 
  68. ^ "Official SI Unit definitions". Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Oktober 2007. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  69. ^ Bowman, S. (1990). Interpreting the past: Radiocarbon dating. British Museum Press. ISBN 978-0-7141-2047-8. 
  70. ^ Brown, Tom (1 Maret 2006). "Carbon Goes Full Circle in the Amazon". Lawrence Livermore National Laboratory. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2008. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  71. ^ Libby, W. F. (1952). Radiocarbon dating. Chicago University Press and references therein. 
  72. ^ Westgren, A. (1960). "The Nobel Prize in Chemistry 1960". Nobel Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2007. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  73. ^ "Use query for carbon-8". barwinski.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2005. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  74. ^ Watson, A. (1999). "Beaming Into the Dark Corners of the Nuclear Kitchen". Science. 286 (5437): 28–31. doi:10.1126/science.286.5437.28. 
  75. ^ Audi, Georges; Bersillon, Olivier; Blachot, Jean; Wapstra, Aaldert Hendrik (1997). "The NUBASE evaluation of nuclear and decay properties" (PDF). Nuclear Physics A. 624 (1): 1–124. Bibcode:1997NuPhA.624....1A. doi:10.1016/S0375-9474(97)00482-X. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 September 2008. 
  76. ^ Ostlie, Dale A.; Carroll, Bradley W. (2007). An Introduction to Modern Stellar Astrophysics. San Francisco (CA): Addison Wesley. ISBN 978-0-8053-0348-3. 
  77. ^ Whittet, Douglas C. B. (2003). Dust in the Galactic Environment. CRC Press. hlm. 45–46. ISBN 978-0-7503-0624-9. 
  78. ^ Pikelʹner, Solomon Borisovich (1977). Star Formation. Springer. hlm. 38. ISBN 978-90-277-0796-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 November 2012. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  79. ^ Mannion, hlm. 51–54.
  80. ^ Mannion, hlm. 84–88.
  81. ^ Falkowski, P.; Scholes, R. J.; Boyle, E.; Canadell, J.; Canfield, D.; Elser, J.; Gruber, N.; Hibbard, K.; et al. (2000). "The Global Carbon Cycle: A Test of Our Knowledge of Earth as a System". Science. 290 (5490): 291–296. Bibcode:2000Sci...290..291F. doi:10.1126/science.290.5490.291. PMID 11030643. 
  82. ^ Smith, T. M.; Cramer, W. P.; Dixon, R. K.; Leemans, R.; Neilson, R. P.; Solomon, A. M. (1993). "The global terrestrial carbon cycle". Water, Air, & Soil Pollution. 70 (1–4): 19–37. Bibcode:1993WASP...70...19S. doi:10.1007/BF01104986. 
  83. ^ Burrows, A.; Holman, J.; Parsons, A.; Pilling, G.; Price, G. (2017). Chemistry3: Introducing Inorganic, Organic and Physical Chemistry. Oxford University Press. hlm. 70. ISBN 978-0-19-873380-5. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2017. Diakses tanggal 20 Agustus 2022. 
  84. ^ Mannion hlm. 27–51
  85. ^ Mannion hlm. 84–91
  86. ^ Levine, Joel S.; Augustsson, Tommy R.; Natarajan, Murali (1982). "The prebiological paleoatmosphere: stability and composition". Origins of Life and Evolution of Biospheres. 12 (3): 245–259. Bibcode:1982OrLi...12..245L. doi:10.1007/BF00926894. PMID 7162799. 
  87. ^ Loerting, T.; et al. (2001). "On the Surprising Kinetic Stability of Carbonic Acid". Angew. Chem. Int. Ed. 39 (5): 891–895. doi:10.1002/(SICI)1521-3773(20000303)39:5<891::AID-ANIE891>3.0.CO;2-E. PMID 10760883. 
  88. ^ Haldane J. (1895). "The action of carbonic oxide on man". Journal of Physiology. 18 (5–6): 430–462. doi:10.1113/jphysiol.1895.sp000578. PMC 1514663alt=Dapat diakses gratis. PMID 16992272. 
  89. ^ Gorman, D.; Drewry, A.; Huang, Y. L.; Sames, C. (2003). "The clinical toxicology of carbon monoxide". Toxicology. 187 (1): 25–38. doi:10.1016/S0300-483X(03)00005-2. PMID 12679050. 
  90. ^ "Compounds of carbon: carbon suboxide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Desember 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  91. ^ Bayes, K. (1961). "Photolysis of Carbon Suboxide". Journal of the American Chemical Society. 83 (17): 3712–3713. doi:10.1021/ja01478a033. 
