Samongkeng

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Situs Cagar Budaya Samongkeng
ᨔᨆᨚᨀᨙ
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Cagar budaya Indonesia
PeringkatKabupaten
KategoriSitus
Lokasi
keberadaan
Kampung Bonto Labbu, Lingkungan Leang-Leang, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia
Tanggal SK10 Januari 2018[1]
Pemilik Indonesia
PengelolaDinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros
Wisata Prasejarah dan Purbakala
Situs Samongkeng
Informasi
Lokasi Kampung Bonto Labbu, Lingkungan Leang-Leang, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Negara  Indonesia
Pengelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros
Pembukaan Setiap hari pukul 08.00–16.00 WITA
Jenis objek wisata Edukasi arkeologi dan gua prasejarah

Samongkeng (Lontara: ᨔᨆᨚᨀᨙ , transliterasi: Samongkéng ) atau Samungkeng (Lontara: ᨔᨆᨘᨀᨙ , transliterasi: Samungkéng ) adalah situs arkeologi dan berstatus cagar budaya di wilayah Kabupaten Maros. Di situs ini ada empat leang atau gua prasejarah terkenal, yaitu Leang Samongkeng I, Leang Samongkeng II, Leang Samongkeng III, dan Leang Samongkeng IV. Leang Samongkeng I terletak pada titik koordinat 04°58'49,2" LS dan 119°39'52,5" BT, Leang Samongkeng II terletak pada titik koordinat 04°58'50,4" LS dan 119°39'51,4" BT, dan Leang Samongkeng III terletak pada titik koordinat 04°58'48,1" LS dan 119°39'44,7" BT. Secara wilayah administratif, gua-gua ini terletak di wilayah Kampung Bonto Labbu, Lingkungan Leang-Leang, Kelurahan Leang-Leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia. Di dalam gua-gua ini ditemukan sisa-sisa cangkang moluska dan lukisan dinding gua berupa cap tangan peninggalan manusia purba.[1][2]

Cagar budaya[sunting | sunting sumber]

Situs Samongkeng ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros pada 10 Januari 2018. Penetapan situs menjadi cagar budaya berdasarkan SK Bupati Maros. Hal ini juga sudah berdasarkan perintah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Sebelumnya, terlebih dahulu telah dilakukan pengkajian kelayakan oleh Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Maros. Setelah penetapan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Maros telah memiliki dasar hukum untuk mengelola, melestarikan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.[1]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Ansar (10 Januari 2018). "Enam Situs Purbakala Maros Ditetapkan sebagai Cagar Budaya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 24 April 2021. 
  2. ^ Tim Direktori Maros-Pangkep (2007). Direktori Potensi Wisata Budaya Di Kawasan Karst Maros-Pangkep Sulawesi Selatan Indonesia (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar. hlm. 55. ISBN 978-979-17021-0-2.