  92. ^ Anderson D. J.; Rosenfeld, R. N. (1991). "Photodissociation of Carbon Suboxide". Journal of Chemical Physics. 94 (12): 7852–7867. Bibcode:1991JChPh..94.7857A. doi:10.1063/1.460121. 
  93. ^ Sabin, J. R.; Kim, H. (1971). "A theoretical study of the structure and properties of carbon trioxide". Chemical Physics Letters. 11 (5): 593–597. Bibcode:1971CPL....11..593S. doi:10.1016/0009-2614(71)87010-0. 
  94. ^ Moll N. G.; Clutter D. R.; Thompson W. E. (1966). "Carbon Trioxide: Its Production, Infrared Spectrum, and Structure Studied in a Matrix of Solid CO2". Journal of Chemical Physics. 45 (12): 4469–4481. Bibcode:1966JChPh..45.4469M. doi:10.1063/1.1727526. 
  95. ^ a b Fatiadi, Alexander J.; Isbell, Horace S.; Sager, William F. (1963). "Cyclic Polyhydroxy Ketones. I. Oxidation Products of Hexahydroxybenzene (Benzenehexol)" (PDF). Journal of Research of the National Bureau of Standards Section A. 67A (2): 153–162. doi:10.6028/jres.067A.015. PMC 6640573alt=Dapat diakses gratis. PMID 31580622. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Maret 2009. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  96. ^ Pauling, L. (1960). The Nature of the Chemical BondPerlu mendaftar (gratis) (edisi ke-3). Ithaca, NY: Cornell University Press. hlm. 93. ISBN 978-0-8014-0333-0. 
  97. ^ Greenwood and Earnshaw, hlm. 297–301
  98. ^ Scherbaum, Franz; et al. (1988). ""Aurophilicity" as a consequence of Relativistic Effects: The Hexakis(triphenylphosphaneaurio)methane Dication [(Ph3PAu)6C]2+". Angew. Chem. Int. Ed. Engl. 27 (11): 1544–1546. doi:10.1002/anie.198815441. 
  99. ^ Ritter, Stephen K. "Six bonds to carbon: Confirmed". Chemical & Engineering News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Januari 2017. 
  100. ^ Yamashita, Makoto; Yamamoto, Yohsuke; Akiba, Kin-ya; Hashizume, Daisuke; Iwasaki, Fujiko; Takagi, Nozomi; Nagase, Shigeru (2005-03-01). "Syntheses and Structures of Hypervalent Pentacoordinate Carbon and Boron Compounds Bearing an Anthracene Skeleton − Elucidation of Hypervalent Interaction Based on X-ray Analysis and DFT Calculation". Journal of the American Chemical Society. 127 (12): 4354–4371. doi:10.1021/ja0438011. ISSN 0002-7863. PMID 15783218. 
  101. ^ Shorter Oxford English Dictionary, Oxford University Press
  102. ^ "Chinese made first use of diamond". BBC News. 17 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Maret 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  103. ^ van der Krogt, Peter. "Carbonium/Carbon at Elementymology & Elements Multidict". Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Januari 2010. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  104. ^ Ferchault de Réaumur, R.-A. (1722). L'art de convertir le fer forgé en acier, et l'art d'adoucir le fer fondu, ou de faire des ouvrages de fer fondu aussi finis que le fer forgé (terjemahan bahasa Inggris dari tahun 1956). Paris, Chicago. 
  105. ^ "Carbon". Canada Connects. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Oktober 2010. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  106. ^ a b Senese, Fred (9 September 2000). "Who discovered carbon?". Frostburg State University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Desember 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  107. ^ Giolitti, Federico (1914). The Cementation of Iron and Steel. McGraw-Hill Book Company, inc. 
  108. ^ Kroto, H. W.; Heath, J. R.; O'Brien, S. C.; Curl, R. F.; Smalley, R. E. (1985). "C60: Buckminsterfullerene". Nature. 318 (6042): 162–163. Bibcode:1985Natur.318..162K. doi:10.1038/318162a0. 
  109. ^ "The Nobel Prize in Chemistry 1996 "for their discovery of fullerenes"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Oktober 2007. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  110. ^ a b c USGS Minerals Yearbook: Graphite, 2009 Diarsipkan 16 September 2008 di Wayback Machine. dan Graphite: Mineral Commodity Summaries 2011
  111. ^ Harlow, G. E. (1998). The nature of diamonds. Cambridge University Press. hlm. 223. ISBN 978-0-521-62935-5. 
  112. ^ Catelle, W. R. (1911). The Diamond. John Lane Company. hlm. 159.  diskusi mengenai intan aluvial di India dan di tempat lain serta penemuan paling awal
  113. ^ Ball, V. (1881). Diamonds, Gold and Coal of India. London, Truebner & Co.  Ball adalah seorang Geologist di layanan Inggris. Bab I, Halaman 1
  114. ^ Hershey, J. W. (1940). The Book Of Diamonds: Their Curious Lore, Properties, Tests And Synthetic Manufacture. Kessinger Pub Co. hlm. 28. ISBN 978-1-4179-7715-4. 
  115. ^ Janse, A. J. A. (2007). "Global Rough Diamond Production Since 1870". Gems and Gemology. XLIII (Summer 2007): 98–119. doi:10.5741/GEMS.43.2.98. 
  116. ^ Marshall, Stephen; Shore, Josh (22 Oktober 2004). "The Diamond Life". Guerrilla News Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juni 2008. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  117. ^ Zimnisky, Paul (21 Mei 2018). "Global Diamond Supply Expected to Decrease 3.4% to 147M Carats in 2018". Kitco.com. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  118. ^ Lorenz, V. (2007). "Argyle in Western Australia: The world's richest diamantiferous pipe; its past and future". Gemmologie, Zeitschrift der Deutschen Gemmologischen Gesellschaft. 56 (1/2): 35–40. 
  119. ^ Mannion hlm. 25–26
  120. ^ "Microscopic diamond found in Montana". The Montana Standard. 17 Oktober 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2005. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  121. ^ Cooke, Sarah (19 Oktober 2004). "Microscopic Diamond Found in Montana". Livescience.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2008. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  122. ^ "Delta News / Press Releases / Publications". Deltamine.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Mei 2008. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  123. ^ Cantwell, W. J.; Morton, J. (1991). "The impact resistance of composite materials – a review". Composites. 22 (5): 347–62. doi:10.1016/0010-4361(91)90549-V. 
  124. ^ Holtzapffel, Ch. (1856). Turning And Mechanical Manipulation. Charles Holtzapffel.  Internet Archive Diarsipkan 26 Maret 2016 di Wayback Machine.
  125. ^ "Industrial Diamonds Statistics and Information". Survei Geologi Amerika Serikat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Mei 2009. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  126. ^ Coelho, R. T.; Yamada, S.; Aspinwall, D. K.; Wise, M. L. H. (1995). "The application of polycrystalline diamond (PCD) tool materials when drilling and reaming aluminum-based alloys including MMC". International Journal of Machine Tools and Manufacture. 35 (5): 761–774. doi:10.1016/0890-6955(95)93044-7. 
  127. ^ Harris, D. C. (1999). Materials for infrared windows and domes: properties and performance. SPIE Press. hlm. 303–334. ISBN 978-0-8194-3482-1. 
  128. ^ Nusinovich, G. S. (2004). Introduction to the physics of gyrotrons. JHU Press. hlm. 229. ISBN 978-0-8018-7921-0. 
  129. ^ Sakamoto, M.; Endriz, J. G.; Scifres, D. R. (1992). "120 W CW output power from monolithic AlGaAs (800 nm) laser diode array mounted on diamond heatsink". Electronics Letters. 28 (2): 197–199. Bibcode:1992ElL....28..197S. doi:10.1049/el:19920123. 
  130. ^ Dorfer, Leopold; Moser, M.; Spindler, K.; Bahr, F.; Egarter-Vigl, E.; Dohr, G. (1998). "5200-year old acupuncture in Central Europe?". Science. 282 (5387): 242–243. Bibcode:1998Sci...282..239D. doi:10.1126/science.282.5387.239f. PMID 9841386. 
  131. ^ Donaldson, K.; Stone, V.; Clouter, A.; Renwick, L.; MacNee, W. (2001). "Ultrafine particles". Occupational and Environmental Medicine. 58 (3): 211–216. doi:10.1136/oem.58.3.211. PMC 1740105alt=Dapat diakses gratis. PMID 11171936. 
  132. ^ Carbon Nanoparticles Toxic To Adult Fruit Flies But Benign To Young Diarsipkan 2 November 2011 di Wayback Machine. ScienceDaily (17 Agustus 2009)
  133. ^ "Press Release – Titanic Disaster: New Theory Fingers Coal Fire". www.geosociety.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 April 2016. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 
  134. ^ McSherry, Patrick. "Coal bunker Fire". www.spanamwar.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Maret 2016. Diakses tanggal 21 Agustus 2022. 

Bibliografi

  • Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2), Oxford: Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4 
  • Mannion, A. M. (12 Januari 2006). Carbon and Its Domestication. Springer. hlm. 1–319. ISBN 978-1-4020-3956-0. 

Pranala luar